Anda di halaman 1dari 2

Lactophenol Cotton Blue

Digunakan untuk pewarnaan dan Identifikasi Mikroskopis dari jamur 1. cotton Blue ( aniline Blue ) 0,05 gr 2 Phenol Crystal ( C6 H504 ) 20 gr 3. Glycerol 40 ml 4.lactic acid ( CH3CHOHCOOH ) 20 ml 5. Distilled water 20 ml Persiapan pewarnaan dilakukan dalam dua hari 1. Pada hari pertama, larutkan cotton blue pada distilled water. biarkan semalam, untuk memisahkan pewarna yang tak larut 2. Pada hari kedua, dengan menggunakan sarung tangan, tambahkan phenol crystal ke lactic acid dalam sebuah beaker glass. Aduk dengan magnetic stirrer sampai phenol larut. 3. tambahkan glycerol 4.Saring larutan cotto blue dan distilled water dan tambahkan pada lautan kedua ( phenol, lactic acid dan Glycerol ) , aduk dan simpan pada suhu kamar. Jamur (fungi) adalah organisme eukariotik, tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Jamur dapat hidup secara saprofit, parasit atau bersimbiosis. Dalam klasifikasi, jamur dikelompokkan dalam Kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi. Hal ini disebabkan jamur tidak dapat dikelompokkan ke dalam dunia hewan maupun tumbuhan. Jamur tergolong pengurai karena kemampuannya menguraikan bahan organik. (Syamsuri, 2000) Asam laktat dapat digunakan sebagai medium penempel (mounting) untuk jamur. Seringkali perlu mewarnai jamur yang memiliki struktur hialin. Dua pewarna penting untuk jamur yang berstruktur hialin ialah biru katun (cotton blue) dan lakto-fuksin (lacto fuchsin). (Fardiaz, 1987) Fungi adalah bagian panjang, terdapat susunan filamen longgar yang disebut hifa (hyphae). Hifa dipisahkan oleh dinding sel yang disebut septa. Pada kebanyakan jamur, hifa dipisahkan menjadi satu unit sel yang disebut septate hyphae. Pada beberapa fungi, hifa tidak mempunyai septa dan terlihat seperti sel panjang multinukleus yang disebut coenocytic hyphae. Sitoplasma bergerak melalui hifa menembus pori-pori pada septa. Di bawah kondisi lingkungan yang baik, hifa tumbuh membentuk massa filamen yang disebut miselium. (Fardiaz, 1987) C. Pengecatan LPCB Pengecatan jamur adalah dengan menggunakan teknik pengecatan LPCB (Lactopenol Conten Blue). Dengan teknik ini, maka jamur yang diamati akan tampak berwarna hijau kebiru-biruan. Hal ini dikarenakan spora secara sederhana bisa dilihat sebagai badan intraseluler pada suspensi . Sel yang tidak diwarnai sebagai area tidak berwarna dalam sel yang diwarnai dengan metode konvensional. Dinding spora relative impermeable tetapi zat pewarna dapat dibuat menembusnya dengan pemanasan preparat. Sifat impermeable ini juga bisa menghambat dekolorisasi spora pada tahap pemberian alkohol yang biasanya

cukup untuk dekolorisasi sel vegetative. Bentuk dan warna spora ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur. (Fardiaz, 1987) Penggunaan Lactophenol Biru Stain dalam memberi warna pada jamur dan memungkinkan spesimen untuk dapat dengan mudah divisualisasikan dengan mikroskop. Lactophenol Cotton Blue (LPCB) adalah metode yang paling banyak digunakan dalam pewarnaan dan mengamati jamur. Komposisi dari Lactophenol Cotton Blue yaitu kristal, cotton blue 0,075 gr berfungsi untuk memberi warna pada sel kapang, asam laktat 20 ml yang berfungsi untuk menjernihkan latar belakang dan mempertajam struktur kapang, gliserol 40 ml berfungsi menjaga fisiologi sel dan menjaga sel terhadap kekeringan, kristal fenol dan air panas 70oC untuk membunuh jamur, serta air suling 40 ml. (Astrid dan Leck, 1999) Pengecatan LPCB dilakukan dengan menempatkan alkohol 70% pada objek glass. Merendam spesimen / bahan dalam alkohol. Menambahkan satu atau paling banyak dua tetes mountant lactophenol sebelum alkohol menguap. Memegang coverslip antara jari telunjuk dan ibu jari, menyentuh pada satu sisi dari setetes mountant dengan tepi coverslip dan bawah dengan lembut, menghindari gelembung udara. Sediaan sekarang siap untuk diperiksa. (Astrid dan Leck, 1999)

Ada banyak cairan yang digunakan dalam pewarnaan bakteri yang mana dalam rangka untuk memperjelas atau mempertajam gambar bakteri yang terlihat pada mikroskop, salah satunya adalah Lactophenol Cotton Blue(LPCB). Lactophenol Cotton Blue ini digunakan untuk mewarnai bakteriFungi, contohnya Rhizopus sp. Cara membuat larutan ini cukup mudah. Bahan:

Siapkan kristal phenol 20 gram Asam laktat 20 ml Gliserol 40 ml Akuades 20 ml

Langkah kerja : 1. Semuanya itu dicampur dalam tabung atau gelas elmeyer yang diletakkan pada atas uap air yang panas. 2. Setelah itu maka terbentuklah larutan Lacto Phenol yang masih berwarna jernih atau jernih agak sedikit kekuningan. 3. biru. Campurkanlah Cotton Blue atau tinta berwarna biru secukupnya supaya berwarna

Anda mungkin juga menyukai