Anda di halaman 1dari 75

HEMIPARESE SINISTRA TIPE SPASTIK +

PARASE NERVUS VII SINISTRA TIPE SENTRAL


ET CAUSA CVD NON HEMORAGIK

Mega Reliska, S.Ked

Pembimbing
dr.Budiman Juniwijaya, Sp.S

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2019

1
BAB 1
STATUS PENDERITA
NEUROLOGI

2
IDENTIFIKASI

– Nama : Tn. D
– Umur : 61 tahun
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Alamat : Cahaya Marga RT. 01 Kabupaten Ogan Ilir
– Agama : Islam
– MRS Tanggal : 11 September 2019
– No.RM : 58.02.67

3
ANAMNESA
(17 September 2019)

Penderita dirawat di bagian syaraf Rumah Sakit Umum Daerah


Palembang BARI karena sukar berjalan yang disebabkan
kelemahan pada tungkai kiri dan lengan kiri secara tiba-tiba.

4
– Sejak ± 14 jam sebelum masuk rumah sakit, saat penderita sedang
istirahat, tiba-tiba penderita mengalami kelemahan pada tungkai kiri
dan lengan kiri yang tanpa disertai penurunan kesadaran. Saat serangan
penderita tidak merasa sakit kepala, tidak mual dan tidak muntah. Tidak
ada kejang dan tidak ada gangguan rasa baal, nyeri, dan kesemutan
pada sisi yang lemah. Sehari-hari penderita bekerja menggunakan
tangan kanan. Penderita masih bisa mengungkapkan isi pikirannya baik
secara secara lisan, tulisan maupun isyarat. Penderita dapat mengerti isi
pikiran orang lain baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat.

5
– Pada saat serangan penderita tidak mengalami jantung berdebar-
debar maupun sesak nafas. Penderita tidak sering mengeluh sakit
kepala bagian belakang yang timbul pada pagi hari dan berkurang
pada malam hari. Penderita tidak pernah mengalami koreng
dikemaluan yang tidak gatal, tidak nyeri dan sembuh sendiri.
Penderita tidak pernah mengalami nyeri tulang panjang. Istri
penderita pernah mengalami keguguran pada usia kehamilan lebih
dari 16 minggu.

6
– Penderita baru diketahui mempunyai riwayat hipertensi sejak 4
bulan yang lalu dan minum obat teratur. Riwayat kencing manis
terkontrol sejak 5 tahun yang lalu.
– Penyakit ini sebelumnya pernah diderita berupa mulut mengot
dan bicara pelo tanpa disertai kelemahan lengan dan tungkai pada
4 bulan yang lalu.

7
PEMERIKSAAN FISIK
(08 Oktober 2018)

Status Pasien

– Kesadaran : E4M6V5
– Gizi : Baik
– Suhu Badan : 36,7ºC
– Nadi : 84 x/menit
– Pernapasan : 20 x/menit
– Tekanan Darah: 140/80 mmHg
– Berat Badan : 90 kg
– Tinggi Badan : 165 cm

8
Status Internus

– Jantung : BJ I dan II normal

– Paru-paru : Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

– Hepar : Tidak teraba

– Lien : Tidak teraba

– Anggota Gerak: Akral hangat, pucat (-), edema (-), CRT < 2’

– Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

9
Status Psikiatrikus

– Sikap : Kooperatif Ekspresi Muka : Wajar


– Perhatian : Ada Kontak Psikis : Ada

10
Status Neurologikus

– Kepala
– Bentuk : Brachiocephali
– Ukuran : Normochepali
– Simetris : Simetris
Leher
– Sikap : Lurus Deformitas : Negatif
– Torticolis : Negatif Tumor : Negatif
– Kaku kuduk : Negatif Pembuluh darah : Pelebaran Negatif

11
N. Olfaktorius

Saraf-Saraf Otak

N. Olfaktorius Kanan Kiri


Penciuman: Normal Normal
Anosmia : Negatif
Hyposmia : Negatif
Parosmia : Negatif

12
N.Opticus

N.Opticus Kanan Kiri


Visus Belum dinilai Belum dinilai
Campus visi

Anopsia Negatif
Hemianopsia Negatif
Fundus Oculi
- Papil edema Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Papil atrofi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Perdarahan retina Tidak diperiksa Tidak diperiksa

13
N. Occulomotorius, Trochlearis, dan
Abducens

Diplopia Negatif Negatif


Celah mata Menutup sempurna Menutup sempurna
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Sikap bola mata
- Strabismus Tidak ada Tidak ada
- Exophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Enophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Deviation conjugae Tidak ada Tidak ada
- Gerakan bola mata Normal ke segala arah

14
N. Occulomotorius,
Trochlearis, dan Abducens

Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Diameter ±3 mm ±3 mm
- Isokor/anisokor Isokor Isokor
- Midriasis/miosis Tidak ada Tidak ada
- Reflek cahaya
- Langsung Positif Positif
- Konsekuil Positif Positif
- Akomodasi Positif Positif
- Argyl Robetson Tidak diperiksa Tidak diperiksa

15
N.Trigeminus

Motorik
- Menggigit Cukup Cukup
- Trismus Tidak ada Tidak ada
- Reflek kornea Positif Positif
Sensorik
- Dahi Normal Normal
- Pipi Normal Normal
- Dagu Normal Berk Normal

16
N.Facialis

. N.Facialis Kanan Kiri


Motorik
- Mengerutkan dahi Simetris Simetris
- Menutup mata Lagopthalmus tidak ada Lagopthalmus tidak ada
- Menunjukkan gigi Dapat Sudut bibir tertinggal
- Lipatan nasolabialis Normal Lipat nasolabialis datar
- Bentuk muka
- Istirahat Datar
- Berbicara/bersiul Simetris Sudut bibir tertinggal

17
N.Facialis

Sensorik
- 2/3 depan lidah Tidak ada kelainan
Otonom
- Salivasi Normal Normal
- Lakrimasi Normal Normal
- Chvostek sign Tidak ada Tidak ada

18
N. Cochlearis

. N. Cochlearis Kanan Kiri


Suara bisikan Terdengar Terdengar
Detik arloji Terdengar Terdengar
Tes Weber Tidak dilakukan
Tes Rinne Tidak dilakukan

19
.
N. Glossopharingeus dan
N. Vagus

Kanan Kiri
Arcus pharingeus Simteris
Uvula Di tengah
Gangguan menelan Negatif
Suara serak/sengau Negatif
Denyut jantung BJ I/II normal, reguler
Reflek
- Muntah Tidak dilakukan pemeriksaan
- Batuk Tidak dilakukan pemeriksaan
- Okulokardiak Negatif
- Sinus karotikus Negatif
Sensorik
- 1/3 belakang lidah Tidak ada kelainan

20
N. Accessorius

N. Accessorius Kanan Kiri


Mengangkat bahu Kuat Kuat
Memutar kepala Tidak ada hambatan Tidak ada hambatan

21
N. Hypoglossus

. N. Hypoglossus Kanan Kiri


Menjulurkan lidah Tidak ada kelainan
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Atrofi papil Tidak ada Tidak ada
Disartria Tidak ada Tidak ada

22
COLUMNA VERTEBRALIS

– Kyphosis : Tidak ada


– Scoliosis : Tidak ada
– Lordosis : Tidak ada
– Gibbus : Tidak ada
– Deformitas : Tidak ada
– Tumor : Tidak ada
– Meningocele : Tidak ada
– Hematoma : Tidak ada
– Nyeri ketok : Tidak ada
23
BADAN DAN ANGGOTA
GERAK

BADAN DAN ANGGOTA GERAK

Lengan Kanan Kiri

Gerakan Cukup Kurang

Kekuatan 5 3

Tonus Eutoni Hipertoni

Reflek fisiologis

- Biceps Normal Hiperrefleks

- Triceps Normal Hiperrefleks

- Periost radius Normal Normal

- Periost ulna Normal Normal

Reflek patologis

- Hoffman Tromner Negatif Negatif

24
BADAN DAN ANGGOTA
GERAK

Tungkai Kanan Kiri


Gerakan Cukup Kurang
Kekuatan 5 1
Tonus Eutoni Hipertoni
Klonus
- Paha Negatif Negatif
- Kaki Negatif Negatif
Reflek fisiologis
- KPR Positif Positif
- APR Positif Positif
25
BADAN DAN ANGGOTA
GERAK

Reflek patologis

- Babinsky Negatif Positif

- Chaddock Negatif Negatif

- Oppenheim Negatif Negatif

- Gordon Negatif Negatif

- Schaeffer Negatif Negatif

- Rossolimo Negatif Negatif

- Mendel Bechterew Negatif Negatif

Reflek kulit perut

- Atas Normal

- Tengah Normal

- Bawah Normal

26
Fungsi Sensorik

– Tidak terdapat gangguan sensorik pada sisi yang lemah.

27
GAMBAR

28
GEJALA RANGSANG
MENINGEAL

GRM Kanan Kiri

Kaku kuduk Negatif

Kernig Negatif Negatif

Lasseque Negatif Negatif

Brudzinsky:

- Neck Negatif

- Cheek Negatif
Negatif
- Sypmphisis

- Leg I Negatif Negatif

- Leg II Negatif Negatif

29
GAIT DAN KESEIMBANGAN

Gait Keseimbangan
Ataxia : Tidak dapat dinilai Romberg : Tidak dapat dinilai
Hemiplegic: Tidak dapat dinilai Dysmetri :
Scissor : Tidak dapat dinilai - Jari-jari : Tidak dapat dinilai
Propulsion: Tidak dapat dinilai - Jari hidung : Tidak dapat dinilai
Histeric : Tidak dapat dinilai - Tumit-tumit : Tidak dapat dinilai
Limping: Tidak dapat dinilai - Dysdiadochokinesia : Tidak dapat dinilai
Steppage : Tidak dapat dinilai - Trunk Ataxia : Tidak dapat dinilai
Astasia-abasia : Tidak dapat dinilai - Limb Ataxia : Tidak dapat dinilai

30
GERAKAN ABNORMAL

– Tremor: Negatif
– Chorea : Negatif
– Athetosis : Negatif
– Ballismus : Negatif
– Dystoni : Negatif
– Myoclonic : Negatif

31
VEGETATIF

– Miksi : Normal
– Defekasi : Normal
– Ereksi : Tidak diperiksa

32
FUNGSI LUHUR

– Afasia motorik : Tidak ada


– Afasia sensorik : Tidak ada
– Afasia nominal: Tidak ada
– Apraksia : Tidak ada
– Agrafia : Tidak ada
– Alexia : Tidak ada

33
SIRIRAJ SKOR DAN GAJAH
MADA SKOR

SKOR SIRIRAJ
– Siriraj stroke score = (2,5 x consciousness) + (2 x vomiting) + (2 x
headache) + (0,1 x diastolic blood pressure) – (3 x atheroma) – 12
Kasus:
– Siriraj stroke score = (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 90) – (3 x1)
– 12 = - 6
Interpretasi : Iskemik

34
PEMERIKSAAN LAB

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


Hb 14,5 g/dl 14-16
Hematokrit 41 % 37- 47
Leukosit 12.300 /ul 4200-11000
Trombosit 210.000 /ul 150.000-440.000
Hitung jenis
0 % 0-1
 Basofil
1 % 1-3
 Eosinofil
2 % 2-6
 Batang
67 % 50-70
 Segmen
25 % 20-40
 Limfosit
5 % 2-8
 Monosit
35
PEMERIKSAAN LAB

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

Glukosa sewaktu 105 mg/dl 70-140

Trigliserida 110 mg/dl <160

Kolesterol total 176 mg/dl <200

Kolesterol LDL 125 mg/dl <100

Kolesterol HDL 29 mg/dl 45-100

Ureum 27 mg/dl

Creatinin 1.4 mg/dl

Natrium 3.57 mmol/L 3.6-6.5

Kalium 146 mmol/L 135-155

- Urine : Tidak diperiksa


- Faeces : Tidak diperiksa
- Liquor cerebrospinalis : Tidak diperiksa 36
EKG
(Electrocardiography)

KESAN : Normal

37
CT SCAN

– Kesan: Infark cerebri lacunar di pons


38
DIAGNOSIS

– DIAGNOSA KLINIK : Hemiparese sinistra tipe spastik + parase


nervus VII sinistra tipe sentral
– DIAGNOSA TOPIK : Lesi Kapsula interna hemisferium dekstra
– DIAGNOSA ETIOLOGI : CVD Non Hemorahik
– DIAGNOSA TAMBAHAN : Diabetes Melitus tipe II + Hipertensi grade I

39
PENGOBATAN

– IVFD RL gtt. 15 x/menit


– Oksigen 3l/menit
– Injeksi citicoline 2 x 500 mg
(IV)
– Injeksi ranitidin 2 x 1 amp
(IV)
Obat oral :
– Neurodex 1x1 tab
40
PROGNOSA

– Quo ad Vitam : dubia ad bonam


– Quo ad Functionam : dubia ad malam

41
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS TOPIK
- -
A He
da mi
he pa
mi res
pa e
res sin
e/ sit
he ra
mi sa
pl m
eg a
ia be
sa rat
m -
a Pa
be res
rat e
- N.
Pa VI 42
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS TOPIK
- -
He He
mi mi
pa pa
res res
e e
(d sin
efi ist
cit ra
m sa
ot m
ori a
c) be
sa rat
m -
a Ti
be da
rat k
- ad
A a 43
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS TOPIK
• - -
He
G mi
e pa
j
a res
l e
a sin
ist
i ra
r sa
i m
t a
a
be
t
i rat
f -
De
( fis
k it
e se
j ns 44
Lesi di kapsula interna
Kesimpulan Diagnosis topik :
hemisferium cerebri dekstra

45
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS ETIOOLOGI
• T Ti
i da
d k
a ad
k ap
en
a ur
d un
a an
ke
p sa
e da
n ra
u n
r Te
u rja
n di
a sa
n at
ist 46
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS ETIOOLOGI
Ti Ti
da da
k k
ad ad
a a
pe pe
nu nu Jadi, kemungkinan etiologi
ru ru emboli cerebri dapat
disingkirkan.
na na
n n
ke ke
sa sa
da da
ra ra
n n
A Ti
da da
atr k
ial ad
fib a 47
DISKUSI KASUS

DIAGNOSIS BANDING
DISKUSI KASUS ETIOOLOGI
Hi A
pe da
rte hi
nsi pe
ter rte
ja nsi
di ,
wa ter Jadi, kemungkinan etiologi
kt ko hemoragic cerebri dapat
u ntr disingkirkan
ak ol
tiv Te
ita rja
s di
ke wa
hil kt
an u
ga ist
n ira
ke ha 48
Kesimpulan Diagnosis etiologi : Trombosis serebri

49
50
51
52
53
54
55
56
57
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

58
ANATOMI OTAK DAN
PEMBULUH DARAH

Ada 3 selaput yang melapisi otak, yaitu duramater, araknoid dan pia
mater.

59
– Suplai darah ke otak melalui dua pasang arteri, yaitu arteri
vertebralis (kanan dan kiri) dan arteri karotis interna (kanan dan
kiri). Arteri vertebralis menyuplai darah ke area belakang dan area
bawah dari otak, sampai di tempurung kepala dan arteri karotis
interna menyuplai darah ke area depan dan area atas otak.

60
STROKE

– Stroke menurut WHO (World Health Organisation) adalah suatu


tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal
atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler

61
EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia, penyebab kematian utama pada semua


umur adalah stroke (15,4%),

Riskesdas 2007  prevalensi stroke di Indonesia


ditemukan sebesar 8,3 per 1.000 penduduk, dan yang
telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per
1.000

Prevalensi stroke tertinggi Indonesia dijumpai di


Nanggroe Aceh Darussalam (16,6 per 1.000 penduduk)
dan terendah di Papua (3,8 per 1.000 penduduk).3

62
KLAFIKASI STROKE

Stroke sebagai diagnosis klinis untuk gambaran manifestasi lesi vaskular serebral

TIA

Stroke in evolution

Completed stroke

63
KLAFIKASI STROKE

Stroke

Hemoragik

Non Hemoragik

TROMBOSIS

EMBOLI

64
ETIOLOGI

– Stroke non hemoragik paling sering disebabkan oleh emboli ektrakranial atau trombosis
intrakranial. Selain itu, stroke non hemoragik juga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran serebral

SNH
Emboli  Sumber embolisasi dapat terletak di arteria karotis atau vertebralis akan tetapi dapat juga
di jantung (Fibralasi atrium) dan sistem vaskuler sistemik (Emboli lemak, Emboli septik, neoplasma)

Trombosis  Percabangan arteri serebral utamanya pada daerah distribusi dari arteri karotis interna.
Penyebabnya: Polisetemia, anemia sickle sel, displasia fibromuskular dari arteri serebral, dan vasokonstriksi

65
FAKTOR RISIKO

Tidak bisa dimodifikasi Bisa dimodifikasi

•Usia •Merokok
•Alkoholik
•Jenis •Hipertensi
•Diabetes Melitus
kelamin •Infeksi
66
GAMBARAN KLINIS

67 Gejala atau pemeriksaan Stroke non hemoragik Stroke hemoragik

Gejala yang mendahului TIA (+) TIA (-)

Beraktivitas/istirahat Istirahat, tidur atau segera setelah Sering pada waktu aktifitas
bangun tidur
Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan hebat

Penurunan kesadaran waktu onset Jarang Sering

Hipertensi Sedang, normotensi Berat, kadang-kadang sedang

Rangsangan meningen Tidak ada Ada


Defisit neurologis fokal Sering kelumpuhan dan gangguan fungsi Defisit neurologik cepat terjadi
mental
CT-Scan kepala Terdapat area hipodensitas Massa intrakranial dengan area
hiperdensitas
Angiografi Dapat dijumpai gambaran penyumbatan, Dapat dijumpai aneurisma, AVM, massa
penyempitan dan vaskulitis intrahemisfer atau vasospasme
GAMBARAN KLINIS

2
1. Kelemahan otot dan spasitas kontralateral,
1 3 serta defisit sensorik (hemianastesia)

2. Hemiparesis & defisit sensorik kontralateral


, kesulitan berbicara , apraksia, dan apatis.
5
4 3. Hemianopsia kontralateral parsial , buta,
& kehilangan memori .

4. Hipokinesia, hemiparese, hemianopsia,


defisit sensorik.

5. Tetraplegia) dan otot-otot mata serta koma

68
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS

SKOR SKOR SIRIRAJ PEMERIKSAAN


PENUNJANG
69
DIAGNOSIS SKOR

70
TATALAKSANA

Penatalaksanaan umum:
◦ Airway and breathing,
◦ Pemberian nutrisi  dengan cairan isotonik kristaloid atau koloid dan elektrolit sesuai
dengan kebutuhan
◦ Pengontrolan gula darah
◦ Posisi kepala pasien
◦ Pengontrolan tekanan darah
◦ Pengontrolan demam
◦ Pengontrolan edema serebri,
◦ Pengontrolan kejang
TATALAKSANA

Penatalaksanaan khusus:
• Terapi Trombolitik
• Antikoagulan  Warfarin dan heparin sering digunakan pada TIA
dan stroke yang mengancam
• Antiplatelet (Antiaggregasi Trombosit)  Aspirin
KOMPLIKASI

• Dekubitus  tidur yang terlalu lama karena kelumpuh dapat mengakibatkan


luka/lecet pada bagian yang menjadi tumpuan saat berbaring
• Kekuatan otot melemah  terbaring lama akan menimbulkan kekauan pada otot
atau sendi.
• Osteopenia dan osteoporosis hal ini dapat dilihat dari berkurangnya densitas
mineral pada tulang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh imobilisasi dan kurangnya
paparan terhadap sinar matahari.
• Depresi dan efek psikologis  kepribadian penderita atau karena umur sudah
tua.
• Inkontinensia dan konstipasi  penyebab adalah imobilitas, kekurangan cairan
dan intake makanan serta pemberian obat.
• Spastisitas dan kontraktur
PROGNOSIS

Secara keseluruhan, kurang dari 80% pasien dengan stroke bertahan


selama paling sedikit 1 bulan, dan didapatkan tingkat kelangsungan
hidup dalam 10 tahun sekitar 35%. Angka yang terakhir ini tidak
mengejutkan, mengingat usia lanjut di mana biasanya terjadi stroke.
Dari pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah
sampai dua pertiga kembali fungsi independen, sementara sekitar
15% memerlukan perawatan institusional
TERIMA KASIH

75

Anda mungkin juga menyukai