Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR


I.
II.
III.

Nomor Percobaan : VIII


Nama Percobaan
: Uji Molekul Hayati
Tujuan Percobaan :
1. Mengenal sifat-sifat fisika dan kimia molekul karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dengan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
IV. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai dialam, terutama

sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah


sakarida (berasal dari Bahasa latin saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH 2O)n. Karbhidrat
paling sederhana adalah monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyau rumus
molekul C6H12O6 (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen
dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi didalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai
aktivitas seperti bekerja dan olahraga (Irawan, 2007).
Karbohidrat salah satu bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia hewan, dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat
yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi.
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpanan bagi monosakarida,
sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan
pengikat (Hart, 1983).
Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melaui proses
fotosintesis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang
dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar,batang dan biji

sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari
bebrapa asam amino, gliserol, lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan
jaringan otot dalam bentuk glikogen (Pine, 1988).
Dari rumus karbohidrat dapan diketahui bahwa senyawa ini merupakan suatu
polimer yang tersusun atas monomer-monomer. Berdasarkan monomer yang
menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu monosakarida,
oligosakarida, polisakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat di
hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah
atom C yang dimiliki dan sebagai aldosa atau ketosa. Monosakarida yang terpenting
adalah glukosa, galaktosa, fruktosa. Contoh lainnya tercantum dalam tabel.
Monosakarida

Rumus molekul

Aldosa

Ketosa

Tritosa
Tetrosa
Pentosa
Heksosa

C3H6O3
C4H8O4
C5H10O5
C6H12O6

Gliserosa
Eritrosa
Ribosa
Glukosa

Dihidroksi aseton
Eritrulosa
Ribulosa
Fruktosa

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh


satuan monosakarida. Oligosakarida yang umum adalah disakarida yang terdiri dari
dua satuan monosakarida dan dapat terhidrolisis menjadi monosakarida. Contoh :
sukrosa, maltosa dan laktosa.
Polisakarida merupakan karbohidrat yang tersusun lebih dari sepuluh satuan
monosakarida dan dapat berantai lurus atau bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis
oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian
polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan
struktur molekul polisakaida. Contoh : amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa
(Riawan, 1990).
Pada umumnya karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar
larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air, kecuali polisakarida
bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspense
dan bila dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan

akan membentuk koloid yang kental semacam gel. Suspensi amilum akan
memberikan warna biru dengan larutan iodium. Hal ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi adanya amilum dalam suatu bahan. Hidrolisis sempurna amilum
oleh asana tau enzim akan menghasilkan glukosa (Syukri, 1999).
Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida disakarida maupun polisakarida
akan berwarna merah-ungu bila larutannya dicampur beberapa tetes -naftol dalam
alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat sehingga tidak bercampur. Warna ungu
akan tampak pada bidang atas kedua cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji
kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan yang dikenal dengan Uji molisch.
Monosakarida dan disakarida memiliki rasa manis, sehingga sering disebut gula. Rasa
manis dari gula disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan monosakarida dan
disakarida, kecual sukrosa adalah gula pereduksi. Sifat mereduksi disebabkan oleh
adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekulnya. Larutan gula bereaksi
positif dengan pereaksi fehling, pereaksi tollens, maupun peraksi benedict.
Sebaliknya, kebanyakan polisakarida adalah gula nonpereduksi (Wilbraham, 1992).
Dalam ilmu kimia, lipida tergolong senyawa organik yang terdiri atas unsur
karbon hidrogen, dan oksigen. Beberapa lipida mengandung zat lain seperti fosfor,
nitrogen, karbohidrat atau protein. Menurut struktur kimianya lemak terdiri atas
gliserol dan asam lemak.Asam lemak merupakan bagian terbesar dari lipida. Lipida
alami umumnya mengandung tiga asam lemak yang berbeda (Irianto, 2009).
Vitamin larut lemak secara kimiawi sebetulnya termasuk golongan lipida.
Klasifikasi lipida menurut fungsi biologinya dalam tubuh, yaitu lemak simpanan dan
lemak struktural. Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida dan
disimpan dalam depot-depot didalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak
ini merupakan simpanan energi paling utama didalam tubuh dan didalam hewan
disamping itu merupakan sumber zat gizi essensial. Lemak struktural yang terutama
terdiri atas fosfolida dan kolesterol. Di dalam jaringan lunak lemak struktural ini
sesudah protein merupakan ikatan struktural paling tinggi didalam tubuh.
Lipid berfungsi sebagai sumber asam lemak esensial asam linoleat dan linoleat.
Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu. Lemak susu dan minyak ikan laut

tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah berarti. Hampir semua minyak
nabati merupakan sumber vitamin E. Minyak kelapa sawit mengandung banyak
karotenoid (provitamin A). Lemak membantu transportasi dan absorbs vitamin lemak
yaitu A, D, E, dan K (Almatsier, 2010).
Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom
dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga
ikatan kimia). Suatu molekul dapat menggandung atom-atom dari unsur yang
bergabung dalam perbandingan tertentu, sesuai dengan hukum perbandingan tetap.
Hukum perbandingan tetap (law of definite proportion) Proust menyatakan bahwa
sampel-sampel yang berbeda dari senyawa yang sama selalu menggandung unsurunsur penyusunnya dengan perbandingan massa yang sama. Jadi, suatu molekul
tidak harus berupa senyawa yang berdasarkan definisi, terbentuk dari dua atau lebih
unsur. Misalnya, gas hidrogen adalah suatu unsur murni, tetapi terdiri atas molekulmolekul yang masing-masing menggandung hidrogen dan oksigen dengan
perbandingan dua atom H dan satu halnya atom O. Seperti halnya atom,

molekul

tidak bermuatan listrik (Chang, 2004).


Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan
dan tumbuhan disamping lemak dan protein.Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan dan energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat dihasilkan oleh
tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang dan biji
sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan di bentuk dari
beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin , 2011) .
Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya
asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom
hidrogennya diganti oleh gugus amino. Semua asam amino, atau peptida yang
menggandung 2 amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa
kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan
senyawa berwarna kuning (Abas, 1999).

Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul


Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi
atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (Girinda, 1986) .
Karbohidrat terdidi dari 3 kelompok, yaitu ; monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana. Oligosakarida
merupakan senyawa dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida.
Sedangkan polisakarida merupakan monomer-monomer berasal dari monosakarida.
Contoh umum dari ketiga kelompok karbohidrat tersebut adalah glukosa (dalam
madu), sukrosa (dalam tebu) dan amilosa (dalam beras).
Semua monosakarida dan disakarida, serta beberapa polisakarida larut dalam air,
tetapi tidak larut dalam pelarut organik. Karbohidrat yang pada hakikatnya adalah
polialkohol, membentuk ikatan hidrogen dengan air. Sifat kimia karbohidrat
berhubungan dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya, yaitu gugus OH,
gugus aldehid dan gugus keton (Poedjiadi, 2005).
Semua

monosakarida

dan

kebanyakan

disakarida

mereduksi

senyawa

pengoksida lemah seperti Cu dalam pereaksi fehling. Karbohidrat seperti ini disebut
gula pereduksi. Agar dapat berfungsi sebagai gula pereduksi, suatu karbohidrat harus
mempunyai gugus fungsi sebagai aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat
membuka sebagai aldehida. Dari ketiga bentuk glukosa, hanya bentuk rantai terbuka
(asiklik) yang dioksidasi oleh pereaksi fehling.
Hidrolisis ikatan asetal pada disakarida menghasilkan monosakarida. Hidrolisis
polisakarida seperti amilosa, dan amilopektin berlangsung bertahap dan memberikan
produk. Pemutusan semua ikatan asetal (hidrolisis sempurna) menghasilkan hanya
glukosa.Hidrolisis persial pada ikatan secara acak menghasilkan molekul pati yang
lebih kecil yang disebut dekstrin dan sedikit maltosa. Molekul maltosa dihasilkan
apabila ada iktan asetal antara dua unit glukosa.
Seperti halnya alkohol, karbohidrat menjalani reaksi dehidrasi jika ada asam
sulfat pekat. Produk utama karbohidrat adalah karbodioksida, hidrogen melan, asam
lemak rantai pendek yang mudah menguap. Karbohidrat terhidrolisis oleh enzim dan

oleh karenanya pencernaan karbohidrat diobservasi sebagai monosakarida, didalam


hati, fruktosa dan glukosa diubah menjadi glukosa.
Karbohidrat (monosakarida) yang penyusun utamanya adalah glukosa, lalu
dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, kemudian diubah menjadi monosakarida,
disakarida, poligosakarida, ketiganya disebut Heksosa.
Pati terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa reaksi dengan iod,
12 menghasilakan kompleks biru-hitam yang tajam, sedangkan amilopektin dan iod
membentuk kompleks merah-ungu. Diperlukan molekul pati yang besar untuk
membentuk kompleks ini. Hasil hidrolisis parsial pada molekul pati, antara lain
dekstrin, tidak menjalani reaksi ini.
Protein merupakan senyawa penting menyusun sel hidup.Senyawa ini terdapat
pada semua jaringan hidup baik tumbuhan. Fungsi protein sangat beragam antara lain
sebagai pembangun, pengatur, pertahanan dan sebagai sumber energi. Dalam bahasa
Yunani protein berarti pengikat satu dan yang utama. Asam amino adalah satu
golongan senyawa karbon yang setidaknya mengandung satu karboksil (-COOH) dan
satu gugusan amino.
Uji milllon digunakan untuk menentukan larutan benzene. Uji millon, dengan
percobaan millon albumia berlangsung positif, karein juga positif, tetapi untuk
galerin negatif, jika mungkin positif akan bersifat lemah sekali, galerin
menggandung sedikit sekali tirosin (Sri, 1990).

V. Alat dan Bahan


Alat :
- Tabung Reaksi
- Pipet tetes

Bahan :

VI.

- Gelas beker
- Gelas ukur
- Bunsen
- Penagas air
- Larutan Glukosa 2%
- Larutan Sukrosa 2%
- Larutan fruktosa 2%
- Larutan amilum 2%
- Reagen molisch (10% -napthol dalam etanol)
- Asam Sulfat pekat
- Aquades
- Fehling A dan Fehling B
- Putih Telur
- Susu
- Madu
- Tembaga (II) Sulfat 0,005 M
- Natrium Hidroksida 10 M
- Asam Sulfat pekat
- Ninhidrin
- Minyak Nabati
- Gliserol
- Kalium Hidrogen Sulfat padat

Prosedur Percobaan
A. Uji Karbohidrat
1. Uji Molisch
4 tabung reaksi
ditambahkan pada
masing-masing tabung
2 mL larutan glukosa 2%, 2 mL larutan fruktosa,
2 mL larutan sukrosa, 2 mL larutan amilum
ditetesi
2 tetes reagen molisch

dimasukkan
2 mL H2SO4
diamati
Perubahan warna
2. Uji Fehling
Tabung reaksi + 4 mL air suling
ditambahkan
1 mL Fehling A dan Fehling B
dicampur, dibagi menjadi 3
tabung, ditambahkan
2 mL glukosa, sukrosa, amilum
Dipanaskan
Suhu 60C, selama 10 menit
diamati
Perubahan warna
B. Uji Protein dan Asam Amino
1. Uji Biuret
2 mL sampel putih telur, susu, madu

5 tetes larutan CuSO4 0,005 M dan


2 mL NaOH 10 M

Perubahan warna
2. Uji Xantoprotein

0,5 mL sampel putih telur, susu, telur


ditambahkan
0,5 mL HNO3 pekat
diamati
Perubahan warna
ditambahkan
NaOH hingga alkalis
diamati
Perubahan warna
3. Uji Ninhidrin
1 mL sampel putih telur, susu, madu
ditambahkan
5 tetes Ninhidrin
dididihkan selama 2 menit
Perubahan warna
C. Uji Lemak
Uji Karoten
2 tabung reaksi pyrex
ditambahkan
5 tetes minyak nabati pada tabung 1,
5 tetes gliserol pada tabung 2
ditambahkan
Padatan kalium hidrogen sulfat
Bobot yang sama
dipanaskan, dibaui,
dicatat, dan dibandingkan

Bau alrolen dari gliserol


maupun minyak nabati

VII. Pertanyaan Pra-Praktek


1. Bandingkan struktur glukosa dan fruktosa.
Jawab :
Glukosa dan fruktosa merupakan monosakarida yang berisomer fungsi
tetapiglukosa merupakan aldosa yaitu monosakarida yang mengandung
gugusaldehida,

sedangkan

fruktosa

adalah

gugus

ketose,

yaitu

monosakarida bergugus keton


Struktur Glukosa
O OH H OH H OH
|| | |
|
| |
H C C C C C CH2
| |
| |
H OH H OH
Struktur Fruktosa
OH O H OH H OH
|
|| |
|
|
|
CH2 C C C C CH2
|
|
|
OH H OH
2. Apa yang dimaksud ikatan peptide ?
Jawab :
Ikatan peptide adalah ikatan antara gugus amino dengan yang lainnya, atau
ikatan dar gugus-gugus C asam amino pertama dengan NH asam amino
yang lain
Struktur ikatan peptide
R C NH
||
O
3. Tulis asam amino esensial beserta rumusnya.

Jawab :
Asam amino esensial : asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Leusin (Leu)
CH3
|
H3C CH CH2 CH COOH
|
NH3
- Fenilalain (Phe)
CH2 CH COOH
|
NH2
- Metionin (Me)
CH3 S CH2 CH COOH
|
NH2

VIII.

Data Hasil Pengamatan

A.Karbohidrat
1.Uji molisch
Zat Yang Diuji
Glukosa
Sukrosa
Fruktosa
Amilum
2.Uji Fehling

Sebelum
Bening
Bening
Bening
Putih Keruh

Sesudah
Bening
Bening
Bening
Putih Keruh

Zat Yang Diuji


Glukosa
Sukrosa
Amilum

Sebelum
Biru Dongker
Biru Dongker
Biru Dongker

Sesudah
Merah Bata
Biru Muda
Biru Muda

B.Protein dan Asam Amino


1.Uji Biuret
Zat Yang Diuji
Susu
Putih Telur
Madu

Sebelum
Putih
Putih
Kuning Muda

Sesudah
Keruh Sedikit Ungu
Ungu
Orange Tua

Sebelum
Putih
Putih
Kuning

Sesudah
Ungu Muda
Ungu Pekat
Ungu Kehitaman

Sebelum
Putih
Putih
Kuning Muda

Sesudah
Kuning
Merah Bata
Merah Bata

Sebelum
Bau Enak
Bau Enak

Sesudah
Bau Tengik Menyengat
Bau Tengik Tidak

2.Uji Ninhidrin
Zat Yang Diuji
Susu
Putih Telur
Madu
3.Uji Xantoprotein
Zat Yang Diuji
Susu
Putih Telur
Madu
C.Uji Lemak
Uji Karoten
Zat Yang Diuji
Minyak Nabati
Gliserol

Menyengat

IX. Reaksi
A. Uji Karbohidrat
1. Uji Molisch
CH2OH

+ H2SO4 H C

CH2OH +

H2O

HC

HC

-H+
CH2OH + H2O + 2

CH2OH + 2

+ H2O

2. Uji Fehling
CH2OH

CH2OH

+ 2Cu2+

2CuO

CH2OH
H
OH
H
OH

CH2OH

OH

H
OH

OH
+ 2Cu2+

H
CH2OH

H
OH

OH
H
OH + 2CuO
H
CH2OH

B. Uji Protein dan Asam Amino


1. Uji Biuret
O
O

2R CH C OH + NH CH C OH + CuSO4 + 2NaOH

NH2
R

RH

HCN

OH O

RH

HCN

OH C

O
Cu2+

+ Na2SO4 + 2H2O

C OH

NCH

RH

HO C

HCN

H R

2. Uji Xantoprotein
OH

OH

HNO3
CH2 C OH

NH2

NO2
OH

CH2 CH C OH

NH2

CH2 CH C OH + NaOH + H2O

NH2

3. Uji Ninhidrin
O

OH
OH

NH2
O

+ R C COOH R C H + CO2 + 3H2O +

H
O

N
O

C. Uji Lemak
Uji Karoten
CH2OH

CH OH

CH2OH

(Gliserol)

KHSO4

CH2

2H2 + CH

CO

H
(Akrolan)

CH2 O C (CH2)3 CH CH (CH2)7 CH3


O

CH2 O C (CH2)3 CH CH (CH2)7 CH3


O

CH2 O C (CH2)3 CH CH (CH2)7 CH3


O

CH2 O C (CH2)3 CH CH (CH2)7 CH3

X. Pembahasan
Pada Percobaan ini praktikan

diharapkan

mampu

mengetahui

dan

mendeskripsikan apa itu karbohidrat, protein,dan lemak. Karbohidrat didefinisikan


sebagai sumber energi utama yang digunakan dalam metabolisme tubuh serta juga
berfungsi sebagai cadangan makanan. Karbohidrat dibagi menjadi empat macam,
diantaranya: monosakarida, disakarida, polisakarida, dan oligosakarida. Pembagian
karbohidrat ini didasarkan dari jumlah dan bentuk molekul yang terdapat dalam
karbohidrat tersebut. Di dalam karbohidrat terdapat penghubung antar monosakarida
yang satu dengan monosakrida lainnya yang didefinisikan sebagai ikatan glioksida.
Suatu senyawa kimia yang mengandung unsur-unsur Karbon ,Hidrogen,
Oksigen ,Nitrogen( kadang Sulfur dan Flor) didefinisikan sebagai protein. Protein
tersusun atas asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Senyawa peptida ini
terbentuk karena adanya kondensasi asam amino. Asam amino dibagi kedalam dua
jenis, diantaranya: asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dideskripsikan sebagai asam amino
esensial.Beberapa contoh asam amino esensial, diantaranya: valin, leusin, isoleusin,
treonin, metionin, lisin, fenilalanin, arginin, histidin, triptofan. Sedangkan asam
amino non esensial dapat disintesis di dalam tubuh dan juga dapat berasal dari
makanan tertentu. Beberapa jenis asam amino non esesnsial, diantaranya: glisin,

alanin, serin, sistein, asam aspartat, asam glutamat, tirosin, prolin, asparagin,
glutamin.
Lemak dan minyak dapat dibedakan, yang membedakan lemak dengan
minyak yaitu lemak tidak larut dalam air namun larut di dalam senyawa organik.
Sedangkan minyak didefinisikan zat yang diperoleh dari suatu proses yang disebut
lemak nabati. Titik lebur lemak bergantung pada jenis asam lemaknya, mudah
menyerap bau, dapat terhidrolisis dengan basa membentuk sabun dan gliserol.
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak
tak jenuh. Lemak jenuh dideskripsikan sebagai lemak yang tidak mempunyai ikatan
rangkap dalam strukturnya. Sedangkan lemak tak jenuh didefinisikan sebagai lemak
yang tidak mempunyai ikatan rangkap dalam struktur kimianya.
Di dalam reaksi biuret, tembaga (II) sulfat ditambah sodium hidroksida akan
membentuk warna merah muda hingga violet. Reaksi dari ninhidrin akan membentuk
larutan yang berwarna ungu biru, yaitu hasil akhirnya asam amino. Di dalam reaksi
xantoprotein, penambahan asam nitrat maka akan terbentuk gumpalan putih. Pada
reaksi molish, karbon yang terbentuk dengan alfa-naftol dalam alkohol dan sodium
hidroksida yang meningkatkan warna. Reaksi fehling akan membentuk endapan
merah bata.
Uji lemak hanya memiliki satu jenis uji reaksi dan hanya melibatkan gliserol
dan minyak nabati sebagai bahan ujinya. Hasil yang didapatkan praktikan dalam
reaksi uji ini, setelah dipanaskan gliserol menghasilkan bau tengik yang lebih pekat
dibandingkan minyak nabati.

Analisa yang digunakan dalam percobaan ini

didefinisikan sebagai analisa kualitatif. Analisa ini didasarkan dari pengamatan fisik,
perubahan warna dan bau yang terjadi.

XI. Kesimpulan
1. Pada uji lemak, setelah dipanaskan gliserol menghasilkan bau tengik yang
lebih pekat dibangkan minyak nabati.
2. Di dalam reaksi biuret, tembaga (II) sulfat ditambah sodium hidroksida akan
membentuk warna merah muda hingga violet.
3. Di dalam reaksi xantoprotein, penambahan asam nitrat maka akan terbentuk
gumpalan putih.
4. Pada reaksi molish, karbon yang terbentuk dengan alfa-naftol dalam alkohol
dan sodium hidroksida yang meningkatkan warna.
5. Pada reaksi fehling akan membentuk endapan merah bata.
6. Pada percobaan ini digunakan analisa kualitatif yang didasarkan pada
pengamatan fisik, perubahan warna dan bau yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Abas. 1999. Kimia Anorganik. Jakarta: Erlangga.
Almatsier. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka utama: Jakarta.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar ( edisi III Jilid I ). Ciracas Jakarta: Erlangga
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik 2. Erlangga: Jakarta.
Girinda, A. 1986. Biokimia. Jakarta: Gramedia.
Hart, H. 1983. Kimia organic. Erlangga: Jakarta.
Irawan, M. A. 2007. Karbohidrat. Jurnal Sports Science Bief. 1 (3): 1-4.
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Yrama Widya: Jakarta.
Pine S. H. 1988. Kimia Organik 2. ITB: Bandung.
Poedjiaji. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
Riawan. 1990. Kimia Organik. Bina Rupa Aksara: Jakarta.
Sri. 1997. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. ITB Press: Bandung.
Wilbraham, A. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB Press: Bandung.

Gambar Alat

Anda mungkin juga menyukai