Pertemuan 5
PENGERTIAN
PERKAWINAN
1. Perkawinan Menurut
Hukum Islam
Melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara
seorang laki-laki dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara
kedua belah pihak, dengan dasar suka rela dan keridhoan untuk
mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih
sayang dan ketentraman dengan cara-cara yang diridhao oleh Allah Swt
: 3. Perkawinan Menurut Hukum Adat
Perkawinan adat di Indonesia berdasarkan 3
kelompok
1. Berdasarkan mayarakat kebapakan (Patrilial)
2. Berdasarkan masyarakat keibuan (matrilial)
3. Berdasarkan masyarakat keibu bapaan
(parental)
a. Perkawinan adat berdasarkan
masyarakat kebapakan
Perkawinannya disebut “kawin Jujur” dimana laki-
lakimemberikan jujur (tapanuli selatan, Sum-Sel,Kal-sel, batak,
maluku, timor) Dengan memberikan jujur ini isteri masuk
dalam clan suaminya, sehingga anak-anaknya dilahirkan
sebagai warga clan suaminya
b. Perkawinan adat berdasarkan
masyarakat keibuan
Dalam masyarakat keibuan tidak dikenal istilah jujur. Pada
masyarakat ini laki-laki tinggal dalam keluarga sendiri. Sifat
masyarakat matrilineal yang angota-anggotanya menarik
garis keturunan melalui garis ibu misalnya minangkabau
c. Perkawinan adat bedasarkan
masyarakat keibu-bapaan