Anda di halaman 1dari 16

kelompok 3

akidah
akhlak
Hadeuh Capek
Asy'ariyah
Aliran Asy’ariah adalah salah satu paham teologi
Islam yang muncul pada 913 M/330 H. Aliran ini
mengembangkan paham teologi Islam yang lebih
mengutamakan dalil naqli (Al-Qur’an dan Al-
Hadis) dan membatasi penggunaan logika filsafat.
ajaran aliran
asy'ariyah
1. Sifat-sifat Tuhan.
Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaimana 2. Al-Quran.
disebut di dalam al-Quran, yang di sebut sebagai
Menurutnya,
sifat-sifat yang azali, qadīm, dan berdiri di atas zat
tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan al-Quran adalah qadīm dan
pula lain dari zatnya. bukan makhluk diciptakan.
ajaran aliran
asy'ariyah
3. Melihat Tuhan. 4. Perbuatan Manusia. Menurutnya,
Menurutnya, Tuhan dapadilihat perbuatan manusia diciptakan tuhan,
dengan mata oleh manusia di akhirat bukan di ciptakan oleh manusia itu
nanti. sendiri.
ajaran aliran
asy'ariyah
5. Keadilan Tuhan.
Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban
apapun untuk menentukan tempat manusia di
akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak
mutlak tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas
segalanya.
Tokoh Aliran Asy’ariyah.

1. Al-Ghazali 3. Abu Ishaq al-Isfirayini (w


(450-505 H/ 1058-1111M) 418/1027)
5. Abu Ishaq asy-Syirazi
(293-476 H/ 1003-1083 M)

2. Al-Imam Fakhrurrazi (544- 4. Al-Qadhi Abu Bakar al-Baqilani


(328-402 H/950-1013 M)
606H/ 1150-1210)
Maturdiyah
Aliran Maturidiyah adalah aliran pemikiran
kalam yang berpegang pada keputusan akal
pikiran dalam hal-hal yang tidak bertentangan
dengan syara'. Sebaliknya jika hal itu
bertentangan dengan syara', maka akal harus
tunduk kepada keputusan syara'.
ajaran aliran
Maturdiyah
1. Iman. 2. Pengutusan Rasul.
Dalam masalah iman, aliran Maturidiyah Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber
berpendapat bahwa iman adalah taṣdiq bi al- informasi, tanpa mengikuti ajaran wahyu
qalb (membenarkan dalam hati), bukan yang disampaikan oleh rasul berarti manusia
semata iqrar bi al-lisan (diucapkan dengan telah membebankan sesuatu yang berada di
lisan). luar kemampuan akalnya.
ajaran aliran
Maturdiyah
3. Kalam Tuhan.
4. Pelaku Dosa Besar.
Al-Maturidi membedakan antara kalam yang
Al-Maturidi berpendapat bahwa pelaku
tersusun dengan huruf dan bersuara dengan kalam
dosa besar tidak kafir dan tidak kekal di
nafsi. Kalam nafsi adalah sifat qadīm bagi Allah
dalam neraka walaupun ia mati sebelum
Swt, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf
bertobat. Hal ini karena Tuhan telah
dan suara adalah baru (hadis). Kalam nafsi tidak
menjanjikan akan memberikan balasan
dapat kita ketahui hakikatnya dari bagaimana
kepada manusia sesuai dengan
Allah Swt bersifat dengannya, kecuali dengan
perbuatannya. Kekal di dalam neraka adalah
suatu perantara.
balasan untuk orang musyrik.
ajaran aliran
Maturdiyah
5. Sifat Tuhan.
Tuhan mempunyai sifat-sifat seperti sama’, bashar,
kalam, dan sebagainya. Sifat-sifat Tuhan itu
mulzamah (ada bersama) dzat tanpa terpisah
(innaha lam takun ain az-zat wa la hiya ghairuhu).
Tokoh Aliran Asy’ariyah.

1. Abu Al-Qasim Ishaq bin 3. Abu Hafs Umar bin


Muhammad Al-Hakim Al- Muhammad Al-Nasafi (460-
Samarqandi (340 H/951 M). 537 H/1068-1143 M).

2. Abu al-Yusr Muhammad 4. Sad Al-Din Al-Taftazani


Al-Bazdawi (421-493 H/ (790 H/1388 M).
1030-1100 M).
perbandingan
pemikiran
Akal dan Wahyu
Menurut Aliran Asy’ariyah
Imam Asy’ari menjelaskan bahwa, wahyulah yang menentukan baik
dan buruk, menentukan kewajiban terhadap Tuhan dan kewajiban
melaksanakan yang baik dan menjauhi yang buruk. Akal tidak
berperan dalam hal tersebut, sehingga kalau dikatakan bohong itu
adalah buruk karena wahyulah yang menetapkannya.
perbandingan
pemikiran
Akal dan Wahyu

Antara Abu Mansur dengan al Bazdawi Abu Mansur


menjelaskan, bahwa akal dapat mengetahui Tuhan, baik dan
buruk serta mengetahui kewajiban terhadap Tuhan, akan tetapi
wahyulah yang menetapkannya. Begitu pula tidak semua yang
baik dan buruk diketahui akal sehingga sangat diperlukan
wahyu.
Any questions?
sekian presentasi dari kelompok kami, kami
pamit undur diri krna kalau maju saingannya
MASA LALUNYA
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai