5 DIATOM - Fiish - PDF
5 DIATOM - Fiish - PDF
Abstrak
Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan
tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai alveoli paru-paru
Diatom (tumbuhan air) pada air yang terhirup ketika korban tenggelam masuk melalui alveoli
dan pembuluh darah tersebar keseluruh tubuh. Adanya diatom pada jenasah yang diduga mati
tenggelam menunjukkan bahwa korban masih sempat bernafas saat masih didalam air.
Pemeriksaan diatome pada korban diduga tenggelam merupakan prosedur rutin yang harus
dilakukan Hasil pemeriksaan yang positif pada pemeriksaan diatom sangat membantu, tetapi hasil
yang negatif tidak memastikan bahwa korban tidak meninggal dikarenakan tenggelam
Terdapat beberapa cara pemeriksaan diatom, dari yang paling sederhana menggunakan
sediaan basah mikroskopis, hingga tingkat molekuler (DNA), tiap tiap jenis pemeriksaan memeiliki
akurasi dan tingkat keberhasilan yang berbeda beda.
Kata kunci: diatom, tenggelam
Pendahuluan
Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi
berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan
tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai
alveoli paru-paru. Pada umumnya tenggelam
merupakan kasus kecelakaan, baik secara
langsung maupun karena ada faktor-faktor lain
seperti korban dalam keadaan mabuk atau
dibawah pengaruh obat, atau bisa saja
dikarenakan akibat dari suatu peristiwa
pembunuhan.
Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian
dilaporkan di seluruh dunia akibat tenggelam,
dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke
500.000. Beberapa negara terpadat di dunia gagal
untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. Ini,
menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah
dibawa ke perhatian medis, kejadian di seluruh
dunia membuat pendekatan akurat yang hampir
mustahil (Shepherd, 2009).
Sedangkan pada data yang diperoleh dari
RS. Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 23 orang
meninggal karena tenggelam mulai bulan Januari
2011 hingga September 2011. sedangkan pada 4
tahun terakhir didapatkan 93 kasus meninggal
sejak Januari 2007 hingga Desember 2010.
Pada pemeriksaan jenazah yang diduga
tenggelam perlu juga diketahui kondisi korban
meninggal sebelum atau sesudah masuk air,
tempat jenasah ditemukan meninggal berada di air
tawar atau asin, adanya ante mortem injury,
40
41
1. Paru
2. Sum-sum
tulang
3. Hepar
4. Ginjal
5. Usus halus
6. Duodenum
Spesies Diatom
ditemukan
yang
sering
42
peningkatan
viskositas
darah
akan
menyebabkan payah jantung.
d. Tidak
terjadi
hemolisis
melainkan
hemokonsentrasi, tekanan sistolik akan
menetap dalam beberapa menit.
Mekanisme Tenggelam
Mekanisme tenggelam dalam air tawar:
a. Air tawar akan dengan cepat diserap dalam
jumlah besar sehingga terjadi hemodilusi
yang hebat sampai 72% yang berakibat
terjadinya hemolisis.
b. Oleh karena terjadi perubahan biokimiawi
yang serius, dimana kalium dalam plasma
meningkat dan natrium berkurang, juga
terjadi anoksia dalam miokardium.
c. Hemodilusi menyebabkan cairan dalam
pembuluh darah dan sirkulasi berlebihan,
terjadi penurunan tekanan sistole dan dalam
beberapa menit terjadi fibrilasi ventrikel.
d. Jantung untuk beberapa saat masih berdenyut
dengan lemah, terjadi anoksia cerebri yang
hebat, hal ini menerangkan mengapa
kematian terjadi dengan cepat.
Mekanisme tenggelam dalam air asin:
a. Terjadi hemokonsentrasi, cairan dari sirkulasi
tertarik keluar sampai 42% dan masuk
kedalam jaringan paru sehingga terjadi
edema pulmonum yang hebat dalam waktu
relatif singkat.
b. Pertukaran elektrolit dari asin kedalam darah
mengakibatkan meningkatnya hematokrit dan
peningkatan kadar natrium plasma.
c. Vibrilasi ventrikel tidak terjadi, tetapi terjadi
anoksia pada miokardium dan disertai
43
44
Kontaminasi lain
Kemungkinan lain adanya kontaminasi
diatom yaitu selama pembuatan preparat, mulai
dari pengambilan sampel saat otopsi hingga
kontaminasi pada slide preparat (Lunetta et all,
2005)
False Negatif
Ada beberapa faktor yang memungkinkan
terjadinya false positif pada pemeriksaan diatom
pada jenasah mati tenggelam yaitu rendahnya
jumlah diatom pada tempat tenggelam, jumlah air
yang terhirup sedikit dan berkurangnya jumlah
diatom selama pembuatan preparat. Beberapa
peneliti juga berusaha menentukan batas
minimum diatom pada media tenggelam untuk
bisa membuat adanya diatom pada organ tertutup.
Data yang didapat dari penelitian yang dilakukan
oleh Muller ditetapkan bahwa batas minimal yaitu
20.000/100ml
pada
percobaan
dengan
menggunakan tikus dan 13.500/100ml pada
percobaan dengan menggunakan kelinci. Jumlah
dari false negatif pada kasus dugaan mati
tenggelam sangat ervariasi. Beberapa peneliti
seperti Rota yang melakukan penelitian dengan 48
korban mati tenggelam, terdapat 24% tidak
ditemukan ada diatom pada paru-paru maupun
organ-organ tertutup lainnya. Peneliti lain seperti
Timperman melaporkan 10% dari 40 kasus tidak
ditemukan adanya diatom. Oleh karena itu,
meskipun pemeriksaan diatom pada korban
diduga mati tenggelam mempunyai hasil yang
negatif, tidak semata-mata mencoret kemungkinan
sebab kematian korban tersebut dikarenakan
tenggelam.
Tingkat Keberhasilan Pemeriksaan Diatom
Diatom dapat ditemukan di dalam korban
tenggelam untuk memperjelas diagnosis penyebab
kematian. Hal ini dapat menjelaskan apakah
korban tenggelam pada saat ante-mortem ataukah
post-mortem. Diatom tidak selalu ditemukan di
semua kasus tenggelam, tetapi jika didapatkan
pada organ-organ dalam jumlah banyak, hal ini
dapat mempertegas diagnose tenggelam antemortem (Singh, 2006). Ada banyak kontroversi
mengenai tes diatom. Banyak penulis yang tidak
memperhitungkan tes diatom sebagai metode
yang berharga. Akan tetapi dalam berbagai ajaran
lampau tes diatom sangat berguna dalam
penentuan tenggelam ante-mortem atau postmortem dengan memperhitungkan tiap aspek
dengan penuh ketelitian.
45
Daftar Pustaka
Apuranto H. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh.
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
Fakultas
Kedokteran
Universitas Airlangga. Surabaya. Editor
Hoediyanto. Hal 86-94.
Azparren JE, Vallejo G, Reyes E, Herranz A,
Sancho M. Study of the diagnostic value of
strontium, chloride, haemoglobin and
diatoms in immersion cases. Forensic Sci
Int. 1998; 91(2): 123-32.
Dimaio V, Dimaio D. Death b y drowning
in Forensic Patholog y. 2010. Second
edition. CRC press LLC. 2001. Hal 410417.
46