Anda di halaman 1dari 2

Pungsi lumbar

Pungsi lumbar adalah pemeriksaan cairan serebrospinal (cairan yang ada


di otak dan kanal tulang belakang) untuk meneliti kecurigaan meningitis.
Pemeriksaan ini dilakukan setelah kejang demam pertama pada bayi
Memiliki tanda peradangan selaput otak (contoh : kaku leher)
Mengalami complex partial seizure
Kunjungan ke dokter dalam 48 jam sebelumnya (sudah sakit dalam 48
jam sebelumnya)
Kejang saat tiba di IGD (instalasi gawat darurat)
Keadaan post-ictal (pasca kejang) yang berkelanjutan. Mengantuk
hingga sekitar 1 jam setelah kejang demam adalah normal.
Kejang pertama setelah usia 3 tahun
Pada anak dengan usia > 18 bulan, pungsi lumbar dilakukan jika tampak
tanda peradangan selaput otak, atau ada riwayat yang menimbulkan
kecurigaan infeksi sistem saraf pusat. Pada anak dengan kejang demam
yang telah menerima terapi antibiotik sebelumnya, gejala meningitis
dapat tertutupi, karena itu pada kasus seperti itu pungsi lumbar sangat
dianjurkan untuk dilakukan.
EEG (electroencephalogram)
EEG adalah pemeriksaan gelombang otak untuk meneliti ketidaknormalan
gelombang. Pemeriksaan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pada kejang
demam yang baru terjadi sekali tanpa adanya defisit (kelainan) neurologis.
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa EEG yang dilakukan saat
kejang demam atau segera setelahnya atau sebulan setelahnya dapat
memprediksi akan timbulnya kejang tanpa demam di masa yang akan
datang. Walaupun dapat diperoleh gambaran gelombang yang abnormal
setelah kejang demam, gambaran tersebut tidak bersifat prediktif terhadap
risiko berulangnya kejang demam atau risiko epilepsi.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan seperti pemeriksaan darah rutin, kadar elektrolit, kalsium,
fosfor, magnesium, atau gula darah tidak rutin dilakukan pada kejang
demam pertama. Apalagi dalam penggalian riawayat penyakit sebelumnya

tidak dicurigai peristiwa yang menunjukkan penyebab gangguan elektrolit


dn gangguan guila darah pemeriksaan terebut hanya menghamburkan
biaya. Pemeriksaan laboratorium harus ditujukan untuk mencari sumber
demam, bukan sekedar sebagai pemeriksaan rutin.
Neuroimaging
Yang termasuk dalam pemeriksaan neuroimaging antara lain adalah CTscan dan MRI kepala. Secara umum penderita kejang demam tidak
memerlukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Pemeriksaan tersebut
dianjurkan bila anak menunjukkan kelainan saraf yang jelas, misalnya ada
kelumpuhan, gamngguan kesadaran, gangguan keseimbangan, sakit
kepala yang berlebihan atau lingkar kepala kecil.
Sumber:
1. Baumann RJ. Technical Report: Treatment of the Child With Simple
Febrile Seizures. Pediatrics 1999; 103:e 86
2. Provisional Committee on Quality Improvement, Subcommittee on
Febrile Seizures. Practice parameter: The neurodiagnostic evaluation of
the child with a first simple febrile seizure. AAP Policy 1996; 97:769775http://aappolicy.aappublications.org/cgi/content/abstract/pediatric
s;97/5/769

Anda mungkin juga menyukai