i d
Tajuk Utama
PMMC
M E D ia K om U N ikasi P E N J U al & P E mb E li F armasi
Gallery Photo: CPhI Worldwide Frankfurt 2013 Meeting bersama Consulat Jenderal RI untuk Frankfurt am Main Bisnis Farmasi di Indonesia semakin tak menentu Gallery Photo: Pameran IPEX 2013
News
Hati-hati dalam memilih distributor bahan baku Pembukaan Pameran IPEX 2013 Global Partnership Dinner CPhI Worldwide Frankfurt 2013
Menurut Ketua Umum GP Farmasi Indonesia bapak Johannes Setijono, kasus ini merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Adanya kejadian ini menuntut perusahaan berhati-hati memilih pemasok.
Paracetamol (acetaminophen) merupakan pereda nyeri dan peredam demam. Mekanisme yang tepat dari tindakan tidak diketahui. Paracetamol digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, arthritis, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam. Ini mengurangi nyeri pada artritis ringan tetapi tidak berpengaruh pada peradangan yang mendasari dan pembengkakan sendi. Paracetamol juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini. Indonesia dalam pengawasan bahan baku obat masih sangat lemah. Terbukti dengan masuknya bahan baku obat paracetamol Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd dari China yang terkontaminasi mikroba beberapa waktu lalu. Sebenarnya hal tersebut bisa dicegah bila pemerintah berkerjasama dengan industri farmasi melakukan uji kualitas bahan baku paracetamol sebelum dan setelah masuk di Indonesia. Pengawasan tersebut sangat disayangkan saat ini masih sangat lemah. Pemerintah Indonesia sendiri melalui Badan POM RI telah mengeluarkan surat edaran nomor. PW.02.03.332.3.08.13.3695 tertanggal 30 Agustus 2013, menyikapi adanya cemaran mikroba dalam paracetamol produksi Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd China.
bersambung hal. 2
Tajuk Utama
menjaga kualitas dan meningkatkan daya saing dalam menghadapi pasar bebas, khususnya di ASEAN. Dalam pidatonya di pameran All Pack , Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Alex SW Retraubun "Industri kemasan juga harus memiliki standar. Intinya, semua hasil produksi dalam negeri harus memiliki standar untuk meningkatkan daya saing". Ia mengatakan perhatian terhadap standar dan kualitas pada kemasan sangat penting, karena kemasan merupakan awal penilaian konsumen terhadap suatu barang dan menarik mereka untuk membeli. Industri kemasan, lanjut dia, selama ini didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman, farmasi, maupun barang kebutuhan konsumen lainnya. Berdasarkan bahan baku yang
bersambung hal. 2
PMMC news
Menurut Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza Badan POM RI, Retno Tyas Utami, surat edaran tersebut meminta importir paracetamol melakukan evaluasi terhadap pemasok. Importir paracetamol juga diminta melakukan kajian risiko
produk impor. Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza Badan POM RI, Retno Tyas Utami mengatakan, Badan POM RI telah meminta produsen segera menarik produk yang tidak lolos uji risiko termasuk cemaran mikroba. Menurut Ketua Umum GP Farmasi Johannes Setijono, kasus ini merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Adanya kejadian tersebut, perusahaan harus berhatihati dalam memilih produsen bahan baku. Sampai saat ini paracetamol dari Changshu Huagang Co.Ltd, masih digunakan sebagai bahan baku. Tentunya kami sudah melakukan uji terlebih dulu, termasuk kontaminasi mikroba. Hasilnya baik sehingga bahan baku ini masih bisa digunakan, kata Johannes. Changshu Huagang Pharmaceutical, menurut Johannes, adalah perusahaan bersertifikat Good Manufacturing Practices (GMP) dari pemerintah China. Dia juga menambahkan, tidak ada negara yang menarik produk dengan bahan
baku ini dari peredaran. Dalam hasil rapat BPOM dan GP Farmasi Indoneisa pada 3 Oktober 2013,: 1. BPOM mengizinkan PBF/ Importir Bahan Baku untuk menjual/mendistribusikan Paracetamol ex. Changsu, dengan sedapat mungkin dilakukan uji untuk mengetahui tidak terjadinya kontaminasi mikroba 2. Industri farmasi tetap diperkenankan menggunakan Bahan Baku Paracetamol ex. Changshu dan menjual obat jadinya setelah melakukan pengujian berdasarkan farmakope secara lengkap, yang hasilnya direleased oleh Quality Assurance 3. Mengacu pada pengalaman Paracetamol ex. Chanshu ini, dimana supplya Bahan Baku Industri Farmasi masih banyak yang bersifat single source, BPOM meminta agar dikembangkan alternativesource dan BPOM akan memberikan percepatan dan
kemudahan dalam melakukan persetujuan. 4. Pada pertemuan juga dibahas masalah Perka BPOM no. 28/ tahun 2013 terkait BBO yang harus memiliki sertifikat CPOB dengan dealine akhir 2015, dimana Industri Farmasi sudah harus mulai mempersiapkan diri untuk memenuhi kewajiban tersebut dan mulai saat ini harus mulai mencari alternativesourcees. 5. GP Farmasi meminta BPOM mengutamakan dialog dan keterbukaan dengan GP Farmasi sebagai mitra utama sebelum mengambil keputusan atau mengambil kebijakan yang bisa mempengaruhi kelangsungan usaha Industri Farmasi. (tph/dbs)
dipergunakan, industri kemasan dapat dibagi menjadi lima sektor yakni, kertas dan karton, plastik kaku, plastik fleksibel, kemasan logam, dan kemasan gelas atau kaca. Sebanyak 40 persen kemasan yang dipergunakan di Indonesia merupakan kemasan kertas dan karton, 34 persen kemasan plastik, 14 persen
kemasan logam, dan 11 persen kemasan gelas. Pemerintah sendiri terus mendorong perkembangan dan peningkatan daya saing khususnya industri kemasan, dengan memperkuat struktur industri hulu ke hilir, dan menurunkan tarif bea masuk bahan baku untuk yang belum bisa diproduksi dalam negeri.
Selain itu, juga mendorong inovasi teknologi proses produksi yang efisien dan bernilai tambah tinggi, mendorong pertumbuhan sektor industri pengguna kemasan terutama pada industri makanan, minuman dan farmasi.
Pemimpin Umum: Kendrariadi , Pemimpin Redaksi: Aryo Baskoro , Redaktur Pelaksana: Budi P Editor & Foto: Teguh P Herlambang , Penanggung jawab kolom : Johanes, Franky, Fitri Design: seasiapublisentra@gmail.com
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
Indonesia. Edisi berikut CPhI South East Asia di 2014 akan juga menghadirkan rangkaian produk kemasan farmasi dengan bendera InnoPack dan produk mesin mesin industri farmasi dengan bendera P-MEC South East Asia. Diharapkan, kegiatan ini akan mempertemukan lebih dari 300 peserta pameran dengan 6,000 profesional industri farmasi di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. CPhI South East Asia 2014 akan diselenggarakan di Jakarta International Expo tanggal 20 22 Mei 2014. Untuk informasi mengenai kegiatan ini, silakan kunjungi www. cphi.com/asean
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
CPhI Worlwide
Frankfurt 2013
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
& Karisopordol dipasaran sekarang keluar lagi surat dari BPOM mengenai pemberitahuan bahan baku paracetamol yang diproduksi oleh dari Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd China, yang terkontaminasi mikroba. Dan yang lebih mengejutkan mengenai membatasi peredaran obat OTC baik itu blue dot maupun green dot. Mulai penarikan dan membatasi izin edar, diterpa lagi dengan beberapa hari lalu demo buruh besarbesaran hampir diseluruh penjuru nusantara. Penuntutan kenaikan upah sebesar 50% oleh para buruh sangat memberatkan pihak pebisnis farmasi. Pengeluaran yang meningkat pesat karena kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar yang naik
dan kenaikan upah buruh sekitar 50%, semua itu mempunyai dampak besar dalam bisnis farmasi Indonesia. Belum lagi persyaratan untuk memenuhi cGMP yang semakin menekan industri farmasi Indonesia. Implementasi e-Catalog bisa menyebabkan perang harga di dalam usaha bisnis farmasi, dan harga akan mengalami penurunan yang sangat menekan. Setiap industri bisa menawarkan harga obat generik serendah-rendahnya, tetapi kenyataannya setiap industri tidak bisa mengikuti tender e-catalog, padahal obat generik bermerek (OGB) yang ditawarkan lebih rendah dari harga obat generik. Persaingan diantara industri farmasi domestik harus terbuka.(tph)
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
Jakarta - Beberapa waktu lalu, industri farmasi Indonesia diguncang oleh penarikan obat Dekstro tunggal, Karisoprodol dan yang terakhir Parasetamol yang terkontaminasi mikroba dari produsen Changshu Huagang Pharmaceutical Co Ltd China. Dalam diskusi GP Farmasi Indonesia dan PMMC di dalam pameran IPEX 2013, membahas mengenai problematika "Isu-isu terkini di Industri Farmasi Indonesia". Sebagai moderator diskusi tersebut yaitu bapak Kendrariadi selaku Ketua Umum PMMC. Sebagai pembicara atau narasumber adalah bapak Johannes Setijono Ketua Umum GP Farmasi Indonesi, bapak Syamsuk Arifin Ketua Kode Etik GP Farmasi Indonesia dan bapak Darojatun Sanusi Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia. Dikesempatan pertama diskusi tersebut, bapak Johannes Setijono menuturkan, "Total pasar farmasi Indonesia pada saat ini terbesar di ASEAN, dan kita harapkan juga dalam bahwa lima tahun ke depan tetap besar di ASEAN. Total pasar tahun lalu 47 triliun rupiah yang cukup besar meskipun dibandingkan dengan GDP Indonesia masih kecil sekali sekitar hanya 2,5% lebih.." Industri farmasi Indonesia sebagian besar adalah industri dosmetik, total industri yang ada di Indonesia sekitar 208 industri farmasi. Dimana market share Indonesia adalah satu-satunya
negara di ASEAN dimana industri lokalnya menguasai pasar domestik lebih kurang 70% sedangkan di negara lain dikuasai oleh industri multinasional, tutur Ketua Umum GP Farmasi Indonesia. Pengeluaran akan meningkat pesat karena kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar yang naik dan kenaikan upah buruh sekitar 50%, semua itu mempunyai dampak besar dalam bisnis farmasi Indonesia. Isu dari regulatori mengenai implementasi cGMP dan PICS yang sangat ketat memberatkan bisnis di industri farmasi Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Efek dari ketatnya peraturan yang diterapkan oleh regulator, banyak industri lokal yang diakuisisi oleh industri asing dikarenakan tidak mampu untuk mengupgrade industrinya, baik itu hardware maupun software. SJSN yang diharapkan memberi peluang untuk industri farmasi ternyata bagaikan pedang bermata dua. Dengan implementasi e-katalog bisa menyebabkan perang harga di dalam usaha bisnis farmasi, dan harga akan mengalami penurunan yang sangat menekan. Ketatnya peraturan yang diterapkan oleh BPOM, ada beberapa produk obat yang ditarik dari peredaran oleh BPOM, seperti Dekstron tunggal, Karisopordol dan Paracetamol. Kemudian ada lagi isu lain untuk obat OTC baik
itu dot biru maupun dot hijau akan diperketat jaringan distribusinya. Dan ini jelas mempersulit usaha bisnis industri farmasi di Indonesia. Dikesempatan kedua, paparan mengenai isu-isu terkini di industri farmasi dilanjutkan oleh bapak Darojatun Sanusi selaku Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia. Dalam paparannya, beliau menuturkan bahwa kita selalu dihadapkan oleh tiga hal, yaitu: 1. Sistem Jaminan Sosial Nasional 2. Daya saing Industri Farmasi 3. Pajak insentif dan pembinaan. Dan ketiga, dilanjutkan oleh bapak Syamsul Arifin selaku Ketua Kode Etik GP Farmasi Indonesia. Beliau hanya melengkapi presentasi dari Ketua Umum dan Direktur Eksekutif GP Farmasi Indonesia. Bapak Syamsul Arifin menuturkan bahwa Industri farmasi Indonesia dihadapkan dengan: 1. Potensi 2. Regulasi 3. Skenario Dari ketiga narasumber tersebut mempunyai pengalaman yang sangat luas dalam dunia likaliku bisnis farmasi di Indonesia.
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
SiapaKita?
Indri Gunawan
Director
Sugianto Gunawan T
email: sugianto.gunawan@kamine.co.id
President Director
InfoKita?
Perkantoran Kencana Niaga Jl. Taman Aries Blok D1 - 2K & L, Kembangan, Jakarta 11620 Indonesia T +62 21 5858581 (hunting), 58906030 F +62 21 585 8570
MANUFACTURER FLEXIBLE PACKAGING. WE CAN MAKE PRODUCT FOR FOOD HOUSEHOLD, PHARMACEUTICAL, ETC.