Anda di halaman 1dari 41

Mengembangkan Komponen Promkes :

Pembuatan Proposal Promkes


5 (lima) unsur yang harus diperhatikan :
1.

Analisis Kebutuhan
Jelaskan kenapa promosi kesehatan tersebut diperlukan,
misalkan promosi kesehatan tentang bahaya merokok.
Analisis kebutuhan tersebut harus bisa menjawab kenapa rokok tersebut
berbahaya. Cantumkan juga kasus-kasus yang telah terjadi berkaitan dengan

2.

bahaya merokok. Dan Tetapkan latar belakang dan tujuannya.


Sasaran Program
Tetapkan/cantumkan siapa saja yang menjadi sasaran dari promosi kesehatan
tsb, disesuaikan dengan lingkup yang akan di garap ( individu, kelompok,

3.

4.

keluarga dan masyarakat)


Tujuan Program
Cantumkan hasil yang diharapkan. Untuk membuat tujuan, bisa menggunakan
strategi SMART :
Spesific ( rinci/fokus/khusus/tertentu)
Measureable ( dapat diukur)
Achievable/attainable( dapat dicapai/tepat)
Realistic ( Relevand/sesuai/realistis
Time bond (batasan waktu)
Selain itu 5 prinsip tambahan : PRIMA
Prioritas , Rasional, Ideal, Magnetis, Akurat
Rancangan Program
Rancangan program ini dirancang demi terciptanya promosi kesehatan yang
baik. Langkah-langkahnya adalah :
a) Buat Tim penyuluh
b) Buat media dan persiapan alat ( daftar harga dan jumlah )
c) Membuat jadwal penyuluhan
5. Penyusunaan pesan utama
Pembuatan slogan-slogan yang menarik, jumlah yang banyak lebih baik lagi

Untuk mengembangkan komponen promosi kesehatan pada klien sebagai


individu dapat menggunakan format dibawah sbb:

SATUAN ACARA PENYULUHAN INDIVIDU/ SAP INDIVIDU


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Sasaran
Waktu
Tempat
Hari/ Tanggal
Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
8. Kegiatan
No Langkah-langkah
1
2
3
4
9.
10.
11.
12.
13.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Waktu

Kegiatan
Penyuluh

Kegiatan
Sasaran

Pendahuluan
Penyajian
Evaluasi
Penutup
Metode
:
Media
:
Materi
: Terlampir
Evaluasi
:
Daftar Pustaka
:

Purwokerto, .............
Penyuluh

( ............................. )

Mengetahui
Dosen Pembimbing
( Maisje Marlyn Kuhu, SKM, MPH)

CONTOH 1
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

:
:

Bahaya merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan

(terlampir)

Siswa SDN 2 Kemutug Lor

Sasaran

Selasa, 12 Agustus 2012

:
:

10.00-11.00 (60 menit)


Ruang Kelas VI SDN 2 Kemutug Lor
Maisje M Kuhu

Hari/Tanggal Pelaksanaan
Waktu Pertemuan
Tempat Pertemuan
Pengajar
_________________________
Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional

:
:

Umum

Setelah

pembelajaran
mampu
:

B. Tujuan Instruksional
Khusus

mengikuti

proses

diharapkan

siswa

memahami

konsep

tentang bahaya merokok


Setelah

mengikuti

pembelajaran

proses

diharapkan

memahami

dan

siswa
mampu

menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang bahaya merokok (sesuai
dengan

yang

ada

pada

kuesioner) :
1. Menyebutkan zat-zat beracun
dalam rokok
2. Menyebutkan

minimal

penyakit akibat merokok


3. Menyebutkan minimal 2 gaya
hidup buruk
4. Menjelaskap

akibat

negatif

merokok
5. Menjelskanpengaruh
iklan rokok

negatif

6. Menyebutkan minimal 2 upaya


menghindari rokok
7. Mengemukakan

pendapat

tentang iklan anti rokok


8. Mengemukakan

pendapat

tentang indahnya hidup tanpa


rokok

Kegiatan Belajar
Mengajar
N
Tahapan
O
kegiatan
(waktu)
1. Pendahulua
n (5 menit)

2.

Penyajian/
penjelasan
materi
(50 menit)

Kegiatan
pengajar
Menyampaikan
salam,
apersepsi
tentang bahaya
merokok
Menjelaskan
TIU dan TIK.
1. Menjelaskan
prinsip
zat-zat
beracun
dalam rokok
2. Menjelaskan
pengertian
penyakit
akibat
merokok
3. Menjelaskan
gaya hidup
buruk
4. Menjelaskan
akibat
negatif
merokok
5. Menjelaskan

Kegiatan
peserta
Memperhatikan,
menanggapi

Mendengarkan
dan mencatat

Memberikan
respon
(pertanyaan)

Metode
pembelajaran
Ceramah,
tanya
jawab

Ceramah/
tanya
jawab /
diskusi

3.

Penutup
(5 menit)

Materi (lengkap
terlampir)

pengaruh
negatif iklan
rokok
6. Menjelaskan
upaya
menghindari
rokok.
7. Menjelaskan
iklan anti
rokok
8. Menjelaskan
indahnya
hidup tanpa
rokok.
9. Menjelaskan/
menjawab
pertanyaan
peserta
Menutup
pertemuan:
1. Membuat
rangkuman
materi
tentang
bahaya
merokok
2. Menyampaik
an rencana
pembelajara
n akan
datang

Memperhatikan
dan mencatat,
Memberikan
tanggapan atau
memberi
penjelasan/
tanggapan/resp
on

Diskusi

Menjawab
salam

3. Salam
penutup dan
kelas
dibubarkan
1. Zat-zat beracun dalam rokok
2. Penyakit akibat merokok
3. Gaya hidup buruk
: 4. Akibat negatif merokok
5. Pengaruh negatif iklan rokok
6. Upaya menghindari rokok

7. Iklan anti rokok


8. Indahnya hidup tanpa rokok
Evaluasi ( kuesioner terlampir)

Dilakukan melalui kuesioner (13 pertanyaan pengetahuan tentang bahaya


merokok dan 14 pertanyaan sikap tentang bahaya merokok)

Mengetahui
Kepala Sekolah

Purwokerto, .................
2012
Pengajar,

...............................
NIP.

Maisje Marlyn Kuhu


NIM.

CONTOH 2
SATUAN ACARA PROMKES ( SAP )

Mata Pelajaran
Pengajar
Waktu Pertemuan
Tempat Pertemuan
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

:
:
:
:
:
:

(terlampir)
Tujuan Instruksional

A. Tujuan Instruksional

Umum

Promosi Kesehatan di sekolah


Maisje Marlyn Kuhu
60 menit
Ruang Kelas V SDN Karangmangu
Bahaya merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan

Setelah

mengikuti

proses

pembelajaran

diharapkan siswa mampu memahami konsep


tentang bahaya merokok

B. Tujuan Instruksional

Khusus

Setelah

mengikuti

proses

pembelajaran

diharapkan siswa memahami


menjawab

dan mampu

pertanyaan-pertanyaan

tentang

bahaya merokok :
1. Menyebutkan zat-zat beracun dalam rokok
2. Menyebutkan minimal 4 penyakit akibat
merokok
3. Menyebutkan minimal 2 gaya hidup buruk
4. Menjelaskan akibat negatif merokok
5. Menjelskan pengaruh negatif iklan rokok
6. Menyebutkan

minimal

upaya

menghindari rokok
7. Mengemukakan

pendapat

tentang

iklan

anti rokok
8. Mengemukakan

pendapat

indahnya hidup tanpa rokok

Kegiatan Belajar Mengajar

tentang

NO

1
1.

2.

4.

Tahapan
kegiatan
(waktu)
2
Pendahuluan (5 menit)

Penyajian
materi dan
per mainan
kuartet
tentang
bahaya
merokok
( 50 menit)

Penutup (5
menit)

Kegiatan pengajar
3
Menyampaikan
salam, apersepsi
tentang bahaya
merokok.
Menjelaskan TIU
dan TIK.
1. Menjelaskan
materi bahaya
merokok yang
mencakup: zatzat beracun
dalam rokok ,
pengertian
penyakit akibat
merokok, gaya
hidup buruk,
akibat negatif
merokok ,
pengaruh negatif
iklan rokok,
upaya
menghindari
rokok, Iklan anti
rokok, Indahnya
hidup tanpa
rokok.
2. Menjelaskan
peraturan /
prosedur
permainan
kuartet dan
mengawasi
permainan
Menutup
pertemuan:
1. Membuat
rangkuman
materi tentang
bahaya merokok

Kegiatan peserta
4
Memperhatikan,
menanggapi

Metode
pembelajaran
5
Ceramah,
tanya jawab

Mendengarkan dan
mencatat
Ceramah

Memperhatikan
dan melakukan
permainan sesuai
dengan prosedur
dan aturan yang
ada

Bermain sambil
belajar

Memberikan
tanggapan serta
menjawab atau
memberi
penjelasan
Memberikan

Diskusi

2. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
akan datang
3. Salam penutup
dan kelas
dibubarkan

tanggapan/respon

Menjawab salam

: 2.

Materi (lengkap

1. Zat-zat beracun dalam rokok

terlampir)

2. Penyakit akibat merokok


3. Gaya hidup buruk
:

4. Akibat negatif merokok


5. Pengaruh negatif iklan rokok
6. Upaya menghindari rokok
7. Iklan anti rokok
8. Indahnya hidup tanpa rokok

Evaluasi ( kuesioner terlampir)


:
Dilakukan melalui kuesioner (13 pertanyaan
pengetahuan tentang bahaya merokok dan 14
pertanyaan sikap tentang bahaya merokok)

Mengetahui
Kepala Sekolah

Purwokerto, ...................
. 2011
Pengajar,

...............................
NIP.

Maisje Marlyn Kuhu


NIM.

Contoh 3:
SATUAN ACARA PENYULUHAN/ PROMKES (SAP)
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
Pokok bahasan

: Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

Sub pokok bahasan: Dampak Negatif Kebiasaan Merokok Bagi Kesehatan

Di Kalangan Anak Usia Sekolah


Sasaran

: Siswa-siswi SMP N 1, baik putra maupun putri.

Hari/tanggal

: Sabtu, 20 Oktober 2012

Waktu

: 09.00 s.d 09.30 ( 30 menit)

Tempat

: Aula SMP Negeri 1

Penyuluh

: Ika Ayu

I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan mengetahui dan mengerti
dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit, sasaran diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian rokok dengan benar.
2. Menjelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.
3. Menyebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.
4. Menyebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.
5. Menyebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan benar.

II .

Materi Penyuluhan ( Terlampir)


A. Pengertian rokok
B. Perokok aktif
C. Perokok pasif
D. Komponen-komponen rokok yang membahayakan
E. Berbagai penyakit akibat merokok
F. Cara menghindar dari rokok

III.

Metode Penyampaian Informasi


A. Ceramah
B. Tanya-Jawab

IV. Media dan Alat / Sumber yang digunakan


Media : Leaflet, Microsoft Power Point Presentation
Alat

: LCD, layar, meja, kursi,mikrofon

V. Kegiatan
No
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :

Me memberi salam

2.

Kegiatan Peserta
Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan

Mendengarkan dan

3. Menyebutkan materi/pokok bahasan

memperhatikan

yang akan disampaikan


25 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan

Menyimak dan
memperhatikan

secara berurutan dan teratur.


Materi :
A. Pengertian rokok
B. Perokok aktif
C. Perokok pasif
D.

Komponen-komponen rokok yang


membahayakan

E. Berbagai penyakit akibat merokok


F. Cara menghindar dari rokok
3.

10 menit Tanya Jawab

Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh

4.

10 menit Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan

penyuluh
Menyimak dan
mendengarkan

-Menyampaikan secara singkat


materi penyuluhan
-memberi kesempatan kepada
responden untuk bertanya
5.

5 menit

Penutup
-menyimpulkan materi yang telah
disampaikan

Menjawab salam

-menyampaikan terima kasih atas


perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta
-Mengucapkan salam

VI.

Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan Alat / Media
Media / alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain LCD, layar, leaflet /
brosur, dan mikrofon.Semua lengkap dan siap untuk digunakan.
2. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam bentuk Power Point
Presentation untuk mempermudah proses penyampaian kepada sasaran.
3. Undangan / Sasaran / Peserta
Adapun undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini kurang lebih 50 orang.Peserta
penyuluhan terdiri dari remaja berusia 13-18 tahun baik putra maupun putri.
B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat berjalan lancar dan
sasaran mampu memahami dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
2. Dalam proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan peserta / sasaran.
3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan tidak meninggalkan
ruangan sebelum proses penyuluhan berakhir.
C. Hasil
1. Jangka Pendek
Sasaran, yaitu siswa SMP mampu memberi dan menyampaikan kembali minimal 60 %
materi yang diberikan.
2. Jangka Panjang

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umumnya dan remaja


khususnya mengenai dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
VII. Evaluasi
a.
b.
c.
d.
e.
VIII.

Jelaskan pengertian rokok dengan benar.


Jelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.
Sebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.
Sebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.
Sebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan benar.
Referensi / Sumber yang digunakan

a. Anggota Koalisi untuk Indonesia SehatTanya Jawab tentang Rokok.


b. Corwin, Elisabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
b. Knight, John F.1990.Usahakan Jantung Sehat.Bandung : Indonesia
Publishing House
c. Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media Aeskulapius
FK UI
d. Smeltzer, Suzanne C.2001.Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Volume I.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
e. Tambayong, Jan.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
f. www.diskes.baliprov.go.id/berita/2011/5/penting-adanya-peraturan-daerahtentang-kawasan-tanpa-rokok-di-provinsi-bali
g. www.lintasberita.com/Nasional/Berita-Lokal/waw..-ri-ranking-3-perokok-terbesar-didunia
,

Purwokerto, 2012
Menyetujui
Pembimbing

Maisje Marlyn Kuhu, SKM, MPH


NIP. 196303221982102001

Mahasiswa/penyuluh

..............................
NIM.....................

Lampiran 1. MATERI PENYULUHAN


DAMPAK NEGATIF KEBIASAAN MEROKOK BAGI KESEHATAN
DI KALANGAN ANAK USIA SEKOLAH

I. Pendahuluan
Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor
penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah,
satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa ? tidak hanya
mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara
tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih
besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang
menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal
itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin
dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk
rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau
pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati,
terutama oleh kaum pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat
menghangatkan tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang
menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita.
Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti
Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).
Indonesia menduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China
dan India. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan
lagi, dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar."Rata-rata
sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun," ujar Menteri
Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu
miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara

berkembang. Khusus Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok,
sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesia diduga sebagai perokok. Dari
jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita.
Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga Indonesia merupakan perokok.
Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010
237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).
Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat
bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang
duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai
merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai
dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga
menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 8590 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian
terhadap 120 orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah
perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara
kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 %
responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden mampu
menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya mengaku mampu
menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).
Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti
fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia
dewasa yang masih menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah
satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring dengan
gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup,
tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun kecenderungankecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan,
seperti pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan
sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari
kebiasaan merokok. Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih
kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka miliki

dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan kesehatan, diharapkan


remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan dan kebiasaan merokok, serta
diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu menjadi kader pendidik sebaya bagi temantemannya. Tentunya semua ini akan dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta
masyarakat, sehingga kecenderungan remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan
dihilangkan.

A.

Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dubungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap
seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya
dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis
bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan
dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk
golongan NAPZA (Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

B.

Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan
tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung
mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka
merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi
seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai
suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah keren
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
1. Gigi kuning karena nikotin.
2. Kuku kotor karena nikotin.
3. Mata pedih.
4. Sering batuk - batuk.

5. Mulut dan nafas bau rokok.


C.

Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok
orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama
seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
1. Mata pedih
2. Hidung beringus
3. Tekak yang serak
4. Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif terus-menerus menekuni kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko
gangguan kesehatan, seperti :
1. Kanker paru-paru,
2. Serangan jantung dan mati mendadak,
3. Bronchitis akut maupun kronis,
4. Emfisema,
5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas.

D.

Komponen-Komponen pada Rokok yang Membahayakan Kesehatan


Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahankimia berbahaya bagi tubuh.
400 diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker.
Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
1. Nikotin

Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu
semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada
seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang
kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terusmenerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan
oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini
akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan
memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan
jantung koroner akan lebih tinggi.
2. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan
adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan
haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan
adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung
seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih
sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta
penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan
tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran
darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat
endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan
lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
3. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui
menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker.
Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk,
6.

semut, atau kecoa.


Aseton

Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya,
apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
7.
Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk
8.

mengawetkan mayat.
Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan

9.

bermotor.
Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi
seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila

diberantas dengan arsenik ini.


Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
11. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan
10.

radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan
12.
13.

-bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.


Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.

14.

Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.

E. Berbagai Penyakit akibat Kebiasaan Merokok


Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa
menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh yang terkena, adalah
sebagai berikut.
1. Penyakit pada organ sitem pernapasan
a. Kanker paru-paru
b. Kanker tenggorokan
c. Asma dan berbagai bentuk alergi
d. Radang rongga tenggorokan akut
e. Terhambatnya perkembangan pau-paru

f. Radang pita suara


2. Penyakit pada organ sistem pencernaan
a. Radang mulut, bibir, lidah, gigi, gusi, dan pecahnya email gigi
b. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahang
c. Kanker pankreas
d. Radang dan luka pada lambung dan usus
3. Penyakit pada organ sistem sirkulasi dan hati
a.Arterosklerosis / penyempitan pembuluh darah
b. Pembekuan pada darah otak
c. Radang pada hati
4. Penyakit pada organ sistem perkemihan
a. Kanker vesica urinarius (kandung kemih)
b. Kanker ginjal
5. Penyakit pada organ sistem genetalia
Produksi sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang berkualitas dapat ditinjau dari
beberapa aspek, yaitu kekentalan cement, serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada perokok,
terutama perokok berat, produksi sperma bisa sedikit, dan dengan cement yang cair. Apabila hal
ini terjadi secara terus-menerus, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemandulan.
6. Penyakit pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
Selain berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada kelompok khusus ini juga akan
menambah risiko terkena penyakit-penyakit seperti :
a. Kanker leher rahim
b. Abortus (keguguran) spontan
c. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah)
d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu, seperti terjadi retardasi
mental dan gangguan pertumbuhan
F.

Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan Merokok

Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan
yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang
lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok.
Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader
pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah
suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan
akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok
tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau
dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan,
antara lain dengan cara sebagai berikut.:
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya
terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan
perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok.
Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa
dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda
tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok
dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok.
Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari
hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau
bahkan mengurangi sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila
seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan

sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi
atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam
tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa
anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan
merokok serta ketergantungan psikologis .Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan
lebih lanjut.
6. Pengalihan aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa
dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan
merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin
merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga,
rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan
musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi
kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas
bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga
dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali
kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan
kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang
positif dan bermanfaat.

7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap
kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini,
sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup
tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah
keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara
berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti
merokok, akan terasa manfaatnya.

8. Konsumsi makanan dengan menu seimbang


Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan
yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta
dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan
yang dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun
memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk
menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang
menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga
menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
9. Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari
sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang
yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa
menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan
upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik
ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti
merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsur-angsur,
kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan
merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan
yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian
khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lamakelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya
semakin bermanfaat.
10. Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan
doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan
pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok,
dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan
masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok.
Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau
tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau
hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.
Lampiran 2 : Kunci Jawaban
1.

Pengertian Rokok :
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas,
daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang
setelah dibakar ujungnya.Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan
membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan
kimia.400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker.

2.

Komponen rokok yang berbahaya :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

3.

Nikotin
Karbon monoksida (CO)
Tar
DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
Aseton
Kadmium
Arsenik
Ammonia
Polonium-210
Hidrogen Sianida
11.Vinil Klorida
Naftalena
Formaldehid (Formalin)

Organ yang rusak akibat merokok :


a. organ pernapasan
b. organ pencernaan
c. organ peredaran darah
d.organ perkemihan
e. organ genetalia
f. organ pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui

4.

Pengertian Perokok Pasif :

Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang
lain.Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama
seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
5.

Cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok :


a. cara menghindari kebiasaan merokok :
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan
yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan
orang lain.Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada
rokok.Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa
dijadikan kader pendidik sebaya.
b. cara menghentikan kebiasaan merokok :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Berhenti secara mendadak


Cara menunda secara perlahan
Cara mengurangi
Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Terapi penggantian nikotin
Pengalihan aktivitas
Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok

terhadap kesehatan
8) Konsumsi makanan dengan menu seimbang
9) Membentuk kelompok sebaya
10).Senantiasa berdoa

Contoh 4 :

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STROKE DAN LATIHAN ROM

Oleh:

Novita Rahmawati
Ika Ayu Lestari
Anglia Ferawati
Ferra Susilawati

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PASIEN STROKE

Pokok bahasan

: Kebutuhan aktivitas dan latihan

Sub pokok bahasan: Stroke dan penanganannya (ROM)


Sasaran

: Kelompok Pasien Stroke dan keluarga

Target

: Semua pasien Stroke di Ruangan Perawatan

Hari/tanggal

: Sabtu, 20 Oktober 2012

Waktu

: 09.00 s.d 09.30 ( 30 menit)

Tempat

: Ruangan .

Pelaksana

: 1. Novita
2. Ika Ayu L
3. Anglia
4. Ferra

I. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang stroke selama 30 menit, pasien dan
keluarga dapat memahami dan mengetahui tentang penyakit stroke dan
melakukan latihan ROM (Range Of Motion).
b. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang stroke selama 30 menit, pasien dan
keluarga dapat menjelaskan tentang :

II.

1.

Pengertian stroke

2.

Tanda dan gejala stroke

3.

Pencegahan stroke

4.

Latihan ROM

Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi/tanya jawab. dan
latihan/demonstrasi ROM

III.

Media
Media yang digunakan yaitu: Leaflet dan lembar balik, serta alat/bahan untuk
latihan ROM

IV.

Materi ( terlampir)
a. Pengertian Stroke
b. Tanda dan gejala stroke
c. Pencegahan stroke
d. Latihan ROM

V.

Pelaksanaan Kegiatan
N

Waktu

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Peserta

o
1

Pendahuluan
5

a. Mengucapkan salam

menit

b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan TIU dan TIK
d. Apersepsi

a. Menjawab
salam
b. Mendengarkan
c. Menyimak halhal yang
penting
d. Menyimak halhal yang
penting

20
menit

Kegiatan Inti

a. Memberikan penjelasan
tentang stroke
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta
d. Melakukan demonstrasi
penanganan stroke (ROM) pada
peserta

e. Memberikan evaluasi secara lisan


Penutup

a. Menyimak
b. Bertanya
c. Memperhatik
an
d. Memperagaka
n ROM
e. Menjawab
pertanyaan

menit

a. Menyimpulkan materi

a. Memperhatik

penyuluhan bersama peserta

an

b. Memberi pujian dan motivasi


pada pasien

b. Mendengarkan

c. Kontrak untuk pertemuan


selanjutnya

d. Mengucapkan salam penutup.

c. Kesepakatan
kontrak

d. Menjawab
salam
VI.

Evaluasi
a. Apakah pengertian stroke ?
b. Apakah tanda dan gejala stroke ?
c. Bagaimana cara pencegahan stroke ?
d. Peragakan latihan ROM ( Redemonstrasi)!

VII.

Referensi
Potter, P. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses,
praktek, edisi 4. EGC, Jakarta.
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih
Bahasa : Agung waluyo. Jakarta. EGC.

Purwokerto, 2012
Menyetujui
Pembimbing

Maisje Marlyn Kuhu, SKM, MPH


NIP. 196303221982102001

Mahasiswa/penyuluh

..............................
NIM.....................

Lampiran : MATERI PROMKES

STROKE DAN PENANGANANNYA

A. Pengertian
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak
mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Aliran darah yang terhenti
membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak juga terhenti,
sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
(Utami P, 2009).

B. Tanda dan Gejala


1. Pusing
2. Kejang
3. Gangguan penglihatan
4. Gangguan bicara yang bersifat sementara

5. Lumpuh/paresis pada satu sisi tubuh

6. Parestesis (gangguan rasa pada kulit berupa kesemutan)

C. Pencegahan
Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi serangan stroke
pada penderita hipertensi dengan cara sebagai berikut yaitu (Norjanto, 2000) :

Olahraga yang teratur


Olah raga yang teratur dan dinamis dapat memperbaiki aliran darah ke
otot-otot dan memperbaiki metabolisme otot itu sendiri. Olah raga yang
tidak mengeluarkan banyak tenaga misalnya jalan kaki dengan cepat,
jogging dan bersepeda, yang memabantu terjadinya pelebaran pembuluh
darah sehingga tensi menjadi turun, sealin itu menambah kesegaran dan
kebugaran jasmani yang nanti akan meningkatkan daya tahan tubuh
penderita menghadapi serangan komplikasi penyakit hipertensi antara lain
stroke.

Perubahan Pola Hidup


Mengurangi kegemukan
Dengan mengurangi berat badan dapat menurunkan tekanan
darah dengan jalan mengurangi asupan kalori dengan makanan
yang kandungan lemaknya rendah, gunakan susu krim untuk
menambah kandungan protein dalam sereal dan sup dan tidak
mengunakan santan.
Memanajemen stress

berusaha relaksasi dalam menghadapi masalah, melakukan refresing,


mendalami agama dan berusaha menciptakan keluarga yang bahagia
adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Diet rendah garam


Kemungkinan terjadi stroke pada penderita hipertensi sangat tinggi bila
penderita mengkonsumsi garam dapur terlalu banyak. Orang yang
normal

biasanya

gram/hari.

Pada

mengkonsumsi
penderita

garam dapur antara

hipertensi

dianjurkan

lain

makan

5-15
garam

seminimal mungkin sekitar 2-3 gram/hari mengurangi penggunaan


garam

baik

dari

garam

dapur

maupun

bahan

adiptif

seperti

monosodium glutamat, natrium benzoat dan natrium bikarbonat dapat


mengurangi terjadinya serangan stroke karena bahan-bahan tersebut
dapat menyebabkan terganggunya aliran darah dalam otak dan dapat
mengakibatkan stroke.

D. Latihan ROM

Jenis Gerakan ROM :


1. Leher, Spina servical
a. Fleksi : menggerakan dagu menempel ke dada.
b. Ekstensi : mengembalikan kepala ke posisi tegak.
c. Hiperekstensi : menekuk kepala kebelakang sejauh mungkin.
d. Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin kea rah setiap
bahu.
e. Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin dalam gerak sirkuler.

2. Bahu

a. Fleksi : menaikkan lengan dari posisi disamping tubuh ke depan ke


posisi diatas kepala.
b. Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
c. Hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku
tetap lurus.
d. Abduksi : menaikkan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari kepala.
e. Abduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin.
f. Rotasi

dalam

dengan

siku

fleksi,

memutar

bahu

dengan

menggerakkan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke


belakang.

g. Rotasi luar : dengan siku fleksi, mengerakkan lengan sampai ibu


jari ke atas dan samping kepala.
h. Sirkumduksi : menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh.

3. Siku
a. Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan
sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
b. Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan tangan.
4. Lengan bawah
a. Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas.
b. Pronasi

memutar

lengan

bawah

sehingga

telapak

tangan

menghadap ke bawah.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah.
b. Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari tangan dan
lengan bawah berada dalam arah yang sama.
c. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin.
d. Abduksi (fleksi radial) : menekuk pergelangan tangan miring
(medial) ke ibu jari.

e. Adduksi (fleksi ulnar) : menekuk pergelangan tangan miring


(lateral) ke arah lima jari.
6. Jari-jari tangan
a. Fleksi : membuat genggaman.
b. Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan.
c. Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh
mungkin.
d. Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain.
e. Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan.
7. Ibu jari
a. Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan.
b. Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan.
c. Abduksi : menjauhkan ibu jari kesamping.
d. Adduksi : mengerakkan ibu jari ke depan tangan.
e. Oposisi : menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.
8. Pinggul
a. Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan ke atas.
b. Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain.

c. Hiperekstensi : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh.


d. Abduksi : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh.
e. Adduksi : menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial dan
melebihi jika mungkin.
f. Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain.
g. Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain.
h. Sirkumduksi : mengerakkan tungkai melingkar.
9. Lutut
a. Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang paha.
b. Ekstensi : mengembalikan tungkai ke lantai.
10.

Mata kaki
a. Dorsi fleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
atas.
b. Plantar fleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
ke bawah.

11.

Kaki
a. Inversi : memutar telapak kaki ke samping dalam.
b. Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar.

12.

Jari-jari kaki
a. Fleksi : melengkungkan jari-jari ke bawah.

b. Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki.


c. Abduksi : merenggangkan jari-jari kaki satu dengan yang lain.
d. Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai