(125070301111001)
(125070301111002)
(125070301111003)
Rani Ilminawati
(125070301111004)
Rachmi Faricha
(125070301111005)
(125070301111006)
(125070301111007)
JURUSAN GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 41 tahun
Berat Badan
: 69 kg
Tinggi Badan
: 160 cm
Pola Makan
Lama Tidur
: Tidak ada
Aktivitas
Dari perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), dapat diketahui status gizi dari
Ibu Rani bahwa beliau dikategorikan kelebihan berat badan tingkat ringan. Ini
mungkin dikarenakan energi yang masuk dari intake makanan tidak sama
dengan energi yang keluar. Bagi atlet yang mengalami kelebihan berat badan
harus menurunkan berat badannya agar dapat memiliki bentuk tubuh yang
lebih baik atau bahkan membuat seorang atlet lebih cepat dan tangkas dalam
menghadapi kompetisi yang akan diikuti. Oleh karena itu, Ibu Rani harus
menurunkan berat badannya hingga mencapai status gizi normal.
2. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BMR = 1369 kkal
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1369 kkal = 136,9 kkal
Jumlah BMR dan SDA adalah 1369 kkal + 136,9 kkal = 1505,9 kkal
Aktivitas sedang 1,7 x 1505,9 kkal = 2560,03 kkal
Energi ketika latihan,
Tenis meja 3 x 150 menit x 4 kkal/menit = 1800 kkal/minggu
Senam 3 x 60 menit x 4 kkal/menit = 720 kkal/minggu
Lari 3 x 30 menit x 12 kkal/menit = 1080 kkal/minggu
Kebutuhan energi sehari untuk tenis meja, senam, dan lari sebesar
(1800 +720 +1080) kkal/minggu : 7 hari = 514,28 kkal
Total energi yang dibutuhkan dalam sehari sebesar
2560,03 kkal + 514,28 kkal = 3074,31 kkal
Namun, karena Ibu Rani mengalami kelebihan berat badan tingkat ringan,
maka total energi sehari harus dikurangi 500 kkal untuk mencapai status gizi
normal, sehingga menjadi 3074,31 kkal 500 kkal = 2574,31 kkal
Zat Besi
Zat besi berfungsi sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, kebanyakan terdapat dalam sel darah merah sebagai hemoglobin.
Sebagian zat besi juga terdapat dalam enzim, yaitu sitokrom. Seorang atlet
tidak boleh menderita anemia yang bisa mengganggu kinerja jasmaninya.
Pertumbuhan otot yang cepat pada atlet akan memerlukan zat besi yang tinggi,
sehingga selain memenuhi intake zat besi dari makanan, diperlukan pula
suplemen zat besi. Untuk atlet, direkomendasikan untuk mengonsumsi zat besi
lebih banyak. Karena atlet memerlukan ketahanan fisik, atlet perlu zat besi
70% lebih banyak. Konsumsi zat besi akan lebih bermakna jika dikonsumsi
bersama vitamin C. dan sebaliknya, konsumsi teh dan kopi dapat menurunkan
penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung zat besi dalam kadar tinggi
adalah hati, kuning telur, daging, kerang, ikan, unggas, kacang-kacangan.
Kebutuhan zat besi untuks seorang atlet adalah 15-18 mg/hari.
2.
Kalsium
Kebutuhan kalsium pada seorang atlet bukan hanya bagi pertumbuhan
tubuhnya saja, tetapi juga untuk mempertahankan integritas tulang selama
melakukan latihan yang berat, khususnya high-impact exercise. Selain itu,
kalsium berperan dalam kontraksi otot dan syaraf, serta untuk keseimbangan
asam basa. Untuk itu, seorang atlet dapat mengonsumsi makanan yang kaya
kalsium, seperti susu atau tablet suplemen kalsium untuk mendapatkan 1000
mg kalsium per hari. Kalsium juga dapat diperoleh baik dari pangan hewani
maupun nabati, seperti kacang kedelai, sarden, daging, unggas, tulang-tulang
pada ikan seperti ikan teri, buah, dan sayuran. Sayuran berdaun hijau
mengandung kalsium cukup tinggi, seperti kangkung, daun singkong, bayam,
daun papaya, daun kacang panjang, dan brokoli. Kebutuhan kalsium untuk
seorang atlet adalah 1300-1500 mg/hari.
3.
Vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan yang dapat melindungi sel dari radikal
bebas. Vitamin C juga terlibat dalam metabolism asam amino (terutama
formasi kolagen, zat yang merekatkan otot dan tulang secara bersama).
Vitamin C membantu penyerapan zat besi yang berfungsi mengikat oksigen
dengan hemoglobin darah. Vitamin C juga membantu formasi dan pelepasan
hormone steroid. Vitamin C banyak terdapat dalam buah dan sayuran.
Kebutuhan vitamin C untuk seorang atlet adalah 200 mg/hari.
4.
Vitamin D
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor. Kalsium
diperlukan untuk kontraksi otot dan kepadatan tulang. Sumber vitamin D
antara lain sinar matahari, produk susu, sereal, jus jeruk, dan yoghurt. Adapun
sumber makanan lain yang kaya vitamin D termasuk di antaranya ikan
berlemak sehat seperti salmon dan tuna. Kebutuhan vitamin D untuk seorang
atlet adalah 5-15 mcg/hari.
6.
Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang mampu melindungi membrane sel
dari radikal bebas. Sumber vitamin E adalah gandum, kacang-kacangan dan
selai kacang asli. Kebutuhan vitamin E untuk seorang atlet adalah 15 mg/hari.
7.
Vitamin A
Vitamin A sangat diperlukan dalam kesehatan mata dan sintesa protein
yang merupakan kunci utama dalam pembentukan otot. Vitamin A juga
Vitamin K
Untuk seorang atlet, vitamin K diperlukan dalam penguatan tulang.
Sumber vitamin K berasal dari keju, telur, dan hati. Kebutuhan vitamin K
untuk seorang atlet adalah 700-900 mcg/hari.
9.
Fosfor
Untuk seorang atlet, fosfor berfungsi sebagai komponen ATP, struktur
tulang, dan keseimbangan asam-basa. Sumber fosfor berasal dari daging, telur,
ikan, keju, dan kacang. Kebutuhan fosfor untuk seorang atlet adalah 12501500 mg/hari.
10.
Magnesium
Untuk seorang atlet, magnesium berperan dalam metabolisme glukosa,
kontraksi otot dan sintesis protein. Sumber magnesium berasal dari susu,
daging, kacang, seafood, yoghurt,dan buah-buahan. Kebutuhan magnesium
untuk seorang atlet adalah 400-450 mg/hari.
11.
Natrium
Untuk seorang atlet, natrium berperan dalam keseimbangan cairan,
kontraksi otot, fungsi saraf, dan keseimbangan asam-basa. Selain itu, natrium
juga berfungsi untuk kontraksi otot, serta membantu absorbs glukosa.
Konsumsi natrium selama olahraga dapat membantu menjaga tekanan osmotic,
pada konsumsi yang tepat dapat menjaga volume plasma, memelihara
konsentrasi natrium plasma dan penurunan produksi urine, mempercepat
rehidrasi. Sumber natrium berasal dari jagung, roti, ikan, dan makanan yang
diolah dengan garam dapur. Kebutuhan natrium untuk seorang atlet adalah
lebih dari 1,5 gr/hari. Jika atlet banyak mengeluarkan keringat, maka
kebutuhan natriumnya menjadi lebih dari 10 gr/hari.
12.
Klorida
Untuk seorang atlet, klorida berperan dalam keseimbangan cairan dan
fungsi saraf. Sumber klorida berasal dari garam meja, daging, roti, susu, dan
ikan. Kebutuhan klorida untuk seorang atlet adalah lebih dari 2,3 gr/hari, jika
atlet mengeluarkan banyak keringat.
13.
Kalium
Untuk seorang atlet, kalium berperan dalam keseimbangan cairan dan
penghantar glukosa ke sel. Selain itu, kalium berfungsi untuk kontraksi otot
bersama dengan natrium, magnesium dan kalsium. Sumber kalium berasal dari
roti, kentang, buah-buahan, susu, daging, ikan dan buah pisang. Kebutuhan
kalium untuk seorang atlet adalah lebih dari 4,7 gr/hari, jika atlet
mengeluarkan banyak keringat.
14.
Seng
Untuk seorang atlet, seng berperan dalam sintesis protein dan terlibat
dalam metabolisme energi. Sumber seng berasal dari daging sapi, unggas, hati,
bayam, susu, keju, dan asparagus. Kebutuhan seng untuk seorang atlet adalah
11-15 mg/hari.
15.
Iodium
Untuk seorang atlet, iodium berperan dalam mengatur laju metabolisme.
Sumber iodium berasal dari seafood dan sayur-sayuran. Kebutuhan iodium
untuk seorang atlet adalah 120-150 mcg/hari.
16.
Selenium
Untuk seorang atlet, selenium berperan sebagai antioksidan. Sumber
selenium berasal dari daging, ikan, unggas, seafood, dan kacang-kacangan.
Kebutuhan selenium untuk seorang atlet adalah 50-55 mcg/hari.
17.
Tembaga
Untuk seorang atlet, tembaga berperan dalam reaksi oksidasi di dalam
tubuh. Sumber tembaga berasal dari daging, ikan, telur, kacang, buah pisang,
alpukat, hati, dan cokelat. Kebutuhan tembaga untuk seorang atlet adalah 900
mcg/hari.
18.
Mangan
Untuk seorang atlet, mangan berperan dalam metabolisme energi dan
sintesis lemak. Sumber mangan berasal dari buah pisang dan sayuran hijau.
Kebutuhan mangan untuk seorang atlet adalah 2-2,5 mg/hari.
19.
Kromium
Untuk seorang atlet, kromium berperan dalam metabolisme energi
karbohidrat dan lemak, serta membantu absorpsi glukosa ke dalam sel. Sumber
kromium berasal dari hati, daging, unggas, keju, kacang, dan jamur.
Kebutuhan kromium untuk seorang atlet adalah 30-35 mcg/hari.
20.
Cairan
Cairan merupakan unsur yang paling perlu diperhatikan oleh seorang atlet
karena akan menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui pengeluaran
keringat.
Konsumsi
cairan
yang
tepat
selama
pertandingan
dapat
Menu
Bahan
Makanan
Makanan
Nasi /
Nasi
penukar
Pagi
05.30
WIB
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(g)
(mg)
1 ctg
100
175
40
25
27
0,4
38
1 btr
60
95
10
51,6
154,8
1,8
94,8
99
50
95
10
100
0,75
50
136,5
URT
(nasi)
Protein
hewani /
Telur mata penukar
sapi
(telur
ayam
negeri)
Protein
Semur
ayam
hewani /
penukar
(daging
ayam)
1 ptg
sdg
Waktu
Menu
Bahan
Makanan
Makanan
Minyak /
Jus
alpukat
URT
penukar
(minyak
sdm
goreng)
Buah /
penukar
(alpukat)
Gula /
penukar
(gula)
Susu /
penukar
(susu
kental
manis)
bh
bsr
2
sdm
2
sdm
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(g)
(mg)
20
180
20
50
40
10
10
0,45
139
90
6,5
16
60
15
0,8
0,16
0,016
0,08
20
68,6
1,64
11
55
41,8
0,04
30
64
31
0,2
Waktu
Menu
Bahan
Makanan
Makanan
Snack
pagi
10.00
Nasi /
Roti isi
penukar
(roti putih)
WIB
URT
2
buah
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(g)
(mg)
40
87,5
20
38
0,6
212
37,6
20
1,6
1,6
0,08
20
88
5,6
5,6
7,2
90
100
0,8
400
150
262,5
60
46,5
135
1,8
1,5
202,5
Gula /
penukar
(selai
1
sdm
coklat)
Susu /
Susu
penukar
kedelai
(susu
Siang
Nasi
kedelai)
Nasi /
11.30
merah
penukar
WIB
putih
(nasi)
2
sdm
1,5
ctg
Waktu
Menu
Bahan
Makanan
Makanan
Sayur /
Bali
terong
Ayam
panggang
penukar
(terong)
Protein
hewani /
penukar
(daging
URT
3
sdm
1 ptg
sdg
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(g)
(mg)
80
22,4
0,88
0,16
4,4
12
29,6
0,32
24
50
95
10
100
0,75
50
136,5
20
180
20
ayam)
Minyak /
penukar
(minyak
sdm
goreng)
Waktu
Snack
sore
15.00
WIB
Menu
Bahan
Makanan
Sayur
Makanan
Sayur /
bening
penukar
bayam
(bayam,
sdm
jagung
Air putih
jagung)
Air putih
Protein
Puding
nabati /
kacang
penukar
hijau
(kacang
(tepung
susu
Malam
3
sdm
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(g)
(mg)
80
40
2,4
137,6
158,4
3,68
540,8
4872
64
30
96
7,2
3,6
9,6
66,9
95,7
2,25
339,6
47,1
10
44
2,8
2,8
3,6
90,4
69,4
0,06
38
120
12,1
0,1
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
150
(kkal)
262,5
(gr)
6
(gr)
0
(gr)
60
(mg)
37,5
(mg)
40,5
(mg)
0,6
(mg)
1,5
(mg)
57
(mg)
0
(mg)
0
(g)
0
(mg)
0
hijau)
Susu /
penukar
Waktu
URT
Menu
Makanan
Nasi
whole)
Bahan
Makanan
Nasi /
1
sdm
URT
1,5
18.00
penukar
WIB
(nasi)
Sayur /
penukar
Sup sayur
(kubis,
wortel,
buncis)
Nasi /
penukar
(kentang)
Protein
ctg
7
sdm
bj
sdg
90
45
2,7
221,4
149,4
4,59
115,2
700,2
0,81
0,54
15906,6
47,7
50
43,75
20
31,5
29
0,35
3,5
198
10,5
60
95
10
51,6
154,8
1,8
94,8
99
Berat
KH
Ca
Fe
Na
Cu
Zn
Vit. A
Vit. C
(gr)
25
(kkal)
40
(gr)
3
(gr)
1,5
(gr)
4
(mg)
38,75
(mg)
81,5
(mg)
1
(mg)
0
(mg)
0
(mg)
0
(mg)
0
(g)
0
(mg)
0
hewani /
Telur
penukar
dadar
(telur
1 btr
ayam
Waktu
Menu
negeri)
Bahan
Makanan
Tempe
Makanan
Protein
goreng
nabati /
penukar
URT
1 ptg
sdg
(tempe
kedelai
murni)
Minyak /
19.30
Pisang
WIB
Suplemen
kalsium
Waktu
(minyak
sdm
20
180
20
100
121
0,1
28,9
37
0,9
435
1000
13,4
250
10
Berat
2436,25
E
86,22
P
99,76
L
315,7
KH
1240,15
Ca
1553,66
P
23,036
Fe
407,7
Na
3167,3
K
8,81
Cu
10,5
Zn
22853,8 151,4
Vit. A Vit. C
(kkal)
2574,31
94,6
(gr)
96,53
89,3
(gr)
71,5
139,5
(gr)
386,14
81,75
(mg)
1300
155,01
(mg)
1250
124,29
(mg)
15
153,57
(mg)
1600
25,48
(mg)
4800
65,98
(mg)
9
97,89
(mg)
11
95,8
(g)
700
3164,8
goreng)
Buah /
Snack
malam
penukar
Menu
penukar
(pisang
hijau)
Suplemen
kalsium
Total
Bahan
1 bh
1
tablet
URT
Makanan Makanan
(gr)
Kebutuhan Berdasarkan Perhitungan
Persentase Pemenuhan Kebutuhan
(mg)
200
75,7
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Gizi Masyarakat. 2000. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga untuk
Prestasi. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan RI.
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
Polton Sports Science & Performance Lab. 2007. (http://www.pssplab.com,
Online). Diakses pada tanggal 22 Mei 2013.