Analisis Kebutuhan
Jelaskan kenapa promosi kesehatan tersebut diperlukan,
misalkan promosi kesehatan tentang bahaya merokok.
Analisis kebutuhan tersebut harus bisa menjawab kenapa rokok tersebut
berbahaya. Cantumkan juga kasus-kasus yang telah terjadi berkaitan dengan
2.
3.
4.
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Sasaran
Waktu
Tempat
Hari/ Tanggal
Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
8. Kegiatan
No Langkah-langkah
1
2
3
4
9.
10.
11.
12.
13.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Waktu
Kegiatan
Penyuluh
Kegiatan
Sasaran
Pendahuluan
Penyajian
Evaluasi
Penutup
Metode
:
Media
:
Materi
: Terlampir
Evaluasi
:
Daftar Pustaka
:
Purwokerto, .............
Penyuluh
( ............................. )
Mengetahui
Dosen Pembimbing
( Maisje Marlyn Kuhu, SKM, MPH)
CONTOH 1
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
:
:
Bahaya merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan
(terlampir)
Sasaran
:
:
Hari/Tanggal Pelaksanaan
Waktu Pertemuan
Tempat Pertemuan
Pengajar
_________________________
Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional
:
:
Umum
Setelah
pembelajaran
mampu
:
B. Tujuan Instruksional
Khusus
mengikuti
proses
diharapkan
siswa
memahami
konsep
mengikuti
pembelajaran
proses
diharapkan
memahami
dan
siswa
mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang bahaya merokok (sesuai
dengan
yang
ada
pada
kuesioner) :
1. Menyebutkan zat-zat beracun
dalam rokok
2. Menyebutkan
minimal
akibat
negatif
merokok
5. Menjelskanpengaruh
iklan rokok
negatif
pendapat
pendapat
Kegiatan Belajar
Mengajar
N
Tahapan
O
kegiatan
(waktu)
1. Pendahulua
n (5 menit)
2.
Penyajian/
penjelasan
materi
(50 menit)
Kegiatan
pengajar
Menyampaikan
salam,
apersepsi
tentang bahaya
merokok
Menjelaskan
TIU dan TIK.
1. Menjelaskan
prinsip
zat-zat
beracun
dalam rokok
2. Menjelaskan
pengertian
penyakit
akibat
merokok
3. Menjelaskan
gaya hidup
buruk
4. Menjelaskan
akibat
negatif
merokok
5. Menjelaskan
Kegiatan
peserta
Memperhatikan,
menanggapi
Mendengarkan
dan mencatat
Memberikan
respon
(pertanyaan)
Metode
pembelajaran
Ceramah,
tanya
jawab
Ceramah/
tanya
jawab /
diskusi
3.
Penutup
(5 menit)
Materi (lengkap
terlampir)
pengaruh
negatif iklan
rokok
6. Menjelaskan
upaya
menghindari
rokok.
7. Menjelaskan
iklan anti
rokok
8. Menjelaskan
indahnya
hidup tanpa
rokok.
9. Menjelaskan/
menjawab
pertanyaan
peserta
Menutup
pertemuan:
1. Membuat
rangkuman
materi
tentang
bahaya
merokok
2. Menyampaik
an rencana
pembelajara
n akan
datang
Memperhatikan
dan mencatat,
Memberikan
tanggapan atau
memberi
penjelasan/
tanggapan/resp
on
Diskusi
Menjawab
salam
3. Salam
penutup dan
kelas
dibubarkan
1. Zat-zat beracun dalam rokok
2. Penyakit akibat merokok
3. Gaya hidup buruk
: 4. Akibat negatif merokok
5. Pengaruh negatif iklan rokok
6. Upaya menghindari rokok
Mengetahui
Kepala Sekolah
Purwokerto, .................
2012
Pengajar,
...............................
NIP.
CONTOH 2
SATUAN ACARA PROMKES ( SAP )
Mata Pelajaran
Pengajar
Waktu Pertemuan
Tempat Pertemuan
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
:
:
:
:
:
:
(terlampir)
Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional
Umum
Setelah
mengikuti
proses
pembelajaran
B. Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah
mengikuti
proses
pembelajaran
dan mampu
pertanyaan-pertanyaan
tentang
bahaya merokok :
1. Menyebutkan zat-zat beracun dalam rokok
2. Menyebutkan minimal 4 penyakit akibat
merokok
3. Menyebutkan minimal 2 gaya hidup buruk
4. Menjelaskan akibat negatif merokok
5. Menjelskan pengaruh negatif iklan rokok
6. Menyebutkan
minimal
upaya
menghindari rokok
7. Mengemukakan
pendapat
tentang
iklan
anti rokok
8. Mengemukakan
pendapat
tentang
NO
1
1.
2.
4.
Tahapan
kegiatan
(waktu)
2
Pendahuluan (5 menit)
Penyajian
materi dan
per mainan
kuartet
tentang
bahaya
merokok
( 50 menit)
Penutup (5
menit)
Kegiatan pengajar
3
Menyampaikan
salam, apersepsi
tentang bahaya
merokok.
Menjelaskan TIU
dan TIK.
1. Menjelaskan
materi bahaya
merokok yang
mencakup: zatzat beracun
dalam rokok ,
pengertian
penyakit akibat
merokok, gaya
hidup buruk,
akibat negatif
merokok ,
pengaruh negatif
iklan rokok,
upaya
menghindari
rokok, Iklan anti
rokok, Indahnya
hidup tanpa
rokok.
2. Menjelaskan
peraturan /
prosedur
permainan
kuartet dan
mengawasi
permainan
Menutup
pertemuan:
1. Membuat
rangkuman
materi tentang
bahaya merokok
Kegiatan peserta
4
Memperhatikan,
menanggapi
Metode
pembelajaran
5
Ceramah,
tanya jawab
Mendengarkan dan
mencatat
Ceramah
Memperhatikan
dan melakukan
permainan sesuai
dengan prosedur
dan aturan yang
ada
Bermain sambil
belajar
Memberikan
tanggapan serta
menjawab atau
memberi
penjelasan
Memberikan
Diskusi
2. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
akan datang
3. Salam penutup
dan kelas
dibubarkan
tanggapan/respon
Menjawab salam
: 2.
Materi (lengkap
terlampir)
Mengetahui
Kepala Sekolah
Purwokerto, ...................
. 2011
Pengajar,
...............................
NIP.
Contoh 3:
SATUAN ACARA PENYULUHAN/ PROMKES (SAP)
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
Pokok bahasan
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
: Ika Ayu
I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan mengetahui dan mengerti
dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit, sasaran diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian rokok dengan benar.
2. Menjelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.
3. Menyebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.
4. Menyebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.
5. Menyebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan benar.
II .
III.
V. Kegiatan
No
1.
Waktu
5 menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :
Me memberi salam
2.
Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menyimak dan
memperhatikan
Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
4.
10 menit Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan
penyuluh
Menyimak dan
mendengarkan
5 menit
Penutup
-menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
Menjawab salam
VI.
Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan Alat / Media
Media / alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain LCD, layar, leaflet /
brosur, dan mikrofon.Semua lengkap dan siap untuk digunakan.
2. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam bentuk Power Point
Presentation untuk mempermudah proses penyampaian kepada sasaran.
3. Undangan / Sasaran / Peserta
Adapun undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini kurang lebih 50 orang.Peserta
penyuluhan terdiri dari remaja berusia 13-18 tahun baik putra maupun putri.
B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat berjalan lancar dan
sasaran mampu memahami dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
2. Dalam proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan peserta / sasaran.
3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan tidak meninggalkan
ruangan sebelum proses penyuluhan berakhir.
C. Hasil
1. Jangka Pendek
Sasaran, yaitu siswa SMP mampu memberi dan menyampaikan kembali minimal 60 %
materi yang diberikan.
2. Jangka Panjang
Purwokerto, 2012
Menyetujui
Pembimbing
Mahasiswa/penyuluh
..............................
NIM.....................
I. Pendahuluan
Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor
penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah,
satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa ? tidak hanya
mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara
tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih
besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang
menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal
itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin
dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk
rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau
pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati,
terutama oleh kaum pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat
menghangatkan tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang
menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita.
Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti
Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).
Indonesia menduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China
dan India. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan
lagi, dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar."Rata-rata
sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun," ujar Menteri
Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu
miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara
berkembang. Khusus Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok,
sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesia diduga sebagai perokok. Dari
jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita.
Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga Indonesia merupakan perokok.
Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010
237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).
Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat
bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang
duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai
merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai
dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga
menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 8590 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian
terhadap 120 orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah
perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara
kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 %
responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden mampu
menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya mengaku mampu
menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).
Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti
fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia
dewasa yang masih menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah
satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring dengan
gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup,
tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun kecenderungankecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan,
seperti pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan
sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari
kebiasaan merokok. Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih
kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka miliki
A.
Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dubungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap
seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya
dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis
bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan
dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk
golongan NAPZA (Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).
B.
Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan
tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung
mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka
merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi
seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai
suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah keren
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
1. Gigi kuning karena nikotin.
2. Kuku kotor karena nikotin.
3. Mata pedih.
4. Sering batuk - batuk.
Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok
orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama
seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
1. Mata pedih
2. Hidung beringus
3. Tekak yang serak
4. Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif terus-menerus menekuni kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko
gangguan kesehatan, seperti :
1. Kanker paru-paru,
2. Serangan jantung dan mati mendadak,
3. Bronchitis akut maupun kronis,
4. Emfisema,
5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas.
D.
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu
semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada
seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang
kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terusmenerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan
oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini
akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan
memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan
jantung koroner akan lebih tinggi.
2. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan
adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan
haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan
adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung
seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih
sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta
penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan
tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran
darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat
endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan
lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
3. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui
menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker.
Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk,
6.
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya,
apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
7.
Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk
8.
mengawetkan mayat.
Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan
9.
bermotor.
Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi
seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila
radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan
12.
13.
14.
Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan
yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang
lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok.
Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader
pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah
suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan
akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok
tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau
dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan,
antara lain dengan cara sebagai berikut.:
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya
terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan
perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok.
Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa
dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda
tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok
dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok.
Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari
hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau
bahkan mengurangi sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila
seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan
sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi
atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam
tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa
anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan
merokok serta ketergantungan psikologis .Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan
lebih lanjut.
6. Pengalihan aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa
dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan
merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin
merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga,
rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan
musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi
kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas
bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga
dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali
kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan
kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang
positif dan bermanfaat.
7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap
kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini,
sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup
tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah
keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara
berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti
merokok, akan terasa manfaatnya.
Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok.
Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau
tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau
hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.
Lampiran 2 : Kunci Jawaban
1.
Pengertian Rokok :
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas,
daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang
setelah dibakar ujungnya.Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan
membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan
kimia.400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker.
2.
3.
Nikotin
Karbon monoksida (CO)
Tar
DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
Aseton
Kadmium
Arsenik
Ammonia
Polonium-210
Hidrogen Sianida
11.Vinil Klorida
Naftalena
Formaldehid (Formalin)
4.
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang
lain.Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama
seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
5.
terhadap kesehatan
8) Konsumsi makanan dengan menu seimbang
9) Membentuk kelompok sebaya
10).Senantiasa berdoa
Contoh 4 :
Oleh:
Novita Rahmawati
Ika Ayu Lestari
Anglia Ferawati
Ferra Susilawati
Pokok bahasan
Target
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
: Ruangan .
Pelaksana
: 1. Novita
2. Ika Ayu L
3. Anglia
4. Ferra
I. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang stroke selama 30 menit, pasien dan
keluarga dapat memahami dan mengetahui tentang penyakit stroke dan
melakukan latihan ROM (Range Of Motion).
b. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang stroke selama 30 menit, pasien dan
keluarga dapat menjelaskan tentang :
II.
1.
Pengertian stroke
2.
3.
Pencegahan stroke
4.
Latihan ROM
Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi/tanya jawab. dan
latihan/demonstrasi ROM
III.
Media
Media yang digunakan yaitu: Leaflet dan lembar balik, serta alat/bahan untuk
latihan ROM
IV.
Materi ( terlampir)
a. Pengertian Stroke
b. Tanda dan gejala stroke
c. Pencegahan stroke
d. Latihan ROM
V.
Pelaksanaan Kegiatan
N
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
o
1
Pendahuluan
5
a. Mengucapkan salam
menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan TIU dan TIK
d. Apersepsi
a. Menjawab
salam
b. Mendengarkan
c. Menyimak halhal yang
penting
d. Menyimak halhal yang
penting
20
menit
Kegiatan Inti
a. Memberikan penjelasan
tentang stroke
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta
d. Melakukan demonstrasi
penanganan stroke (ROM) pada
peserta
a. Menyimak
b. Bertanya
c. Memperhatik
an
d. Memperagaka
n ROM
e. Menjawab
pertanyaan
menit
a. Menyimpulkan materi
a. Memperhatik
an
b. Mendengarkan
c. Kesepakatan
kontrak
d. Menjawab
salam
VI.
Evaluasi
a. Apakah pengertian stroke ?
b. Apakah tanda dan gejala stroke ?
c. Bagaimana cara pencegahan stroke ?
d. Peragakan latihan ROM ( Redemonstrasi)!
VII.
Referensi
Potter, P. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses,
praktek, edisi 4. EGC, Jakarta.
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih
Bahasa : Agung waluyo. Jakarta. EGC.
Purwokerto, 2012
Menyetujui
Pembimbing
Mahasiswa/penyuluh
..............................
NIM.....................
A. Pengertian
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak
mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Aliran darah yang terhenti
membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak juga terhenti,
sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
(Utami P, 2009).
C. Pencegahan
Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi serangan stroke
pada penderita hipertensi dengan cara sebagai berikut yaitu (Norjanto, 2000) :
biasanya
gram/hari.
Pada
mengkonsumsi
penderita
hipertensi
dianjurkan
lain
makan
5-15
garam
baik
dari
garam
dapur
maupun
bahan
adiptif
seperti
D. Latihan ROM
2. Bahu
dalam
dengan
siku
fleksi,
memutar
bahu
dengan
3. Siku
a. Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan
sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
b. Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan tangan.
4. Lengan bawah
a. Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas.
b. Pronasi
memutar
lengan
bawah
sehingga
telapak
tangan
menghadap ke bawah.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah.
b. Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari tangan dan
lengan bawah berada dalam arah yang sama.
c. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin.
d. Abduksi (fleksi radial) : menekuk pergelangan tangan miring
(medial) ke ibu jari.
Mata kaki
a. Dorsi fleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
atas.
b. Plantar fleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
ke bawah.
11.
Kaki
a. Inversi : memutar telapak kaki ke samping dalam.
b. Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar.
12.
Jari-jari kaki
a. Fleksi : melengkungkan jari-jari ke bawah.