Pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau suatu kesatuan yang dibagi atau
dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berdiri sendiri. (Poerwadarminta,
2005). Jadi dengan demikian daerah/wilayah pemekaran adalah suatu
daerah/wilayah yang sebelumnya satu kesatuan yang utuh yang kemudian di bagi
atau dimekarkan menjadi beberapa bagian untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri.
Dalam UU No.23 Tahun 2014 pada Pasal 33 ayat (1) huruf a menyatakan
pemekaran daerah berupa pemecahan provinsi atau daerah kabupaten/kota untuk
menjadi dua atau lebih daerah baru.
Pamudji (2000) mengatakan bahwa dalam rangka pembentukan suatu daerah atau
wilayah pemekaran diperlukan adanya suatu ukuran sebagai dasar penetapan.
Pembentukan dan pemekaran wilayah yang baru harus didasarkan atas
pembagian-pembagian yang bersifat objektif dengan memperhatikan segi
pembiayaan sumber daya manusia serta sarana penunjang lainnya.
Gie (2002) menyebutkan lima factor yang harus diperhatikan dalam
pembentukan / pemekaran suatu wilayah yaitu :
1. Luas daerah suatu wilayah sedapat mungkin merupakan suatu kesatuan
dalam perhubungan, pengairan dan dari segi perekonomian dan juga
harus diperhatikan keinginan penduduk setempat, persamaan adat
istiadat serta kebiasaan hidupnya.
2. Pembagian kekuasaan pemerintahan dalam
dan ahli.
5. Keuangan daerah yang berarti terdapat sumber-sumber
Syarat administratif :
Untuk provinsi meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati
atau Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD
provinsi induk dan Gubernur, serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
Untuk kabupaten/kota meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan
Bupati atau Walikota yang bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan
Gubernur, serta rekomendasi Mnteri Dalam Negeri.
Syarat Teknis
Meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor
kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik,
kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang
memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
Namun bukan berarti apabila suatu daerah telah memenuhi suatu persyaratan
administratif, teknis, dan fisik kewilayahan maka dengan sendiri nya pemekaran
wilayah dapat dilakukan. Hal ini di sebabkan oleh adanya persyaratan jangka
waktujalannya pemerintahan induk. Ada batas minimal usia penyelenggaraan
pemerintahan untuk dapat melakukan pemekaran wilayah. Untuk pembentukan
Provinsi disyaratkan sepuluh tahun, Kabupaten/Kota disyaratkan tujuh tahun,dan
Kecamatan batas minimal penyelenggaraan pemerintahan adalah lima tahun.
ANALISA MENGENAI PEMEKARAN WILAYAH
Dari bentuk pemekaran daerah tersebut banyak faktor faktor yang ada dalam
pemekaran daerah di antara lain :
Faktor ini menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tinggal dan bertempat di
suatu wilayah yang ingin dilakukan pemerintah dalam pemekaran daerah
tersebut, hal ini dapat di kaitkan bahwa tidak mudah bagi seorang pemerintah
yang ingin mengambil langkah dalam memutuskan suatu kebijakan dalam
pemekaran daerah, karna sngat banyak syarat untuk melakukan hal tersebut.
Selain itu di wilayah tersebut kemungkinan banyak terdapat sumber daya alam
yang bisa di manfaatkan dalam daerah tersebut, namun jika tidak di teliti secara
baik, maka akan terjadi suatau kerugian, karna dapat menghilangkan sumber
daya alam tersebut, karna melakukan pemekaran wilayah secara paksa.