Anda di halaman 1dari 38

BUKU PEDOMAN KEGIATAN MAHASISWA

MODUL
HEMATO & ONKOLOGI

MEDICAL EDUCATION UNIT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS BENGKULU
2013-2014

DAFTAR ISI
Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1

HAL
BAB I
PENGANTAR

PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK MAHASISWA

SASARAN PEMBELAJARAN

LINGKUP BAHASAN

METODE PENGAJARAN

11

BAB II

BAB III
SUMBER DAYA

15

EVALUASI

18

MATRIKS KEGIATAN

19

LAMPIRAN 1

22

LAMPIRAN 2

33

LAMPIRAN 3

36

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2

PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas selesainya penyusunan Buku Panduan Staf Pengajar
(BPSP)
untuk Modul Hematologi dan Onkologi 2013-2014. BRP ini merupakan panduan bagi staf
pengajar
yang menjadi pengelola modul Hematologi & Onkologi. Di samping ini, masih ada Buku
Pedoman Kegiatan Mahasiswa (BPKM) dan Buku Pedoman Praktikum (BPP) yang dipakai
sebagai pedoman pelaksanaan Modul Hematologi dan Onkologi.
Modul Hematologi & Onkologi merupakan modul ke-12 yang dilaksanakan pada semester
VI selama 6 minggu. Mudah-mudahan Modul Hematologi dan Onkologi dapat menjadi
langkah awal untuk memahami penyakit hematologi dan onkologi mulai dari penegakkan
diagnosis, prinsip pengobatan,
pemantauan hasil pengobatan, hingga meramalkan prognosis.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan modul ini, untuk itu kami
mohon
saran, kritik dan usul yang membangun untuk perbaikan. Akhir kata, kami Tim Penyusun
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu dalam penyusunan modul Hematologi dan Onkologi ini, khususnya kepada
personalia Medical Education Unit (MEU) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu.
Jakarta, Mei 2014
Tim Penyusun

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
3

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kurang darah atau anemia merupakan masalah yang sering dijumpai di praktik
klinik maupun di masyarakat. Anemia dapat mengakibatkan perkembangan intelektual
terganggu dan produktivitas menurun karena oksigenisasi jaringan terganggu. Walaupun
penyebab anemia yang paling sering adalah kekurangan zat besi, tidak semua anemia
dapat diobati dengan pemberian zat besi misalnya pada thalassemia justru terjadi
penimbunan zat besi. Selain masalah anemia, penderita hemofilia juga masih banyak
yang belum terdiagnosis, sehingga perdarahan sendi yang berulang mengakibatkan
kecacatan bahkan kematian akibat perdarahan intra kranial. Sesungguhnya penderita
hemofilia dapat berkembang menjadi manusia yang produktif apabila mendapat terapi
yang adekuat. Di samping masalah hematologi, pada umumnya keganasan baru
terdiagnosis pada stadium lanjut sehingga banyak pasien yang tidak dapat tertolong lagi.
Berdasarkan hal di atas, Modul Hematologi dan Onkologi bertujuan untuk memberi
bekal pengetahuan dasar mengenai penyakit hematologi mulai dari patogenesis, etiologi,
faktor risiko, diagnosis, tata laksana sampai pencegahan. Setelah menyelesaikan Modul
Hematologi dan Onkologi, kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa adalah mampu
mengenal gejala, mengetahui patogenesis dan etiologi, membuat diagnosis dan atau
diagnosis banding serta memberikan tata laksana penyakit hematologi, khususnya yang
banyak dijumpai di Indonesia.
Merujuk pada buku yang dibuat oleh Konsil Kedokteran Indonesia, untuk penyakit
keganasan kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa adalah mampu mengenal gejala,
faktor risiko dan pencegahan sehingga dapat merujuk ke spesialis yang berwenang.
Modul Hematologi dan Onkologi termasuk modul Medical Sciences yang diberikan
pada semester ke-6 dengan beban 6 SKS. Modul ini diselenggarakan selama 6 minggu,
berupa integrasi dari beberapa cabang ilmu kedokteran. Kegiatan dalam modul ini
meliputi kuliah, praktikum, KKD, diskusi kelompok dan diskusi pleno yang didasarkan pada
penggunaan metoda pembelajaran berdasarkan masalah.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
4

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Hematologi dan Onkologi ini adalah mahasiswa
tahap II yang telah lulus tahap I dan telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu
keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan generik dan sikap peduli terhadap
lingkungan/ masyarakat

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5

SASARAN PEMBELAJARAN
A. Bila mahasiswa dihadapkan pada data sekunder masalah klinik, laboratorium dan
epidemiologic penyakit dengan kelainan hematologi, mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Struktur, vaskularisasi, persarafan dan gambaran mikroskopik dari organ sumsum
tulang dan sistem retikuloendotelial (hati, limpa dan kelenjar getah bening, dll) serta
organ ekstranodal normal.
2. Pembentukan sel darah di dalam sumsum tulang (hematopoiesis) serta mengenal
proses
diferensiasi dan pematangan sel darah, dengan nomenklatur baku dari sel tersebut.
3. Hematopoiesis pra, postnatal dan perubahan hematologi pada kehamilan.
4. Metabolisme dan kinetik eritrosit.
5. Sintesis dan katabolisme hemoglobin.
6. Pembentukan leukosit dan trombosit.
7. Proses hemostasis normal.
8. Prinsip dasar imunohematologi pada transfusi darah.
9. Patogenesis, etiologi, diagnosis dan prinsip dasar penatalaksanaan farmakologik dan
nonfarmakologikanemia, hemoglobinopati, kelainan hemostasis, dan penyakit
keganasan
darah.
B. Bila mahasiswa dihadapkan pada data sekunder masalah klinik, laboratorium dan
epidemiologi penyakit onkologi (kanker), mahasiswa mampu
mengetahui/mengingat/mengenal dan memahami:
1. Prinsip dasar selular dan molekular sel yang normal (mencakup siklus sel, sintesis
DNA, RNA, protein, apoptosis sel serta transduksi signal).
2. Ilmu dasar kanker.
3. Epidemiologi kanker, terutama di Indonesia.
4. Etiologi, karsinogenesis dan metastasis kanker.
5. Faktor risiko dan pencegahan primer, sekunder serta tersier kanker.
6. Prinsip diagnosis klinik, pencitraan, sito dan histo patologik (morfologik, molekular,
imunohistokimia), sitokimia, flowsitometer, dan tumor marker.
7. Prinsip dasar penatalaksanaan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi
(sitostatik, hormonal, terapi biologik), imunoterapi, dan terapi gen.
8. Prinsip dasar farmakoterapi kanker.
9. Faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan (faktor prediktif).
10. Prognosis dan faktor yang mempengaruhi (faktor prognostik).

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
6

LINGKUP BAHASAN

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
7

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
8

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
9

Daftar Rujukan
1. Thibodeau GA, Patton KT. Anatomy & physiology. 5th ed. Philadelphia : Mosby;
2003.p.629-40.
2. Digg, Sturm, Bell. The morphology of human blood cells. 7th ed. Tennessee: Abbott
Laboratories.edisi terbaru, 2005.
3. Hoffbrand AV, Petitt JE, Moss PAH. Essential haematology. 4th ed. Oxford: Blackwell
Science. 2001;p.12-70, 71-90, 113-25, 126-44, 162-90, 191-235, 236-49, 307-25.
4. McKenzie SB. Textbook of hematology. 2nd ed. Baltimore: William & Wilkins.
2010;p.9-31,50- 104,146-367, 383-404, 421-568, 612-731.
5. Stiene-Martin EA, Lotspeich-Steininger CA, Koepke JA. Clinical hematology. 2nd ed.
Philadelphia: Lippincott. 1998;p.599-611, 612-34, 661-74, 675-88, 689-706, 717-34.
6. Kresno SB. Imunologi; diagnosis dan prosedur laboratorium. 4th ed. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI; 2001.p.381-9, 414-21.
7. Devita VT, Jr, Hellman S, Rosenberg SA, eds. Cancer Principles and practice of
oncology, 1993, hal 3-415.
8. Rooney DE, Czepulkowski BH. Human cytogenetics a practical approach volume II
malignancy and acquired abnormalities. 2nd ed. Oxford: Oxford University Press;
1992.p.1-25.
9. Mendelsohn J, Howley PM, Israel MA, Liotta LA. The molecular basis of cancer.
Philladelphia: WB Saunders; 1995.
10. Vokes EE, Golomb H. Oncologic therapies. 2nd ed. Chicago : Springer-Verlag;
2002.p.1-95.
11. Devita VT, Hellmaqn S, Rosenberg SA. Cancer principles & practice of oncology. 3rd
ed. Philadelphia : JB Lippincott Company; 1985.p.236-96.
12. Cotran RS, Kumar V, Robbins SL. Robbins pathologic basis of disease. 7th ed.
Philadelphia : WB Saunders Company; 2005.p.661-710.
13. Stevens A, Lowe J. Pathology. 2nd ed. Edinburgh : Mosby; 2000.p.305-28.
14. Pizzo PA, Poplack DG. Principles and practice of pediatric oncology. 4th ed.
Philadelphia: Saunders; 2003.
15. Nathan DG, Orkin SH. Nathan and Oskis hematology of infancy and childhood. 5th
ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006
16. Amstrong Peter. Pulmonary neoplasms. In : Grainger & Allisons Diagnostic radiology,
text book of medical imaging. 3rd. Churchill Livingstone; vol. 1, 1997.p.375.97.
17. Boejang N, Kusumawidjaja K. Tumor di dalam toraks. 1st ed. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2001.p.1-36.
18. Charles E Putman, Carl E Ravin. Textbook of diagnostic imaging. W.B Saunders
Company; 1998.p.387-97, 604-20, 1226-31, 1540-53.
19. David Sutton. A textbook of radiology and imagin. 3rd ed. Churchill Livingstone;
1980.p.346- 62, 1230-1306.
1. Buku Rancangan Pengajaran Modul Hematologi dan Onkologi 2012-2013 10
2. Husband JE, Reznek RH. Imaging in oncology. 2nd ed. Taylor & Francis; 2004.p.95125, 217-43, 817-917, 935-71.
20. Meschan. Rontgen signs in diagnostic imaging. W.B Saunders Company; 1984.p.561946.
21. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Radiologi diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI;
2005.p.1-5, 11-29, 145-59, 418-23, 467-504, 537-616.
22. Scott W Atlas. Magnetic resonance imaging of the brain and spine. Raven Press;
1991.p.223-76, 921-66.
23. Leibel SA & Phillips TL. Textbook of radiation oncology. 2nd ed. Saunders. 2004.
24. Rath GK, Mohanti BK. Textbook of radiation oncology. Principles and practice. 1st ed.
NewDelhi: Churchill Livingstone Pvt Ltd; 2000.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
10

METODE PENGAJARAN
Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul Neurosains adalah pengajaran aktif mandiri
(student centered), terintegrasi dengan menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (BDM) sebagai metoda pengajaran utama serta metoda pembelajaran
lainnya seperti praktikum dan kuliah. Dalam metoda pengajaran BDM tercakup diskusi
kelompok (DK), kegiatan mandiri dan pleno termasuk presentasi kelompok dan
pelurusan/masukan oleh nara sumber.
1. KULIAH
Salah satu tahap dimana mahasiswa memperoleh ilmu (orientasi) yaitu dengan mengikuti
kuliah, di samping praktikum, belajar mandiri, maupun belajar dalam kelompok diskusi.
Kuliah bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup bahasan dan
permasalahan dalam heamto onkologi , memberikan pemahaman tentang konsep-konsep,
istilah-istilah dan mekanisme dalam hemato onkologi terutama yang sulit dan
membangkitkan minat dan semangat mahasiswa untuk mau memelajari lebih dalam serta
melakukan penelitian dalam bidang hemato onkologi.
Kuliah interaktif Topik Pilihan bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang
masalah-masalah yang sedang menjadi perhatian saat ini dalam bidang hemato onkologi,
isu-isu/topik-topik penelitian strategis dan konsep-konsep baru yang sedang atau akan
dikembangkan dalam bidang hemato onkologi, menarik minat mahasiswa untuk mau
memelajari dan meneliti isu-isu yang terkait dengan hemato onkologi dan menyadarkan
kembali pentingnya pendidikan kedokteran berkelanjutan. Kuliah Topik pilihan dilakukan
dalam bentuk kuliah interaktif, bersifat nice to know, tidak diujikan dalam evaluasi tetapi
wajib diikuti oleh mahasiswa.

2. BELAJAR BERDASARKAN MASALAH (BDM)


Belajar Berdasarkan Masalah (BDM) diselenggarakan baik pada tahap orientasi, latihan
maupun umpan balik. Kegiatan Belajar Berdasarkan Masalah dalam modul hemato onkologi
menggunakan metoda 2 kali diskusi kelompok dan 1 kali pleno untuk setiap pemicu yaitu
1. Diskusi 1 untuk menganalisis pemicu dengan menggali pengetahuan yang telah
dimiliki
2. Diskusi 2 untuk mengumpulkan dan berbagai pengetahuan yang diperoleh selama
periode waktu belajar Mandiri setelah diskusi-1
3. Pleno untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk diberi masukan atau
umpan balik oleh narasumber yang terkait pembahasan pemicu
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok yang masing-masing terdiri atas dari 8-12
mahasiswa, dan didampingi oleh seorang seorang fasilitator. Setiap minggunya terdapat 1
pemicu, sedangkan kegiatan BDM berlangsung dalam 5 minggu. Setelah diskusi ke-2 akan
diselenggarakan kegiatan pleno yang menghadirkan narasumber yang diakhiri dengan
umpan balik. Pleno dilakukan untuk mencapai tahap orientasi maupun umpan balik.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
11

Kegiatan Belajar Berdasarkan Masalah ini akan berlangsung 8 kali pertemuan dengan total
20 jam, sedangkan pleno berlangsung 4 kali dengan total jam 12 jam. Rincian kegiatan
serta pemicu tertera dalam lampiran.

3. BELAJAR MANDIRI
Belajar Mandiri bertujuan agar mahasiswa dapat menguasai lingkup materi dengan baik
melalui cara belajar aktif dan mandiri. Mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan yang belum dikuasai dengan cara belajar mandiri,
membandingkan kemampuan diri dengan kemampuan yang dituntut dalam tujuan
modul
2. Mencari dan memelajari bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan modul dengan
cara membaca bahan pustaka atau bertanya kepada narasumber. Bahan pustaka
dapat berupa handout, buku, majalah, CD ROM atau informasi dari sumber
terpercaya di internet.
3. Melaksanakan aktualisasi konsep-konsep yang telah dipelajari dalam proses belajar
selanjutnya seperti diskusi (dan sidang pleno)
4. Mengerjakan tugas diskusi kelompok PBL
Kegiatan belajar Mandiri akan dilakukan dengan jumlah total 86 jam.

4. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam kelompok
praktikum yang terdiri dari 8-12 mahasiswa, yang diatur tersendiri oleh pengelola
praktikum. Setiap kelompok praktikum akan dibimbing oleh seorang pembimbing. Panduan
kegiatan praktikum dapat dilihat di buku Pedoman Praktikum Modul hemato onkologi.
Sebelum praktikum, sewaktu-waktu dapat dilakukan tes formatif atau tes lainnya untuk
mengukur kesiapan melaksanakan praktikum yang dapat digunakan untuk menyeleksi
peserta praktikum oleh masing-masing tutor.
Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
memahami dan menghayati konsep-konsep dalam neurosains, meningkatkan kemampuan
mahasiswa sebagai individu maupun dalam bekerjasama dengan anggota kelompok baik
dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah
1. Meningkatkan pemahaman konsep-konsep yang terdapat di dalam bidang hemato
onkologi.
2. Memahami dan menyadari konsep-konsep yang terdapat pada teori adalah idealisasi
dan generalisasi dari berbagai fakta.
3. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan (dalam teori) dengan
kenyataan (hasil/data)
4. Mengidentifikasi dan mendiferensiasi struktur-struktur yang terdapat dalam sajian
Anatomi, Histologi, Patologi Anatomi dan struktur-struktur yang terdapat hasil
pencitraan (imaging)
5. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan
baik dalam bentuk gambar, skema, kurva maupun dalam bentuk hasil perhitungan
statistik.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
12

6. Menyimpulkan hasil-hasil praktikum


7. Membandingkan hasil praktikum yang diperoleh oleh satu regu dengan regu lainnya.
8. Membuat laporan hasil praktikum dengan mengaitkan hasil dengan konsep-konsep
yang mendasarinya.
9. Menerapkan kejujuran ilmiah dalam melakukan langkah-langkah dalam praktikum
maupun dalam pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan sesuai dengan apa
yang dilakukan dan didapatkannya selama praktikum.

SUMBER DAYA
1. SUMBER DAYA MANUSIA
A. Tim Inti Penyusun Modul Hematoonkologi 2014
Ketua
Sekreteriat

: dr. Lala Foresta Valentine Gunasari


: Suprianto, S.Si.

B. Narasumber Kuliah
JUDUL KULIAH

NARASUMBER

K-1

Kuliah Pengantar Modul

K-2
K-3

Kuliah Pengantar KKD


Hematopoesis

K-4

Hemoglobinopati

K-5

Pemeriksaan Hematologi Rutin

K-6
K-7
K-8
K-9
K-10
K-11

Prinsip Transfusi Darah


Kelainan Hemostasis
Trombosis
Faktor Risiko Kanker
Prinsip Dasar Terapi Kanker
Anemia Defisiensi Besi

K-12

Anemia Penyakit Kronis

K-13

Anemia Hemolitik

K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21

Kelainan Trombosit
Mekanisme Hemostasis
Tes Hemostasis
Sitohistopatologi Kanker
Hemofilia Anak
Anemia pada Bayi Baru Lahir
Leukemia Akut
Tumor pada Anak

dr. Lala Foresta


Valentine Gunasari
dr. Novriantika Lestari
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy,
Sp.PK
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
dr. Kartika Sari, Sp.PA
Anak Unib
Anak Unib
Anak Unib
Anak Unib

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
13

DEPARTEME
N
Skills Lab
PK Unib
PK Unib
PK Unib
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
IPD Unib
PK Unib
PK Unib
PK Unib
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
PA Unib
Anak Unib
Anak Unib
Anak Unib
Anak Unib

K-22
K-23
K-24
K-25
K-26
K-27
K-28
K-29
K-30
K-31
K-32

JUDUL KULIAH

NARASUMBER

Pansitopenia
Onkologi Dasar
Tumor Marker
Penyakit Limfoproliferatif
Penyakit Mieloproliferatif
Dasar Radioterapi
Pencitraan pada Keganasan
Kanker Payudara
Bedah pada Keganasan
Infeksi Parasit yang
Menyebabkan Kelainan
Hematologi
Obat Antianemia

PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
Radiologi FKUI
Radiologi FKUI
Bedah Unib
Bedah Unib
dr. Lala Foresta
Valentine Gunasari

C. Fasilitator
DISKUSI
Pemicu 1

Pemicu 2

Pemicu 3

Pemicu 4

dr. Ichsana Pranatawati

KELOMPOK

DEPARTEME
N
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
PK FKUI
Radiologi FKUI
Radiologi FKUI
Bedah Unib
Bedah Unib
Parasit Unib
Farmako Unib

FASILITATOR

1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6

D. Kegiatan praktikum
Pr-1
Pr-2

JUDUL PRAKTIKUM
Membuat, mewarnai,
memeriksa sediaan apus darah
tepi
Mempelajari sediaan apus
darah tepi dari kasus
hematologi

PEMBIMBING
dr. Mulyadi, Sp.PK/
dr. Faroland Dedy, Sp.PK

DEPARTEMEN
PK Unib

dr. Mulyadi, Sp.PK/


dr. Faroland Dedy, Sp.PK

PK Unib

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
14

Pr-3
Pr-4
Pr-5
Pr-6
Pr-7

JUDUL PRAKTIKUM
Pemeriksaan rumple leede,
masa perdarahan, interpretasi
hasil tes koagulasi
Perbandingan struktur jaringan
normal dan jaringan ganas
Gold standard leukemia
limfositik akut
Parasit penyebab perdarahan
saluran cerna
Parasit penyebab kelainan
hemostasis

PEMBIMBING
PK FKUI

DEPARTEMEN
PK FKUI

dr. Kartika Sari

PA Unib

dr. Kartika Sari

PA Unib

dr. Lala Foresta


Valentine Gunasari
dr. Lala Foresta
Valentine Gunasari

Parasit Unib
Parasit Unib

3. SARANA & PRASARANA


A. Sarana
1. Buku Rancangan Pengajaran (BRP), buku pedoman kerja mahasiswa (BPKM) dan
buku panduan staf pengajar (BPSP)
2. Hand out/ outline kuliah, makalah (pdf/ms word).
3. Penuntun praktikum dan penuntun KKD
4. Alat bantu mengajar: In focus multimedia, white board, flip chart, komputer
5. Boneka (phantom)
6. Sarana praktikum (mikroskop, cadaver, CD, komputer, reagen habis pakai, peraga
lainnya)
B. Prasarana
1 ruang kuliah besar kapasitas 48 mahasiswa
5 ruang diskusi kelompok yang dapat menampung @10-12 mahasiswa
Ruang Praktikum berkapasitas 48 mahasiswa
o Patologi Anatomi
o Parasitologi
o Patologi Klinik
Perpustakaan
Ruang komputer
Sekretariat

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
15

EVALUASI
A. Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP)
Ditentukan berdasarkan hasil belajar dan proses pendidikan mahasiswa
Penilaian hasil (60 %)
o Ujian MCQ 1
25%
o Ujian MCQ 2
25 %
o Ujian praktikum
10%
(dengan nilai minimal 55 untuk masing-masing ujian)
Penilaian proses (40%)
o Observasi diskusi kelompok
25%
o Laporan praktikum
10%
o Buku catatan mahasiswa
5%
o Kriteria kelulusan modul: masing-masing komponen minimal bernilai 55 (C)
Mahasiswa dinyatakan Lulus jika penjumlahan setiap komponen lebih dari 55 dan nilai
setiap komponen minimal 55. Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas dalam
nilai angka, huruf mutu, bobot.
Nilai Komponen Modul
80-100
70-79.9
55-69.9
40-54.9
< 39.9

Angka Huruf
A

B
C
D

Mutu Bobot
4
3
2
1
0

2. Evaluasi Program Pendidikan


a. Evaluasi Program
80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal C
b. Evaluasi Proses Program

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
16

o
o
o

Semua kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana


Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%.
Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor, narasumber, fasilitator

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
17

MATRIKS KEGIATAN
MINGGU 1
WAKTU
07.0008.00
08.0009.00
09.0010.00
10.0011.00
11.0012.00
12.0013.00
13.0014.00
14.0015.00
15.0016.00

SENIN, 12
MEI 2014

MINGGU 2
WAKTU
07.0008.00
08.0009.00
09.0010.00
10.0011.00
11.0012.00
12.0013.00
13.0014.00

RABU,
14 MEI
2014

KAMIS,
15 MEI
2014

JUMAT, 16
MEI 2014
BM

LIBUR

K1: Kuliah
Pengantar
Modul

K3:
Hematopoeisis

K2: Kuliah
Pengantar
KKD

K4:
Hemoglobinopati

Pr1: PK 1

Pleno 1
(Parasitologi
)

Pr2: PK 2

ISTIRAHAT
DK1 P1

K5: Pemeriksaan
Hematologi Rutin

BM
DK2 P1

LIBUR

Parasitologi
Unib
Membuat, mewarnai, memeriksa sediaan apus darah tepi
Mempelajari sediaan apus darah tepi dari kasus hematologi
Unib

Pr PK 1
Pr PK 2

SELASA, 13 MEI
2014

SENIN, 19
MEI 2014

K6: Prinsip
Transfusi
Darah
K7: Kelainan
Hemostasis

PK Unib

PK Unib

SELASA, 20
MEI 2014

RABU, 21
MEI 2014

K8: Trombosis

K11: Anemia
Defisiensi
Besi

K9: Faktor
Risiko Kanker
K10: Prinsip
Dasar Terapi
Kanker

K12: Anemia
Penyakit
Kronis
K13: Anemia
Hemolitik

KAMIS,
22 MEI
2014

K14:
Kelainan
Trombosit
K15:
Mekanism
e
Hemostas
is

JUMAT, 23
MEI 2014

K16: Tes
Hemostasis
Pr3: PK 3

ISTIRAHAT
KKD 1-i

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
18

Pleno 2
(PK)

14.0015.00
15.0016.00

DK1 P2

DK2 P2

Formatif 1

IPD Unib
Pr PK 3

MINGGU 3
WAKTU
07.0008.00
08.0009.00
09.0010.00
10.0011.00
11.0012.00
12.0013.00
13.0014.00
14.0015.00
15.0016.00
Pr PA 1
Pr PA 2
MINGGU 4
WAKTU
07.0008.00
08.0009.00
09.0010.00

KKD 1-ii

IPD Unib

PK Unib

PK FKUI

PK FKUI

Pemeriksaan rumple leede, masa perdarahan, interpretasi hasil tes


koagulasi

SENIN, 26 MEI
2014

K17:
Sitohistopatologi
Kanker

SELASA,
27 MEI
2014

RABU, 28 MEI
2014

KAMIS,
29 MEI
2014

LIBUR

K18: Hemofilia
Anak

LIBUR

K19: Anemia
pada Bayi Baru
LAhir

Pr 4: PA 1
Pr 5: PA 2

JUMAT, 30
MEI 2014

K20:
Leukemia
Akut
K21: Tumor
pada Anak

ISTIRAHAT
DK1 P3

DK2 P3
LIBUR

LIBUR

Pleno 3
(Anak)

PA Unib
Anak Unib
Anak Unib
Perbandingan struktur jaringan normal dan jaringan ganas
Gold standard leukemia limfositik akut

SENIN, 2
JUNII 2014

K22:
Pansitopeni

SELASA, 3
JUNII 2014

RABU, 4
JUNII 2014

K25: Penyakit
LImfoproliferat
if

K27: Dasar
Radioterapi

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
19

KAMIS, 5
JUNII 2014
K29: Kanker
Payudara

JUMAT, 6
JUNII 2014

K31: Infeksi
Parasit yang
Menyebabka

a
n Kelainan
10.0011.00
11.0012.00
12.0013.00
13.0014.00
14.0015.00
15.0016.00

Pr Parasit1
Pr Parasit2

MINGGU 5
WAKTU

K23:
Onkologi
Dasar
K24: Tumor
Marker

K26: Penyakit
Mieloproliferat
if

K28:
Pencitraan
pada
Keganasan

30: Bedah
pada
Keganasan

Pr 6: Parasit 1

Pleno P4
(Bedah)

Pr 7: Parasit 2

ISTIRAHAT
DK1 P4

KKD 1-iii

DK2 P4

KKD 1-iv

PK FKUI

PK FKUI

Radiologi
FKUI

Bedah Unib

Parasitologi
Unib/Bedah
Unib

Parasit penyebab perdarahan saluran cerna


Parasit penyebab kelainan hemostasis

SENIN, 9
JUNI 2014

SELASA, 10
JUNI 2014

RABU, 11
JUNI 2014

KAMIS, 12
JUNI 2014

JUMAT, 13
JUNI 2014

08.00-09.00
09.00-10.00

K32: Obat
Antianemia

Ujian
Praktikum PA

Ujian
Praktikum PK

Sumatif 2

10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00

BM

BM

BM

Ujian
Praktikum
Parasitologi
BM

Sumatif 1

KKD 2-i

KKD 2-ii

BM

07.00-08.00

ISTIRAHAT
Formatif 2

BM

Farmakologi
Unib

MINGGU 6
WAKTU
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00

SENIN, 16
JUNI 2014

SELASA, 17
JUNI 2014

RABU, 18
JUNI 2014

KAMIS, 19
JUNI 2014

JUMAT, 20
JUNI 2014

BM

BM

Remedial
Ujian
Praktikum
Parasitologi

Remedial
Sumatif 1

Remedial
Sumatif 2

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
20

12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00

Remedial
Ujian
Praktikum PA

KKD 2-iii

ISTIRAHAT
Remedial
Ujian
Praktikum PK

KKD 2-iv

BM

15.00-16.00

LAMPIRAN 1

KUMPULAN PEMICU
Pemicu 1 (Pucat, Lemah)
Seorang perempuan berusia 38 tahun, G5P4A0H4 hamil 16 minggu, pekerjaan petani,
datang ke rumah sakit dengan keluhan merasa lemah, cepat lelah, dan wajah semakin
pucat.
Pada pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum baik, compos mentis, konjunctiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
organomegali.
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan darah: Hb 4,5 g/dl, Ht 14,5%, eritrosit 2,14 juta/ul, jumlah leukosit 6.800/ul,
jumlah trombosit 415.000/ul, MCV 68 fl, MCH 21 pg, MCHC 31 g/dl. Hitung jenis :
1/6/2/60/27/4
Serum iron: 6 ug/dl (59-158), Total Iron Binding Capacity: 405 ug/dl(259-388)
Feritin: 3 ng/ml (wanita 18-240), Retikulosit: 1,1% (0.5 - 1.5)
Urinalisis: kuning, jernih, pH 6,5, BJ 1,015, protein (-), glukosa (-), keton (-), bilirubin (-),
urobilinogen 0,2 EU, darah samar (-), nitrit (-). Sedimen urin : epitel (+), eritrosit (-), leukosit
0- 1/lpb, kristal (-), silinder (-), bakteri (-).

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
21

Pemeriksaan feses: coklat, lembek, darah (+), lendir (-), pus (-). Eritrosit 3-5/lpb, leukosit
1-2/lpb, epitel (+), telur Ancylostoma duodenale (+), darah samar feses (-).
Pemicu 2
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ke rumah sakit karena muncul bintik-bintik
merah di kulit. Kira-kira 1 minggu sebelumnya pasien pilek, tetapi sekarang sudah sembuh.
Tidak ada demam, batuk maupun muntah. Keluar darah dari hidung disangkal.
Pada pemeriksaan fisik tampak gizi cukup, tidak tampak sakit. Suhu 36.5 C, denyut nadi
68/menit,
frekuensi nafas 18/menit. Konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Mulut: tonsil tidak
membesar, gusi tidak berdarah. Jantung dan paru tak ada kelainan. Abdomen lemas, hati
dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: tampak bintik-bintik merah di kedua tungkai.
Hasil Laboratorium :
Hb: 11,6 g/dL Ht: 35% jumlah leukosit: 8900/uL jumlah trombosit: 24 000/uL
Hitung jenis: basofil 0, eosinofil 2%, batang 4%, segmen 64%,limfosit 27%, monosit 3%
Pemicu 3 (Pucat dan Nyeri Tulang)
Seorang anak perempuan, berusia 5 tahun dibawa ibunya ke RS karena pucat sejak 10 hari
yang lalu. Keluhan lain adalah nyeri pada kaki yang makin terasa sejak 1 minggu yang lalu
riwayat trauma disangkal. Pasien juga mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi sejak 2
minggu yang lalu sudah berobat ke dokter namun tidak ada perubahan. Nafsu makan
menurun sejak sakit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, tampak pucat, gizi kurang,
tidak sesak nafas, suhu 38.5C. Kelenjar getah bening tidak membesar. Jantung dan paru
dalam batas normal. Abdomen tampak membuncit dengan hepato-splenomegali (+).
Ekstremitas tidak tampak perdarahan kulit, akral hangat dan tidak nyeri pada penekanan,
namun nyeri di tungkai bawah bila berjalan.
Pemicu 4 (Benjolan pada Payudara)
Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang dengan keluhan benjolan pada payudara sisi
kiri sejak 2 bulan lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar dan sekarang sebesar
telur ayam dengan diameter kurang lebih 4 cm . Tidak ada kelainan pada kulit payudara.
Pasien hamil 4 bulan, G1POAO. Tidak ada keluhan sesak napas , batuk darah atau sakit
tulang lainnya. Tidak ada penurunan berat badan yang berarti.
Pemeriksaan status generalis dalam batas normal , status lokalis payudara kiri: masa
ukuran 4cm, keras, permukaan tidak rata , batas tidak jelas. Status obstetrikus: G1POA0 16
minggu. Riwayat keluarga: Nenek dari ibu menderita kanker payudara dan sudah
meninggal. Riwayat lainnya: sering olahraga, menarchei umur 9 tahun, sehari-harinya
merupakan seorang vegetarian.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
22

LAMPIRAN 2

PROBLEM BASED LEARNING :


PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan
dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu
dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama
dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan
menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
23

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat,


karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu
kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal.
Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan
pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan
pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang
dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan
setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan
menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan
menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau
mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang
memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan
pengetahuan yang sudah dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber
pembelajaran yang sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari
(pengetahuan lama dan baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan
menerapkannya pada masalah lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA


Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1
(DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah
9 s/d 12.
Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu.
Masing-masing mahasiswa
membaca sendiri.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada,
atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di
butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan
hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang
mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
24

6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa,


mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan
yang Saudara miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan
sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3)
sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).
Belajar mandiri (BM)
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang
dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri
dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri
wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)


1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.
2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut
sumber bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada
yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama.
Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang
teridentifikasi dalam pemicu.
5. Setelah
seluruh
kegiatan
diskusi
selesai,
seluruh
peserta
kelompok
menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masingmasing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
25

LAMPIRAN 3

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
26

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
27

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
28

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
29

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
30

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
31

MEDICAL EDUCATION UNIT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI FASILITATOR OLEH MAHASISWA ( EFOM )
Modul
:
Nama Dosen Fasilitator
:
Semester
: Gasal / Genap
Tahun ajaran
:

N
o

Komponen yang dinilai

Angka( skor )

Fasilitator menunjukkan antusiasme

Fasilitator hadir tepat waktu

Fasilitator berada di kelas selama proses diskusi

Fasilitator proaktif memantau proses diskusi

Fasilitator mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk


berpikir kritis

Fasilitator memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk


mengekspresikan pendapatnya

Fasilitator berperan aktif mengingatkan kelompok apabila diskusi


menyimpang dari topik

Fasilitator berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan


meringkas hasil diskusi

Fasilitator mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik


yang berkaitan dengan proses diskusi tersebut

10

Fasilitator selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan/log


book tepat waktu

Saran dan Kritik

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
32

Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = sangat tidak sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sangat sesuai

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
33

Keterangan :
1. Fasilitator menunjukkan kegembiraan, semangat dan bersikap akrab
2. Fasilitator hadir tepat waktu
1. Terlambat pada 100 % pertemuan
2. Terlambat pada 50 % pertemuan
3. Terlambat pada < 50 % pertemuan
4. Selalu tepat waktu
3. Fasilitator berada di kelas selama proses diskusi
1. Hanya di awal dan akhir
2. Keluar masuk ruangan 3 kali
3. Keluar masuk ruangan < 3 kali
4. Tetap di tempat
4. Fasilitator pro aktif memantau proses diskusi: memastikan diskusi berjalan sesuai
dengan rencana, dan tiap anggota diskusi menjalankan perannya dengan baik
5. Fasilitator mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir kritis:
menstimulasi tanpa mengarahkan
6. Fasilitator memberi kesempatan pada setiap mahasiswa untuk mengekspresikan
pendapatnya: memotivasi mahasiswa yang kurang aktif berpartisipasi dalam diskusi
dan meredam mahasiswa yang terlalu mendominasi dengan cara yang bijaksana
7. Fasilitator berperan aktif mengingatkan melihat kembali tujuan yang ingin dicapai
melalui pemicu apabila diskusi menyimpang dari topik.
8. Fasilitator berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan meringkas hasil
diskusi
9. Fasilitator mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang berkaitan
dengan proses diskusi tersebut.
10. Fasilitator selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan / logbook dengan
tepat waktu

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
34

MEDICAL EDUCATION UNIT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI TUTOR OLEH MAHASISWA ( ETOM )
Modul
Nama Dosen Tutor
Semester
Tahun ajaran

No

:
:
: Gasal / Genap
:

Komponen yang dinilai

Angka( skor )

Tutor menunjukkan antusiasme

Tutor hadir tepat waktu

Tutor berada di ruang selama proses KKD

Tutor proaktif memantau proses KKD

Tutor menjelaskan topik keterampilan terlebih dahulu

Tutor memperlihatkan peragaan keterampilannya terlebih dahulu

Tutor memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk melakukan


peragaan keterampilan

Tutor selalu memeriksa dan membenarkan keterampilan topik KKD


apabila menyimpang

Tutor berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi peragaan


keterampilan sendiri (self assesment) dan antar mahasiswa (peer
assesment)

10

Tutor selalu memberi umpan balik yang konstruktif (giving


constructive feedback) yang berkaitan dengan peragaan
keterampilan

Saran dan Kritik

Keterangan :
Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
35

Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai


1 = sangat tidak sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sangat sesuai

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
36

Keterangan :
1. Tutor menunjukkan kegembiraan, semangat dan bersikap akrab
2. Tutor hadir tepat waktu
1. Terlambat pada 100 % pertemuan
2. Terlambat pada 50 % pertemuan
3. Terlambat pada < 50 % pertemuan
4. Selalu tepat waktu
3. Tutor berada di kelas selama proses diskusi
1. Hanya di awal dan akhir
2. Keluar masuk ruangan 3 kali
3. Keluar masuk ruangan < 3 kali
4. Tetap di tempat
4. Tutor pro aktif memantau proses KKD: memastikan KKD berjalan sesuai dengan
rencana, dan tiap anggota diskusi menjalankan perannya dengan baik
5. Tutor menjelaskan keterampilan topik KKD terlebih dahulu: Tutor menstimulasi
mahasiswa untuk memahami tujuan, indikasi, kontraindikasi, alat dan bahan yang
digunakan
6. Tutor memperlihatkan peragaan keterampilannya terlebih dahulu: Tutor melakukan
keterampilan secara bertahap dengan atau tanpa menjelaskan dengan kata-kata
7. Tutor memberi kesempatan pada setiap mahasiswa untuk melakukan peragaan
keterampilan: Tutor memberikan kesempatan satu-persatu mahasiswa untuk
melakukan peragaan keterampilan
8. Tutor
selalu memeriksa dan membenarkan keterampilan topik KKD apabila
menyimpang: Tutor berperan aktif memeriksa dan membenarkan jika mahasiswa
melakukan kesalahan dalam melakukan keterampilan.
9. Tutor berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi peragaan keterampilan
sendiri (self assesment) dan antar mahasiswa (peer assesment)
10. Tutor selalu memberi umpan balik

yang konstruktif (giving constructive feedback)


yang berkaitan dengan peragaan keterampilan: Tutor memotivasi mahasiswa yang
kurang benar melakukan pergaan keterampilan tanpa menghakimi mahasiswa atau
mencela mahasiswa jika melakukan kesalahan.

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
37

Buku Panduan Staf Pengajar Modul Hemato Onkologi, PSPD UNIB 2013-2014
Di bawah pembinaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
38

Anda mungkin juga menyukai