Bugi Laporan Praktikum Penepungan
Bugi Laporan Praktikum Penepungan
UBI
(Manihot esculenta crantz)
Oleh:
II. PRINSIP
III. RUMUS
mg
ppm=
L
Tepung
Penimbangan
Pengamatan
Kotorandan Benda
Sortasi asing
Trimming Kulit
Penimbangan
Reduksi ukuran
Penirisan
Penggilingan
Pengayakan Tepungkasar
Tepung
Penimbangan
Pengamatan
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Tepung dengan Metode Perendaman Air Biasa
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tepung dengan Metode Perendaman
Na2S2O5
V. FOTO PROSES
VI.
VII.
Sortasi Penimbanga Trimming Pencucian
Ubi VIII.
n
IX.
X.
XI.
Penirisan Blanching Reduksi Penimbangan
XII. ukuran
t = 2-3 (pengirisan)
XIII.
XIV.
XV.
Pengayakan
XVI. Tepung
Pengeringa Penggilingan
n T = 70oC,
XVII.
t = 6-7
XVIII.
XIX.
Penimbanga
XX.
n dan
Pengamatan
Blanching
Sortasi Penimbanga Trimming Pencucian
Ubi n
Pengayakan Tepung
Pengeringa Penggilingan
n T = 70oC,
t = 6-7
Penimbanga
n dan
Pengamatan
Pengayakan Tepung
Pengeringa Penggilingan
n T = 70oC,
t = 6-7
Penimbanga
n dan
Pengamatan
Keterangan Hasil
Basis 62,309 gram
Bahan Utama Ubi
Bahan Tambahan Uap Panas
Berat Produk 17,91 gram
% Produk 28,74%
Organoleptik
1. Warna 1. Jingga
2. Rasa 2. Khas Ubi
3. Aroma 3. Khas Ubi
4. Tekstur 4. Halus
5. Kenampakan 5. Menarik
Gambar Produk
Keterangan Hasil
Basis 18,71 gram
Bahan Utama Ubi
Bahan Tambahan Air biasa
Berat Produk 18,59 gram
% Produk 26,16%
Organoleptik
1. Warna 1. Jingga
2. Rasa 2. Khas Ubi
3. Aroma 3. Khas Ubi
4. Tekstur 4. Halus
5. Kenampakan 5. Menarik
Gambar Produk
Keterangan Hasil
Basis 70,20 gram
Bahan Utama Ubi
Bahan Tambahan Na2S2O5 dan aquadest
Berat Produk 27,66 gram
% Produk 25,56%
Organoleptik
1. Warna 1. Jingga
2. Rasa 2. Khas Ubi
3. Aroma 3. Khas Ubi
4. Tekstur 4. Halus
5. Kenampakan 5. Serbuk Halus
Gambar
VII.PEMBAHASAN
1. Luas permukaan
Luas permukaan menjadi kering air menguap melalui permukaan
bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengan akan merembes ke bagian
permukaan dan kemudian menguap melalui permukaan bahan, sdangkan air
yang ada di begian tengan akan merembes ke bagian permukaan kemudian
menguap. Untuk mempercepat pengeringan umumnya bahan pangan yang
akan dikeringkan dipotong-potong atau diiris-iris terlebih dahulu. Hal ini
terjadi karena:
1) Pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas
permukaan bahan dan permukaan yang luas dapat berhubungan
dengan medium pemanasan sehingga air mudah keluar.
2) Potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi
jarak dimana panas harus bergerak sampai ke pusat bahan
pangan. Potongan kecil juga akan mengurangi jarak melalui
masa air dari pusat bahan yang harus keluar ke permukaan
bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut (Supriyono,
2003)
2. Perbedaan sushu dan udara sekitarnya
Semakin besar perbedaan suhu antara medium dengan bahan pangan
makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula
penhilangan air dari bahan.
3. Keecepatan aliran udara
Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air
dari permukaan bahan sehingga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di
permukaan bahan. Udara yang bergerak dan mempunyai gerakan yang
tinggi selain dapat mengambil uap air juga akan menghilangkan uap air
tersebut dari permukaan pahan pangan, sehingga akan mencegah terjadinya
atmosfir jenuh yang akan memperlambat penghilangan air.
4. Tekanan udara
Semakin kecil udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selaa pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan
berarti kerapatn udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak
tertampung dan disingkirkan dari bahan pangan.
5. Kelembapan Udara
Makin lembab udara makin lama waktu pengeringan, sedangkan
makin kering udara maka makin cepat pengeringan. Karena udara kering
dapat mengadopsi dan menahan uap air (Supriyono, 2003)
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Winarno F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN TABEL SNI
15,22
%Tepung halus = x 100=24,43
62,30
2,69
%Tepung kasar = x 100=4,31
62,30
2,02
%Lost product = x 100 =10,13
19,93
13,67
%Tepung halus = x 100=19,89
68,71
4,27
%Tepung kasar = x 100=6,27
68,71
mg
ppm = L
mg
500 = 0,5 = 250 mg = 0,25 gram
12,17
%tepung halus = x 100=17,43
70 , 20
3,06
%Tepung kasar = x 100=4,36
70 , 20
0,26
%Lost product = x 100 =1,68
15,49
LAMPIRAN KUIS
1. Na2S2O5 sebesar 0,002 mol dilarutkan dalam 1dm3 air, berapa ppm
Na2S2O5 yang harus dilarutkan?
JawaNb :
gram
Mol = Mr
gram
0,002 = 190
380
ppm = 1 = 380 ppm
SOAL DISKUSI