ROTI CRS
Tegalwaru, Ciampea, Bogor
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Produksi Bersih
Dibuat oleh :
Dila Adila
131411059
Kelas :
3A
D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
A. PROSES PRODUKSI
a. Penimbangan Bahan
Dalam pembuatan adonan roti, ditetapkan urutan tertentu dalam penimbangan bahan. Kesalahan dalam
penimbangan bahan akan berpengaruh terhadap penyimpanan roti yang dihasilkan.
Sistem kesetimbangan massa pada proses penimbangan disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1.
Tepung terigu, gula,
mentega, ragi, air, telur
Penimbangan
Timbangan Manual
Output
(20000 g)
(5200 g)
(3000 g)
(200 g)
(8000 g)
Tepung terigu
Gula
Mentega
Ragi
Air
(20000 g)
(5200 g)
(3000 g)
(200 g)
(8000 g)
b. Pro
ses Pengadukan
Adonan roti terdiri dari 20 kg tepung terigu, 5 kg gula pasir, 2 kg mentega, 8 kg air dan 200 gr ragi.
Komposisi adonan dimasukkan ke mesin pengaduk. Adonan diaduk di mesin pengaduk secara otomatis selama
15 menit. Energi yang digunakan sebesar 3000 watt.
Sistem kesetimbangan massa pada proses pengadukan disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 2.
Tepung terigu, gula, mentega, ragi, air yang
sudah ditimbang
Pengadukan
Mesin Pengaduk (15 Menit)
Energi Listrik
Tepung terigu
Gula
Mentega
Ragi
Air
Output
Adonan Roti
Adonan yang menempel di mesin
(36200 g)
(200 g)
c.
Sisa Adonan
Isi roti
f. Proses Fermentasi
Roti dimasukkan ke dalam loyang. Tiap loyang terisi 16 roti selanjutnya dibawa di samping
pengovenan. Loyang yang terisi didiamkan selama 5 jam untuk di fermentasi. Fermentasi roti bertujuan
pengembangan roti.
Sistem kesetimbangan massa proses fermantasi disajikan pada Gambar 6 dan Tabel 6.
Fermentasi Adonan Roti
Didiamkan selama 5 jam
g. Proses Pemanggangan
Output
Adonan Roti yang kalis 864 buah @45 g
Loyang yang berisi roti dimasukkan ke dalam oven selama 8 menit dengan suhu 225C. Kapasitas
loyang yang dimasukkan sebanyak 20 loyang. Energi yang digunakan selama pengovenan adalah kayu bakar
dan cangkang telur.
Kesetimbangan massa proses pemanggangan disajikan pada Gambar 7 dan Tabel 7.
Pemanggangan Adonan Roti
Oven 8 menit (225C)
Input
Adonan Roti yang kalis 864 buah @45 g
Output
Roti yang matang 864 buah @45 g
h. Proses Pengemasan
Sebelum roti manis dikemas, roti dipoles dengan olesan yang berkomposisi telur dan agar-agar yang
dimixer. Pengemasan roti dilakukan pada malam hari.
Sistem kesetimbangan massa proses pengemasan roti manis disajikan pada Gambar 8 dan Tabel 8.
Roti yang diisi rasa
Energi Listrik
Pengemasan Roti
Mesin Pengemas
Plastik Pengemas
Sisa Plastik
Roti gagal kemas
B. ANALISIS KEUANGAN
Roti Manis
Opsi produksi bersih pada proses penimbangan:
Pemanfaatan cangkang telur sebagai bahan kerajinan tangan atau dijual pada pengerajin
1 buah x Rp 10.000/buah
0,3 m3 x Rp 500/m3 x30 hari
Total
900 butir/bulan x Rp 50/butir
Rp 14.500/Rp 45.000
Rp 10.000/bulan
Rp 4.500/bulan
Rp 14.500/bulan
Rp 45.000/bulan
0,32 bulan
1karung x Rp 500/karung x 30
Rp 15.000/bulan
Sisa adonan agar dapat digunakan kembali atau dijadikan pakan ternak rata- rata 5 Kg/ bulan
Biaya yang dibutuhkan:
3 buah x Rp 5.000/buah
Sinar Matahari
Rp 2.000/Kg
Rp 15.000/bulan
Total
Penjualan pakan ternak
PBP
5 kg x Rp 5.000/kg
Rp 25.000/Rp 25.000
Rp 10.000/bulan
RP 25.000/bulan
Rp 25.000/bulan
1bulan
Membeli Sekop
Penjualan Arang
PBP
1 buah x Rp 75.000/buah
Rp 75.000/bulan
10 kg x Rp 3.000/kg
Rp 75.000/Rp 30.000
Rp 30.000/bulan
2,5 bulan
Roti manis yang tersisa di loyang (gosong) dan kadaluarsa rata-rata 5 Kg/bulan , untuk pakan ternak
Pengeringan
Penggilingan
Penjualan Pakan Ternak
PBP
Sinar matahari
Rp 2.000/Kg
5 kg x Rp 5.000/kg
Rp 10.000/Rp 25.000
Rp 10.000/bulan
Rp 25.000/bulan
0,4 bulan
Roti Gosong dan Roti Kadaluarsa rata-rata 7 Kg /bulan untuk, pakan ternak
Pengeringan
Penggilingan
Penjualan Pakan Ternak
PBP
Rp 14.000/bulan
Rp 35.000/bulan
0,4 bulan
Sinar matahari
Rp 2.000/Kg
7 kg x Rp 5.000/kg
Rp 14.000/Rp 35.000
3 kg/bulan x Rp 500/kg
Rp 1.500/bulan
50 Lt/bulan x Rp 1000/ lt
Rp 50.000/bulan
d. Proses Pemanggangan
Identifikasi munculnya limbah :
Limbah yang dihasilkan dalam proses
pemanggangan adalah berupa roti yang tidak
memenuhi syarat seperti gosong dan tidak
mengembang sempurna.
Opsi produksi bersih :
Pekerja mengatur suhu pemanggangan dan
waktu pemanggangan agar tidak terjadi
gosong pada roti
Roti yang gosong dapat dijadikan pupuk.
e. Proses Pengemasan
Identifikasi munculnya limbah :
Proses pengemasan roti menghasilkan limbah
berupa plastik yang gagal kemas. Hal ini
disebabkan oleh tidak optimalnya pemanas pada
mesin pengemas. Limbah lain yang dihasilkan
adalah berupa roti yang terpotong oleh mesin
pengemas.
Opsi produk bersih :
Limbah plastik gagal kemas dijual kepada
pengumpul plastik
DAFTAR PUSTAKA
Maulidiansyah, Aldi. Dkk. 2012. Laporan Produksi Bersih Di Pabrik Roti CRS Tegalwaru.
Departemen Teknologi Industri Pertanian: Institut Pertanian Bogor.