Anda di halaman 1dari 28

ASWAJA: PENTINGNYA BERAGAMA

SECARA MODERAT
FENOMENA BERAGAMA
Berkembangnya semangat beragama
yang tidak selaras
dengan kecintaan berbangsa
dalam bingkai NKRI
Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik
beragama yang berlebihan (ekstrem), yang
mengesampingkan martabat kemanusiaan

Kisah pak Dita sekeluarga


HANYA BUTUH WAKTU 2 JAM
MENJADIKAN TERORIS
RISET

2011 : Survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) tentang radikalisme di kalangan siswa dan guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) di Jabodetabek :
hampir 50 % setuju tindakan radikal; 25% siswa dan 21% guru menyatakan Pancasila tidak relevan; 84,8% siswa dan 76,2% guru setuju
dengan penerapan Syariat Islam; 52,3% siswa dan 14,2% membenarkan serangan bom.

CSIS 2012: 33,4% tidak mau bertetangga dengan orang yang berlainan agama; 25% tidak percaya kepada umat agama lain, dan 68%
menentang pembangunan tempat ibadah agama lain di lingkungannya.

The Pew Research Center, 2015:


Sekitar 10 juta orang warga Indonesia mendukung ISIS - sebagian besar dari mereka merupakan anak-anak muda.

2015 : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) top di Indonesia telah terpapar radikalisme.
Penelitian Pusat Studi Budaya dan
Perubahan Sosial Universitas
Muhammadiyah Surakarta: Media sosial
Islam didominasi oleh berita kebencian.
Berita-berita keagamaan yang penuh
kebencian ini diakses oleh kaum muda.
(Zuly Qodir, “Kaum Muda, Intoleransi,
dan Radikalisme Agama.” Jurnal Studi
Pemuda, Vol. 5, No. 1 (Mei 2016), 434.
PPIM (2016) : Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

81% guru PAI tidak setuju untuk memberikan izin


pendirian rumah ibadah Agama lain di wilayahnya.
74% mereka menolak memberikan ucapan selamat hari
raya kepada penganut agama lain.
80% tidak bersedia jika diminta menampung penganut
Syiah dan Ahmadiyah yang diusir dari kampung
halamannya.
PPIM (2018) : Pelita yang Meredup

• 2.237 Guru Muslim (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)


• 21% tidak setuju bahwa tetangga yang berbeda agama boleh
mengadakan acara keagamaan (misal: Kebaktian pada pemeluk Kristen,
atau Mesodan bagi pemeluk Hindu) di kediaman mereka
• 56% tidak setuju bahwa Non-Muslim boleh mendirikan sekolah
berbasis agama di sekitar mereka
• 29% berkeinginan untuk menandatangani petisi menolak kepala dinas
pendidikan yang berbeda agama
• tingkat intoleransi guru perempuan lebih tinggi daripada guru laki-laki
• tingkat intoleransi guru madrasah lebih tinggi daripada guru sekolah
WATAK WASATHIYAH ISLAM
Ciri khas Islam yang paling Tawas
suth
menonjol adalah tawassuth,
ta’adul, dan tawazun. Ini adalah
beberapa ungkapan yang memiliki
arti yang sangat berdekatan atau Wasa Tawa
I’tidal
bahkan sama. Oleh karena itu, tiga thiyah zun
ungkapan tersebut bisa disatukan
menjadi “wasathiyah”.
Tasa
muh
WATAK WASATHIYAH ISLAM INI
DINYATAKAN SENDIRI OLEH ALLAH SWT

• ‫َو َك َذ ِلَك َج َع ْلَن اُك ْم ُأَّم ًة َو َس ًط ا‬ • “Dan demikian (pula) kami


menjadikan kamu (umat Islam),
‫ِلَت ُك وُنوا ُشَه َداَء َع َلى الَّن اِس‬ umat penengah (adil dan pilihan),
‫َو َي ُك وَن الَّر ُسوُل َع َلْي ُك ْم َش ِه يًد ا‬ agar kamu menjadi saksi atas
seluruh manusia dan agar Rasul
(Muhammad SAW) menjadi saksi
atas kamu.” (QS. Al-Baqarah;143)
‫‪AYAT DAN HADIS LAIN‬‬
‫َه‬ ‫َو اَل َت ْج َع ْل َي َد َك َم ْغ ُل َل ًة َل ُع ُن َك َو اَل َت ْب ُس ْط‬
‫‪1.‬‬ ‫ا‬ ‫ُل‬ ‫ُك ْل َب و َفِإَتْقى َد ِق‬
‫ُع َم وًم ا َم ْح ُس وًر ا‬ ‫ِط‬
‫َّل ا ْس‬
‫‪2.‬‬ ‫َو اَل َت ْج َه ْر َص اَل َك َو اَل ُت َخ ا ْت َه ا َو اْب َت َب ْي َن َذ َك‬
‫ِغ َس ِل اًل‬ ‫ِف ِب‬ ‫ِب ِت‬
‫ِب ي‬
‫َه‬ ‫َخ ْي ُر ْا ُألُم ْو َأ ْو َس ُط‬
‫‪3.‬‬ ‫ِر ا ا‬
‫‪4.‬‬ ‫َو َخ ْي ُر ْا َألْع َم ا َأ ْو َس ُط َه ا َو ِد ْي ُن ِهللا َب ْي َن اْل َق ا ْى‬
‫َو ْل َغِس‬ ‫ِل‬
‫ا ا ْى‬
‫ِل‬
CAKUPAN MAKNA WASATHIYAH
Pertama, keadilan di antara • seperti wasathiyah antara atheisme dan poletheisme.
dua kezhaliman ‫) )عدل بين ظلمين‬ • juga wasathiyyah antara boros dan kikir
atau kebenaran di antara dua •
kebatilan ‫))حق بين باطلين‬ ‫َو اَّلِذ يَن ِإَذ ا َأْن َف ُقوا َلْم ُيْس ِر ُفوا َو َلْم َي ْقُتُروا َو َك اَن َب ْي َن َذ ِلَك َقَو اًما‬
• “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian.” (QS. Al-Furqan: 67)
CAKUPAN MAKNA WASATHIYAH
• wasathiyyah antara rohani dan jasmani
Kedua, pemaduan • menyeimbangkan antara `aql dan naql.
antara dua hal yang • keseimbangan antara dunia dan akhirat
berbeda/ • antara individu dan masyarakat
• antara ilmu dan amal
berlawanan.
• antara ushul dan furu’,
• antara sarana (wasilah) dan tujuan (ghayah)
• antara optimis dan pesimis, dan seterusnya. Ketiga,
realistis
CAKUPAN MAKNA WASATHIYAH
• Ketiga, realistis • Contoh wasathiyyah dalam arti
(wâqi’iyyah) waqi’iyyah ini adalah pemberlakuan
hukum ‘azîmah dalam kondisi normal
dan hukum rukhshah dalam kondisi
dharurat atau hajat.
WASATHIYAH ASWAJA
• Watak wasathiyyah dalam • Imam Abul
Islam Ahlussunnah wal ‫العقيد‬ Hasan Al-Asy’ari
• Imam Abu
Jama’ah tercermin dalam ‫ة‬ Mansur al-
semua aspek ajarannya, yaitu Maturidi

akidah, syariah, dan • Imam Hanafi


akhlaq/tasawwuf serta dalam ‫الفقه‬


Imam Maliki
Imam Syafi’I
manhaj. • Imam Hanbali

• Imam Junaid al-


‫االخالق‬ Bagdadi
• Imam al-Ghazali
KHASHAISH / TIPOLOGI
1. Melandaskan ajaran Islam
kepada Al-Qur’an dan As-
sunnah sebagai sumber
pokok dan juga kepada
sumber-sumber sekunder
yang mengacu pada Al-
Qur’an dan As-sunnah
seperti ijma’ dan qiyas.
KHASHAISH / TIPOLOGI
2. Menjadikan ijtihad sebagai otoritas dan • Imam Abul
aktifitas khusus bagi orang-orang yang ‫العقيد‬ Hasan Al-Asy’ari
memenuhi syarat-syarat tertentu yang • Imam Abu
tidak mudah untuk dipenuhi. Sedangkan ‫ة‬ Mansur al-
Maturidi
bagi yang tidak memenuhi syarat-syarat
ijtihad, tidak ada jalan lain kecuali harus • Imam Hanafi
bermazhab dengan mengikuti salah satu • Imam Maliki
dari mazhab-mazhab yang diyakini ‫الفقه‬ • Imam Syafi’I
penisbatannya kepada ashabul madzahib. • Imam Hanbali

• Imam Junaid al-


‫االخالق‬ Bagdadi
• Imam al-Ghazali
KHASHAISH / TIPOLOGI
3. Berpegang teguh pada petunjuk
Al-Qur’an di dalam melakukan
dakwah dan amar makruf nahi
mungkar, yaitu dakwah dengan
hikmah/kearifan, mau’izhah
hasanah, dan mujadalah bil husna.
KHASHAISH / TIPOLOGI
4. NKRI dengan Pancasila sebagai
dasarnya adalah negara yang sah
menurut pandangan Islam dan tetap
berusaha secara terus menerus
melakukan perbaikan sehingga menjadi
negara adil makmur berketuhanan Yang
Maha Esa.
KHASHAISH / TIPOLOGI

5. Mengakui keutamaan dan keadilan para


shahabat Nabi, mencintai dan
menghormati mereka serta menolak
dengan keras segala bentuk penghinaan
dan pelecehan terhadap mereka apalagi
menuduh mereka kafir.
KHASHAISH / TIPOLOGI
6. Tidak menganggap siapa pun
setelah Nabi Muhammad saw
sebagai pribadi yang ma’shum
(terjaga dari kesalahan dan
dosa).
KHASHAISH / TIPOLOGI

7. Perbedaan yang terjadi di


kalangan kaum muslimin
merupakan salah satu dari fitrah
kemanusiaan. Karena itu,
menghormati perbedaan pendapat
dalam masa`il furu`iyyah-
ijtihadiyah adalah keharusan.
KHASHAISH / TIPOLOGI

8. Menghindarihal-hal yang
menimbulkan permusuhan
seperti tuduhan kafir kepada
sesama muslim.
KHASHAISH / TIPOLOGI

9. Mengembangkan trilogy
ukhuwah: Islamiyah,
Wathaniyah, Basyariyah.
KHASHAISH / TIPOLOGI
10. Menjaga keseimbangan antara aspek
rohani dan jasmani dengan
mengembangkan tasawwuf `amali,
majelis-majelis dzikir, dan sholawat
sebagai sarana taqarrub ilallah di
samping mendorong umat Islam agar
melakukan kerja keras untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi mereka.

Anda mungkin juga menyukai