undang adalah yang disebut Hak Istimewa (Privelegie).
Pasal 1134 KUH. Perdata :
“Suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi dari pada orang berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifatnya piutang”. Privelegie adalah hak kreditur untuk mendapatkan pelunasan lebih dulu atas hasil penjualan kekayaan debitur.
Privelegie bukan hak jaminan kebendaan dan
bukan hak jaminan perorangan, isinya semata2 hak untuk mengambil pelinasan lebih dahulu.
Berdasarkan sifat piutang. Artinya: yaitu
kreditur dengan hak tagih sebagaimana disebutkan secara limitatif dalam Pasal 1139 dan 1149 KUH. Perdata. Privelegie lahir karena undang-undang, dan tidak dapat diperjanjikan. Ciri privelegie :
1. Isinya semata2 “hak untuk mengambil
pelunasan lebih dulu” dari pada kreditur lainnya, 2. bukan merupakan jaminan kebendaan dan bukan pula jaminan perorangan. 3. tidak memberikan kewenangan untuk menjual sendiri benda atas mana ia mempunyai hak didahulukan , tidak bersifat eksekutorial. 4. tidak bersifat droit de suite. 5. hanya dapat dituntut sepanjang bendanya masih menjadi milik debitur. Privelegie Umum Dan Privelegie Khusus Privelegie Khusus : adalah privelegie yang tertuju pada benda-benda tertentu milik debitur (Ps. 1139 KUH Perdata). 1. biaya perkara yang semata-mata timbul karena penghukuman untuk melelang (eksekusi) kekayaan debitur. Tagihan semacam ini diambil dulu dari uang hasil eksekusi diatas tagihan preferen yang lain bahkan dari Gadai dan Hipotik. 2. Uang sewa atas benda-benda tak bergerak, termasuk biaya perbaikan yang menjadi kewajiban si penyewa serta segala hal yang berkaitan dengan kewajiban si penyewa; 3. Harga pembelian benda-benda bergerak yang belum dibayar; 4. Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang; 5. Upah tukang atas benda-benda bergerak; 6. Tagihan pemilik rumah penginapan; 7. Upah pengangkutan dan biaya-biaya tambahan; 8. Upah tukang atas benda tak bergerak seperti tukang kayu, batu dan lain- lain; 9. Tagihan atas penggantian serta pembayaran yang harus dipikul oleh pegawai yang memangku jabatan umum. Privelegie Umum : adalah privelegie yang tertuju pada semua benda-benda debitur (Pasal 1149 KUH. Perdata) : 1. biaya-biaya perkara karena pelelangan dan penyelesaian suatu warisan, biaya-biaya ini didahulukan dari pada Gadai dan Hipotik; 2. biaya penguburan; 3. biaya pengobatan sakit yang terakhir; 4. tagihan upah buruh atau pekerja; 5. tagihan atas penyerahan bahan makanan; 6. tagihan sekolah berasrama; dan 7. tagihan anak belum dewasa dan curandi atas wali dan curator. Nomor menunjukkan urutan tingkatan kreditur.