Senggama
Perpaduan antara 2 alat kelamin yg berlainan jenis guna memenuhi kebutuhan seksual Senggama legal :
1. 2.
Ada ijin dari wanita yang disetubuhi Wanita sudah cukup umur, sehat akal, tidak sedang terikat perkawinan dengan laki lain dan bukan anggota keluarga dekat.
2.
3.
4.
5.
Perkosaan ( pasal 285 KUHP )12 th Bersenggama dg wanita tdk berdaya ( pasal 286 KUHP )9 th Bersenggama dg wanita di bawah umur ( pasal 287 KUHP )9 th Berzina / berselingkuh ( 284 KUHP )9 bln Bersetubuh dg istrinya yg blm cukup umur (288 KUHP)4, 8, 12 th
Perkosaan
Menurut negara maju : Senggama yg dilakukan dg menggunakan kekerasan ( force ), menciptakan ketakutan ( fear ), memperdaya ( fraud ) Pelaku : bisa laki / perempuan Extra marital dan intra marital crime Bersenggama dg wanita idiot
Perkosaan di Indonesia
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yg bukan istrinya bersetubuh dengannya, dihukum karena memperkosa, dg hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun. ( pasal 285 KUHP )
2.
3.
Unsur pelaku - laki-laki - Mampu melakukan persetubuhan Unsur korban - Perempuan - Bukan istrinya / extra marital crime - Intra marital crime : Domestic violence ( lihat UU KDRT )) Unsur perbuatan - Dengan paksaan - Dilakukan dengan kekerasan fisik atau ancaman kekerasan - Persetubuhan bersifat coitus intra vaginal. - Anal / oral seks : bukan perkosaan, ttp perbuatan menyerang kehormatan kesusilaan (pasal 289 KUHP)
Pembuktian Perkosaan
1.
2.
3.
Tanda-tanda senggama :
1.
Tanda langsung
Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis Lecet atau memar akibat gesekan penis Adanya sperma akibat ejakulasi
Terjadinya kehamilan Penularan penyakit kelamin
2.
Akibat cekikan dll Pengaruh obat perangsang / obat yg menyebabkan tidak sadarkan diri dll
Pengguguran Kandungan
Bidang kedokteran
1. 2.
3.
Keluarnya janin dari dalam kandungan ibunya sebelum masa kehamilannya sempurna. Berdasar umur kehamilan : Abortus Partus immaturus Partus prematurus
Bidang hukum
1. 2.
Semua upaya penghentian kehamilan secara dini disebut aborsi / pengguguran kandungan. Berdasar proses terjadinya : Abortus spontaneus Abortus provocatus - Legal ( medisinalis ) - Ilegal ( Criminalis )
Di Indonesia
Aborsi legal diatur dengan UU no. 23 th 1992 ttg Kesehatan Prosedur pelaksanaan lebih diperjelas
UUPK 2004 UUKes 36 th 2009 Alasan utk melakukan tindakan aborsi lebih diperluas Legalisasi aborsi ?
Ps 75 UUKes 36/2009
1.
2.
a.
b.
Setiap orang dilarang melakukan aborsi Kecuali : Indikasi kedaruratan medis yg mengancam nyawa ibu dan atau janin, menderita penyakit genetik berat. Kehamilan akibat perkosaan yg menyebabkan trauma psikologis.
Setiap orang yg dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dg ketentuan dipidana dg pidana penjara paling lama 10 th dan denda paling banyak 1 milyar.
2.
3.
Dengan kekerasan umum Dengan kekerasan lokal - Tanpa alat - Dengan alat medis - Dengan alat non medis - Dengan zat kimia Menggunakan obat-obatan abortifisien Emetik, laksansia, pelancar haid, uterotonika
Komplikasi aborsi
1.
2.
3.
Kematian segera - Vagal refleks - Emboli udara Kematian moderat - Emboli cairan - Perdarahan Kematian lambat - Sepsis - Gagal ginjal akut
Pembunuhan Bayi
Terminologi umum : Setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar kandungan 2. Infanticide : Tindakan merampas nyawa bayi yang belum berumur satu tahun oleh ibu kandungnya sendiri Hukumannya lebih ringan
1.
Indonesia
Kinderdoodslag : pembunuhan bayi sendiri tanpa direncanakan. ( 341 KUHP ) Kindermoord : sudah direncanakan. ( 342 KUHP ) Motif : takut ketahuan telah melahirkan anak di luar perkawinan. Pembunuhan bayi sendiri sbg hasil perkawinan yg sah tidak dikategorikan sbg kinderdoodslag maupun kindermoord.
Pelaku : ibu kandung Korban : bayi kandung Pembunuhan dilakukan saat dilahirkan atau tak lama kemudian Motif : takut ketahuan telah melahirkan
Bila tidak memenuhi kriteria di atas : dikategorikan sebagai tindak perampasan nyawa yg bersifat umum ( 338 dan 340 KUHP )
Viabilitas bayi Lahir hidup atau mati Sebab kematian bayi Lama hidup diluar kandungan
Viabilitas Bayi
1. 2.
Kemampuan untuk mempertahankan hidupnya di luar kandungan tanpa peralatan khusus. Syarat : Telah dikandung > 28 minggu Tidak mempunyai cacat berat
2.
Tanda terukur : PB > 35 cm BB > 1,5 kg Tanda tak terukur : Jenis kelamin sdh dpt dibedakan Bulu badan, alis, bulu mata sdh tumbuh Kuku sdh melewati ujung jari Inti penulangan Pertumbuhan gigi
Sistem pernafasan Sistem pencernaan Tunggul / potongan tali pusat Sistem kardiovaskuler
Sistem pernafasan
Dada sudah mengembang Tulang iga tampak lebih mendatar Sela iga melebar Paru : - memenuhi rongga dada - tepi tumpul - gambaran mozaik - perabaan lembut spt busa - Tes apung paru ( + ) - Gambaran PA : edema, alveoli sdh mengembang dan diselaputi oleh membran hialin.
Sebab kematian
Kematian wajar / tidak wajar ? Wajar : - Kerusakan otak saat dilahirkan/krn trauma persalinan - Kurang O2 akibat prolaps tali pusat - Kelainan plasenta - Infeksi intra / ekstra uterin - Kelainan darah - dll
Kematian tidak wajar : Sering : - Pembekapan - Pencekikan - Pemukulan kepala - Penjeratan Jarang :- Menusuk / menggorok leher - Menenggelamkan bayi - membakar - meracun - kubur hidup hidup Kecelakaan
Kondisi bayi : masih kotor atau sdh dirawat Mekoneum Proses pelepasan tunggul tali pusat Ikterus Penutupan foramen ovale Obliterasi a/v umbilikalis
Pemeriksaan tersangka
Adanya bekas kehamilan : Striae gravidarum Rahim dapat diraba di atas simfisis Payudara besar dan kencang 2. Adanya bekas persalinan Dinding perut kendor Robekan perineum Keluarnya lokia 3. Tes DNA
1.