Oleh :
MOCHAMMAD ARIEF RAJIB
091010063
Oleh :
MOCHAMMAD ARIEF RAJIB
091010063
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Sekolah
Disahkan Oleh :
Kepala SMK Analis Kimia YKPI Bogor
IDENTITAS SISWA
1. Nama Siswa
: 091010063
3. Tempat/Tanggal Lahir
4. Jenis Kelamin
: Laki-laki
5. Alamat
6. Nomor Telepon
: 081802905046
: Yusuf
: 087878008717
1. Nama Perusahaan/Institut
2. Alamat
3. No. Telepon/Fax
: (021)8710321 / (021)8410478
4. Pimpinan
5. Nama Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT beserta junjuganNya Nabi
Muhammad Penulisan karya tulis ini merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan SAW karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapang dengan judul, IDENTIFIKASI
BAKTERI Listeria monocytogenes PADA CONTOH DAGING AYAM.
Studi di Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kimia YKPI Bogor dan
merupakan hasil praktik kerja lapang selama kurang lebih tiga bulan di Balai
Pengujian Mutu Barang Ekspor Impor.
Selama penulisan laporan praktik kerja lapang ini, penulis banyak
menerima bantuan dan partisipasi, baik secara materil maupun non materil. Karena
itu penulis dalam pembuatan laporan ini menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak H. Endang Soeprijatna, M.Sc., selaku kepala Sekolah Menengah
Kejuruan Analis Kimia YKPI Bogor.
2. Ibu Dra. Andi Ampa, selaku Pimpinan Balai Pengujian Mutu Barang
Ekspor Impor.
3. Bapak Hamami, selaku Penyelia Laboratorium Mikrobiologi BPMB.
ii
12. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan keikhlasan hati
kepada penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang berlipat
ganda di dunia maupun di akhirat.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh sekali dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengaharapkan serta menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan di masa mendatang. Semoga laporan ini bias
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Halaman
1. Perbedaan Relatif Sifat Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif .................... 33
2. Tahapan Pewarnaan Gram .............................................................................. 34
3. Hasil identifikasi Listeria Monocytogenes dalam daging ayam...................... 47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Halaman
56
57
64
65
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dalam praktik kerja lapang memiliki dua tujuan yaitu tujuan
umum dan khusus, diantaranya sebagai berikut :
1.2.1 Tujuan umum
Tujuan umum Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk
bekal kerja sebagai analis kimia.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam penggunaan
instrumen yang lebih modarn untuk analsis kimia dibandingkan dengan
fasilitas yang ada di sekolah.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan wawasan siswa tentang hal-hal yang
termasuk ruang lingkup dunia kerja, antara lain struktur organisasi,
disiplin kerja, lingkungan dan keselamatan kerja.
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
Menteri
Perdagangan
Nomor
1017/Kp/X/85
tentang
mengeluarkan
Surat
Keputusan
Nomor
kalibrasi di daerah.
2. Unit
Pelaksana
Teknis
(UPT)
dapat
difungsikan
untuk
perdagangan
mengeluarkan
peraturan
Nomor
2.
b.
c.
d.
e.
f.
10
g.
peraturan
Menteri
Perdagangan
Nomor
11
12
di
setiap
laboratorium
(Hakim,
2010).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian bakteri
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada
1674
dengan
menggunakan
mikroskop
buatannya
sendiri.
dari
kata
adalah
dan
(peptidoglikan)
jamur,
tetapi
dengan
komposisi
sangat
berbeda
(http://landasanteori.blogspot.com/2010/06/makalah-
bakteri.html).
13
14
(http://landasanteori.blogspot.com/
2010/06/makalah-bakteri.html).
3.3 Struktur bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) meliputi: dinding
sel,
membran
penyimpanan.
plasma,
sitoplasma,
ribosom,
DNA,
dan
granula
15
16
17
membentuk rantai.
3. Bakteri Spirilia
a) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.
b) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
18
(http://landasanteori.blogspot.com/
2010/06/makalah-bakteri.html).
19
20
kecepatan
metabolisme
akan
menurun
danpertumbuhan diperlambat.
b) Apabila
suhu
naik
atau
turun
secara
drastis,
hal
di
atas,
maka
21
pH
optimum yang
berbeda-beda.
Kebanyakan
sehingga
sumber
mikroba
dapat
nutrisi
tumbuh
bagi pertumbuhan
berkembang
di
(http://landasanteori.blogspot.com/2010/06/makalah-
22
23
pada
salmonella
yang
hanya
berkisar
%.
(http://dominikaika.wordpress.com/2011/05/25/listeria-monocytogenes).
Secara umum, habitat listeria terdapat pada tanah, air mengalir,
saluran pembuagan kotoran, tumbuhan dan makanan. Sesuai dengan
dokumen standar pemeriksaan Listeria monocytogenes pada makanan
USFDA / BAM (2003), genus Listeria memiliki 6 spesies, yaitu
L. monocytogenes,
L.
innocua, L.
seeligeri,
L.
welshimeri, L.
bersifat
pathogen
terhadap
manusia
apabila
(http://dominikaika.wordpress.com/2011/05/25/listeria-
24
motil. Listeria
25
mendapatkan
besi
dari
tranferin.Imunita
terhadap
.L
yang
tersensitisasi
tetapi
tidak
oleh
antibody
(http://dominikaika.wordpress.com/2011/05/25/listeria-monocytogenes).
26
ruang
ini
terdapat
struktur-struktur
vesicular
kecil.
Sel
27
(Http://cacing
kecil.files.wordpress.com/.../microbial-listeriamonocytogenes).
28
(http://www.cfsan.fda.gov/~mow/
intro .html).
3.12 Teknik Identifikasi Bakteri
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri
adalah mengisolasi bakteri dari campuran berbagai macam bakteri. Isolasi
bakteri dilakukan untuk mendapatkan satu jenis bakteri dari campuran
beberapa macam bakteri. Dengan menggunakan teknik aseptik maka akan
didapatkan satu jenis koloni bakteri yang terpisah dari campuran beberapa
bakteri. Koloni terpisah ini kemudian diinokulasikan (ditanam) ke media
lain yang steril. Setalah 2 x 24 jam kolona akan berkembang biak dan
selanjutnya disimpan dalam incubator/referigator.
Teknik isolasi dilakukan dengan menggunakan ose/dawai dan
media yang digunakan adalah media cawan petri. Inokulasi dapat
dilakukan dengan ose atau pipet steril, dan media yang digunakan adalah
media cawan petri atau tabung reaksi. Teknik ini sering disebut juga
dengan teknik biakan murni, serta dapat memelihara dan mencegah
29
dapat
mendapatkan
biakan
murni
dapat
dilakukan
30
rumput laut. Agar akan mencair pada suhu 100 0C , sedangkan pada suhu
44 0C masih dalam bentuk cair. Dalam suhu ini masih memungkinkan
bakteri untuk dapat tumbuh sehingga prinsip ini digunakan untuk
mengisolasi bakteri dengan cara agar tuang. Pada umumnya bakteri tidak
dapat mencerna atau mencairkan agar.
Setelah mendapatkan koloni terpisah (biakan murni) dan kemudian
membiakkannya pada media yang sesuai, maka langkah selanjutnya dalam
identifikasi bakteri adalah melakukan uji preparat basah, uji katalase, uji
pewarnaan gram, uji karbohidrat, uji reduksi nitrat, serta uji motilitas
(Aprian Pakar Majesta, 2011).
3.12.1
Uji katalase
Mikroorganisme
mampu
merombak
lingkungannya
dan
31
Katalase
2H2O2
Hidrogen peroksida
2H2O + O2
air
oksigen bebas
32
pewarna
primer
(http://ml.scribd.com/doc/74672990/12/Uji-
Katalase).
Berdasarkan komposisi dinding sel serta sifat pewarnaannya,
bakteri dibedakan menjadi bakteri Gram positif dan Gram negative. Pada
tahun 1883, Christian Gram seorang ahli bakteriologi dari Denmark
menemukan metode pewarnaan bakteri tidak sengaja. Berdasarkan
33
pewarnaan ini, bakteri dibagi menjadi dua golongan yaitu Gram positif dan
Gram negatif.
Tabel 1. Perbedaan Relatif Sifat Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Sifat
Komposisi dinding sel
Ketahanan terhadap
penisilin
Penghabatan oleh
pewarna basa
(misalnya Kristal
violet)
Kebutuhan nutrient
Gram Positif
Kandungan lipid
rendah
(1-4 %)
Gram Negatif
Kandungan lipid tinggi
(11-22 %)
Lebih sensitive
Lebih tahan
Lebih dihambat
Kurang dihambat
Kebanyakan spesies
relatif kompleks
Relatif sederhana
Da
Dari pewarnaan Gram adalah kemampuan bakteri untuk tetap
mengikat kompleks Kristal violet-yod setelah diberi larutan pemucat. Pada
Gram negative, kompleks Kristal violet-yod tersebut larut sewaktu diberi
larutan pemucat. Sebaliknya bakteri Gram positif tetap mempertahankan
kompleks Kristal violet-yod.
Pewarnaan Gram hanya dapat dilakukan pada sel utuh. Hal ini
berarti bahwa Gram postif akan menjadi negatif bilamana dinding selnya
mengalami kerusakan. Selain itu diperlukan biakan bakteri yang segar
sehingga tidak akan terjadi penyimpangan dari hasil pewarnaan Gram.
34
Gram Positif
Gram Negatif
Kristal Violet
Ungu
Ungu
Larutan Lugol
Ungu
Ungu
Larutan Pemucat
Ungu
TIdak berwarna
Safranin
Ungu
Merah
35
Uji Motilitas
Motilitas ini dimaksudkan untuk melihat pergerakan dengan
36
Uji hemolisis
Isolat bakteri yang berhasil diperoleh ditanamkan pada lempeng
agar darah (blood agar). Hal ini untuk menseleksi isolat-isolat mana saja
yang dapat menghasilkan biosurfaktan. Bakteri yang dapat menghasilkan
biosurfaktan akan dapat menghasilkan zona bening disekeliling koloninya.
Hal ini dikarenakan surfaktan berfungsi sebagai zat haemolisin.
Haemolisin memiliki fungsi sebagai antibody terhadap antigen membrane
37
(http://ml.scribd.com/
doc/59852027/27/Uji-Hemolisis).
di media menunjukkan /
38
(http://pemburumikroba. blogspot.com
/2010/10/bap.html).
3.12.5
39
40
BAB IV
KEGIATAN DI LABORATORIUM
4.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian listeria
monocytogenes, diantaranya :
4.1.1 Alat
a) Autoklaf
h) Jarum ose
b) Botol/Erlenmeyer 500 mL
i) Mikroskop
c) Bunsen
j) Neraca
d) Cawan petri 50 mm x 12 mm
k) Pinset
f) Kaca preparat
g) Jarum inokulasi
4.1.2 Bahan
a) Daging ayam
b) Buffered listeria enrichment broth (BLEB)
c) Listeria selective enrichment supplement
41
42
43
Tahap pengkayaan
Sebanyak 25 gram sampel ditimbang ke dalam botol 500 mL
Tahap isolasi
Koloni yang diperoleh pada tahap pengkayaan digoreskan
44
Uji katalase
Mula-mula disiapkan preparat steril. Koloni tersangka yang
45
Uji karbohidrat
Dengan menggunakan biakan pada TSBye, sebanyak 2-3
pada
media
glukosa,
maltose,
serta
rhamnosa
Uji Motilitas
Koloni tersangka diambil dari cawan biakan kemudian
46
Uji Hemolitik
Biakan L.monocytogenes yang telah di inokulasikan ke media
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pengujian Listeria Monocytogenes Pada Contoh Daging Ayam
Berdasarkan ISO 11290-1 : 1996/Amd.1 : 2004
Dalam identifikasi ini digunakan bahan uji berupa daging ayam.
Metode yang dilakukan berdasarkan ISO 11290-1 : 1996/Amd.1 : 2004. Data
hasil identifikasi bakteri Listeria Monocytogenes dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil identifikasi Listeria Monocytogenes dalam daging ayam
Uji
Listeria
Positif
Negatif
Adanya
Tidak ada
gelembung gas
gelembung gas
Biru
Merah
Rhamnosa
Kuning
Merah
Xylosa
Kuning
Merah
Katalase
Pewarnaan
Gram
Motilitas
Hemolisis
Terbentuk payung
terkembang
Zona bening
disekitar koloni
Monocytogenes
+
Tidak terbentuk
payung
terkembang
Tidak ada zona
bening disekitar
koloni
47
48
5.2 Pembahasan
Identifikasi ini dilakukan untuk menguji sampel daging ayam yang
diperkirakan terdapat bakteri Listeria monocytogenes di dalamnya.
Pengujian ini menggunakan standar ISO 11290-1 : 1996/Amd.1 : 2004,
untuk mengidentifikasi keberadaan Listeria monocytogenes menggunakan
cara gores ke perbenihan yang telah kering yaitu pada medium ALOA.
Untuk mengetahui bahwa bakteri yang diuji benar-benar Listeria
Monocytogenes di adakan beberapa tahap identifikasi sebagai berikut :
1. Uji Katalase
Pada sampel yang diujikan menunjukan hasil positif karena
terbentuk gelembung gas pada koloni yang diujikan setelah
ditambahkan 1 tetes pereaksi hidrogen peroksida 3%. Contoh hasil
pengujian katalase dapat dilihat pada Gambar 4.
49
batang
pendek
dan
berwarna
biru
yang
diamati
50
51
4. Uji Motilitas
Uji motilitas ini berguna untuk melihat pergerakan dari bakteri.
Motil ditunjukan dengan pertumbuhan yang menyebar dari garis
tusukan, sedangkan non motil ditunjukan dengan pertumbuhan yang
hanya pada garis tusukan saja. Pada sampel yang diujikan menunjukan
hasil positif dengan terbentuknya payung terkembang, sedangkan hasil
negatif tidak terbentuk payung terkembang hanya terlihat sisa tusukan
jarum inokulasi pada media MTM. Contoh hasil uji motilitas dapat
dilihat pada Gambar 7.
52
5. Uji Hemolisis
Pada sampel yang diujikan menunjukan hasil positif. Untuk
mengetahuinya biakan Listeria Monocytogenes yang telah diinokulasi
ke media TSAye, diinokulasikan kembali ke media Sheep Blood Agar,
setelah diinkubasi selama 2 hari, akan terbentuk zona bening disekitar
koloni. Contoh hasil uji hemolisis dapat dilihat pada Gambar 8.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis cemaran bakteri Listeria monocytogenes pada contoh
daging ayam, dapat ditarik kesimpulan serta saran yang dapat meningkatkan mutu
kerja dalam pengerjaan analisis.
5.3 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi Listeria monocytogenes yang telah
dilakukan terhadap sampel daging ayam melalui beberapa pendekatan
terhadap metode International Standar Organization (ISO) 11290-1 :
1996/Amd.1 : 2004 menunjukan hasil yang positif. Artinya terdapat bakteri
patogen Listeria monocytogenes pada sampel yang diujikan.
5.4 6.2 Saran
Melakukan
perbandingan
uji
karbohidrat
antara
bakteri
Listeria
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Http://dominikaika.wordpress.com/2011/05/25/listeria-monocytogenes/
didownload tanggal 7 Agustus 2012 Pukul 22.05 WIB.
Http://landasanteori.blogspot.com/2010/06/makalah-bakteri.html di download
tanggal 22 Oktober 2012 jam 17.19 WIB.
Http://ml.scribd.com/doc/59852027/27/Uji-Hemolisis didownload tanggal
25 September2012 jam 5.26 WIB.
Http://ml.scribd.com/doc/74672990/12/Uji-Katalase didownload tanggal
2 Oktober 2012 jam 4.08 WIB.
55
56
LAMPIRAN
Jenis Uji
Hasil Uji
Preparat basah
Keterangan
Bergerak sedikit berputar
atau bergerak mendatar
Katalase
Pewarnaan Gram
Gelembung
Batang pendek, Gram
Positif
Glukosa
Kuning
Maltosa
Kuning
Ramnosa
Kuning
Xilosa
Kuning
Manitol
Kuning
Reduksi Nitrat
Kuning
Motilitas
57
30g
b. Yeast Extract
6g
9,6 g
1,35 g
e. Sodium pyruvate
1,1 g
Pembuatan :
Sebanyak 24 g media instan ditimbang dalam 500 ml air destilasi.
Media dipanaskan hingga mendidih kemudian dipindahkan masing-masing
225 ml ke botol. Media disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada
suhu 121 0C.
2. Brain heart infusion (BHI)
Formula (g/L)
a. Calf brain infusion solids
12,5 g
58
5g
c. Proteose peptone
10 g
d. Glucose
2g
e. Sodium chloride
5g
f. Disodium phosphate
2,5 g
Pembuatan :
Sebanyak 37 g media instan ditimbang ke dalam 1 L air destilasi.
Media diaduk rata kemudian dipindahkan masing-masing 10 ml ke botol.
Media disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 0C.
3. Listeria selective agar base (Oxford Formulation) OXA
Formula (g/L) :
a. Columbia blood agar base
39 g
0,5 g
c. Aesculin
1g
d. Lithium chloride
15 g
Pembuatan :
Sebanyak 27,75 g media instan ditimbang ke dalam 500 ml air
destilasi. Kemudian media dididihkan hingga merata. Media disterilisasi
dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 0C selama 15 menit. Media
59
ditambahkan
secara
aseptik
sesuai
dengan
petunjuk
per liter
Nadilixid acid
20 mg
40 mg
Cyclohexamide
25 mg
50 mg
Acriflavine hydrochloride
7,5 mg
15 mg
Pembuatan :
Sebanyak 18 gram media instan ditambahkan dalam 500 ml air
destilasi kemudian disteril dengan autoklaf pada suhu 121 0C selama 15
menit. Kemudian media didinginkan sehingga suhu menjadi 50 0C dan
dipindahkan secara aseptik ke dalam vial Listeria selective enrichment
supplement.
5. Motility Test Medium (MTM)
Untuk pengujian motil pada Listeria spp
Formula (g/L) :
60
a. Beef extract
3g
b. Peptone/gelysate
10 g
c. NaCl
5g
d. Agar
4g
Pembuatan :
Komposisi diatas dilarutkan ke dalam 1 L air destilasi kemudian
dipanaskan sampai hampir mendidih. Kemudian dituangkan sebanyak 8
mL ke dalam masing-masing tabung reaksi. Media disterilisasi dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121 0C selama 15 menit.
1. Zat warna safranin
Formula :
a. Safranin O
0,25 g
b. Ethanol (95%)
10 mL
c. Air suling
100 mL
40 g
b. Yeast extract
6g
c. Air destilasi
1L
61
Pembuatan :
Sebanyak 46 gram media instan ditimbang dalam 1 liter air destilasi
kemudian diaduk dan disteril menggunakan autoklaf dangan suhu 121 0C
selama 15 menit.
3. Trypticase soy broth yeast extract (TSBye)
Formula (g/L) :
a. Casein peptone
17 g
b. Soya peptone
3g
c. Sodium chloride
5g
d. Dipotassium phosphate
2,5 g
e. Dextrose
2,5 g
Pembuatan :
Sebanyak 30 g media instan ditimbang ke dalam 1 liter air destilasi
kemudian disteril dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 0C selama
15 menit.
4. Red carbohydrate fermentation broth base
Formula :
a. Red broth base
15 g
62
b. Air destilasi
900 mL
Pembuatan :
Sebanyak 15 gram media purple broeh base dicampurkan dengan
air destilasi, kemudian di tuang 9 ml ke dalam tabung reaksi. Media
disterilkan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 oC selama 15
menit.
5. Indicator methyl red
Formula :
a. Methyl red
0,01 g
b. Ethyl alcohol 95 %
300 mL
c. Air suling
200 mL
Pembuatan :
Methyl red dilarutkan kedalam 300 mL alcohol, dan kemudian
dijadikan hingga 500 mL dengan air suling.
6. Larutan Kristal violet
Formula :
a. Kristal violet (85-90% kadar zat warna )
2g
b. Etil alcohol
20 mL
63
c. Ammonium oksalat
0,8 g
d. Air suling
80 mL
Pembuatan :
Kristal violet dilarutkan dalam alkohol dan ammonium oksalat
dalam air suling kemudian kedua larutan tersebut dicampurkan dan
disimpan campuran selama 24 jam sebelum digunakan.
64
65
Lampiran 4.
NO
HARI, TANGGAL
JAM
KEGIATAN
Senin, 9 - 7 - 2012
08.30-17.00
Selasa, 10 - 7 2012
08.30-17.00
Rabu, 11 - 7 2012
08.30-17.00
o Membuat
pengencer
Kamis, 12 - 7 2012
08.30-17.00
Jumat, 13 - 7 2012
08.30-17.00
Senin, 16 - 7 2012
08.30-17.00
Selasa, 17 - 7 2012
08.30-17.00
Rabu, 18 - 7 2012
08.30-17.00
o Melanjutkan uji MR
o Menulis
cara
kerja
monocytogenes
o Uji IMVIC
media
dan
larutan
listeria
Kamis, 19 - 7 2012
08.30-17.00
10
Jumat, 20 - 7 2012
08.30-17.00
11
Senin, 23 - 7 2012
08.30-17.00
66
Selasa, 24 - 7 2012
08.30-17.00
13
Rabu, 25 - 7 2012
08.30-17.00
o Membuat
media
Mac.conkey
o Sterilisasi pipet
14
Kamis, 26 - 7 2012
08.30-17.00
15
Jumat, 27 - 7 2012
08.30-17.00
o Membuat
larutan
tryptone dan KCM
o Membuat media PCA
o Menghitung ALT
16
Senin, 30 - 7 2012
08.30-17.00
17
Selasa, 31 - 7 - 2012
08.30-17.00
18
Rabu, 1 8 2012
08.30-17.00
19
Kamis, 2 8 2012
08.30-17.00
20
Jumat, 3 8 2012
08.30-17.00
21
Senin, 6 8 2012
08.30-17.00
22
Selasa, 7 8 2012
08.30-17.00
selektif
pengencer
sampel
67
23
Rabu, 8 8 2012
08.30-17.00
24
Kamis, 9 8 2012
08.30-17.00
25
Jumat, 10 8 2012
08.30-17.00
o Membuat
media
selektif
Mac.Conkey
o Membuat media XLD, HE, dan
BSA
o Ujia karbohidrat dan Nitrat
26
Senin, 13 8 2012
08.30-17.00
o Menghitung
koloni
bakteri
staphylococcus
o Pengujian salmonella dalam contoh
susu bubuk
o Pengujian salmonella dalam contoh
sayuran
o Uji E.Colli dalam contoh susu
bubuk
27
Selasa, 14 8 2012
08.30-17.00
o Menggores salmonella
28
Rabu, 15 8 2012
08.30-17.00
IJIN
29
Kamis, 16 8 2012
08.30-17.00
30
Jumat, 23 8 2012
08.30-17.00
IJIN
31
Senin, 24 8 2012
08.30-17.00
IJIN
32
Selasa, 27 8 2012
08.30-17.00
33
Rabu, 28 8 2012
08.30-17.00
34
Kamis, 29 8 2012
08.30-17.00
o Uji salmonella
o Menghitung ALT
o Membuat larutan red carbohydrate
fermentation broth base
68
Jumat, 30 8 2012
08.30-17.00
36
Senin, 31 8 2012
08.30-17.00
o Membuat MTM
37
Selasa, 3 9 2012
08.30-17.00
38
Rabu, 4 9 2012
08.30-17.00
39
Kamis, 5 9 2012
08.30-17.00
40
Jumat, 6 9 2012
08.30-17.00
41
Senin, 7 9 2012
08.30-17.00
42
Selasa, 10 9 2012
08.30-17.00
43
Rabu, 11 9 2012
08.30-17.00
o Menggores salmonella
44
Kamis, 12 9 2012
08.30-17.00
45
Jumat, 13 9 2012
08.30-17.00
46
Senin, 14 9 2012
08.30-17.00
47
Selasa, 17 9 2012
08.30-17.00
o
o
o
o
69
48
Rabu, 18 9 2012
08.30-17.00
49
Kamis, 19 9 2012
08.30-17.00
50
Jumat, 21 9 2012
08.30-17.00
51
Senin, 24 9 2012
08.30-17.00
o Membuat ringer
o Uji
E.Colli,
Coliform,
Staphylococcus dan ALT pada
contoh susu bubuk
o Uji ALT dan kapang khamir pada
contoh teh
52
Selasa, 25 9 2012
08.30-17.00
53
Rabu, 26 9 2012
08.30-17.00
o Menghitung ALT
o Menggores salmonella dari contoh
susu
o Membuat media BGA
54
Kamis, 27 9 2012
08.30-17.00
o Menghitung ALT
o Menghitung Lipolitik
o Uji IMVIC