KEHIDUPAN KELUARGA
Oleh:
NURYATIN, S.Pd.
STKIP PGRI Pacitan
1
A. DEGRADASI NILAI-NILAI
A.
B.
C.
D.
FAKTOR PENYEBAB:
Pengaruh Lingkungan yang serba materi dan
glamour.
Karena tingkat keimanan yang minim.
Exp:
Adanya Gangguan Jiwa karena kesulitan
Ekonomi.
Masalah Asmara (Dikalangan Remaja)
SUMBER PENYEBAB:
1)Menghilangnya kurikulum pendidikan kesopanan di
Sekolah. Atau dengan bahasa umum dapat dikatakan
bahwa di setiap Sekolah tidak berminat untuk menjadikan
adat kesopanan atau adat tata susila sebagai mata
pelajaran muatan lokal.
2)Kurangnya teladan dari guru dan orang tua pada
umumnya dalam adat kesopanan.
Exp:
MEROKOK. Banyak Guru dan Orang tua yang
merokok di depan anak dan remaja, dan akibatnya
anak
dan remaja ikut menjadi pecandu rokok.
MEROKOK ADALAH JEMBATAN MENUJU KECANDUAN NARKOBA
6
Teladan Negatif
(Merokok)
Kecanduan
Rokok
Kecanduan
Narkoba
Penderita Kerusakan
Otak
Hepatitis C
AIDS
KEMATIAN
Lanjutan....
Lanjutan....
3) Melemahnya
MelemahnyaEkonomi
Ekonomisebagian
sebagianrakyat
rakyatsebagai
sebagaiakibat
akibat
3)
kesulitanekonomi
ekonominegara
negaradan
danmeluasnya
meluasnyakorupsi.
korupsi.
kesulitan
Bangsa kita masih dipandang sebelah mata dalam segala hal, karena
rendahnya pendidikan anak-anak bangsa.
9
INDIVIDUALISTIK
10
11
12
13
MAKIN BANYAK
KEKISRUHAN
DALAM KELUARGA
14
15
16
Mengapa Demikian?
17
FAKTA,,,,,
Orang yang berpendidikan lumayan baik akan
tampak pada sikap, ucapan, dan
pergaulannya.
Demikian pula dengan orang yang berpendidikan
rendah, maka sikap, ucapan, dan
perbuatannya hanya sesuai dengan
kemampuan pendidikannya.
18
19
20
2. KETERAMPILAN
Untuk memperoleh keterampilan hidup
banyak peluang bagi keluarga modern.
Hal ini disebabkan karena keadaan
ekonomi yang memadai.
Mereka dapat menyekolahkan anakanaknya di Sekolah2 yang mereka
inginkan bahkan sampai Perguruan2
Tinggi di Luar Negeri tanpa mengalami
permasalahan di bidang ekonomi.
21
C. KRISIS KELUARGA
Krisis keluarga artinya kehidupan keluarga
dalam keadaan kacau, tidak teratur dan terarah,
orang tua kehilangan kewibawaan untuk
mengendalikan kehidupan anak-anaknya
terutama remaja.
Krisis keluarga merupakan suatu kondisi yang
sangat labil di keluarga, di mana komunikasi dua
arah dalam kondisi demokratis sudah tidak ada.
23
KDRT
Perceraian antara suami-istri
24
ISTRI/IBU KARIER
FAKTOR KESIBUKAN
SEBAGAI
BIANG KELADI
SUAMI/AYAH KARIR
26
2. Sikap Egosentrisme
Egoisme dalah sifat buruk manusia yang
mementingkan dirinya sendiri.
Egosentrisme adalah sifat yang
menjadikan dirinya pusat perhatian yang
diusahakan oleh seserang dengan segala
cara.
27
Lanjutan...
Suatu hal buruk yang dicontohkan oleh
keduanya.
Egoisme orang tua akan berdampak pada
anak: yaitu timbulnya sikap membandel,
sulit disuruh, dan suka bertengkar dengan
saudaranya.
Adapun sikap membandel tersebut adalah
aplikasi dari rasa marah terhadap orang
tua yang egosentrisme.
29
3. Masalah Ekonomi
30
Kemiskinan
Jika kehidupan emosional suami istri tidak
dewasa, maka akan timbul pertengkaran.
Sebab, istri banyak menuntut hal-hal di
luar kebutuhan makan dan minum
Dengan penghasilan yang serba paspasan maka secara otomatis suami tidak
bisa memenuhi permintaan istrinya tsb.
Ketika istri tidak bisa menerima maka
timbulah pertengkaran yang mengarah
pada perceraian
31
Lanjutan.
..
AKIBATNYA
TERJADILAH KEHANCURAN EKONOMI
32
Gaya Hidup
Keluarga Kaya mengembangkan gaya hidup
internasional yang serba luas.(Mobil, rumah
mewah serta segala macam barang yang
baru mengikuti mode dunia)
Namun, tidak semua suami ataupun istri suka
hidup glamour
Apabila terjadi perbedaan persepsi dan gaya
hidup maka pertengkaran dan krisis akan
terjadi
Mungkin suami berselingkuh sebagai balas
dendam thd istrinya yg susah diatur dan
sbliknya
33
34
4. Masalah Kesibukan
Kesibukan adalah satu kata yang telah
melekat pada masyarakat modern di kotakota.
Kesibukannya terfokus pada pencarian
materi yaitu harta dan uang
MENGAPA DEMIKIAN ?????
35
36
37
5. Masalah Pendidikan
Jika pendidikan agak lumayan pada suamiistri, maka wawasan tentang kehidupan
keluarga dapat dipahami oleh mereka.
Sebaliknya, pada suami-istri yang
pendidikannya rendah sering tidak dapat
memahami liku-liku keluarga, sehingga
sering terjadi salah menyalahkan apabila
terjadi masalah dalam keluarga.
38
Lanjutan..
.
40
6. Masalah Perselingkuhan
Faktor Penyebab terjadinya Perselingkuhan:
Hubungan suami-istri yang sudah hilang
kemesraan dan cinta kasih.
Hal ini berhubungan dengan ketidakpuasan seks, istri
kurang berdandan di rumah kecuali jika pergi ke
undangan atau pesta, cemburu baik secara pribadi
maupun atas hasutan pihak ketiga.
41
Lanjutan.
..
42
Lanjutan.
..
44
KARENA dari keluarga tersebut akan lahir anakanak yang tidak taat terhadar ajaran Agamanya dan
tentunya juga terhadap kedua orang tuanya. Bahkan
pernah terjadi kejadian seorang anak yang sudah
dewasa tega membunuh ayahnya karena ayahnya
tidak mau menyerahkan surat-surat tanah/ warisan.
47
AKAR MASALAH
DARI KRISIS
KELUARGA
ISTRI
ANAKANAK
48
49
A. Cara Tradisional
Kearifan kedua orang tua dalam
menyelesaikan krisis keluarga, terutama
yang berhubungan dengan masalah anak
dan istri.
Kearifan adalah cara-cara yang penuh kasih
sayang, kekeluargaan, memelihara jangan
sampai ada yang terluka hatinya oleh sikap dan
atau perbuatan orang tua.
50
51
Lanjutan.
Bantuan orang bijak seperti ulama dan
ustadz.
Mereka cukup kearifan dan bimbingan
agama, tetapi kurang paham psikologi dan
cara-cara membimbing.
52
B. Cara Ilmiah
Cara ilmiah adalah cara konseling
keluarga (family counseling)
Cara ini adalah cara yang digunakan oleh
para ahli konseling di seluruh dunia.
Ada dua pendekatan yang dilakukan:
a. pendekatan individual
b. pendekatan kelompok
53
a. Pendekatan individual
Disebut juga Individual Counseling
Yaitu upaya untuk menggali emosi,
pengalaman, dan pemikiran klien.
Tujuannya:
a. Agar klien dapat mengekspresikan
perasaan2 yang mengganjal,
menyakitkan, menyedihkan, dan
yang melukai hatinya.
54
Lanjutan.
b. Setelah muncul perasaan lega dan agak
b. Konseling Keluarga
Konseling keluarga dilakukan setelah masalah2
yang rawan pada dri anggota2 keluarga
(bermasalah) telah dapat diselesakan oleh konselor
secara konseling individual.
Di dalam proses konseling keluarga, konselor
berupaya sekuat tenaga agar setiap individu
anggota keluarga yang terlibat dapat berbicara
bebas, menyatakan perasaan, dan pengalaman
tentang ayah, ibi, dan saudara2nya.
56
57