sebagai penjelas peripheral bagi keberadaan suatu komunitas atau suku bangsa di
harian dan seterusnya. Sudut pandang teknikal tersebut mulai tergradasi oleh cara
pandang baru tentang sebuah karya etnografi yang harus menguraikan secara
mendalam apa yang ditelitinya, atau meminjam istilah Gilbert Ryle “Lukisan
Kedipan bisa diartikan isyarat rahasia untuk bersekongkol, isyarat rasa suka pada
Tanpa hierarkhi tersebut isyarat-isyarat tersebut tidak akan ada dalam kenyataan.
Penulis adalah mahasiswa jurusan Antropologi Sosial Universitas Airlangga NIM 070417391
1
Geertz sedikit mengkritik bahwa selama ini riset antropologi kebanyakan
tersebut disebutkan oleh Ryle sebagai kode-kode tetap. Selain menata struktur
bersifat asing, tidak biasa dan tidak bersifat eksplisit. Seorang etngrafer harus
etnografi mirip usaha membaca sebuah manuskrip yang bersifat asing, samar-
Jadi, menurut Geertz terdapat tiga ciri paparan etnografis, pertama paparan
menafsirkan segala perbincangan sosial dalam riset antropologis; ketiga, apa yang
2
dalam sifat langsung detailnya sendiri, pendekatan interpretatif dianggap
menshahihkan diri (self-validating), atau lebih buruk lagi sebagai sesuatu yang
disahkan dengan kepekaan yang dianggap lebih maju dari orang yang
menjelaskannya.