Anda di halaman 1dari 37

JURNAL READING

The Comparative Influence of 2 and 4Weeks Preoperative


Antituberculosis Treatment on Spinal Tuberculosis Surgery:
A Multicenter, Prospective, Randomized Clinical Trial
Oleh : Okasyati ()

Pembimbing : dr. Sp.N


KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN
ILMU KESEHATAN SARAF
RS ISLAMSULTAN AGUNG SEMARANG
PERIODE Desember 2023 www.unissula.ac.id
IDENTITAS JURNAL

Publikasi

Judul Jurnal

Informasi Penulis
dan Institusi

Tahun terbit Jurnal

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


ABSTRAK : Hasil :

Pendahuluan

Metode

2 Fakultas Kedokteran Kesimpulan


PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah salah pembedahan berperan penting pengobatan anti-TB sebelum
satu penyakit menular dan dalam pengobatan Spondilitis operasi (ATT) diberikan untuk
penyebab kematian paling umum TB dan memberikan kesembuhan meredakan gejala secara tepat
waktu. ATT pra operasi dapat
di dunia . yang cepatpemberantasan infeksi
mengurangi toksin bakteri
Spondilitis TB , sejenis TB secara lebih cepat, dan mencegah sistemik dan lokal,
ekstraparu, dan sering kali atau mengobati defisit neurologis meringankan gejala,
atau kelainan tulang belakang mengurangi kebocoran, dan
menyebabkan defisit
menahan abses
neurologis, kelainan bentuk
kifotik, atau bahkan paraplegia.

Tujuan penelitian ini : menjelaskan


pengaruh durasi kemoterapi pra operasi Memperpendek ATT pra operasi
terhadap hasil pengobatan bedah untuk sangat penting bagi pasien
TB tulang belakang, untuk membandingkan karena dapat mengurangi waktu
pasien dengan durasi waktu ATT pra operasi sakit tetapi juga juga menurunkan
yang berbeda: 2 minggu dan 4 minggu. total biaya perawatan medis.
.
3 www.unissula.ac.id
METODE PENELITIAN
Sampel dan Tempat
Penelitian: Kriteria Inklusi :
137 pasien (1) kasus baru TBC tulang belakang,
Spondilitis TB didefinisikan sebagai pasien dengan
TBC tulang belakang dan belum
pernah diobati dengan obat anti-TB,
Kriteria Eksklusi :
(2) berusia 15 tahun atau lebih dengan 1. pasien menderita TB paru aktif dan/atau
Jenis Penelitian; Uji
coba multisenter, indikasi bedah TB luar paru selain TB tulang belakang,
prospektif, dan random (3) pasien memahami sifat penelitian dan 2. penyakit penyerta lainnya yang dapat
mengganggu pembedahan,
memberikan persetujuan. 3. kontraindikasi bedah,
4. pasien psikiatri,
Waktu dan 5. pasien yang didiagnosis menggunakan
tempatPenelitian:
Indikasi pembedahan: rifampisin dan/atau isoniazid resistensi
Rumah Sakit Geriatri Beijing,
dan Rumah Sakit Umum 1. ketidakstabilan tulang belakang kapan saja dengan metode apa pun
Angkatan Darat PLA) antara 2. disfungsi neurologis,
selama episode pengobatan
bulan Juni 2014 dan 3. perkembangan deformitas kifotik
Desember 2016 4. peningkatan ukuran abses dan
5. munculnya tulang nekrotik,
6. perkembangan kerusakan tulang, dan defisit
neurologis.
Analisis Statistik;
SPSS
METODE PENELITIAN

Penilaian :
1 bulan hingga 3 bulan, dan interval 3 bulan hingga 18 bulan, pasca
operasi. Pada setiap penilaian, indeks berikut dicatat:
( 1) indikator darah eritrosit (ESR), dan fungsi hepatorenal;
(2) penyembuhan luka dan pembentukan sinus;
(3) fusi tulang;
(5) skor skala analog visual (VAS); dan
(6) komplikasi pasca operasi.
7. Pemeriksaan Spesimen Debridemen

Tindak lanjut selama 18 bulan lainnya dilakukan setelah selesainya


terapi anti-TB melalui pertanyaan melalui telepon setiap 6 bulan.
Pasien secara acak (1:1) dimasukkan ke dalam kelompok ATT pra
operasi 2 minggu atau 4 minggu

Pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel nomor acak


yang dihasilkan computer

Pasien menerima kemoterapi standar termasuk isoniazid (300 mg/


hari), rifampisin (450 mg/hari), etambutol (750 mg/hari), dan
pirazinamid (1,5 g/hari) selama 2 atau 4 minggu sebelum operasi

Percobaan dipantau oleh komite pemantauan data dan keamanan


independent, Semua informasi pasien dikumpulkan dan dicatat
secara rutin oleh dokter yang merawat
Karakteristik demografi
dan klinis pasien
serupa pada kedua
kelompok penelitian
Manfaat Kemoterapi Pra Operasi
Wound healing
1. pasien sembuh dengan baik dalam waktu 3 bulan
setelah operasi pada
kelompok ATT pra operasi 4 minggu, angka ini sedikit
lebih tinggi dibandingkan pada kelompok ATT pra
operasi 2 minggu Namun, tidak ada perbedaan yang
signifikan.
2. Tujuh pasien tidak mengalami penyembuhan pasca
operasi pada kelompok 2 minggu, termasuk tiga pasien
dengan TB torakolumbal, dua dengan TB toraks, dan
dua dengan lumbosakral. 4 pasien tidak penyembuhan
pasca operasi
pada kelompok ATT pra operasi 4 minggu, termasuk
dua pasien dengan TB torakolumbalis dan dua pasien
dengan TB lumbosakral.
Bone fusion
Debridemen dilakukan untuk
enam kasus; debridemen dan
fiksasi internal fusi cangkok tulang
dilakukan untuk 131 kasus dalam
penelitian ini. Tingkat fusi tulang
dalam waktu 6 bulan setelah
operasi pada kelompok 4 minggu
sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan pada kelompok 2 minggu
meskipun tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kedua
kelompok

Waktu fusi serupa pada kedua kelompok:


- 2 pasien memiliki outcome non-fusi tulang
pada kelompok 2 minggu, satu dengan TB
lumbal dan satu lagi dengan TB lumbosakral.
hanya satu pasien TB lumbosakral pada
kelompok 4 minggu yang memiliki outcome
non-fusi tulang.
HASIL

Normalisasi ESR relatif lebih


cepat pada kelompok 4 minggu
dibandingkan kelompok 2
minggu, namun perbedaannya
tidak signifikan
Terdapat penurunan nyeri yang signifikan pasca operasi, rata-rata VAS
menurun pada kelompok 2 minggu dan 4 minggu

Perbedaan VAS tidak signifikan antara kedua kelompok baik


sebelum operasi maupun pasca operasi
Hasil Pemeriksaan Spesimen yang
Dikumpulkan Selama Operasi

• Tingkat positif Xpert dengan nanah pada


kelompok ATT pra operasi 4 minggu
adalah lebih tinggi dibandingkan pada
kelompok 2 minggu tanpa perbedaan
yang signifikan
• tingkat positif kultur dengan nanah pada
kelompok 4 minggu secara signifikan
lebih rendah dibandingkan pada
kelompok 2 minggu
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Luka yang Tidak Sembuh
atau Tulang yang Tidak Menyatu

Sebanyak 13 pasien menunjukkan hasil yang kurang baik, termasuk


11 kasus luka tidak sembuh dan/atau 3 kasus tulang tidak
menyatu.
Dari lima pasien tersebut menderita TB torakolumbal, enam
diantaranya menderita TB torakolumbalis
- lokasi lesi tulang belakang yang secara signifikan berhubungan
dengan luka yang tidak sembuh atau tulang yang tidak menyatu
Adverse Event
• 4 dan 2 pasien dalam kelompok 2 dan 4 minggu,
masing-masing, memerlukan drainase abses
• 1 pasien yang mengalami TB diseminata karena
penghentian terapi anti-TB 8 bulan setelah
operasi,
• 1 kasus mengalami nyeri persisten sebelum
operasi di daerah sayatan pada kelompok 4
minggu.
• Pasien lain mengalami malposisi sekrup pada
kelompok 2 minggu.
• Tidak ada kekambuhan pada kedua kelompok
selama 18 bulan masa tindak lanjut setelah
selesainya terapi anti-TB.
DISKUSI

kurangnya teknik diagnosis yang layak, pasien Spondilitis TB cenderung


terlambat didiagnosis dan mengalami komplikasi parah
seperti kelainan bentuk tulang belakang dan keterlibatan neurologis

• Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan untuk Dalam penelitian ini, ditemukan
menentukan waktu yang tepat untuk operasi: bahwa pengobatan anti-TB sebelum
• (1) penegasan efek kemoterapi anti-TB operasi selama 2 dan 4 minggu
• (2) meminimalkan penundaan operasi pada pasien menghasilkan hasil bedah yang
dengan defisit neurologis yang disebabkan oleh TB serupa untuk pengobatan spondylitis
tulang belakang. TB. Tidak ada perbedaan yang signifikan
• penelitian, durasi ATT pra operasi sangat bervariasi, antara kedua kelompok dalam hal
mulai dari 1 hari hingga beberapa bulan kekambuhan.
DISKUSI

Dalam penelitian ini, kami hanya membandingkan ATT pra operasi 2 minggu
dan 4 minggu

Beberapa indikator kelompok 2 minggu dibandingkan kelompok 4 minggu,


sebagian besar tidak berbeda secara signifikan

• Tingkat positif kultur dengan nanah pada kelompok ATT pra operasi 4 minggu secara signifikan lebih
rendah dibandingkan pada kelompok 2 minggu pengobatan antiTB sebelum operasi lebih lama
mengurangi basil pada lesi lebih nyata.
• Tingkat penyembuhan luka dalam waktu 3 bulan setelah operasitingkat fusi tulang dalam 6 bulan
dan tingkat normalisasi ESR adalah lebih tinggi pada kelompok ATT pra operasi 4 minggu
dibandingkan kelompok 2 minggu.
DISKUSI

Pada penelitian ini, angka kejadian luka tidak sembuh atau tulang tidak
menyatu pada Spondilitis TB torakolumbal dan lumbosakral secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis TB tulang belakang
lainnya

berhubungan dengan karakteristik anatomi dan biomekanik khusus tulang


belakang.
Secara teori keberhasilan pemaparan pada zona persimpangan dalam operasi,
seperti lumbosakral dan torakolumbalis segmen ini, relatif sulit, sehingga
menghilangkan seluruh lesi dari lokasi ini menjadi tantangan.
KESIMPULAN

• Pasien dengan Spondilitis TB yang diberikan pengobatan antiTB


sebelum operasi selama 2 atau 4 minggu memperoleh hasil bedah
yang serupa.
• Pasien yang menerima operasi lebih cepat menderita sakit penyakit
yang lebih sedikit selama 2 minggu.
• Memperpendek durasi pengobatan antiTB sebelum operasi menjadi
kurang dari 2 minggu layak untuk diteliti.
PICO

PATIENT Pasien Spondilitis TB

INTERVENTION Pemberian Pengobatan Kemoterapi Anti TB standar Selama 2 minggu

COMPARISON Pemberian Pengobatan Kemoterapi Anti TB standar Selama 4 minggu

OUTCOME indikator darah eritrosit (ESR), fungsi hepatorenal; penyembuhan luka dan
fusi tulang;skor skala analog visual (VAS); komplikasi pasca operasi.
Pemeriksaan Spesimen Debridemen
CRITICAL
APPRAISAL
JUDUL & PENGARANG

No Kriteria Ya Tidak

1. <12 kata
( 20 kata)
Sesuai dengan isi penelitian,
2. √
menarik, dan tanpa singkatan
Daftar penulis sesuai aturan
3. √
jurnal
4. Koresponsendi penulis √
Tempat dan waktu penelitian √
5.
dalam judul
ABSTRAK
No Kriteria Ya Tidak
1. Abstrak 1 paragraf √
2. Mencakup IMRC √
3. Secara keseluruhan informatif √
Tanpa singkatan selain yang
4. √
baku

5. Kurang dari 250 kata



(278 kata)
PENDAHULUAN
No Kriteria Ya Tidak
Terdiri dari 2 bagian atau 2
1. √
paragraf
Paragraf pertama mengemukakan √
2.
alasan dilakukannya penelitian
Paragraf kedua menyatakan √
3.
hipotesis atau tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang
4. √
relevan
5. Kurang dari 1 halaman √
HASIL
No Kriteria Ya Tidak
1. Jumlah subjek √
2. Tabel karakteristik subjek √
3. Tabel hasil penelitian √
Komentar dan pendapat penulis
4.
tentang hasil √
5. Tabel analisis data dengan uji √
KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
No Kriteria Ya Tidak
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah √
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan dengan
jelas √
3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya √
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori √
5 Keterbatasan penelitian

6 Simpulan berdasarkan penelitian

7 Saran penelitian √
8 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan √
Validity

Importancy

Applicability
VALIDITAS INTERNA HUBUNGAN NON
KAUSAL

No Kriteria Hasil

Apakah hasil dipengaruhi


1 Ya
oleh bias?

Apakah hasil dipengaruhi


2 Ya
oleh faktor peluang?
Apakah observasi
3 dipengaruhi oleh faktor Ya
perancu?
VALIDITAS INTERNA HUBUNGAN
KAUSAL
No Kriteria Hasil
1. Apakah hubungan waktu benar? Tidak Relevan
2. Apakah asosiasi kuat? Ya
3. Apakah ada hubungan dosis? Tidak relevan
4. Apakah hasil konsisten dalam penelitian ini? Ya
Apakah ada koherensi hasil studi dengan
5. Ya
fakta di masyarakat?
Ya (pembahasan hasil penelitian dengan
6. Apakah hasil biologically plausible?
teori)
Apakah hubungan bersifat spesifik
7. (hubungan sebab akibat semakin nyata bila Ya
hanya disebabkan satu sebab?)
VALIDITAS
EKSTERNA

No. Kriteria Hasil

Apakah hasil dapat diterapkan pada


1. Ya
sampel terpilih?

Apakah hasil dapat diterapkan pada


2. Ya
populasi terjangkau?
Apakah hasil dapat diterapkan pada
3. Ya
populasi target?
IMPORTANCY
No. Kriteria Hasil
Apakah alokasi sampel pada penelitian
1. YA
ini dilakukan secara acak?
Apakah pengamatan sampel dilakukan
2. YA
secara cukup panjang dan lengkap?
Apakah semua sampel dalam kelompok
3. YA
yang diacak, dianalisis?
Apakah sampel dan peneliti tetap blind
4. YA
dalam melakukan terapi?
Apakah kelompok terapi dan kontrol
5. TIDAK
sama?
APPLICABILITY

Apakah hasil penelitian mampu laksana untuk pasien atau populasi yg dihadapi (Tingkat kemampulaksanaan
hasil penelitian dengan mempertimbangkan transportability, kondisi pasien, dokter, pelayanan kesehatan, ekonomi,
social, budaya, agama)

VALIDITAS EKSTERNA

No. Kriteria Hasil

Apakah hasil dapat diterapkan pada sampel


1. Ya
terpilih?

Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi


2. Ya
terjangkau?

Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi


3. Ya
target?
KESIMPULAN
NO KRITERIA +/-

1 VALIDITY

Validitas Interna Hubungan Kausal +

Validitas Interna Hubungan Non Kausal +

Validitas Eksterna +

2. IMPORTANCY +

3. APPLICABILITY +
VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai