Anda di halaman 1dari 2

PATOFISIOLOGI

Anal canal memiliki lumen trradiate yang dilapisi bantaan (cushion)


atau alas jaringan mukosa. Bantalan ini tergantung di anal canal oleh
jaringan ikat yang erasal dari sfingter ana interna dan otot longitudinal.
Dalam setiap bantalan terdapat plexus vena yang diperdarahi oleh
arteriovenosus.

Struktur

vascular

tersebut

membuat

tiap

bantalan

membesar untuk mencegah terjadinya inkontnensia (Nisar dan Scholefield,


2003).
Salah satu penyebab heoroid adalah penuaan (degenerasi). Pada
lansia, jaringan penyokong anal akan mengalami kelemahan hal ini
menimbulkan upaya yang lebih keras untuk mengualuarkan feses. Upaya
keras (mengejan) yang dilakukan berulang-ulang akan mengakibatkan
prolaps. Akibatnya akan terjadi gangguan aliran baik vena pada bantalan
yang prolaps tersebut. Bantalan akan semakin membesar jika ditunjang oleh
kebiasaan mengejan, karena rectum yang melebar akan terisi suatau bahan
keras seperti feses yang keras akibat konsumsi serat yang tidak adekuat.
Selain itu berlama-lama ketika buag air besar, serta kondisi seperti
kehamilan

yang

meningkatkan

tekanan

intra

abdomen

juga

akan

mempengaruhi pelbaran otot-otot rectum. Selanjutnya hemoroid akan


menyebabkan terjadinya perdarahan akibat trauma mukosa local atau
inflamasi

yang

merusak

pembuluh

darah

dibawahnya

(Acheson

dan

Schofield, 2006).
Selain itu, Taweesit dkk (2008) menyatakan bahwa sel mast juga
berperan dalam menimbulkan hemoroid dengan mediator sitokinin yang
dikeluarkan oleh sel mast. Awalnya terjadi vasokontriksi yang bersamaan
dengan peningkatan vasopermeabilitas dan kontraksi otot polos yang
diinduksi oleh histamine dan leukorin. Saat vena submukosa meregang
akibat dinding pembuluh darah yang melemah, akan terjadi ekstravasasi sel
darah merah dan perdarahan. Sel mast akan melepaskan platelet-activating
factor sehingga terjadi agregasi dan thrombosis yang merupakan komplikasi

akut dari hemoroid. Pada tahap selanjutnya hemoroid yang mengalami


rekananlisasi dan resolusi. Proses ini dipengaruhi oleh kandungan granul sel
mast yang diantaranya tryptase dan echymase untuk degradasi jaringan
stroma, heparin untuk migras sel endotel dan sitokin sebagai TNF-alfa serta
interleukin 4 untuk pertumbuhan fibroblast dan proliferasi. Selanjutnya
pembentukan jaringan parut akan dibantu oleh basic fibrblast growth factor
dari sel mast.

Anda mungkin juga menyukai