Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ANDROGEN

Oleh
KELOMPOK III

Resti Yuni Hastari


Rezi Afrianty
Rialita Lifiani
Rico Juliardi
Richa Afrianty Pratiwi
Risky Rindiana
Rita Astuti
Rizka Alfitri
Rolis Mulyandari
Rinaldi Arhas
Saryatna

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


PROGRAM STUDI S1
2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

............................................................................................... I

BAB I PENDAHULUAN

............................................................................................... 1-3

BAB II PEMBAHASAN

.............................................................................................. 4- 16

BAB III
KESIMPULAN

............................................................................................. 17-18

KRITIK DAN SARAN

............................................................................................ 19

DAFTAR REFERENSI

............................................................................................ 20

Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ANDROGEN, tak lupa pula
salawat beriring salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan pengetahuan dan teknologi seperti yang kita
rasakan ini.
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kewajiban pada mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia III. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini kedepannya
sangat kami harapkan. Akan tetapi kami berharab makalah yang kami buat ini juga dapat
memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi pembacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 15 Desember 2011

Penulis

ANDROGEN
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan
(http://medicastore.com/penyakit/761/Hormon_&_Sistem_Endokrin.htm).
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari :
1.

Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl)

2.

Kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan

3.

kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid

4.

Kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan

5.

Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas

6.

Kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita.

7.

Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan


hormon.
(http://ismar71.wordpress.com/2007/12/12/anfis-sistem-endokrin-2/)

Keseluruhan tempat kerja sistem endokrin ini yang mengatur seluruh proses kehidupan kita.
Salah satu hormon yang penting dihasilkan adalah hormon adrenokotikal, yang dihasilkan oleh
kedua kelenjar adrenal.

Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yang berbeda, yakni medula adrenal dan korteks
adrenal. Medula adrenal secara fungsional berkaitan dengan saraf simpatis serta menyekresikan
hormon-hormon epinefrin dan norepinefrin sebagai respon terhadap ransangan saraf simpatis.
Sedangkan korteks adrenal menyekresikan kelompok hormon yang berbeda sama sekali, yakni
kortikosteroid-mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen(Guyton & Hall, Buku Ajar
Fisiologi kedokteran 11th ed, 992).
Masing-masing hormon yang dihasilkan tersebut memiliki peranannya masing-masing, yang
pada dasarnya keseluruhan hormon steroid yang dihasilkan ini berasal dari kolesterol. Salah satu
fungsi penting dari kelenjar adrenal ini adalah penghasil androgen. Androgen adalah hormon
steroid apapun yang memiliki efek maskulinisasi. Dimana androgen adalah hormon seks yang
biasanya tidak hanya diproduksi oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh
5

rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita. Testis menyekresi
beberapa hormom kelamin pria meliputi testosteron, dihidrotestosteron, dan androstenedion
(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055).

Androgen berperan penting dalam perkembangan karakteristik tubuh pria, meliputi


pembentukan penis dan skrotum, jadi androgen ini adalah salah satu hormon yang penting dalam
sistem reproduksi (Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055).
Selain testosteron, sejumlah kecil estrogen dibentuk pada pria (kira-kira seperlima dari
jumlah estrogen pada wanita yang tidak hamil), dan jumlah estrogen yang cukup dapat ditemui
pada urin pria.
Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya
kadarnya yang berbeda. Estrogen disekresikan dalam jumlah berarti hanya oleh ovarium,
walaupun juda disekresikan dalam jumlah kecil oleh korteks adrenal.
Wanita walaupun hanya sedikit juga harus menghasilkan TESTOSTERON dan
DEHIDROEPIANDROSTERON.Karena

hormon

ini

dibutuhkan

oleh

wanita

karena

berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).

BAB II
PEMBAHASAN

ANDROGEN

Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yang berbeda, yakni medula adrenal dan korteks
adrenal. Medula adrenal secara fungsional berkaitan dengan saraf simpatis serta menyekresikan
hormon-hormon epinefrin dan norepinefrin sebagai respon terhadap ransangan saraf simpatis
(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055). Sedangkan korteks adrenal
menyekresikan kelompok hormon yang berbeda sama sekali, yakni kortikosteroidmineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen. Keseluruhan hormon tersebut disintesis dari
kolesterol steroid, dan semuanya memiliki rumus kimia yang sama. Akan tetapi perbedaan yang
sedikit dalam struktur molekulnya memberikan beberapa fungsi penting yang berbeda (Guyton
& Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 992).

Korteks adrenal mempunyai 3 lapisan yang berbeda :


1. Zona glomerulosa, lapisan tipis sel-sel yang terletak tepat dibawah kapsul, membentuk sekitar
15% kortekas adrenal. Pada zona ini menghasilkan mineralkortikoid dengan hasil utama
7

berupa aldosteron dalam jumlah yang berarti. Sekersi sel-sel tersebut diatur terutama oleh
konsentrasi angiotensin II dan kalium cairan ekstrasel.
2. Zona fasikulata, yakni lapisan tengah dan terlebar, membentuk sekitar 75% korteks adrenal
dan menyekresi glukokortikoid (kortisol dan kortikosteron), dan sejumlah kecil androgen dan
estrogen adrenal. Sekersi sel-sel tersebut diatur sebagian besar oleh sumbu hipotalamushipofisis lewat hormon adrenokortikotropik (ACTH).
3. Zona retikularis, merupakan lapisan terdalam dari korteks, meyekresikan androgen adrenal
dehidroepiandrosteron (DHEA) dan androstenedion, juga sejumlah kecil estrogen dan
beberapa glukokortikoid. ACTH juga mengatur sekresi sel-sel tersebut, walaupun faktor lain
seperti hormon perangsang-androgen korteks, yang disekresi oleh hipofisis juga terlibat.

(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 993).
Ada dua jenis hormon adrenokortikal yang utama yakni mineralkortikoid (aldosteron)
dan glukokortikoid (kortisol). Sedangkan androgen disekresikan dalam jumlah sedikit.
Androgen adalah hormon steroid apapun yang memiliki efek maskulinisasi. Dimana
androgen adalah hormon seks yang biasanya tidak hanya diproduksi oleh testis pria, namun juga
diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria
dan wanita. Testis menyekresi beberapa hormom kelamin pria meliputi testosteron,
dihidrotestosteron, dan androstenedion (Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed,
1055). Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan rambut pada wajah,
tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua pria.
Setelah pubertas, hormon androgen - khususnya testosteron - memainkan peran dalam
pengaturan gairah seks.
8

Sintesis Hormon Steroid


Langkah dalam produksi hormon steroid adalah pembelahan dari kolesterol untuk
membentuk pregnenolon melalui kerja dari suatu enzim pembelah sisi kolesterol P450 sitokrom
(P450scc) yang terletak pada membrana mitokondrial bagian dalam.
Dalam zona fasikulata adrenokortikal dan zona retikularis , pregnenolon secara
berturutan diubah menjadi 17-OH-pregnenolone (oleh sitokrom P450c17), 17P-OHprogesteron (oleh kompleks enzim 3-hidroksisteroid dehidrogenase-4,5-isomerase, yang
mengubah ikatan ganda 5,0 menjadi -4,5-), dan 11-deoksikortisol (oleh sitokrom P450c21).
Produksi 17 -OHpregnerolon dari pregnenolon disebut sebagai lintasan 5 karena ikatan
ganda-5,6 dilestarikan. Kemudian 11 -deoksikertisal mengalir kembali ke dalam mitokondria di
mana kertisol, produk akhir yang aktif, dibentuk melaiui 11--hidroksilasi melalui kerja
sitokrom P-150c11. Enzim ini tidak ditemukan dalam gonad, yang tidak menghasilkan kortisol
atau aldosteron.
Glomerulosa adrenal menghasilkan progesteron dari pregnenolon meIalui kerja dari 3
-hidroksisteroid dehidrogenase 4,5isomerase . Hal ini disebut lintasan 4. Granulosa tidak
memiliki sitokrom P450c17 dan secara unik mengandung suatu P450c 11AS (oksidase metil
kartikosteron I).
Progesteron

dihidroksilasi

pada

C21

oleh

P450c21

untk

menghasilkan

11-

deaksikortikosteron (DOC) dan oleh P450c11AS pada C11 untuk menghasilkan kortikosteron,
yang diubah menjadi aldosteron melalui penambahan dari suatu gugusan aldehid pada posisi 18
melaui aktivitas dari P45011AS.
Untuk produksi androgen dan estrogen , rantai samping pada posisi 17 dari 17-OHpregnenolon atau 17-OH-progesteron diangkat oleh aktivitas C17,20-liase (terkandung dalam
sitokrom P45Oc17) untuk masing-masing menghasilkan dehidroepiandrosteron (DHEA) dan
androstenedion. Produksi DHEA merupakan lintasan utama dalam adrenal maupun gonad dan
melebihi produksi dari androstenedion. Langkah selanjutnya, yang menimbulkan produksi dari
estrogen estradiol utama dan androgen testosteron, terjadi di dalam gonad tetapi hanya dalam
jumlah yang kecil di adrenal.
9

Lintasan utama untuk produksi testosteron dalam testis adalah sel-sel Leydig melalui
lintasan 5 dari pregnenolon menjadi DHEA dan androstenediol, sebelum steroid ini diubah
menjadi derivat 4, androstenedion menjadi testosteron, dan DHEA menjadi androstenedioi dan
kemudian testosteron melalui kerja 17-hidroksisteroid dehidrogenase. Banyak kerja androgen
diperantarai oleh dehidro-testosteron; steroid ini sebagian besar dihasilkan dalam jaringan target
melalui aktivitas dari 5-reduktase, dan sangat sedikit sekali yang dibuat di testis.
Dalam ovarium , sel-sel granulosa tidak mempunyai sitokrom P450c11, P450c17, dan
P450c21 dan karena itu sebagian besar menghasilkan progesteron. Progesteron ini kemudian
diambil oleh sel-sel teka yang berdekatan, yang mengubahnya menjadi androstenedion, yang
kemudian kembali ke sel granulosa, di mana ia diubah menjadi estron oleh kerja dari aromatase.
Enzim ini juga mengubah testosteron menjadi estradiol; konsentrasi dari aromatase dalam sel
granulosa sedemikian rupa sehingga hampir semua testosteron diubah menjadi estradiol dan
dilepaskan sedikit testosteron. Estron dan estradiol dapat juga dihasilkan dari DHEA dan
androstenedion dalam jaringan perifer seperti jaringan adiposa karena adanya aromatase.
Jika sudah disintesis, steroid yang baru disintesis dilepaskan dengan cepat. Tidak seperti
pada kelas hormon lain, terdapat sedikit cadangan steroid oleh kelenjar, dan pelepasan steroid
yang meningkat selalu mencerminkan peningkatan sintesis.
(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/pelepasan_dan_sintesis_hormon.pdf)

10

(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 994).
Testis menyekresikan beberapa hormon kelamin pria yang secara keseluruhan disebut
androgen, yang meliputi testosteron, dihidrotestosteron, androstenedion. Androgen adalah
hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam
jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita
(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055).

Testosteron
Testosteron dibentuk oleh sel-sel interstisial Leydig yang terletak dicelah-celah antara
tubulus seminiferus dan kira-kira merupakan 20% massa testis dewasa (Guyton & Hall, Buku
Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1055). Kerja dari sel-sel interstisial Leydig ini dipengaruhi
oleh LH (luteinizing hormone) (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, At a Glance Sistem
Reproduksi 2nd ed, 15).
11

LH ini dihasilkan dari kontrol sistem hormonal utama berdasarkan kontrol hipotalamus
oleh gonadotropin hipofisis. Sintesis androgen berasal dari proses reduksi androstenedion
pada posisi C17 (http://blogs.unpad.ac.id/isnanto/files/2010/04/HORMON - KORTEKS
ADRENAL .pdf). Setelah disintesis oleh testis, kira-kira 97% testosteron menjadi berikat
dengan albumin plasma secara longgar atau terikat lebih kuat dengan suatu beta globulin yang
disebut sex hormone-binding globulin. Testosteron yang tidak terikat di jaringan akan diubah
oleh hati menjadi hormon lainnya (Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed,
1056).

Testosteron

Testosteron dianggan sebagai hormon androgen yang utama karena umunya bertanggung
jawab terhadap sifat maskulinisassi tubuh. Bahkan selama kehidupan janin testis sudah
distimulasi oleh gonatropin kronik (HCG) untuk menghasilkan testosteron, kemudian pada
dasarnya tidak ada testosteron yang dihasilkan pada masa kanak-kanak, akan tetapi terjadi
peningkatan produksi testosteron pada awal pubertas (Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi
kedokteran 11th ed, 1056). Selain itu testosteron bekerja sama dengan FSH pada sel Sertoli
tubulus semniferus untuk merangsang spermatogenesis.
12

Fungsi Testosteron :
1. Selama perkembangan janin
Perbedaan funsional utama antara kromosom seks pria dan wanita adalah bahwa kromosom
wanita menyebabkan tonjolan genetalia baru yang berkembang menyekresi testosteron,
sedangkan kromosam wanita menyebabkan tonjolan tersebut menyekresikan estrogen.
Jadi, testosteron yang pertama kali disekresikan tonjolan genitalia dan kemudian oleh testis
janin bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik tubuh pria, meliputi
pembentukan penis dan skrotum dan bukan klitoris atau vagina. Testosteron itu juga
menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan duktus genitalia pria,
selain pada waktu yang lain terjadi penekanan pembentukan organ genitalia wanita (Guyton
& Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1056).
2. Perkembangan sifat kelamin primer dan sekunder orang dewasa
Setelah pubertas, peningkatan sekresi testosteron menyebabkan penis, skrotum, dan testis
membesar kira-kira delapan kali lipat sebelum mencapai usia 20 tahun. Selain itu testosteron
menyebabkan sifat kelamin sekunder pria berkembang, dimulai saat pubertas dan berakhir
saat maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ seksual itu sendiri, membedakan antara
pria dan wanita.
Pengaruh pada distribusi rambut tubuh
Testosteron menimbulkan pertumbuhan rambut pada:
Di atas pubis
Ke atas di sepanjang linea alba kadang-kadang sampai ke umbilikus dan di atasnya
Pada wajah
Biasanya pada dada
Kurangf sering pada bagian lain tubuh seperti punggung
Pengaruh pada suara
Testosteron yang disekresikan oleh testis akan meimbulkan hipertfrofi mukosa laring dan
pembesaran laring. Pengaruh terhadap suara pada awalnya secara relatif menjadi tidak

sinkron suara serak, namun secara bertahap menjadi suara orang dewasa yang khas.
Testosteron meningkatkan ketebalan kulit dan dapat memicu pertumbuha akne
Testosteron meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan meningkatkan kekasaran
jaringan subkutan. Testorteron juga meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau
semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar
sebasea wajah, karena hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu akne
merupakan suatu gambaran yang umum dari remaja pria ketika tubuh mengenali
peningkatan sekresi tostesteron. Setelah beberapa tahun sekresi tosterteron, kulit
normalnya

beradaptasi

terhadap

tostesteron

sedemikian

rupanya

sehingga

memungkinkan kulit tersebut mengatasi akne.


Testosteron meningkatkan pembentukan protein dan perkembangan otot

13

Salah satu karakteristik pria yang terpenting adalah peningkatan perkembangan otot yang
mengikuti masa pubertas, rata-rata 50% massa otot pria meningkat melebihi massa otot
wanita. Hal ini juga berhubungan dengan peningkatan protein dibagian tubuh lain yang
tidak berotot. Banyak perubahan pada kulit yang disebabkan oleh penumpukan protein di
kulit, dan sebagian perubahan pada suara juga disebabkan oleh fungsi anabolik protein

testosteron.
Testosteron meningkatkan matriks tulang dan menimbulkan retensi kalsium
Setelat terjadinya peningkatan sirkulasi testosteron yang sangat besar pada saat pubertas,
tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan sejumlah besar garam kalsium tambahan.
Jadi testosteron meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebabkan retensi
kalsium. Peningkatan matriks tulang diyakini akibat dari fungsi anabolik protein umum
testosteron dan pengendapan garam-garam kalsium sebagai respon terhadap peningkatan
protein.
Testosteron memberikan pengaruh khusus pada panggul yang menyebabkan :
Penyempitan pintu atas panggul
Membuat panggul lebih panjang
Menyebabkan panggul berbentuk terowongan dan bukan berbentuk ovoid yang lebat
seperti panggul wanita
Sangat meningkatkan kekuatan seluruh panggul sebagai penahan beban. Bila tidak
terdapat testosteron, panggul pria berkembang manjadi panggul yang menyerupai

panggul wanita
Testosteron meningkatkan metabolisme basal
Jumlah testosteron yang disekresikan oleh testis selama masa remaja dan dewasa awal
bakal meningkatkan kecepatan metabolisme sekitar 5-10% di atas nilai yang didapat bila
testis tidak aktif. Peningkatan kecepatan metabolisme tersebut mungkin disebabkan oleh
pengaruh tidak langsung testosteron terhadap anabolisme protein, peningkatan kuantitas

protein terutama enzim terutama meningkatkan metabolisme semua sel.


Pengaruh pada sel darah merah
Rata-rata pria memiliki 700.000 sel darah merah per mm 3 lebih banyak daripada rata-rata
wanita. Perbedaan ini sebagian disebabkan mungkin oleh peningkatan kecepatan
metabolisme yang terjadi setelah pemberian testosteron dan bukan efek langsung

testosteron terhadap pembentukan sel-sel darah merah.


Pengaruh pada elektrolit dan kesimbangan cairan
Banyak hormon steroid yang dapat meningkatkan reabsorpsi natrium di tubukus distak
ginjal. Testosteron juga memiliki pengaruh tersebut tetapi hanya sedikit bila
dibandingkan dengan pengaruh mineralokortikoid adrenal. Meskipun demikian. Setalah
pubertas, darah dan volume cairan ekstrasel pada pria meningkat dalam hubungannya

dengan berat badan sebesar 5-10%.


Pengaturan spermatogenesis oleh FSH dan testostreon
14

FSH berikatan dengan reseptor-reseptor FSH spesifik yang melekat pada sel-sel sertoli
didalam tubulus seminiferus. Peningkatan ini mengakibatkan sel-sel tumbuh dan
menyekresikan berbagai unsur spermatogenik. Secara bersamaan, testosteron dan
dihidrotestosteron yang berdifusi ke dalam tubulus seminiferus dari sel-sel leydig di
dalam ruang intertisial, juga mempunyai efek tropik yang kuat terhadap spermatogenesis.
Jadi untuk memulai spermatogenesis diperlukan FSH maupun testosteron.
Mekanisme Intrasel Dasar dari Kerja Testosteron
Sebagain besar pengaruh testosteron pada dasarnya dihasilkan dari peningkatan
kecepatan pembentukan protein di sel sasaran. Dalam kelenjar prostat, testosteron
memasuki sel prostat dalam waktu beberapa menit setelak dieksresikan. Dan seringkali
testosteron kebanyakan diubah dibawah pengaruh enzim intrasel 5-- reduktase menjadi
dihisrotestosteron, dan zat ini yang selalu berikatan dengan protein reseptor sitoplasma.
Penggabungan ini bermigrasi ke nukleus, tempat terjadinya pengiktan dengan suatu
protein yang menginduksi transkipsi DNA-RNA. Dalam waktu 30 menit, RNA
polimerase telah menjadi aktif dan konsentrasi RNA mulai meningkat di sel prostat,
keadaan ini akan diikuti oleh penambahan yang progresif protein sel. Setelah beberapa
hari, jumlah DNA di kelenjar prostat juga meningkat dan bersama dengan itu juga
terdapat peningkatan jumlah sel-sel prostat.
Testosteron merangsang pembentukan protein hampir di semua bagian tubuh,
walaupun lebih sedikit spesifik mengenai pretoin di jaringan tubuh atau organ target
yang berperan pada perkembangan ciri seksual primer dan sekunder.

15

Pengaruh umpan balik aksis hipotalamus-hipofisis-testis pada pria.


(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1056-1059).
Dihidrotestosteron
Dihidrotestosteron (5-Dihydrotestosterone,
sebuah androgen atau hormon

seks

biasa

disingkat

pria. Enzim 5-reduktase

menjadi DHT) adalah


synthesises

DHT

pada prostat , testis , folikel rambut , dan kelenjar adrenal . Ini enzim mengurangi ikatan
ganda 4,5 dari hormon testosteron .
Pada pria, sekitar 5% dari testosteron mengalami pengurangan 5 untuk membentuk
androgen lebih kuat, dihidrotestosteron. DHT memiliki sekitar tiga kali afinitas yang lebih
besar untuk reseptor androgen dari testosteron dan memiliki afinitas 15-30 kali lebih besar
dari androgen adrenal. Selama embriogenesis DHT memiliki peran penting dalam
pembentukan genitalia eksterna laki-laki, sedangkan pada orang dewasa bertindak sebagai
DHT androgen utama dalam prostat dan dalam folikel rambut.
Sebuah contoh yang menggambarkan pentingnya DHT untuk pengembangan
karakteristik seks sekunder adalahbawaan 5- reduktase-(5-AR) defisiensi . Lesi gen ini dapat
mengakibatkan pseudohermafroditisme . Kondisi ini biasanya menyajikan dengan alat
kelamin pria terbelakang dan prostat. Orang-orang ini sering dibesarkan sebagai anak
perempuan karena kurangnya alat kelamin pria mencolok. Di masa pubertas, meskipun
tingkat DHT mereka tetap sangat rendah, kadar testosteron mereka meningkatkan
normal. Otot mereka mengembangkan seperti itu dari orang dewasa lainnya. Setelah pubertas,
laki-laki dengan kondisi ini memiliki kekurangan besar kemaluan dan rambut tubuh, dan
tidak ada kejadian kebotakan pola pria .
Tidak

seperti androgen seperti

testosteron,

DHT

tidak

dapat

dikonversi

oleh

enzim aromatase untuk estradiol . Oleh karena itu, sering digunakan dalam pengaturan
penelitian untuk membedakan antara efek testosteron disebabkan dengan mengikat reseptor
androgen dan yang disebabkan oleh konversi testosteron ke estradiol mengikat dan berikutnya
untuk reseptor estrogen .

16

(en.wikipedia.org/wiki/Dihydrotestosterone)

Androstenedion
Androstenedione (jugadikenal sebagai 4-androstenedione dan 17-ketoestosterone) adalah
19- hormon steroid yang diproduksi di kelenjar adrenal dan gonad sebagai langkah menengah
dalam biokimia jaluryangmenghasilkan androgen testosteron dan estrogen estron dan estradio
ll .
Androstenedione

adalah

umum prekursor laki-laki

dan

perempuan hormon

seks . Androstenedion Beberapa juga disekresikan ke dalam plasma , dan dapat dikonversi
pada jaringan perifer dengan testosteron dan estrogen.
Androstenedione dapat disintesis dalam salah satu dari dua cara. Jalur utama melibatkan
konversi

dari 17-hydroxypregnenolone untuk dehydroepiandrosterone dengan

cara -liase

17,20 , dengan konversi berikutnya dehydroepiandrosterone untuk androstenedion melalui


enzim 3--hidroksisteroid dehidrogenase . Jalur sekunder melibatkan konversi dari 17hydroxyprogesterone , paling sering pelopor untuk kortisol , untuk androstenedion secara
langsung

dengan

cara -liase

17,20 . Jadi,

17,20-liase

diperlukan

untuk

sintesis

androstenedion, baik segera atau satu langkah dihapus.


Androstenedionselanjutnya dikonversi menjadi baik testosteron atau estrogen . Konversi
androstenedion untuk testosteron membutuhkan enzim dehidrogenase 17-hidroksisteroid ,
sementara konversi androstenedione menjadi estrogen (misalnya estrone dan estradiol )
membutuhkan enzim aromatase .
Produksi androstenedion adrenal diatur oleh ACTH , sedangkan produksi androstenedion
gonad berada di bawah kontrol gonadotropin . Pada wanita premenopause, kelenjar adrenal
dan ovarium masing-masing menghasilkan sekitar setengah dari androstendione total (sekitar
3 mg / hari). Setelah menopause , produksi androstenedion adalah sekitar dibelah dua,
17

terutama karena pengurangan steroid yang disekresi oleh ovarium. Namun demikian,
androstenedion adalah steroid utama yang dihasilkan oleh ovarium pascamenopause.
Fungsi Endokrin
Pada wanita, androstenedione dilepaskan ke dalam darah oleh sel-sel teka . Fungsi ini
adalah untuk menyediakan substrat untuk androstenedion estrogenproduksi di sel granulosa,
karena kurangnya sel-sel ini diperlukan untuk liase 17,20 androstenedion. Demikian pula, selsel teka kekurangan enzim aromatase yang dibutuhkan untuk membuat estrogen
sendiri. Dengan demikian, sel-sel teka dan sel granulosa bekerja sama untuk membentuk
estrogen.

Estrogen
Selain testosteron, sejumlah kecil estrogen dibentuk pada pria (kira-kira seperlima dari
jumlah estrogen pada wanita yang tidak hamil), dan jumlah estrogen yang cukup dapat
ditemui pada urin pria. Sumber strogen dalam pria masih belum jelas, tatapi diketahui hal-hal
berikut :
Konsentrasi estrogen dalam cairan tubulus seminiferus cukup tinggi dan memungkinkan
memainkan peranan penting dalam spermiogenesis. Estrogen ini diyakini dibentuk oleh
sel-sel sertoli dengan mengubah testosteron menjadi estradiol.
Estrogen dengan jumlah yang lebih besar dibentuk dari testosteron dan androstenediol di
jaringan tubuh yang lain, terutama hati, yang memungkinkan 80% total pembentukan
estrogen pada pria.
(Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1056)
Kecuali progestin, androgen merupakan prekursor obligat dari semua hormon steroid lainnya.

Oleh karena itu, androgen dibuat diseluruh jaringan penghasil steroid. Termasuk testis, ovarium,
dan kelenjar adrenal. Androgen dalam sirkulasi yang utama pada pria adalah testosteron yang
diproduksi oleh testis. Testosteron merupakan androgen yang paling poten. Kerja hormonal
androgen dihasilkan secara tidak langsung setelah dikonversi menjadi dihidrotestosteron (DHT)
dalam jaringan target.
Semua androgen diatas, termasuk testosteron dan DHT, dapat ditemukan dalam sirkulasi
wanita. kecuali androstenedion, konsentrasi androgen lebih sedikit pada wanita dibandingkan
pria. Androstenedion memiliki keunikan karena hanya sekitar 4% yang terikat dengan sex
hormone-binding globulin pada sirkulasi wanita. Sisanya terikat lebih longgar pada albumin.
Androstenedion yang bersirkulasi terutama sebagai prohormon dan dikonversikan dalam
jaringan target menjadi testostreon, astron, dan estradiol.
(Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, At a Glance Sistem Reproduksi 2nd ed, 15).
18

Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya
kadarnya yang berbed (http://www.geocities.ws/kbaklub/hormon.htm). Estrogen disekresikan
dalam jumlah berarti hanya oleh ovarium, walaupun juda disekresikan dalam jumlah kecil oleh
korteks adrenal (Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi kedokteran 11th ed, 1056).
Wanita walaupun hanya sedikit juga harus menghasilkan TESTOSTERON dan
DEHIDROEPIANDROSTERON.Karena hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan

dengan

daya

tahan

tubuh

dan

libido

(gairah

seksual)

(http://www.geocities.ws/kbaklub/hormon.htm).

BAB III
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN
Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yang berbeda, yakni medula adrenal dan korteks
adrenal. Medula adrenal secara fungsional berkaitan dengan saraf simpatis serta menyekresikan
hormon-hormon epinefrin dan norepinefrin sebagai respon terhadap ransangan saraf simpatis.
Sedangkan korteks adrenal menyekresikan kelompok hormon yang berbeda sama sekali, yakni
kortikosteroid-mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.

19

Androgen adalah hormon steroid apapun yang memiliki efek maskulinisasi. Dimana
androgen adalah hormon seks yang biasanya tidak hanya diproduksi oleh testis pria, namun juga
diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria
dan wanita.
Langkah dalam produksi hormon steroid adalah pembelahan dari kolesterol untuk
membentuk pregnenolon melalui kerja dari suatu enzim pembelah sisi kolesterol P450 sitokrom
(P450scc) yang terletak pada membrana mitokondrial bagian dalam.
Untuk produksi androgen dan estrogen , rantai samping pada posisi 17 dari 17-OHpregnenolon atau 17-OH-progesteron diangkat oleh aktivitas C17,20-liase (terkandung dalam
sitokrom P45Oc17) untuk masing-masing menghasilkan dehidroepiandrosteron (DHEA) dan
androstenedion. Produksi DHEA merupakan lintasan utama dalam adrenal maupun gonad dan
melebihi produksi dari androstenedion. Langkah selanjutnya, yang menimbulkan produksi dari
estrogen estradiol utama dan androgen testosteron, terjadi di dalam gonad tetapi hanya dalam
jumlah yang kecil di adrenal.
Testis menyekresikan beberapa hormon kelamin pria yang secara keseluruhan disebut
androgen, yang meliputi testosteron, dihidrotestosteron, androstenedion.
Testosteron dibentuk oleh sel-sel interstisial Leydig yang terletak dicelah-celah antara
tubulus seminiferus. Kerja dari sel-sel interstisial Leydig ini dipengaruhi oleh LH (luteinizing
hormone). Testosteron dianggan sebagai hormon androgen yang utama karena umunya
bertanggung jawab terhadap sifat maskulinisassi tubuh. Bahkan selama kehidupan janin testis
sudah distimulasi oleh gonatropin kronik (HCG) untuk menghasilkan testosteron, kemudian
pada dasarnya tidak ada testosteron yang dihasilkan pada masa kanak-kanak, akan tetapi terjadi
peningkatan produksi testosteron pada awal pubertas.. Selain itu testosteron bekerja sama
dengan FSH pada sel Sertoli tubulus semniferus untuk merangsang spermatogenesis.
Dihidrotestosteron (5-Dihydrotestosterone,
sebuah androgen atau hormon

seks

biasa

disingkat

pria. Enzim 5-reduktase

menjadi DHT) adalah


synthesises

DHT

pada prostat , testis , folikel rambut , dan kelenjar adrenal . Ini enzim mengurangi ikatan ganda
4,5 dari hormon testosteron .
Androstenedione (jugadikenal sebagai 4-androstenedione dan 17-ketoestosterone) adalah
19- hormon steroid yang diproduksi di kelenjar adrenal dan gonad sebagai langkah menengah
dalam biokimia jaluryangmenghasilkan androgen testosteron dan estrogen estron dan estradioll .
20

Androstenedione

adalah

umum prekursor laki-laki

dan

perempuan hormon

seks . Androstenedion Beberapa juga disekresikan ke dalam plasma , dan dapat dikonversi pada
jaringan perifer dengan testosteron dan estrogen.
Selain testosteron, sejumlah kecil estrogen dibentuk pada pria (kira-kira seperlima dari
jumlah estrogen pada wanita yang tidak hamil), dan jumlah estrogen yang cukup dapat ditemui
pada urin pria.
Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya
kadarnya yang berbeda. Estrogen disekresikan dalam jumlah berarti hanya oleh ovarium,
walaupun juda disekresikan dalam jumlah kecil oleh korteks adrenal
Wanita walaupun hanya sedikit juga harus menghasilkan TESTOSTERON dan
DEHIDROEPIANDROSTERON.Karena

hormon

ini

dibutuhkan

oleh

wanita

karena

berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual)

IV.2 KRITIK DAN SARAN

Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, walaupun demikiantidak dapat dipungkiri


bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak sekali terdapat kekurangan, karena kami
hanyalah manusia yang tidak sempurna yang penuh keterbatasan, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Akan tetapi kami selalu berusaha untuk memperbaiki diri kami
dalam setiap penulisan makalah, sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan, agar kedepannya penulisan makalah kami dapat menjadi lebih baik
dalam berbagi hal.
21

Selain itu, jika ada dalam penulisan kami terdapat kata-kata yang kurang berkenan di
hati pembaca, kami mohon maaf. Kami sadar makalah ini masih banyak sekali
kekurangannya, akan tetapi kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
sehingga dapt menambah wawasan pembaca, sehingga makalah ini tidak hanya berguna
bagi kami penulis, tetapi juga bagi pembaca.

DAFTAR REFERENSI

Guyton, Arthur C, dan John E, Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG

Heffner Linda J, Danny J. Schust . 2005. At a Glance Sistem Reproduksi. Jakarta:


Erlangga Medical Series

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/05/pelepasan_dan_sintesis_hormon.
pdf

http://blogs.unpad.ac.id/isnanto/files/2010/04/HORMON - KORTEKS ADRENAL .pdf.

en.wikipedia.org/wiki/Dihydrotestosterone
22

http://www.geocities.ws/kbaklub/hormon.htm

http://medicastore.com/penyakit/761/Hormon_&_Sistem_Endokrin.htm

http://ismar71.wordpress.com/2007/12/12/anfis-sistem-endokrin-2/

23

Anda mungkin juga menyukai