PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Selain memiliki kandungan nutrisi yang beragam dan
sangat penting bagi kesehatan manusia, makanan juga dapat menjadi sumber
penyakit bagi manusia. Proses pengolahan dan pengawetan pangan sangat
berpengaruh terhadap pemenuhan gizi masyarakat. Dimana selama proses
pengolahan akan terjadi pengurangan atau kehilangan nutrisi dari bahan
makanan yang diolah. Selain itu, selera konsumen terhadap bahan pangan juga
sangat beragam sehingga untuk mempertahankan nutrisi dan memenuhi
kebutuhan konsumen maka diperlukan suatu bahan tambahan.
Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau zat adiktif adalah zat-zat yang
ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau
penyimpanan untuk maksud tertentu. Bahan tambahan makanan (BTM) secara
alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambah
kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain
bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental,
enzim dan lain sebagainya. Enzim adalah bahan tambahan makanan yang berasal
dari hewan, tanaman atau jasad renik yang dapat menguraikan makanan secara
enzimatik. Penambahan bahan tambahan ini umumnya bertujuan untuk mengatur
proses makanan fermentasi. Contoh enzim adalah amylase (dari Aspergillus
niger atau A. oryzae) biasa digunakan pada tepung gandum untuk memberikan
flavor dan tekstur yang diinginkan. Rennet biasa digunakan dalam pembuatan
keju dan masih banyak lagi aplikasi penggunaan enzim sebagai bahan tambahan
makanan karena adanya sifat dan karakteristik tersendiri. Oleh karena itu, maka
dibuatlah makalah bahan tambahan makanan ini mengenai Enzim.
B. Rumusan masalah
1 Apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Makanan (BTM) ?
2 Apa saja jenis dari Bahan Tambahan Makanan ?
3 Apa manfaat penggunaan Bahan Tambahan Makanan ?
4 Apa yang dimaksud dengan enzim?
5 Apa saja enzim yang biasa digunakan sebagai Bahan Tambahan Makanan
6
C. Manfaat
1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bahan tambahan Makanan.
2 Untuk mengetahui apa saja jenis Bahan Tambahan Makanan.
3 Untuk mengetahui manfaat penambahan bahan Tambahan Makanan.
4 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan enzim.
5 Untuk mengetahui apa saja enzim yang biasa digunakan sebagai Bahan
6
tambahan Makanan.
Untuk mengetahui Manfaat Atau Peranan Enzim Secara Komersial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Bahan Tambahan Makanan (BTM)
Pengertian Bahan Tambahan Pangan secara umum adalah bahan yang
biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan khas
makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja
ditambahkan kedalam makanan. Bahan tambahan makanan digunakan untuk
maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan,
pengemasan, dan penyimpanan (Cahyadi, 2008).
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
(langsung
atau
tidak
langsung)
suatu
komponen
atau
m. Penambahan gizi
n. Humektan
o. Antibusa
C. Fungsi Bahan Tambahan Pangan
Fungsi bahan tambahan pangan adalah ( Dzalfa, 2007):
1. Mengawetkan makanan.
2. Mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan.
3. Mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
4. Membentuk makanan menjadi enak, renyah, serta lebih enak di mulut.
5. Memberi warna dan meningkatkan kualitas pangan.
D. ENZIM
Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel
hidup dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia.
Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya baik
yang berasal dari hewan maupun tanaman atau mikroorganisme yang terdapat
pada makanan tersebut yang dapat menguraikan makanan secara enzimatik,
sehingga membuat makanan menjadi lebih empuk, lebih larut dll. Selain itu,
enzim biasanya digunakan untuk mengatur proses fermentasi makanan. Contoh:
amylase dari aspergillus niger untuk tepung gandum dan rennet dalam
pembuatan keju.
Dalam industri makanan atau minuman enzim banyak digunakan untuk
menghasilkan atau meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk.
Beberapa contoh produk yang memanfaatkan enzim antara lain keju, yoghurt,
dan lain sebagainya (Philips, 2009). Industri makanan yang menggunakan enzim
telah banyak dikembangkan oleh para ahli dengan memanfaatkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh enzim.
Sifat penting enzim dalam bidang pangan yang mendukung antara lain:
1
Dalam buah dan sayuran yang masih berada pada pohonnya, enzim
mengendalikan reaksi-reaksi yang terkait dengan pematangan.
Setelah dipanen, selama dilakukan dengan panas, zat kimia, atau dengan caracara lain, enzim terus melanjutkan proses pematangan, pada banyak kasus
sampai pada titik pembusukan, seperti buah melon yang lunak dan pisang
bertanggung jawab dalam perubahan rasa, warna, tekstur, dan sifat-sifat gizi
Proses pemanasan dalam produksi makanan dirancang tidak hanya untuk
menghancurkan mikroorganisme tetapi juga untuk menonaktifkan enzimenzim makanan sehingga menambah stabilitas penyimpanan makanan.
Ketika mikroorganisme ditambahkan ke dalam makanan untuk tujuan
dekstrose.
Dari sumber ragi, enzim zymase dapat mengubah gula campuran dan gula
dektrose menjadi gas karbondioksida yang mengembangkan adonan dan
alkohol yang hilang dari dalam roti selama proses pembakaran atau oven.
E. Enzim dalam Industri Makanan dan Minuman
Rennet
Rennet adalah enzim yang digunakan dalam proses pembuatan keju
(cheese) yang terbuat dari bahan dasar susu. Susu adalah cairan yeng tersusun
atas protein yang terutama kasein yang dapat mempertahankan bentuk cairnya.
Rennet merupakan kelompok enzim protease yang ditambahkan pada susu
pada saat proses pembuatan keju. Rennet berperan untuk menghidrolisis kasein
terutama kappa kasein yang berfungsi mempertahankan susu dari pembekuan.
Enzim yang paling umum yang diisolasi dari rennet adalah chymosin.
Chymosin dapat diisolasi dari beberapa jenis binatang, mikroba atau sayuran.
Chymosin yang berasal dari mikroorganisme lokal atau asli yang belum
mendapat rekayasa genetik dalam aplikasi pembuatan keju atau cheddar
kadang-kadang menjadi kurang efektif.
Laktase
Laktase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah
laktosa menjadi gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa suplai
atau produksi enzim laktase yang cukup dalam usus halus, akan menyebabkan
terjadinya lactose intolerant yang mengakibatkan rasa tidak nyaman diperut
(seperti kram, banyak buang gas, atau diare) dalam saluran cerna selama proses
pencernaan produk-produk susu. Secara komersial laktase digunakan untuk
menyiapkan produk-produk bebas laktosa seperti susu. Ini juga dapat
digunakan untuk membuat es krim dalam pembuatan cream dan rasa produk
yang lebih manis. Laktase biasanya diisolasi dari yeast (Kluyveromyces sp.)
3
pendinginan.
4 Lipase
Lipase digunakan untuk memecah atau menghidrolisis lemak susu dan
memberikan flavour keju yang khas. Flavour dihasilkan karena adanya asam
lemak bebas yang diproduksi ketika lemak susu dihidrolisis. Selain pada
industry pengolahan susu Lipase juga digunakan pada industri lainnya.
Mikroba penghasil lipase antara lain adalah Pseudomonas aeruginosa, Serratia
marcescens, Staphylocococcus aureus dan Bacillus subtilis. Enzim lipase ini
digunakan sebagai biokatalis untuk memproduksi asam lemak bebas, gliserol,
berbagai ester, sebagian gliserida, dan lemak yang dimodifikasi atau
diesterifikasi dari substrat yang murah, seperti minyak kelapa sawit. Produkproduk tersebut secara luas digunakan dalam industri farmasi, kimia dan
makanan.
Di samping itu, enzim lipase dapat digunakan untuk menghasilkan
emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan. Aplikasi enzim lipase untuk
sintesis senyawa organik semakin banyak dikembangkan, terutama karena
reaksi menggunakan enzim bersifat regioselektif dan enansioselektif. Aktifitas
katalitik dan selektivitas enzim tergantung dari struktur substrat, kondisi reaksi,
jenis pelarut, dan penggunaan air dalam media. Contohnya biosintesis senyawa
pentanol, hexanol & benzyl alkohol ester, serta biosintesis senyawa terpene
ester menggunakan enzim lipase yang berasal dari Candida antartica dan
8
Mucor miehei. Sampai saat ini lipase yang banyak digunakan untuk keperluan
reaksi sintesis adalah lipase komersial dari Rhizomucor miehei dan
5
Pseudomonas sp
Protease
Protease adalah enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan peptide
dari senyawa-senyawa protein dan diurai menjadi senyawa lain yang lebih
sederhana (asam amino). Protease yang dipakai secara komersial seperti serine,
protease, dan metalloprotease biasanya berasal dari Bacillus subtilis yang
mempunyai kemampuan produksi dan sekresi enzim yang tinggi. Enzim
protease berfungsi melembekkan, melembutkan atau menurunkan gluten yang
membentuk protein. Contoh protease yang dapat dimanfaatkan adalah bromelin
dan papain sebagai bahan pengempuk daging. Enzim protease dapat digunakan
sebagai pelembut daging bagi daging yang liat supaya mudah dikunyah, dan
marmalade.
Amilase
Amilase merupakan enzim yang berfungsi untuk menghidrolis amilum
(pati) menjadi gula-gula sederhana seperti dekstrin dan glukosa. Enzim amilase
digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air
serta mempunyai berat molekul rendah yaitu glukosa. Enzim amilase dapat
digunakan dalam proses pembuatan biskuit, minuman beralkohol, dan
pembuatan sirup glukosa. Namun, pada umumnya amilase banyak digunakan
pada industri minuman misalnya pembuatan High Fructose Syrup (HFS).
10
ayam boiler, dengan melihat pengaruhnya terhadap berat yang dicapai dan
efisiensi konversi makanan serta hubungannya dengan viskositas pencernaan.
9 Enzim Selulase
Enzim selulase dapat digunakan untuk melembutkan sayur-sayuran dengan
mencernakan sebagian selulosa sayur itu, mengeluarkan kulit dari biji-bijian
seperti gandum, mengeluarkan agar-agar dari rumput laut dengan menguraikan
dinding sel daun rumput dan membebaskan agar-agar yang terkandung di
dalamnya.
10 Enzim Bromalin
Enzim ini diperoleh dari buah nenas (air 90%, Kalium, Kalsium, lodium,
Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin).
digunakan untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya dipengaruhi oleh
kematangan buah, konsentrasi pemakaian, dan waktu penggunaan. Untuk
memperoleh hasil yang maksimum sebaiknya digunakan buah yang muda.
Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin cepat proses kerjanya.
Kegunaan Lazim
Produksi gula campuran dalam industri permen; produksi
sirup jagung dari starch; konversi starch sereal menjadi gula
terfermentasikan dalam industri minuman, pembuatan roti dan
lainnya; penjernihan minuman dan sirup yang mengandung
Protease
starch buah.
Pembuatan bir anti dingin dan produk-produk terkait;
melunakkan daging; produksi hidrolizat protein hewan dan
Pektinase
tanaman.
Penjernihan jus-jus buah: penghilangan pektin berlebih dari
jus seperti jus apel sebelum pemekatan; peningkatan hasil jus
dari anggur dan produk-produk lain; penjernihan anggur;
penghilangan
11
Glukosa
pengeringan.
Penghilangan
oksidase
katalase
Glukosidase
glukosa
dari
zat
putih
telur
sebelum
cucurbitaseae (mentimun
Enzim pemberi
menjadi senyawa
bawang oleh
Lipase
Selulase
12
BAB III
PENUTUP
Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau zat adiktif adalah zat-zat yang
ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau
penyimpanan untuk maksud tertentu. Enzim adalah suatu katalisator biologis yang
dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat bermacammacam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari
bahan mentahnya baik yang berasal dari hewan maupun tanaman atau
mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut yang dapat menguraikan
makanan secara enzimatik, sehingga membuat makanan menjadi lebih empuk,
lebih larut dll. Dalam industri makanan atau minuman enzim banyak digunakan
untuk menghasilkan atau meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk
melaluimekanisme fermentasi, peragian dan sejenisnya. Enzim yang biasa
digunakan dalam industri makanan dan minuman yaitu rennet, protease, lipase,
laktase, katalase, enzim papain, enzim bromalin, amylase, enzim Xylanase dan
enzim selulase yang masing-masing memiliki sifat dan karakteristik tersendiri,
sehingga beberapa enzim memiliki aplikasi yang berbeda.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15