Anda di halaman 1dari 9

BAB I TINJAUAN TEORI A. Pengertian Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.

Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997 . !enyakit ini terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. "iasanya berupa oliguria dengan urin ber#arna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat ( $ansjoer %rif, dkk. 1999 . Nephroti& Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik ' proteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi, ())1 . Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai oleh' !eningkatan protein dalam urin se&ara bermakna (proteinuria !enurunan albumin dalam darah *dema Serum &holesterol yang tinggi (hiperlipidemia +anda , tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, ())( . B. Etiologi !enyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen , antibodi. -mumnya etiologi dibagi menjadi ' 1. Sindrom nefrotik ba#aan .iturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi maternofetal. /esisten terhadap semua pengobatan. !rognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. (. Sindrom nefrotik sekunder .isebabkan oleh ' $alaria kuartana atau parasit lainnya. !enyakit kolagen seperti lupus eritematosus diseminata, purpura anafilaktoid. 0lumerulonefritis akut atau kronik, +rombosis 1ena renalis. "ahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, air raksa. %miloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis membranoproliferatif hipokomplementemik. hypoproteinuria,

2. Sindrom nefrotik idiopatik +idak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik primer. "erdasarkan histopatologis yang tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop elektron, 3hurk dkk membaginya menjadi ' a. Kelainan minimal !ada mikroskop elektron akan tampak foot prosessus sel epitel berpadu. .engan &ara imunofluoresensi ternyata tidak terdapat 4g0 pada dinding kapiler glomerulus. b. Nefropati membranosa Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. !rognosis kurang baik. &. 0lomerulonefritis proliferatif 0lomerulonefritis proliferatif esudatif difus. +erdapat proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel polimorfonukleus. !embengkanan sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat. .engan penebalan batang lobular. +erdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan penebalan batang lobular. .engan bulan sabit ( &res&ent .idapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi sel epitel sampai kapsular dan 1iseral. !rognosis buruk. 0lomerulonefritis membranoproliferatif !roliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang menyerupai membran basalis di mesangium. +iter globulin beta-43 atau beta-4% rendah. !rognosis buruk. 5ain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas.

6. 0lomerulosklerosis fokal segmental !ada kelainan ini yang men&olok sklerosis glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. !rognosis buruk. C. Patofisiologi +erjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. 7al ini menyebabkan retensi garam dan air. $enurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema generalisata akibat &airan yang berpindah dari sistem 1askuler kedalam ruang &airan ekstra seluler. !enurunan sirkulasi 1olume darah mengaktifkan sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut.

7ilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia . $enurunnya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng. Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi glomerulus. $eskipun se&ara umum penyakit ini dianggap menyerang anakanak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang de#asa termasuk lansia. D. Manifestasi Klinik 0ejala utama yang ditemukan adalah ' !roteinuria 8 2,9 g:hari pada de#asa atau ),)9 g:kg "":hari pada anak-anak. 7ipoalbuminemia ; 2) g:l. *dema generalisata. *dema terutama jelas pada kaki, namun dapat ditemukan edema muka, as&<ites dan efusi pleura. %nore<ia =ati>ue Nyeri abdomen "erat badan meningkat 7iperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia. 7iperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis 1ena dan arteri. E. Komplikasi 4nfeksi (akibat defisiensi respon imun +romboembolisme (terutama 1ena renal *mboli pulmo !eningkatan terjadinya aterosklerosis 7ypo1olemia 7ilangnya protein dalam urin .ehidrasi . Pemeriksaan Diagnostik %danya tanda klinis pada anak /i#ayat infeksi saluran nafas atas %nalisa urin ' meningkatnya protein dalam urin $enurunnya serum protein "iopsi ginjal

!. Penatalaksanaan Terape"tik o .iit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat o !embatasan sodium jika anak hipertensi o %ntibiotik untuk men&egah infeksi o +erapi diuretik sesuai program o +erapi albumin jika intake anak dan output urin kurang o +erapi prednison dgn dosis ( mg:kg:hari sesuai program #. Pat$%a&s

Idiopatik

Sekunder

Bawaan

Fokal Segmental

Sindrom Nefrotik

Kurang informasi

Gangguan pembentukan glomerulus

(K + Kurang pengetahuan tentang pen*akit

Albumin melewati membran bersama urine

Hpoalbuminemia

T ekanan koloid turun, tekanan hidrostatik naik

!etensio "airan di rongga perut

airan masuk ke ekstra seluler

Asites

!etensio "airan seluruh tubuh

Gangguan "itra tubuh

#dema anasarka (enekan diafragma #kspansi otot pernapasan tidak optimal Nafas tidak adekuat (enkan isi perut Gangguan imobilisasi (ual muntah $enekanan terlalu dalam pada tubuh (K + Gangguan "airan dan elektrolit

Nafsu makan turun

(K + Gangguan pola napas

(K + Ganguan nutrisi kurang dari kebutuhan

$engiriman nutrisi dan %& ke 'aringan turun

Hipoksia 'aringan Kondisi lemah )a*a tahan tubuh turun

(K + Gangguan tumbuh kembang

(K + Gangguan mobilitas fidsik

(K + !esiko infeksi

(K + Kerusakan integritas kulit

(K + Ganguan perfusi 'aringan

BAB II A'U#AN KEPERA(ATAN A. Pengka)ian 1. Keadaan umum ' (. /i#ayat ' 4dentitas anak' nama, usia, alamat, telp, tingkat pendidikan, dll. /i#ayat kesehatan yang lalu' pernahkah sebelumnya anak sakit seperti ini? /i#ayat kelahiran, tumbuh kembang, penyakit anak yang sering dialami, imunisasi, hospitalisasi sebelumnya, alergi dan pengobatan.

!ola kebiasaan sehari , hari ' pola makan dan minum, pola kebersihan, pola istirahat tidur, akti1itas atau bermain, dan pola eliminasi.

2. /i#ayat penyakit saat ini' Keluhan utama %lasan masuk rumah sakit =aktor pen&etus 5amanya sakit 6. !engkajian sistem !engkajian umum ' ++@, "", +", lingkar kepala, lingkar dada (terkait dgn edema . Sistem kardio1askuler ' irama dan kualitas nadi, bunyi jantung, ada tidaknya &yanosis, diaphoresis. Sistem pernafasan ' kaji pola bernafas, adakah #heeAing atau ronki, retraksi dada, &uping hidung. Sistem persarafan ' tingkat kesadaran, tingkah laku ( mood, kemampuan intelektual,proses pikir , sesuaikah dgn tumbang? Kaji pula fungsi sensori, fungsi pergerakan dan fungsi pupil. Sistem gastrointestinal ' auskultasi bising usus, palpasi adanya hepatomegali : splenomegali, adakah mual, muntah. Kaji kebiasaan buang air besar. Sistem perkemihan ' kaji frekuensi buang air ke&il, #arna dan jumlahnya. 9. !engkajian keluarga %nggota keluarga !ola komunikasi !ola interaksi !endidikan dan pekerjaan Kebudayaan dan keyakinan =ungsi keluarga dan hubungan

B. Diagnosa Kepera%atan 1. 0angguan integritas kulit b:d edema dan menurunnya sirkulasi. (. /esiko infeksi b:d terapi immunosuppresi1edan hilangnya gama globulin. 2. /esiko kurangnya 1olume &airan (intra1askuler b:d proteinuria, edema dan efek diuretik. 6. /esiko kelebihan 1olume &airan b:d retensi sodium dan air. 9. Ke&emasan pada anak dan keluarga b:d hospitalisasi pada anak. C. Inter*ensi Kepera%atan 1. 0angguan integritas kulit b:d edema dan menurunnya sirkulasi.

a. +ujuan ' integritas kulit terjaga. b. K7 ' +idak ada tanda kemerahan, le&et dan tidak terjadi tenderness bila disentuh. &. 4nter1ensi ' $engatur atau merubah posisi setiap ( jam atau sesuai kondisi. !ertahankan kebersihan tubuh anak setiap hari dan pengalas tempat tidur. 0unakan lotion bila kulit kering. Kaji area kulit ' kemerahan, tenderness dan le&et. Support daerah yang edema dengan bantal. 5akukan aktifitas fisik sesuai dengan kondisi anak. (. /esiko infeksi b:d terapi imunosuppresi1e dan hilangnya gama globulin. a. +ujuan ' tidak terjadi infeksi b. Kriteria hasil ' 7asil laborat ( leukosit dbn +anda- tanda 1ital stabil +idak ada tanda , tanda infeksi

&. 4nter1ensi ' $en&u&i tangan setiap akan kontak dengan anak Kaji tanda , tanda infeksi $onitor tanda , tanda 1ital $onitor pemeriksaan laboratorium Kolaborasi medis untuk pemberian antibiotik 2. /esiko kurangnya 1olume &airan (intra1askuler b:d proteinuria, edema dan efek diuretik a. +ujuan ' &airan tubuh seimbang b. Kriteria hasil ' $ukosa mulut lembab +anda 1ital stabil

&. 4nter1ensi ' $onitor intake dan output ( pada anak ; 1ml:kg:jam $onitor tanda-tanda 1ital $onitor pemeriksaan laboratorium (elektrolit Kaji membran mukosa mulut dan elastisitas turgor kulit Kaji pengisian kembali kapiler (&apilarry /efill 6. /esiko kelebihan &airan b:d retensio sodium dan air a. +ujuan ' @olume &airan tubuh seimbang b. Kriteria hasil ' "" stabil

+anda 1ital dbn +idak ada edema

&. 4nter1ensi ' $onitor intake dan output, dan timbang "" setiap hari $onitor tekanan darah $engkaji status pernafasan termasuk bunyi nafas !emberian deuretik sesuai program -kur dan &atat ukuran lilitan abdomen 9. Ke&emasan pada anak atau keluarga b:d hospitalisasi pada anak a. +ujuan ' ke&emasan hilang b. Kriterai hasil ' Brang tua tampak lebih santai Brang tua berpartisipasi dalam pera#atan dan memahami kondisi anak

&. 4nter1ensi ' %njurkan orang tua dan anak untuk mengekspresikan rasa takut dan &emas "erikan penjelasan tentang penyakit Sindrom Nefrotik, pera#atan dan pengobatannya %jarkan pada orang tua untuk membantu pera#atan pada anaknya "erikan akti1itas bermain yang sesuai dgn tumbang anak dan kondisinya.

DA TAR PU'TAKA

Suryadi dan Culiani, /ita. ())1. !raktek klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak. Dakarta ' Sagung Seto.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. *03. $ansjoer, %rif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, edisi ketiga, Jilid 1. $edia %es&ulapius.

Anda mungkin juga menyukai