Makalah Penyusunan Karangan Ilmiah
Makalah Penyusunan Karangan Ilmiah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan
pertolongan-Nya
kami
dapat
menyelesaiakan
makalah
dengan
Tim Penyusun
Page 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
1
Daftar isi .........................................................................................................................
2
BAB I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
........................................................................................................................
3
B.
Rumusan
Masalah
........................................................................................................................
4
BAB II Pembahasan........................................................................................................
5
BAB III Penutup.............................................................................................................
27
A. Kesimpulan
........................................................................................................................
27
B. Saran
........................................................................................................................
27
Daftar Pustaka.................................................................................................................
28
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah
dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya
ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan,
dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.
Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang di peroleh. Setelah
kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam
bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,
menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena
menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain
itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat
disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami
membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
Page 3
B. RUMUSAN MASALAH.
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
ringkasan
penelitian.
Kedelapan,
pembaca
dapat
menyajikan
dan
Page 5
2.LAPORAN PRAKTIK
Page 6
Page 7
Secara fisik, tugas akhir ditulis sebanyak 30-50 halaman. Tugas akhir juga
ditulis sebanyak tiga bab, yaitu bab I (pendahuluan), bab II (Pembahasan), dan
bab III (penutup). Dalam pendahuluan (bab I) dikemukakan latar belakang,
masalah, rumusan masalah, dan tujuan (teori dan metodologi, jika penelitian).
Dalam bab pembahasan (bab II) dikemukakan penjelasan masalah yang dikaji
sesuai dengan tujuan. Dalam bab penutup (bab III) dikemukakan simpulan dan
atau saran. Jadi, penyusunan bab tugas akhir tersebut adalah sebagai berikut.
Bab I: Pendahuluan (Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan, Teori,
dan metodologi (jika penelitian)
Bab II: Pembahasan (Penjelasan masalah sesuai tujuan)
Bab III:Penutup (Simpulan, Saran)
Skripsi adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas
akhir untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di perguruan tinggi. Skripsi adalah
karangan ilmiah yang menguraikan suatu masalah yang didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif. Skripsi selalu berupa laporan penelitian, baik berdasarkan
penelitian lapangan, maupun penelitian kepustakaan. Skripsi yang berupa laporan
penelitian lapangan merupakan skripsi yang data penelitiannya di kumpulkan di
lapangan termasuk di labor. Skripsi yang berupa laporan penelitian kepustakaan
merupakan skripsi yang data penelitiannya dikumpulkan di perpustakaan. Hal ini
berarti bahwa data penelitiannya diperoleh dari sumber tertulis, seperti buku,
kamus, ensiklopedia, surat kabar, majalah, dan jurnal.
Secara fisik, skripsi dibuat minimal sekitar 50 halaman. Skripsi ditulis
sebanyak lima bab yaitu bab I (Pendahuluan) bab II (Landasan teoritis), bab III
(metodologi), bab IV (pembahasan), bab V (penutup). Dalam bab Pendahuluan
(bab I) dikemukakan Latar belakang, Identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian. Dalam bab landasan teoritis (Bab II) dikemukakan kajian teori,
penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual.
Page 8
Dalam bab metodogi (Bab III) dikemukakan jenis penelitian, objek dan
data penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian. Dalam bab
pembahasan (Bab IV) dikemukakan deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
Dalam bab penutup (Bab V) dikemukakan kesimpulan dan saran, dan atau
implikasi. Jadi, penyusunan bab skripsi tersebut adalah sebagai berikut.
Bab I. Pendahulian (latar belakang, identifkasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian)
Bab II. Landasan Teoretis (kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka
konseptual)
Bab III. Metodologi (jenis penelitian, objek dan data penelitian, populasi dan
sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
penganalisisan data.)
Bab IV. Pembahsan (deskripsi data,analisis data, dan pembahsan)
Bab V. Penutup (simpulan dan saran, dan atau implikasi)
4. TESIS
Tesis adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas akhir
untuk memperoleh gelar megister(S2) di perguruan tinggi. Tesis adalah karya tulis
ilimiah yang mengupas masalah (yang analisis nya lebih mendalam dobandingkan
skripsi) dan di dukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan. Tesis yang berupa laporan
penelitian lapangan merupakan tesis yang data penelitiannya di kumpulkan di
lapangan maupun di laborlatorium. Tesis yang berupa laporan kepustakaan
merupakan tesis yang data penelitiannya dikumpulkan diperpustakaan. Hal ini
berarti bahwa data penelitiannya diperoleh dari sumber tertulis seperti buku,
kamus, ensiklopedia, surat kabar, majalah, dan jurnal.
Secara fisik, tesis dibuat minimal sekitar 100 halaman. Sama dengan
penyusunan skripsi, tesis ditulis dalam lima bab yaitu bab I (pendahuluan), bab II
Page 9
5.Disertasi
Disertasi adalah laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk meperoleh
gelar doktor(S3) di perguruan tinggi (bandingkan dengan
Arifin, 1998:2-3).
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengupas masalah untuk mengemukakan
suatu dalil berdasarkan data dan fakta empiris-objektif yang sahih dan analisi yang
rinci.Disertasi ini berisi temuan orisinal. Disertasi dapat berupa penelitian
lapangan maupun penelitian kepustakaan. Disertasi yang berupa laporan
penelitian lapangan merupakan disertasi yang data penelitiannya dikumpulkan di
lapangan maupun di laboratorium. Disertasi yang berupa laporan penelitian
kepustakaan merupakan disertasi yang data penelitiannya dikumpulkan di
perpustakaan. Sama halnya dengan skripsi dan tesis, data penelitian untuk
disertasi penelitian kepustakaan ini dapat diperoleh dari sumber tertulis, seperti
buku, kamus, ensiklopedia,surat kabar, majalah, dan jurnal.
Secara fisik, disertasi dibuat minimal sekitar 200 halaman. Sama dengan
penyusunannya skripsi dan tesis, disertasi ditulis dalam lima bab, yaitu bab I
(Pendahuluan),bab II (Landasan Teoritis), bab III (Metodologi). bab IV
( Pembahasan), bab V (Penutup). Isi dan penyusunan bab disertasi ini sama
dengan isi dan penyusunan skripsi dan tesis yang telah di jelaskan di atas.
6. Artikel Ilmiah
Di dalam jurnal ilmiah, majalah ilmiah, atau buletin ilmiah terdapat tulisan
ilmiah yang lazim disebut dengan artikel ilmiah. Artikel ilmiah yang dimuat di
dalam jurnal ilmia, majalah ilmiah, atau buletin ilmiah itu telah melalui seleksi
yang ketat oleh pakar sesuai dengan bidang keahliannya. Oleh karena itu, artikel
ilmiah ini dipandang sebgai karangan yang telah memiliki kualitas ilmiah.
Page 10
mengikuti
metode
ilmiah
untuk
mengorganisasikan
dan
Page 11
dengan fikiran jujur berarti bahwa isi atau substansi yang disajiakan dengan
kejujuran ilmiah. Karangan ilmiah yang ditulis dengan data akurat berarti bahwa
isi atau substansi persoalan yang disajiakan selalu didukung dan bertolak dari data
yang akurat. Karangan ilmiah yang ditulis dengan logika benar berarti bahwa isi
atau substansi persoalan disajikan dengan logiak berfikir yang benar. Hal ini
berarti bahwa kebenaran dalam karangan ilmiah adalah kebenaran yang
objektif,sesuai dengan data, dan fakta.
Karangan ilmiah memiliki beberapa persyaratan. Brotowidjoyo (dalam
Utorodewo, 2001:11) mengemukakan bahwa ada tujuh persyaratan karangan
ilmiah sebagai berikut.
1. Karangan (karya) illmiah menyajiakan fakta objektif secara sistematis atau
menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karangan (karya) ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar,jujur, dan tidak
rekaan.
3. Karangan (karya) ilmiah disusun secara sistematis dan setiap langkah
direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karangan (karya) ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan
pemahaman dan alasan induktif yang mendorong pembaca untuk menarik
simpulan.
5. Karangan (karya) ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karangan (karya) ilmiah ditulis secara tulis, yaitu hanya mengandung
kebenaran faktual, tidak memanipulasi data dan tidak bersifat emotif.
7. Karangan (karya) ilmiah bersifat ekspositoris (pemaparan) Oleh sebab itu,
kerangka karangan harus disusun secara cermat.
Page 12
Selain itu, untuk menambah wawasan Anda tentang bahasa Indonesia ragam
ilmiah, Suparno dkk. (1984:1-14) juga mengemukakan tujuh ciri bahasa Indonesia
ragam ilmiah yakni (1) bernalar, (2) lugas dan jelas, (3) berpangkal tolak pada
gagasan, (4) formal dan objektif, (5). ringkas dan padat, (6) konsisten, dan (7)
menggunakan iastilah-istilah teknis. Hal ini dapat pula dibandingkan dengan
Ramlan (1990:9--10) yang juga mengemukakan tujuh ciri bahasa indonesia ragam
ilmiah yakni (1) baku, (2) menggunakan istilah teknis, (3) lebih berkounikasi
dengan pikiran daripada dengan perasaan, (4) padu dalam hubungan gramatical,
(5) logis dalaman hubungan sistematis, (6) menggutamakan penggunaan kalimat
pasif untuk mengutamakan peristiwa daripada pelaku, (7) konsisten dalam banyak
hal, seperti penggunaan istilah, tanda baca, dan penggunaan kata ganti.
Page 13
Page 14
spasi. Namun, ada juga lembaga tertentu yang menetapkan karangan ilmiah
disusun dengan jarak 1,5 spasi.
3. Ukuran margin karangan ilmiah pada umumnya adalah margin kiri dan atas
halaman 4 cm, sedangkan margin kanan dan bawah adalah 3 cm. Namun ada
juga lembaga tertentu yang menetapkan margin karangan ilmiah adalah
margin kiri adaalah 4 cm, sedangkan margin atas, kanan, dan bawah adalah 3
cm.
4. Penomoran halaman di dalam karangan ilmiah untuk bab isi hingga bagian
paling akhir digunakan angka Arab, seperti 1, 2, 3,..., dan nomor halaman
untuk kata pengantar samapai daftar gambar digunakan angka Romawi kecil,
seperti i, ii, iii,... Pada umumnya penomoran halaman untuk bab isi karangan
ilmiah adalah diletakan di kanan atas, sedangkan untuk nomor halaman setiap
awal bab diletakkan di tengah bawah. Selain itu, nomor halaman untuk kata
pengantar sampai daftar gambar diletakkan di tengah bawah.
5. Judul tabel dalam karangan ilmiah lazim diletakkan di bagaian atas tabel.
6. Judul gambar dan bagan dalam karangan ilmiah lazim diletakkan di bagian
bawah gambar dan bagan.
7. Penomoran bab dan subbab dalam karangan ilmiah ada dua macam, yaitu :
(1) penomoran dengan sistem gabungan antara abjad dan angka; (2)
penomoran dengan sistem angka.
Page 15
daftar pustaka. Ketiga, karangan ilmiah memiliki acuan, tetapi tidak dikemukakan
tahun dan halaman sumber acuan dalam karangan ilmiah tersebut.
Bertolak dari persoalan tersebut, dalam penulisan karangan ilmiah yang
umum berlaku di Indonesia adalah setiap acuan harus terdapat sumber acuannya
dalam daftar pustaka. Sumber acuan dalam daftar pustaka haruslah sumber acuan
yang benar-benar dicu secara ekspilsit dalam karangan ilmiah tersebut.
Sehubungan dengan itu, Ibnu (2002:19) mengatakan bahwa bahan rujukan yang
dicantumkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar ditunjuk dalam tubuh
karangan ilmiah dan sebaliknya semua rujukan yang telah disebutkan dalam
karangan ilmiah harus tercatat di dalam daftar rujukan.
1.Hakikat Pengacuan dalam Karangan Ilmiah
Pada hakikatnya, pengacuan pendapat, ide, gagasan, konsep, dan temuan
orang lain yang digunakan dalam karangan ilmiah dilakukan untuk: (1)
memperkuat gagasan/pemikiran penulis yang diuraikan sesuai dengan topik
tulisan; (2) menjadikan landasan tolak untuk mengemukakan gagasan/pemikiran
yang akan disajikan dalam tulisan. Jadi, pengacuan dilakukan untuk menjelaskan
landasan berpikir dan untuk pembuktian argumen(Hidayat,2001:61)
Dalam karangan ilmiah, uraian pendapat/ pemikiran ilmiah penulis/
peneliti perlu didukung pula oleh pemikiran ilmiah orang lain. Pemikiran ilmiah
orang lain dapat pula dijadikan landasan tolak untuk mengemukakan pemikiran
ilmiah yang baru. Keterkaitan pemikiran ilmiah para ahli melalui karangan ilmiah
baru yang kuat dan berkualitas.
2. Sumber Acuan dalam Tulisan
Sumber acuan yang disarankan untuk digunakan dalam karangan ilmiah
adalah sumber acuan ilmiah ragam tulis. Untuk lebih jelasnya, patokan memilih
sumber acuan itu adalah sebagai berikut.
a. Gunakanlah sumber acuan ilmiah tulis berupa buku, makalah seminar,
laporan penelitian, dan jurnal ilmiah!
b. Gunakanlah sumber acuan yang relatif baru sesuai dengan permasalahan!
Page 16
c. Utamakanlah
d.
e.
f.
g.
h.
atau
perbanyaklah
sumber
acuan
dari
jurnal
ilmiah
3. Cara Pengacuan
Pada bagian terdahulu, dikemukakan bahwa dalam menulis kararangan
ilmiah, penuli satau peneliti perlu mengacu pendapat ilmiah dari pakar lain yang
sesuai dengan bidang permasalahan yang ditulis. Pengacuan yang umum
dilakukan dalam karangan ilmiah adalah pengacuan dengan menggunakan tanda
kurung,
selain
itu
digunakan
pula
cacatan
kaki
dan
catatan
akhir
Page 17
atas
dua
kata
atau
lebih,
penulisannya
adalah
dengan
Page 18
Page 19
b.
c.
Urutan antara empat unsur di atas dan di akhir unsur ke empat di beri
tanda titik.
d.
Buku - buku yang di tulis oleh pengarang yang sama cara penulisan nama
pengarang nya adalah dengan mengulang nama pengarang tersebut atau
dengan variasi lain cukup dengan memberi garis sepanjang tab .
Page 20
e.
Buku - buku yang di tulis oleh pengarang yang sama dengan tahun yang
sama di tulis dengan memberi kode a,b,c dst . Di akhir tahun sesuai
dengan yang tercantum dalam teks.
f.
Judul buku umum nya di tulis miring dan huruf awal di tulis kapital
kecuali awal kata depan .
g.
Penulisan judul makalah dan bahan ilmiah yang tidak di terbitkan adalah
di tulis di antara tanda pendek .
h.
Tahun terbitan selain di tulis di antara tanda titik, variasi lainnya adalah
dengan menuliskan tahun terbitan di dalam kurung .
1.
urutan empat unsur di atas . Jika ada dua pengarang , penulisan nya di hubungkan
dengan kata dan . Penulisan ke dua nama pengarang tersebut di balikkan . Variasi
lain nya adalah dengan hanya membalikkan nama pengarang pertama , sedangkan
nama pengarang kedua di tulis seperti biasa . Jika ada tiga pengarang atau lebih ,
penulisan nya cukup dengan menuliskan nama pengarang pertama yang sudah di
balikkan dan di ikuti dengan singkatan dkk. Atau et al . Variasi ini tergantung ini
tergantung pada aturan yang berlaku di lembaga yang menerima karangan ilmiah
tersebut .
Buku yang memiliki editor Karena di tulis oleh banyak Pengarang , aturan
penulisan sama seperti rujukan dari buku, tetepi di tambah dengan penulisan ( ed )
atau (eds) untuk editor lebih dari satu . Variasi lain nya adalah dwngan tulisan
(editor) .
Artikel yang di muat di dalam buku yang berupa kumpulan artikel
(antologi) , maka penulisan daftar pustakanya adalah (1) nama pengarang , (2)
tahun terbit, (3) judul artikel di tulis di antara tanda petik , (4) kata dalam yang di
ikuti nama editor dan singkatan (ed) ; di ikuti judul buku ( antalogi ) dengan
tulisan miring dan variasi lain diikuti halaman penulis artikel dalam buku , (5)
tempat terbitan diikuti titik dua dan nama penerbit .
Page 21
Buku terjemahan di tulis lebih dahulu dengan nama pengarang asli , tahun
terjemahan , judul terjemahan di ikuti dalam kurung nama penerjemah ,tempat
dan nama penerbit .
Daftar pustaka untuk beberapa buku tersebut yang di susun secara alfabetis
adalah seperti berikut ini.
Adnan, M. FAchri (Ed).2010. Pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi.
Padang: UNP pres.
Alwi, Hasan dkk. 2009 . Tata bahasa baku bahan indonesia . Jakarta : Balai
pustaka
Bloomfield, leonard. 1995. Bahasa (terjemahan I . Sutikno ) . Jakarta : Balai
Pustaka
Faizal AR, Hasnah . 2003 . " Konstruksi Objek dalam Bahasa Melayu Riau ".
Dalam Hasanuddin WS dan Ermanto (Eds). 70 tahun Prof. Dr. Amir Hakim
Usman : pelangi Bahasa . Padang: UNP Press
Page 22
Versi 1
Ermanto.2001.Berita dan Fotografi.Buku Ajar.Padang:FBSS UNP.
Versi 2
Ermanto. 2001. Betita dan Fotografi. Buku Ajar. Padang FBSS UNP.
Page 23
Vol. 3 No 1, (Online),
6. Daftar Pustaka
Page 24
Alwi, Hasan dkk. 2009. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Ermanto. 2001. Berita dan Fotografi. Buku Ajar. Padng: FBSS UNP.
Page 25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah
ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang
disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam
penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara-cara penulisan karya ilmiah
yang baik adalah :
1. Pola berpikr deduktif induktif
2. Objektif
3. Sitematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka. Adapun bentuk-bentuk karya ilmiah meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karya tulis
Makalah
Skrispsi
Thesis
Disertasi
Laporan hasil penelitian
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembeljaran bersama. Kami
mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang
lebih baik atau bisa membaca buku yang menjadi referensi dari makalah
kami.
DAFTAR PUSTAKA
Emidar & Ermanto.2012. Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.Padang:UNP PRESS.
Page 26