Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana membedakan benzen dengan alkena?

Benzen Merupakan senyawa aromatik Rumus umum C6H6

Alkena Bukan senyawa aromatik Rumus umum CnH2n

Pereaksi Brom / CCl4 KmnO4 / H2O H2 / Ni

Benzen Terjadi adisi dan mengalami perubahan warna Mengalami oksidasi Terjadi hidrogenasi

Alkena Brom tidak mengalami perubahan warna Tidak terjadi oksidasi Tidak mengalami hidrogenasi

2. Bedakan hasil reaksinya jika benzen direaksikan: a. HNO3/H2SO4 lalu direaksikan dengan Br2 Reaksi ini dinamakan reaksi brominasi. Hal ini karena Br direaksikan terakhir. Pada reaksi pertama, benzen direaksikan dengan HNO3/H2SO4 yang berperan sebagai katalis dan akan menghasilkan 1-Nitrobenzena. Kemudian direaksikan kembali dengan Br sehingga terjadi reaksi friedel crafts dengan FeBr3 sebagai katalis. Br merupakan senyawa halogen yang berperan sebagai pendeaktif, sehingga menghasilkan senyawa m-Bromonitrobenzena b. Br2/FeBr3 lalu direaksikan dengan NO2. Reaksi ini dinamakan reaksi nitrasi. Hal ini karena NO2 direaksikan terakhir. Pada reaksi pertama, benzen direaksikan dengan Br sedangkan FeBr3 sebagai katalis sehingga menghasilkan 1-Bromobenzena lalu direaksikan kembali dengan NO2. NO2 merupakan senyawa pengaktif yang dapat menghasilkan senyawa orto atau para. Jadi hasil pada reaksi ini adalah o-Bromonitrobenzen dan pBromonitrobenzena Apa kesimpulan anda dari kedua perlakuan diatas? Reaksi pertama merupakan reaksi Brominasi, Br berperan sebagai pendeaktif dan menghasilkan meta. Sedangkan pada reaksi kedua merupakan reaksi nitrasi. Dalam hal ini NO2 berperan sebagai pengaktif sehingga menghasilkan struktur orto dan para 3. pKa n-butanol 7,45 sedangkan pKa asam butanoat 4,83. Mengapa nilai pKa asam butanoat lebih rendah dibandingkan butanol. Jelaskan! Tingkat keasaman bergantung pada struktur senyawanya. Jika senyawa tersebut semakin mudah melepaskan H+, maka tingkat keasamannya semakin kuat. Dalam hal ini, tingkat keasaman asam butanoat lebih tinggi dibandingkan n-butanol. Hal ini karena adanya polarisasi yang lebih besar pada asam butanoat. Dengan adanya 2 atom O pada asam butanoat, menyebabkan elektron pada atom H akan tertarik pada O sehingga H akan lebih mudah terlpas sebagai H+ . Pada n-butanol terdapat 1 buah atom , sehinnga pengkutuban atomnya akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan asam butanoat. Selain itu, panjang rantai karbon juga akan mempengaruhi tingkat keasaman. Semakin panjang R, maka semakin kecil tingkat keasamannya.. Semakin panjan alkil yang terikat,

maka pendonoran elektrok akan semakin banyak. Hal ini menyebabkan pengkutuban muatan akan semakin kecil, dan atom H semakin sulit terlepas. 4. Metil etanoat jika dihidrolisis manghasilkan apa? O H+ (aq) O

CH3 C O CH3 + H2O CH3 C OH + CH3OH

CH3COOCH3 + H2O
Metil etanoat

CH3COOH + CH3OH
Asam etanoat Metanol

5. Bagaimana membedakan alkohol dengan fenol, jelaskan!


Gugus R pada alkohol merupakan gugus alkil, sedangkan pada fenol merupakan gugus aril. Alkohol dan fenol merupakan asam lemah. Akan tetapi sifat asam pada fenol lebih kuat dibandingkan dengan alkohol. Hal ini karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin karbon melingkar. Sedangkan alkohol memiliki sifat asam yang lebih lemah, bahkan hampir mendekati netral. Alkohol memiliki rantai karbon terbuka, sedangkan fenol memiliki rantai karbon tertutup/melingkar. Alkohol tidak bereaksi dengan basa ini karena sifatnya yang sangat lemah, sedangkan fenol dapat bereaksi dengan NaOH (basa) dan membentuk garam natrium fenolat. Alkohol akan bereaksi dengan Na atau PX3 dan juga dengan asam karboksilat, sedangkan fenol tidak dapat bereaksi dengan Na atau PX3 dan juga dengan asam karboksilat. Alkohol bereaksi dengan RCOOH, dan akan membentuk ester jika bereaksi dengan asil halida (RCOX). Fenol tidak bereaksi dengan RCOOH, akan tetapi akan membentuk ester jika bereaksi dengan asil halida (RCOX).

6. Hidrolisis CH3CBr2CH3 dengan natrium CH3C(OH)2CH3, melainkan aseton, Jelaskan!!

hidroksida

tidak

menghasilkan

Jika CH3CBr2CH3 dihidrolisis dengan NaOH, maka akan menghasilkan aseton. Hal ini terjadi karena pada reaksi akan terbentuk 2,2 etadianol yang nantinya akan mengalami dehidrasi intermolekuler sehingga menghasilkan aseton(CH3COCH3) .

Anda mungkin juga menyukai