MIKROTEKNIK
INOUYE
Aditya Wardana
K4314001
Kelas A
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
D. Data Pengamatan
E. PEMBAHASAN
a. Pembuatan Preparat
Metode alizarin adalah suatu metode pembuatan preparat utuh yang bertujuan
untuk mengetahui pembentukan tulang pada embrio atau untuk mendeteksi proses
kalsifikasi pada tulang embrio dengan menggunakan larutan alizarin. Tulang yang
diwarnai dengan alizarin red akan berwarna merah tua apabila tulang tersebut telah
mengalami kalsifikasi. Warna ini muncul karena zat warna yang diberikan terikat oleh
kalsium pada matriks tulang.
Larutan-larutan yang digunakan dalam percobaan ini mempunyai fungi masingmasing. Eter berfungsi sebagai pembius embrio sebelum digunakan untuk percobaan.
Larutan alkohol berfungsi sebagai fiksatif. Larutan KOH berfungsi agar otot menjadi
transparan dan skeletonnya terlihat jelas. Larutan pewarna Alizarin berfungsi agar
skeleton berwarna merah sehingga dapat terlihat jelas. larutan gliserin berfungsi
sebagai larutan media penyimpan dan timol sebagai larutan pengawet dan untuk
mencegah penjamuran.
Terdapat 5 periode pembentukan tulang yaitu: (1) periode embrionik:
mandibula, maksila, humerus, radius, ulna, femur,dan fibia. (2) periode fetal: scapula,
illium, fibula. (3) tulang muda: epiphisis pada anggota badan, karpal, tarsal, dan
sesamoids. (4) tulang remaja: scapula, tulang rusuk, tulang pinggul/pinggang. (5)
tulang dewasa (Soeminto,2002).
Alizarin Red S (ARS) merupakan senyawa turunan antraquinone yang telah
digunakan secara luas pada kimia analitik terutama sebagai agen pengkhelat
(reduktor) yang kuat dan kromofor. Alizarin Red S bereaksi dengan berbagai macam
ion logam tersebut dan membentuk khelat ion tyang tidak terekstrasi ke dalam fase
organik. Pewarna Alizarin Red dapat mewarnai organ yang terkalsifikasi tanpa
merusak struktur dari organ tersebut. Ion Ca2+ yang terdapat dalam proses kalsifikasi
tulang akan bereaksi dengan ARS membentuk komples Ca-ARS yang berwarna
merah (Sufyani, 2009) Tulang yang diwarnai dengan Alizarin Red akan berwarna
merah tua apabila tulang tersebut telah mengalami kalsifikasi. Warna ini muncul
karena zat warna yang diberikan terikat oleh kalsium pada matriks tulang.
Pembentukan System rangka dimulai pada inkubasi hari ke 5 ditandai dengan
kondensasi mesenkim prekartilago. Kondrifikasi dimulai pada hari ke 8 sedangkan
osifikasi dimulai pada hari ke 9 (Soeminto, 2002).
Faktor yang dapat mempengaruhi pewarnaan alizarin adalah pH, Senyawa ion
logam lain, konsentrasi reagen, Alizarin akan mampu mengikat ion Cl- pada pH yang
relative rendah asam (2,8). Sedangkan untuk ion logam seperti Ca2+ akan lebih
efektif pada pH yang basa (11 12,5). Oleh karena itu, sebelum ditambahkan Alizarin
Red S substrat ditambahkan larutan KOH 1% untuk mempermudah kondisi suasana
basa pada Spesimen (Somasundaran, 1986).
metode alizarin ini memiliki keuntungan yaitu lebih praktis dan hemat karena
jenis bahan kimia yang digunakan hanya sedikit, dapat mengamati tulang-tulang pada
embrio atau hewan secara utuh tanpa terpisah dan merusak bentuk bagiannya, dan
juga dapat melihat bentuk kelainan tulang pada embrio. Namun kelemahan dari
metode ini adalah hanya tulang keras saja yang terwarnai sedangkan tulang rawan
tidak terwarnai sehingga tidak dapat mengamati tulang rawan yang terbentuk dan
tidak bisa membedakan tulang rawan dan tulang keras pada embrio, proses
pengerjaannya memakan waktu yang cukup lama sehingga tidak efisien waktu, dan
mudah rusak karena embrio yang diwarnai dengan metode alizarin akan sangat lunak
serta mudah hancur jika terkena getaran yang cukup keras.
b. Preparat Spesimen
Gambar Praktikum
1
4
5
3
6
9
8
Keterangan
1. Phalanges
2. Metacarpus
3. Ulna
4. Radius
5. Humerus
6. Femur
7. Tibiotarsus
8. Tarsometatarsus
9. Digits
(2012), bahwa pencucian yang tidak baik akan mengakibatkan organ tida
transparan ketika proses clearing. Larutan garam fisologis yang bisa dipakai
ialah NaCl 0.8-0.9%, Larutan Ringer ( NaCl, CaCl, KCl, K2CO3, air untuk
hewan berdarah panas dan NaCl, CaCl, KCl, Na2CO3, air untuk hewan
berdarah dingin). NaCl merupakan larutan fisologis yang umumnya digunakan,
biasanya dalam waktu 15 menit. Perlu diperhatikan, jangan sekali-kali dicuci
dengan air, karena akan menyebabkan pembengkakan sel (hewan).
Pembuatan preparat spesimen burung sangat sulit dilakukan karena
harus membersihkan bulu dan kulit. Pada gambar preparat diatas, terlihat masih
adanya kulit yang menutupi seluruh permukaan tubuh spesimen. Dan hal ini
mengakibatkan kurang dapat diamatinya bagian dalam tubuh spesimen.
c. Perbandingan hasil pengamatan dan hasil penelitian internasional
Nama
Hasil Pengamatan
Hasil Penelitian Internasional
Preparat
burung pipit /
Estrida sp
Mengetahui,
Asisten
ADITYA WARDANA
K4314001
LAMPIRAN