Anda di halaman 1dari 22

REVIEW JOURNAL

MANAJEMEN RISIKO KLINIS

Dosen Pembimbing :
Dr. dr. Grace Rumengan, MARS
HOSPITALITY Disusun oleh :
RUMAH SAKIT

Stevanie 226080196
JURNAL
 The Application Of Clinical Risk Management In
Hospitals
 The Development Of Clinical Risk
Management Implementation Model In
Improving Quality And Patient Safety
Outline  Implementasi Manajemen Risiko Klinis dan
Faktor-faktor Yang Mempengruhi pada
Rumah Sakit Di Kota Makassar
 Analisis Implementasi Manajemen Risiko
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Instalasi
Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Kariadi
Semarang Tahun 2020
The Application Of Clinical Risk
Management In Hospitals
1. Judul
FORMAT REVIEW JURNAL The application of clinical risk management in hospitals

2. NAMA JURNAL KONTAKT-Journal of nursing and social science related to health and illness

3. PENELITI/PENULIS JURNAL - Radka Prokesova University of South Bohemia – Czech Republic


REVIEWER

4. BAB I. PENDAHULUAN, TEORI SINGKAT, SESUAI Manajemen Resiko di sebuah struktur organisasi khususnya Rumah Sakit, menjadi bahasan penting setiap waktu
TOPIK, TUJUAN PENELITIAN sebab kedokteran modern menghadirkan metode perawatan, dan prosedur kompleks guna meningkatkan mutu
juga resiko efek negative pada pasien (Weick and Sutcliffe, 2007) Manajemen resiko umumnya mencakup politik,
hukum, orientasi bisnis (Young and Tomski, 2002) Tujuan dari manajemen resiko di RS ada mengeliminasi /
mengurangi resiko kejadian yang memiliki efek negative pada pasien, tenaga Kesehatan pada institusi terkait
(Prokesova, 2014)

5. BAB 2 ANALISA 3 / 4 JURNAL METODE - Jurnal ini merupakan deskriptif yang menampilkan rangkuman dari kesimpulan studi-studi yang sudah
PENELITIAN: DESAIN POPULASI DAN SAMPEL dilakukan berkaitan dengan pengimplementasian instrument untuk menurunkan dan mengeliminasi resiko
ANALISA DATA (SPSS: REGRESI), TRIANGULASI) klinis yang terjadi di RS dalam 10 tahun. Data didapat pada elektronik database berfokus pada manajemen
dan layanan Kesehatan: ECONLIB, ProQuest STM + Hospital Collection-Medline, Science Direct, Web of
Science, PubMed, Scopus and Google Scholar.
6. BAB 3. HASIL
BAB 4. PEMBAHASAN

• Clinical Risk Management berperan penting dalam rumah sakit untuk mengidentifikasi dan mengurangi serta
mengelola risiko terkait keselamatan pasien.
• Penelitian ini merangkum kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan berfokus pada instrumen
dan metode manajemen yang telah menargetkan penurunan atau pengeliminasian di rumah sakit dalam sepuluh
tahun terakhir.
• Berdasarkan penelitian yang diteliti, CRM merupakan persoalan sistematik yang ditangani secara terpusat
mengena imanajemen rumah sakit dan unit organisasi rumah sakit.
• Rumah sakit sering menggunakan instrumen analisis risiko untuk CRM (Root Cause Aanalyst, Failure Mode Effect
Analyst). Untuk membuat CRM agar lebih efektif, perlu dilakukan analisis risiko individu dan membuat skenario
yang sesuai. Penyusunan dari daftar risiko juga terbukti efektif.
• Berdasarkan hasil penelitian selama peningkatan mutu dan praktik aman di rumah sakit, dimasukkannya CRM
dalam proses organisasi sangat positif. Tingkat CRM di rumah sakit dapat diukur, dipantau dan dinilai secara
berkala, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan tersebut dalam efektivitasnya
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Melihat data studi yang dilakukan berasal dari 1. Hal yang dapat disorot seluruh studi
berbagai negara Eropa menggambarkan berbahasa Inggris tidak ada studi dalam
keakurasian data/hasil penilitian yang karena Bahasa lain, studi kasus terbatas pada
sample berasal dari ruang lingkup luas dan
beragam salah satu divisi rumah sakit belum dapat
secara global, pemilihan kata kunci
2. Dengan rentang waktu 10 tahun terakhir pencarian yang dapat memunculkan
menggambarkan peaplikasian manajemen beberapa studi yang tidak berkaitan, durasi
resiko klinis terkini berdasarkan literatur yang waktu yang diambil 10 tahun seharusnya
terbaru dalam ruang yang lebih panjang
2. Ada beberapa kesulitan mencari data yang
relevan di database elektronik terkait
pemilihan keyword
The DevelopmentOfClinical Risk Management
Implementation Model In ImprovingQuality
And Patient Safety
1. Judul
FORMAT REVIEW JURNAL THE DEVELOPMENT OF CLINICAL RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION MODEL IN IMPROVING QUALITY
AND PATIENT SAFETY

2. NAMA JURNAL Jurnal Health Sains, Vol. 04, No. 06, June 2023

3. PENELITI/PENULIS JURNAL Agnes Nathania Yostin, Nofierni, Anastina Tahjoo


REVIEWER Christ Hally Santoso

4. BAB I. PENDAHULUAN, TEORI SINGKAT, SESUAI - Jurnal ini menyoroti pentingnya insiden keselamatan pasien dalam layanan kesehatan, dengan
TOPIK, TUJUAN PENELITIAN mengutip data dari Inggris pada periode April – Juni tahun 2016 dan April – Juni tahun 2017 dan
Indonesia pada periode tahun 2019. Laporan ini menekankan dampak yang terjadi dari insiden
tersebut terhadap rumah sakit, meliputi : penurunan tingkat kepuasan pasien, kemungkinan risiko
hukum yang akan dihadapi, dan potensi kerugian bagi pasien.
- Pentingnya manajemen risiko klinis dalam memitigasi risiko ini ditekankan dan didukung oleh
Organisasi Kesehatan Dunia dan Komisi Gabungan Akreditasi Organisasi Kesehatan. Sebuah
penelitian di Austria menunjukkan penurunan signifikan dalam insiden keselamatan pasien setelah
penerapan manajemen risiko klinis.

5. BAB 2 ANALISA 3 / 4 JURNAL METODE - Metode Penelitian : penilaian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, yang kemudian
PENELITIAN: DESAIN POPULASI DAN SAMPEL dilanjutkan dengan analisis data kualitatif dilakukan dengan analisis isi dan analisis data kuantitatif
ANALISA DATA (SPSS: REGRESI), TRIANGULASI) - Dilakukan secara 2 siklus terhadap partisipan yang sama, dimana siklus pertama partisipan belum
terpapar tentang penerapan manajemen risiko klinis, dan pada siklus kedua dilakukan pemamapan
terhadap partisipan yang sama tentang pentingnya manajemen risiko klinis,
- Populasi / Sample : 20 orang yang terbagi dalam 8 unit klinis di rumah sakit
- Analisis Data : analisis isi dan analisis data kuantitatif menggunakan uji Wilcoxon
- Pada Siklus pertama peneliti mengembangkan model penerapan manajemen risiko klinis berupa risk
register berdasarkan standar Institute for Clinical Risk Management (IMRK) dan Joint Commission
International. Daftar risiko klinis terdiri dari 7 bagian termasuk kegiatan dan tujuan, daftar risiko,
penilaian risiko, profil risiko, rencana manajemen risiko, dan pemantauan pengendalian risiko.
Namun, dua bagian terakhir yakni: pemantauan pengendalian risiko dan laporan pemantauan, tidak
dapat diterapkan dalam studi ini karena merupakan tindak lanjut dari rencana manajemen risiko,
yang dimana hal ini kemudian diberikan kepada 20 responden yang tersebar dalam 8 unit klinis
6. BAB 3. HASIL - Bagian Hasil penelitian tindakan pada makalah penelitian ini menyajikan hasil model penerapan manajemen
risiko klinis. Temuan ini menunjukkan peningkatan yang nyata dalam pengetahuan peserta tentang
manajemen risiko klinis setelah penerapannya. Sebelum adanya model, 80% peserta memiliki pengetahuan
baik, dan 20% memiliki pengetahuan cukup. Namun, setelah itu pelaksanaannya, seluruh peserta (100%)
menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik. Rata-rata skor pengetahuan juga meningkat dari 12,5 menjadi
14,9 setelah penerapan. Analisis statistik menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test non-parametrik
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penerapan
manajemen risiko klinis
7. BAB 4. PEMBAHASAN KEKUATAN - Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penerapan manajemen risiko
/ KELEMAHAN, OPINI KELOMPOK klinis untuk meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit.
ABSTRAK
- Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan dalam dua siklus, yang
melibatkan diskusi kelompok terfokus dan kuesioner pengetahuan yang dilaporkan
sendiri untuk menilai pemahaman peserta tentang manajemen risiko klinis. Siklus
pertama melibatkan perumusan model daftar risiko klinis berdasarkan referensi dari
Institute for Clinical Risk Management dan standar akreditasi JCI, yang diterapkan pada
delapan departemen rumah sakit. Implementasi awal menunjukkan adanya kekurangan
dalam deskripsi pernyataan risiko dan penilaian dalam analisis risiko sisa di beberapa
unit. Setelah sosialisasi ulang dan rencana perbaikan, siklus kedua menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam kesesuaian daftar risiko klinis di semua unit, dan
selanjutnya peningkatan pengetahuan peserta.
- Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, terbatasnya informasi dari
literatur atau jurnal yang ada mengenai penggunaan penelitian tindakan dalam meninjau
penerapan manajemen risiko klinis. Kedua, penelitian hanya dilakukan dalam dua siklus,
sehingga membatasi kemampuan mengamati perubahan signifikan terkait penerapan
manajemen risiko klinis. Selain itu, evaluasi dan pemantauan model register risiko klinis,
bagian pemantauan pengendalian risiko, bagian laporan pemantauan, dan pembentukan
budaya kerja staf rumah sakit belum sepenuhnya dilaksanakan.
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan - Keterbatasan waktu dari peneliti dan peserta
model penerapan manajemen risiko klinis untuk dalam melakukan penelitian
meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit - 8 unit klinis yakni: unit gawat darurat, rawat inap,
2. Jurnal ini menggunakan penelitian dalam 2 siklus
pada responden yang sama dan pada siklus kedua rawat jalan, ruang operasi, farmasi, laboratorium,
diberikan pemahaman tentang pentingnya radiologi, dan unit gizi. Belum cukup untuk
mengimplikasikan proses manajemen risiko klinis menggambarkan total keseluruhan kegiatan
dalam Rumah Sakit dan lewat cara tersebut manajemen risiko klinis yang ada di dalam
disimpulkan bahwa hasil dari siklus ini akan Rumah Sakit
memberikan informasi perbaikan pada implementasi
siklus berikutnya, yang bertujuan untuk memastikan
penggunaan daftar risiko klinis yang tepat di setiap
unit.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO KLINIS DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PADA
RUMAH SAKIT DI KOTA MAKASSAR
1. Judul
FORMAT REVIEW JURNAL IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO KLINIS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PADA RUMAH SAKIT DI
KOTA MAKASSAR

2. NAMA JURNAL JKMM, Vol. 2 No. 1, Desember 2019 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jkmmunhas/article/view/10063/5204

3. PENELITI/PENULIS JURNAL - Marsella Wahyuni Olii, Fridawaty Rivai, Sukri Palutturi


REVIEWER - Stevanie

4. BAB I. PENDAHULUAN, TEORI SINGKAT, SESUAI Keselamatan pasien masih menjadi fokus perhatian utama dalam pelayanan kesehatan karena risiko yang terkait
TOPIK, TUJUAN PENELITIAN dengan pemberian pelayanan tersebut tidak akan dapat dihilangkan secara total dan insiden terkait pelayanan
kesehatan masih sangat tinggi.
Tujuan: melihat sejauh mana tingkat implementasi MRK pada rumah sakit di Kota Makassar dan faktor-faktor apa
yang mempengaruhi implementasi tersebut

5. BAB 2 ANALISA 3 / 4 JURNAL (BUAT MATRIX) - metode penelitian kombinasi dengan desain sequential explanatory (urutan pembuktian.
METODE PENELITIAN: DESAIN POPULASI DAN - Pada tahap pertama dilakukan analisa dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk menentukan
SAMPEL ANALISA DATA (SPSS: REGRESI), tingkat kemapanan implementasi MRK di rumah sakit dan pada tahap kedua digunakan metode kualitatif
TRIANGULASI) untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat implementasi tersebut
- Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah sakit yang ada di Kota Makassar, berjumlah 48 rumah sakit
- Pemilihan sampel dilakukan secara non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling
- Sampel yang diambil mewakili keseluruhan faktor struktural organisasi rumah sakit yang meliputi kelas rumah
sakit (A, B dan C), status kepemilikan rumah sakit (pemerintah, swasta, TNI/Polri), jenis rumah sakit (umum,
khusus dan pendidikan), dengan total 9 (Sembilan) rumah sakit. Responden adalah Ketua Komite Mutu atau
penanggungjawab program mutu/manajemen risiko di rumah sakit
- Analisa data: Pada tahapan metode kuantitatif digunakan teknik analisis data secara statistik deskriptif untuk
menilai dan mengkategorikan tingkat kemapanan implementasi Manajemen Risiko Klinis di setiap rumah
sakit berdasarkan tahapan perubahan organisasi sesuai model transteoritikal. Kemudian dalam tahapan
metode kualitatif, dilakukan eksplorasi dan content analysis terhadap hasil wawancara
6. BAB 3. HASIL - Beberapa karakteristik struktural organisasi menunjukkan kecenderungan positif terhadap implementasi MRK,
yaitu kelas dan status kepemilikan rumah sakit, sedangkan jenis rumah sakit tidak menunjukkan kecenderungan
adanya hubungan
- Terdapat 5 faktor yang berhasil diidentifikasi dan memiliki kecenderungan positif terhadap implementasi MRK
yaitu kepemimpinan, pengetahuan staf, kordinator dan kebijakan rumah sakit, dan akreditasi

7. BAB 4. PEMBAHASAN KEKUATAN - Sebagian besar Rumah Sakit Umum memiliki tingkat implementasi Manajemen Risiko Klinis yang tinggi, dan
/ KELEMAHAN, OPINI KELOMPOK demikian pula dengan Rumah Sakit Khusus yang semuanya terkategorikan memiliki implementasi Manajemen Risiko
ABSTRAK Klinis yang tinggi, sehingga tidak jelas terlihat pengaruh faktor jenis pelayanan rumah sakit terhadap tingkat
kemapanan implementasi Manajemen Risiko Klinis.
- Rumah sakit yang memiliki tingkat kemapanan MRK yang rendah adalah rumah sakit yang belum terakreditasi,
sedangkan untuk rumah sakit yang memiliki tingkat kemapanan MRK tinggi, diantaranya adalah rumah sakit yang
belum terakreditasi, namun rumah sakit ini sedang dalam proses mempersiapkan akreditasi dan telah melakukan
upaya-upaya pemenuhan terhadap standar akreditasi KARS.
- Dalam penelitian ini jelas terlihat bahwa status akreditasi memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kualitas pelayanan rumah sakit secara umum dan termasuk juga terhadap implementasi MRK. Akreditasi
memberikan panduan bagi rumah sakit tentang persyaratan dan elemen-elemen yang harus dipenuhi dalam
pencapaian standar mutu yang dipersyaratkan, termasuk keharusan suatu rumah sakit untuk memiliki Komite Mutu
atau tim lain yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu.
- Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa pegawai yang bekerja di rumah sakit yang telah terakreditasi memiliki
persepsi yang lebih positif tentang keselamatan pasien, dan menjadikan akreditasi sebagai salah satu prediktor
major untuk budaya keselamatan pasien.
- Meskipun dalam penelitian ini terdapat satu rumah sakit dengan tingkat implementasi MRK yang tinggi namun
belum terakreditasi tapi rumah sakit tersebut sedang dalam proses persiapan akreditasi, yang berarti bahwa mereka
telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi standar-standar yang dipersyaratkan dalam elemen penilaian.
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Jurnal ini memberikan gambaran dengan 1. Gambaran permasalahan yang dipaparkan
cakupan yang luas terkait implementasi pada jurnal ini belum menggambarkan situasi
manajemen resiko klinis dan faktor-faktor yang manajemen resiko klinis saat Pandemi covid-
mempengaruhinya pada rumah sakit di kota 19.
makassar 2. Jumlah sampel rumah sakit yang hanya 9
2. Jurnal ini memberikan gambaran hambatan, kurang mewakili gambaran rumah sakit di
kekurangan dan permasalahan yang dihadapi kota Makasar secara umum
oleh berbagai RS di Indonesia terkait
manajemen resiko klinis
3. Penulis memberikan solusi alternatif berkaitan
tentang bagaimana mengefektifkan
pelaksanaan program Manajemen Risiko Klinis
ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI INSTALASI
BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT DR. KARIADI
SEMARANG TAHUN 2020
1. Judul ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
FORMAT REVIEW JURNAL
2. NAMA JURNAL
INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG TAHUN 2020
JKM Cendikia Utama, Vol. 9 No. 2, 2022
https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.835
3. PENELITI/PENULIS JURNAL - Naylul Izza Izza, Sutopo Patria Jati, Dodik Tugasworo Pramukarsa
REVIEWER - Herfandi
4. BAB I. PENDAHULUAN, TEORI SINGKAT, Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai standar berpotensi meningkatkan ancaman terhadap
SESUAI TOPIK, TUJUAN PENELITIAN keselamatan pasien dan tenaga medis. Tantangan rumah sakit untuk melaksanakan
manajemen risiko tersebut semakin meningkat dalam masa pandemi COVID-19. Berdasarkan
peta persebaran pegawai yang tertular, Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit dr. Kariadi
memiliki jumlah pegawai tertular terbesar, yaitu sebesar 37%.
Tujuan: Melihat implementasi manajemen risiko pada Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit
dr. Kariadi Semarang pada masa pandemi COVID-19
5. BAB 2 ANALISA 3 / 4 JURNAL (BUAT - Metode penelitian penelitian kualitatif di mana data penelitian dianalisis secara
MATRIX) METODE PENELITIAN: deskriptif.
DESAIN POPULASI DAN SAMPEL - Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling
ANALISA DATA (SPSS: REGRESI), - Sampel penelitian yaitu 3 orang informan yang ditentukan dengan teknik purposive
TRIANGULASI) sampling. Informan utama (key informan) dalam penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian
Komite Mutu. Sedangkan yang menjadi informan adalah Penanggung Jawab Program
Manajemen Risiko dan perwakilan Instansi/Unit.
- Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data yang berasal
dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokuman, dan sebagainya, kemudian
dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas
6. BAB 3. HASIL - Penilaain dari implementasi program manajemen resiko dinilai cukup optimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat
kendala dalam pelaksanaannya seperti ketidakpahaman pegawai berkaitan dengan tentang manajemen risiko
dimasa pandemi. Disamping itu sejak munculnya COVID-19 belum ada evaluasi yang berfokus pada manajemen
risiko di rumah sakit. Kondisi ini dimungkinkan karena factor COVID-19 yang melonjak meningkat, sehingga semua
unit/instalasi disibukan dengan kondisi saat ini.

7. BAB 4. PEMBAHASAN - Penelitian menyoroti pentingnya menerapkan manajemen risiko pada area klinis dan diagnostik di rumah sakit,
KEKUATAN / KELEMAHAN terutama dalam menghadapi risiko penularan virus COVID-19.
OPINI KELOMPOK - Faktor-faktor Kunci Implementasi Manajemen Risiko: Analisis eksploratif dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-
ABSTRAK faktor kunci yang berhubungan dengan tingkat kemapanan implementasi manajemen risiko di rumah sakit.
- Nilai, Struktur, dan Komitmen Rumah Sakit: Evaluasi pada nilai, struktur, dan komitmen rumah sakit menunjukkan
bahwa penyusunan program manajemen risiko melibatkan semua unit dan instalasi di rumah sakit, dengan
partisipasi dari dokter, perawat, dan staff operasional.
- Informasi dan Komunikasi: Implementasi manajemen risiko melibatkan informasi dan komunikasi yang sesuai dan
efektif, baik dalam forum mutu maupun kegiatan monitoring.
- Partisipasi Staff: Partisipasi aktif dari seluruh staff, termasuk perawat, dokter, dan staff lainnya, dianggap sesuai dan
telah berjalan dengan baik.
- Pemahaman Pegawai:Pemahaman pegawai terkait manajemen risiko dinilai kurang sesuai, terutama pada kondisi
pandemi COVID-19. Peningkatan pemahaman dianggap penting untuk mengantisipasi risiko.
- Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan berkaitan dengan manajemen risiko dianggap sudah berjalan,
dengan kegiatan rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seluruh staff.
- Budaya Keselamatan Kerja: Budaya keselamatan kerja dianggap sudah sesuai dan berjalan, dengan komitmen
seluruh staff terhadap SOP dan kedisiplinan dalam penerapan prosedur.
- Pemantauan, Analisis, dan Evaluasi: Pemantauan dan evaluasi risiko sudah berjalan, meskipun terdapat kendala
terkait integrasi sistem review risk register dengan sistem rumah sakit dan fokus monitoring pada tahapan perlakuan
risiko.
- Kesimpulan: Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi manajemen risiko di Rumah Sakit Kariadi dinilai cukup
optimal, namun terdapat beberapa area yang perlu perhatian lebih lanjut, seperti peningkatan pemahaman
pegawai, integrasi sistem, dan perluasan fokus monitoring pada seluruh tahapan proses manajemen risiko.
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Kekuatan makalah ini terletak pada deskripsi 1. Jurnal ini tidak memiliki pernyataan yang jelas
terperinci tentang proses manajemen risiko dan tentang pertanyaan atau tujuan penelitian.
penerapannya di lingkungan rumah sakit selama 2. Metodologi tidak dijelaskan secara memadai,
pandemi. terutama kriteria untuk memilih tiga informan
2. Para penulis memberikan analisis mendalam untuk penelitian.
tentang situasi saat ini, termasuk transmisi 3. Jurnal ini tidak memberikan data kuantitatif atau
biologis virus dan kebutuhan akan sistem bukti empiris untuk mendukung klaim yang
manajemen risiko yang terorganisir. dibuat. Terakhir, makalah ini juga tidak memiliki
3. Makalah ini juga mencakup analisis eksplorasi tinjauan literatur yang komprehensif yang sangat
untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang penting untuk menempatkan penelitian dalam
terkait dengan penerapan manajemen risiko di konteks yang lebih luas.
rumah sakit. Ini memberikan wawasan berharga
tentang topik tersebut.
 Dari ke-4 jurnal yang ada tentang manajemen resiko klinis, baik
jurnal asing maupun lokal, rata-rata membahas pentingnya
implementasi manajemen resiko klinis di Rumah Sakit sebagai
standar yang tidak dapat dipisahkan dari budaya keselamatan
pasien
Kesimpulan  Keempat jurnal ini juga menggambarkan faktor-faktor kunci yang
dan opini terkait dengan penerapan manajemen risiko di rumah sakit
kelompok  Terdapat beberapa perubahan Manajemen resiko klinis pada saat
pandemi covid 19
 Wawasan tentang manajemen resiko klinis sangat diperlukan
untuk di update terus menurus untuk kepentingan seluruh instansi
kesehatan secara utuh
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai