Latar belakang
Menurut Office of Rare Disease of National
Institutes of Health, brachial plexus injury termasuk
dalam penyakit yang jarang terjadi.
Kejadiannya kurang dari 200.000 jiwa per tahun
dihitung pada populasi di Amerika Serikat.Sebagian
besar korbannya adalah pria muda yang berusia 1525 tahun.
Penelitian oleh Foad SL, et al mencatat insiden
obstetrical brachial plexus injury di Amerika Serikat
sebesar 1-2 kasus per 1000 kelahiran
ANATOMI
Pleksus brakhialis dibagi menjadi :
Roots : berasal dari akar saraf di leher dan thorax pada
level C5-C8, T1
Trunks : dari Roots bergabung menjadi 3 thrunks
Divisions : dari 3 thrunks masing-masing membagi 2
menjadi 6 division
Cords : 6 division tersebut bergabung menjadi 3 cords
Branches
:
cords
tersebut
bergabung
menjadi
5 branches, yaitu : n.musculocutaneus, n.axilaris,n.radialis,n.
medianus, dan n.ulnaris
DEFINISI
Cedera plexus brachialis adalah cedera
jaringan saraf yang berasal dari C5-T1.
Plexus brachialis adalah persarafan yang
berjalan dari leher ke arah axilla yang
dibentuk oleh ramus ventral saraf
vertebra C5-T1.
EPIDEMIOLOGI
Narakas menuliskan mengenai rule of seven seventies:
Kira-kira 70% disebabkan oleh kecelakan kendaraan bermotor.
Dari kecelakaan kendaraan bermotor tersebut, 70%-nya
disebabkan oleh sepeda motor.
Dari pengendara-pengendara tersebut, 70%-nya disertai
dengan multiple injuries.
Dari kejadian multiple injuries tersebut, 70%-nya termasuk
dalam supraclavicular injuries.
Dari kejadian supraclavicular injuries tersebut, 70%-nya
didapati root avulsed.
Dari kejadian avulsed roots tersebut, 70%-nya termasuk lower
C7, C8, T1.
Dari kejadian avulsed roots tersebut, 70%-nya berhubungan
dengan nyeri kronik.
ETIOLOGI
1. Trauma
2. Trauma
persalinan
3. Sindroma
kompresi
4. Tumor
Klasifikasi
Gejala klinis
1.
2.
DIAGNOSIS
1.
2.
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
3.
Px.motorik
Px.sensorik
Px.khusus
Pemeriksaan penunjang
X-ray
MRI dan CT-Scan
CT Myelography
Angiography
Electrophysiology
EMG (Electromyography):
NCV (Nerve-Conduction Velocity)
SNAPs (Sensory Nerve Action Potentials):
SSEP (Somato-Sensory Evoked Potensials):
TATA LAKSANA
Nerve transfer
Neurolysis
Nerve repair
Nerve grafting
Kesimpulan
Cedera plexus brachialis adalah cedera jaringan saraf yang berasal dari Insiden obstetrical
brachial plexus injury di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus per 1000 kelahiran. Insiden
Erbs palsy sekitar 90%, total plexus injury sebesar 9%, dan Klumpkes palsy sebesar 1%.
Menurut Office of Rare Disease of National Institutes of Health, angka kejadian brachial
plexus injury kurang dari 200.000 jiwa per tahun dihitung pada populasi di Amerika Serikat.
Sebagian besar korbannya adalah pria muda yang berusia 15-25 tahun.
Etiologi yang lebih sering, antara lain: trauma, cedera persalinan, compression syndrome, dan
tumor. Terdapat berbagai macam versi sistem klasifikasi brachial plexus injury, tetapi yang
paling banyak digunakan adalah Lefferts classification system.
Manifestasi klinis cedera plexus brachialis tergantung dari tingkat lesi yang terjadi (roots,
trunks, divisions, cords, terminal branches, atau total plexus). Manifestasi klinis yang timbul
adalah gangguan motorik dan sensorik sesuai dengan distribusi nervus.
Pemeriksaan fisik yang diperlukan, meliputi: (1) pemeriksaan motorik (2) pemeriksaan
Penanganan untuk cedera plexus brachialis tergantung level cedera yang terjadi
menurut pembagian David Chuang. Pilihan rekonstruktif untuk cedera level 1 adalah
Palliative surgery dikerjakan untuk lesi level 1 sampai dengan 4. Functioning free
muscle transplantation termasuk dalam palliative surgery dan dapat dikerjakan pada
lesi selain lesi level 1. Neurolysis, nerve repair, nerve graft (free nerve graft atau
vascularized ulnar nerve graft), nerve transfer dikerjakan pada lesi level 2. Clavicle
osteotomy seringkali dibutuhkan pada lesi level 3. Nerve grafts juga sering dikerjakan
pada lesi level 4.
MATUR
SUWUUUUN