Anda di halaman 1dari 39

“Gambaran Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

dan Manajemen Bencana Dalam Prespektif


Keperawatan”
Ns. NURDIN, S.Kep.,
M.Kep
Apa Itu Bencana ?
Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya  Interaksi antara hazard dengan manusia, lingkungan, harta
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, benda yang menimbulkan kerusakan dalam berbabai aspek
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU.
(Pusponegoro & Sujudi, 2016).
No. 24 Th 2007)

Definisi Bencana Ahli

 Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada  Siaga Darurat


keadaan darurat bencana untuk mengendalikan  Tanggap Darurat
ancaman/penyebab bencana dan menanggulangi dampak yang  Transisi Darurat ke Pemulihan (Perka
ditimbulkan (Perka BNPB No 3 tahun 2016). BNPB No 3 tahun 2016).

Penanganan Darurat Bencana Status Darurat Bencana


SEKILAS TENTANG SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

Siklus manajemen bencana


bukanlah suatu siklus yang
terpotong antara tiap tahapan
bencana
Pra bencana, tanggap darurat,
dan pasca bencana
berkolaborasi bersama
dengan proporsi berbeda
dalam setiap penanganan
bencana
RISIKO
TIDAK SATUPUN KABUPATEN/KOTA YANG BEBAS DARI ANCAMAN BENCANA
BENCANA
 Secara Geografis dan
INDONESIA Topografis indonesia
 Secara Geografis dan  Urutan ke-3 hutan dengan luas
Topografis indonesia wilayah kurang lebih 120.35
Pantai terpanjang kedua juta hektar (63%) dari luas

didunia setelah Kanada daratan setelah Zaire dan
dengan Panjang garis Brazil.
 Indonesia berada di wilayah
pantai 95.161 km.
 Tiga per empat lingkaran api pasifik atau
wilayahnya adalah cincin api pasifik dimana
lautan (5.9 km
2) merupakan pertemuan tiga
lempeng tektonik dunia
 Urutan ke-6 dengan
jumlah pulau mencapai seperti Lempeng Indo-
17.504 dari Samudra Austalia, Lempeng Eurasia
pasifik sampai hindia. dan Lempek Pasifik.
PREVALENSI BENCANA DI
INDONESIA

Menurut data yang diperoleh dari Data dan


Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dari tahun 2019
-2022 telah terjadi 3905, 5003, 3516 dan 2390 kali
bencana. Jika dirata-rata berarti setiap hari telah
terjadi sekitar 10 kali bencana melanda Indonesia
(BNPB, 2023).
RISIKO BENCANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Berdasarkan data DIBI (Data Indeks Bencana Indonesia) tercatat sebanyak 104
kejadian bencana di Provinsi Sulawesi Tenggara pada periode 2017 - 2021. Di
bulan Juni 2019 , Kabupaten Konawe Utara dilanda banjir besar di 7 kecamatan
dengan total 18.765 penduduk terdampak (DIBI, 2021). Berdasarkan Indeks
Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021 Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki indeks
risiko tinggi dengan nilai indeks 157.90 (tinggi) .
Kategori Bencana Provinsi Sulawesi Tenggara

Berdasarkan data kejadian bencana dari DIBI terdapat 9 jenis bencana


alam pernah terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun
waktu tahun 2009 – 2019. Hampir semua Kejadian bencana yang pernah
terjadi masuk dalam kategori Bencana Hidrometeorologi tersebut
menimbulkan dampak, baik korban jiwa, kerugian harta benda
maupun kerusakan lingkungan/lahan serta menimbulkan dampak
psikologis bagi masyarakat.

Potensi bencana berdasarkan pengkajian risiko bencana tahun 2022-2026


Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari tiga belas jenis yaitu Banjir, Banjir
Bandang, Cuaca Ekstrim, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Gempabumi,
Kebakaran Hutan dan Lahan, Kekeringan, Tanah Longsor, Tsunami,
Epidemi dan Wabah Penyakit, Kegagalan Teknologi, Likuefaksi dan
Covid-19.
Dampak Bencana
 Efek dari bencana yang terjadi dapat menimbulkan
gangguan sistem manusia dengan menyeluruh,
berdampak dalam bentuk properti dan kondisi
lingkungan merupakan dampak bencana.

efek
Harao ka , O jim a, M urata, & Hayasaka, 2012
 Menurut
t di ke lom poka n m en jadi 3 kelompok:
bencana dapa
E fe k benc an a te ha da p sistem manusia
A.
dap properti
B. Efek bencana teha
dap lingkungan
C. Efek bencana teha
BAGAIMANA MANAJEMEN
BENCANA DALAM
PRESPEKTIF PERAWAT…………
?Perpektif internasional
Perspektif nasional
PERSPEKTIF INTERNASIONAL

Mengacu kepada International Council of Nurses


(ICN)
ICN Framework of Disaster Nursing Competencies
yang disusun oleh WHO dan ICN, diterbitkan
tahun 2009
KOMPETENSI PERAWAT
MENURUT ICN (2009)
FASE PENCEGAHAN
DAN MITIGASI?

Fase pencegahan/mitigasi adalah penyusunan prosedur tindakan untuk


proses pencegahan dan menurunkan risiko terkait bencana,
mengidentifikasi risiko dan menentukan keputusan tepat dapat mereduksi
bencana dan merendahkan dampak setelah bencana yang mencakup
berbagai kegiatan untuk mengurangi korban jiwa dan harta benda (
ICN & WHO, 2009).
FASE
KESIAPSIAGAA
N

Fase manajemen bencana yang memiliki perencanaan, kesiapan

dan prioritas utama dalam manajemen bencana adalah fase

kesiapsiagaan (ICN & WHO, 2009). Fase kesiapsiagaan adalah

usaha yang dilaksanakan untuk melakukan antisipasi bencana

dengan mengorganisir dan mengambil metode yang tepat, efektif,dan

efisien (Ramli, 2011).


FASE RESPON

 Fase tanggap darurat meliputi tindakan segera yang


diambil dalam menghadapi bencana termasuk mobilisasi
responden ke daerah bencana.
 Tujuannya adalah untuk menyelamatkan sebanyak
mungkin kehidupan, menyediakan untuk memenuhi
kebutuhan mendesak para korban dan mengurangi
dampak kesehatan jangka panjang dari bencana.
 Fase ini bergantung pada ukuran bencana, sehingga
bisa memakan waktu beberapa hari sampai berminggu-
minggu (ICN & WHO, 2009).
FASE PEMULIHAN REKON-
TRUKSI DAN REHABILITASI

 Fase Pemulihan dan rekonstruksi (Recovery and Reonstrution) adalah fase

terkonsentrasi untuk membantu pemulihan Kesehatan penduduk dan

komunitas/masyarakat lainnya akibat tertimpah efek bencana. Fase

rekonstruksi adalah membangun kembali infrastruktur dan perumahan, dan

memenuhi kebutuhan penduduk (ICN & WHO, 2009).

 Fase Rehabilitasi (Rehabilitation) adalah Mengembalikan dan memulihkan

semua aspek layanan publik atau komunitas/masyarakat pada tingkatan

yang memuaskan di daerah pasca bencana (Ramli, 2011)


• Pelayanan kepada
• Pengurangan Resiko, • Praktek Etik, • Pemulihan jangka
masyarakat
Pencegahan Penyakit Legal etik dan • Pelayanan kepada panjang buat
dan Promosi Akuntabilitas individu dan individu, keluarga
Kesehatan • Komunikasi dan dan masyarakat
keluarga
• Perencanaan dan Sharing Informasi • Perawatan
Pembuatan • Pendidikan dan
psikologis
Kebijakan Kesiapsiagaan • Pelayanan kepada
kelompok rentan
PERSPEKTIF
INTERNASIONAL
Update!
Mengacu kepada International
Council of Nurses (ICN)
ICN Core Competencies in Disaster
Nursing Version 2.0, diterbitkan
tahun 2019
ICN Core Competencies in Disaster
Nursing: COMPETENCIES FOR
NURSES INVOLVED IN
EMERGENCY MEDICAL TEAMS
(LEVEL III) diterbitkan tahun 2022
ICN 2019 – 8 Domain
Domain I Preparation and Planning (tindakan yang diambil selain dari keadaan darurat tertentu untuk meningkatkan kesiapan dan keyakinan dalam
tindakan yang akan diambil selama bencana)
Communication (pendekatan untuk menyampaikan informasi penting kepada orang lain atau tugas darurat dan mendokumentasikan
Domain II
keputusan yang dibuat)

Incident management system (struktur tanggap bencana / tanggap darurat diperlukan oleh negara / organisasi / institusi dan tindakan untuk
Domain III
membuatnya efektif)

Safety and Security (memastikan bahwa perawat, kolega, dan pasien tidak mendapatkan beban tambahan oleh praktik yang tidak aman)
Domain IV

Assessment (mengumpulkan data tentang pasien / keluarga / komunitas yang ditugaskan untuk mendasarkan tindakan keperawatan
Domain V
selanjutnya)

Intervention (tindakan klinis atau tindakan lain yang diambil sebagai respons terhadap asesmen pasien / keluarga / masyarakat dalam
Domain VI
penanganan insiden bencana)

Recovery (setiap langkah yang diambil untuk memfasilitasi dimulainya kembali pra-acara individu / keluarga / komunitas / organisasi
Domain VII
berfungsi atau memindahkannya ke tingkat yang lebih tinggi)

Law and Ethics (kerangka hukum dan etika untuk keperawatan bencana / darurat)
Domain VII
lanj
ut
lanj
ut
lanjut
lanju
t
lanj
ut
lanju
t
lanju
t
PERSPEKTIF NASIONAL
Mengacu pada Pedoman Teknis Penanggulangan
Krisisis Kesehatan(2006 dan 2011 edisi revisi)
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 75 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Krisis Kesehatan
Mengacu pada Pedoman petunjuk teknis tenaga
Kesehatan cadangan 2022
PEDOMAN PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
(2006 & 2011)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Krisis Kesehatan & Pedoman petunjuk teknis tenaga
Kesehatan cadangan 2022
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Krisis Kesehatan & Pedoman petunjuk teknis tenaga
Kesehatan cadangan 2022
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2019 Tentang
Penanggulangan Krisis Kesehatan & Pedoman petunjuk teknis tenaga
Kesehatan cadangan 2022
LAMPIRAN
REFERENSI
1. BNPB. (2023b). Badan Nasional Penanggulangan Bencana :Data dan Informasi Bencana Indonesia. Retrieved 19 May 2023, from https://dibi.bnpb.go.id/

2. BNPB. (2021a). Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Indeks Risiko Bencana Indonesia. Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

3. Pustandpi. (2023). Pusat Standarisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim: Bencana Hidrometeorologi dan Bagaimana Mengatispasinya. Retrieved 19 May 2023, from
http://pustandpi.or.id/2023/01/31/bencana-hidrometeorologi-dan-bagaimana-mengantisipasinya/#:~:text=Salah%20satu%20jenis%20bencana%20alam,peningkatan%20dari%20tahun%20ke%20tahun

4. BPBD. (2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara. BNPB

5. BMKG. (2023). Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika. Retrieved 19 May 2023, from https://iklim.bmkg.go.id/publikasi-klimat/ftp/brosur/Leaflet%20Hidrometeorologi.pdf.

6. Haraoka, Tomoko, Ojima, Toshiyuki, Murata, Chiyoe, & Hayasaka, Shinya. (2012). Factors Influencing Collaborative Activities between Non-Professional Disaster Volunteers and Victims of Earthquake
Disasters. PLoS ONE, 7(10), e47203. doi: 10.1371/journal.pone.0047203

7. ICN, & WHO. (2009). Internatioal Council Of Nurse & World Health Organization : ICN Framework of Disaster Nursing Competencies.

8. ICN. (2019). International Council of Nurses. Core Comptencies in Disaster Nursing Vesion 2. Geneva: ICN

9. ICN. (2022). Core Competencies in Disaster Nursing: COMPETENCIES FOR NURSES INVOLVED IN EMERGENCY MEDICAL TEAMS (LEVEL III)

10. KEMENKES. (2011). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Pedoman teknis penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana edisi revisi .

11. KEPMENKES NO 066 TAHUN 2006 PEDOMAN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA.

12. Perka BNPB. No.3. Tahun 2016. Tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana.

13. Pusponegoro, A, & Sujudi, A. (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana Solusi dan Petunjuk Teknis Penanggulangan Medik dan Kesehatan: PT. Rayyana Komunikasindo.

14. UNISDR. (2015). United Nations Office for Disaster Risk Reduction :Sendai Framework For Disaster Risk Reduction Vol. I

15. UU NO 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA

16. PERMENKE.NO.75..2019. PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN.

17. KEMENKES..2022. Petunjuk Teknis Tenaga Cadangan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai