Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. T DENGAN HIDROKEL
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

oleh:
UMAR AKHSANI
I4B016054

PROGRAM PROFESI NERS


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO

2017
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.

DAFTAR ISI......................................................................................i
A. PENGKAJIAN.............................................................................1
1. Identitas Pasien...................................................................1

2. Riwayat Kesehatan..............................................................1

a. Keluhan utama.................................................................1

b. Riwayat penyakit sekarang..............................................1

c. Riwayat penyakit dahulu.................................................1

d. Riwayat penyakit keluarga...............................................1

3. Pola Kesehatan Fungsional dengan 13 Domain NANDA.......2

a. Domain Promosi Kesehatan.............................................2

b. Domain Nutrisi.................................................................2

c. Domain Eliminasi dan Pertukaran....................................3

d. Domain Aktivitas dan Istirahat.........................................3

e. Domain persepsi kognisi..................................................4

f. Domain Pesepsi Diri.........................................................5

g. Domain Peran Hubungan.................................................5

h. Domain Seksualitas.........................................................6

i. Domain Koping Toleransi Stres.........................................6

j. Domain Prinsip Hidup.......................................................7

k. Domain Keamanan/ Perlindungan....................................7

l. Domain Kenyamanan.......................................................8

m. Domain Pertumbuhan/ Perkembangan...........................8

2
3

4. Pemeriksaan Fisik................................................................8

5. Pemeriksaan Penunjang.......................................................9

6. Terapi.................................................................................10

B. ANALISIS DATA.......................................................................11
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)12
1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel.
..........................................................................................12

2. (00185) Kesiapan meningkatkan harapan.........................12

3. (00214) Gangguan rasa nyaman b.d. Kurang privasi........12

D. NURSING CARE PLAN (NCP)...................................................13


E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...............................................16
F. EVALUASI...............................................................................18
A. PENGKAJIAN LANJUTAN..........................................................20
1. Riwayat penyakit sekarang............................................20

2. Domain Kenyamanan.....................................................20

3. Domain Keamanan/ Perlindungan..................................20

4. Pemeriksaan fisik...........................................................20

B. ANALISIS DATA.......................................................................21
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN.....................................................22
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik............................22

2. (00004) Risiko infeksi faktor risiko tindakan invasif...........22

D. NURSING CARE PLAN (NCP)...................................................23


E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...............................................26
F. EVALUASI...............................................................................28
4

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Sdr. T DENGAN HIDROKEL
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 Maret 2017
Jam : 14.00 WIB

1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. T
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Terakhir
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sangreman, RT.03/RW. 13, Rawalo,
Banyumas.
No. RM : 805944
Diagnosa Medis : Hidrocele Funiculus Sinistra

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama
Pasien mengatakan skrotumnya semakin membesar.

b. Riwayat penyakit sekarang


Sejak 3 bulan yang lalu pasien merasakan
ketidaknyamanan dan cemas dengan kondisi kantong pelirnya.
Pasien mengeluh kantong pelirnya semakin membesar.
Sehubungan dengan semakin bertambahnya usia pasien
mendekati usia pernikahan, atas saran dari ibu kandung dan
sepupu perempuan pasien memutuskan untuk berobat ke
RSUD Banyumas.
Pada tanggal 27 Maret pasien periksa ke Poli Bedah RSUD
Banyumas dan oleh dokter pasien disarankan untuk rawat inap
guna persiapan menjalani operasi. Pasien saat ini dirawat di
Ruang Dahlia dengan diagnose medis Hidrokel Funiculus
Sinistra. Di Ruang Dahlia pasien dipasang kateter dan
mendapatkan terapi cairan Futrolit 1500 cc/ 24 jam, Cefazolin
2x1 gram. Pasien telah dilakukan pemeriksaan cek
laboratorium, pemeriksaan EKG dan sedang dipersiapkan untuk
operasi hydrocelectomi.
5

c. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan kantong pelir membesar sejak ia
kecil, Ibu pasien mengatakan kondisi ini terjadi sejak pasien
lahir. Tidak ada riwayat penyakit neoplasma, jantung, gula
yang dimiliki pasien. Pasien belum pernah menjalani operasi
sebelumnya.

d. Riwayat penyakit keluarga


Pasien belum menikah. Pasien tinggal bersama dengan
ibu kandungnya. Tidak ada anggota keluarga pasien yang
pernah mengalami kelaianan organ geniotalia. Tidak ada
riwayat kanker, diabetes mellitus, jantung dan penyakit
keturunan lainnya.

3. Pola Kesehatan Fungsional dengan 13 Domain NANDA


a. Domain Promosi Kesehatan

1) Kesadaran Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang
berharga dalam kesehatan. Oleh sebab itu pasien ikut dalam
program pemerintah tentang jaminan kesehatan nasional.
Pasien jarang mengalami sakit selama di rumah. Tidak ada
riwayat sakit berat ataupun kecelakaan yang menyebabkan
pasien absen lama dalam bekerja maupun sekolah. Pasien
mengatakan hal ini terjadi karena pasien rajin berolah raga
dan dapat mengatur aktivitas dan istirahat dalam menjalani
hidupnya.

2) Manajemen Kesehatan
Pasien menjaga kesehatan dengan rajin berolah
raga.Pasien jarang mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep
dari dokter. Pasien juga mengatakan kurang begitu mengerti
tentang penyakit yang kini dideritanya saat ini. Pasien
belum pernah mencari upaya kesehatan terhadap keluhan
yang kini dideritanya, karena selain alasan privasi, pasien
juga tidak pernah mengakses informasi tentang kesehatan.
Saat ini pasien berobat dengan menggunakan layanan BPJS
penerima bantuan iuran (PBI) yang diselenggarakan
pemerintah.

b. Domain Nutrisi

1) Ingesti
Sebelum sakit, pasien mengatakan makan 3 kali
sehari (pagi, siang dan malam) dengan menu nasi, sayur
dan lauk pauk seadanya. Tidak ada suplemen tambahan
yang dikonsumsi pasien. Selama sakit pasien tetap makan
dengan menu yang disediakan rumah sakit. Pasien
menghabiskan porsi menu yang disajikan di rumah sakit.
6

Tidak ada mitos kepercayaan untuk menghindari atau


memakan makanan jenis tertentu selama pasien sakit.

2) Digesti
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang
menggaggu aktivitas fisik dan kimiawi dalam mengubah
makanan menjadi substansi yang dapat digunakan dalam
tubuh. Pasien dapat makan dan mengunyah makanan
dengan baik.

3) Absorpsi
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang
menggaggu aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan
tubuh. Pasien tidak memiliki riwayat sakit magh dan saat ini
pasien tidak mengalami diare.

4) Metabolisme
Tidak ada riwayat gangguan penyakit atau organ yang
mengganggu proses metabolisme nutrisi. Pasien tidak
menderita DM, tidak mempunyai riwayat ikterik serta tidak
mempunyai riwayat gangguan fungsi hati.

5) Hidrasi
Pasien minum 7 8 gelas / hari. Jenis minuman yaitu
air putih dan diselingi teh atau kopi. Pasien tidak
mengkonsumi minuman beralkohol ataupun minuman
energy yang dijual di took-toko. Saat ini pasien masih
menjali pola yang sama. Selama dirawat pasien tidak
mengkonsumsi kopi. Kebutuhan cairan elektrolit pasien
dicukupi dengan cairan oral dan parenteral futrolit 1500
cc/24 jam.

c. Domain Eliminasi dan Pertukaran

1) Fungsi Urinary
Sebelum sakit, Pasien BAK lancar 5-6 x/hari, tidak ada
keluhan rasa sakit selama BAK, warna urine kekuningan atau
strawmat, bau khas dan tidak ada darah. Selama dirawat
pola BAK pasien mengalami perubahan karena saat ini
pasien dipasang kateter nomor 16, produk urine (+) sekitar
1200 cc/24 jam, warna strawmat, tidak ada darah. Pasien
mengatakan saat ini merasa tidak nyaman dengan kateter
yang terpasang pada saluran kencingnya. Pasien mengeluh
nyeri jika bergerak atau berpindah tempat.

2) Fungsi Gastro Intestinal


Baik sebelum atau selama pasien sakit dan di rawat di
rumah sakit, pasien tidak mengalami perubahan atau
kesulitan dalam defekasi. Peristaltic usus sekitar 5x/menit.
7

Pasien BAB kurang lebih 2 kali per hari, feses semisolid,


konsistensi lunak, warna kekuningan, bau khas tidak ada
lendir ataupun darah serta tidak ada keluhan nyeri saat
BAB.

3) Fungsi Integumen
Tidak ada lesi pada kulit, kulit utuh, warna sawo
matang, tidak ada dekubitus. Keluar keringat dari tubuh
pasien. Pasien mengatakan hal ini terjadi akibat suhu
ruangan terlalu panas.

4) Fungsi Pernafasan
Pasien bernafas dengan RR 22 x/menit. Tidak terlihat
adanya penarikan paru, diaphragma, napas yang tertinggal
(-), tidak terdapat retraksi otot-otot bantu pernapasan
tambahan saat bernapas. Focal fremitus sinistra sama
dengan dekstra, krepitasi (-).Suara ketok sonor pada apeks
paru kanan dan kiri serta pekak pada basal paru kanan,
auskultasi vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri,

d. Domain Aktivitas dan Istirahat

1) Tidur/ Istirahat
Sebelum sakit, pasien tidur selama kurang lebih 7 jam
(21.00 WIB s.d 05.00 WIB) dengan kualitas tidur yang
nyenyak. Selama sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien
mengatakan tidurnya tidak begitu nyenyak karena
kurangnya rasa nyaman dengan privasi dan lingkungan
perawatan saat ini. Meskipun tetap tidur 7 jam/ hari namun
pasien kadang-kadang terbangun saat ada pasien baru
datang di Ruang Dahlia atau pasien yang mengerang
kesakitan karena penyakitnya.

2) Aktivitas/ Olah raga


Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot pada
tubuhnya serta tidak ada gangguan rentang sendi pada diri
klien yang mengganggu aktivitasnya. Pasien bekerja sebagai
buruh di pelabuhan. Pasien rutin melakukan olah raga volley
dengan tetangga di kampungnya.

3) Keseimbangan Energi
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot serta
keletihan yang eksrim pada dirinya.

4) Respon Kardiovaskular / Pulmonal


Pasien mengatakan tidak ada keluhan sesak nafas
maupun nyeri dada saat pasien melakukan aktivitas. Pasien
mampu berjalan 10 meter tanpa rasa sesak dan kelelahan.
8

Tidak ada intoleran aktivitas yang dirasakan. Hasil


pemeriksaan fisik TD: 120/76 mm Hg, HR: 70 x/menit, RR:
22 x/menit. Tidak ada bunyi jantung abnormal, suara nafas
vesicular.

5) Perawatan Diri
Pasien mengatakan dengan adanya kateter yang
terpasang pada saluran kencing, pasien merasa terganggu
untuk melakukan aktifitas dasar dan latihannya. Pasien
membutuhkan sedikit bantuan untuk memenuhi ADL nya.
Pasien dapat makan, mandi dan melakukan aktivitas
toileting dengan sedikit bantuan dari ibunya.
Sebelum Sakit Setelah Keterangan
Sakit
Kemampuan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 : tergantung total
perawatan diri
Makan/minum 1: dibantu orang lain
dan alat
Mandi 2: dibantu orang lain
Toileting 3: Alat bantu
Berpakaian 4: mandiri
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM

e. Domain persepsi kognisi

1) Perhatian (Atensi)
Pasien memeprhatikan perawat dan melakukan kontak
mata saat dilakukan anamnesa.

2) Orientasi
Pasien mampu menyebutkan nama, alamat dengan
benar. Pasien mengatakan hari ini adalah Selasa tanggal 28
Maret 2017. Pasien mengatakan saat ini dirawat di ruang
dahlia RSUD Banyumas

3) Sensasi Persepsi
Sensori pasien terhadap stimulus baik. Pasien mampu
membaca dan mendengar dengan baik. Pasien tidak
mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, berbicara,
mengingat dan menyampaikan rangkaian kalimat dengan
baik dan dapat dipahami.

4) Kognisi
Pasien merupakan orang yang tidak mudah marah.
Pasien tidak mengalami kebingungan (konfusi) saat
berbincang dengan perawat atau mahasiswa. Pasien mampu
mengingat rangkaian peristiwa di masa lampau. Pasien
9

mampu menceritakan kisah di saat dia masih SD dengan


masalah hidrokel nya ini. Pasien tingkat pendidikan terakhir
SMA. Pasien tidak mengetahui penyebab kantong pelirnya
membesar dan tindakan apa yang dapat dilakukan sebelum
dia berobat ke poli bedah. Saat ini pasien hanya mengetahui
sebatas tindakan yang dapat dilakukan adalah operasi.

5) Komunikasi
Pasien mampu mengutarakan maksud dan tujuan
dalam pembicaraan dengan orang lain. Pasien berbicara
dengan menggunakan bahasa Jawa. Ibu pasien mengatakan
pasien adalah tipe orang yang mudah bergaul.

f. Domain Pesepsi Diri

1) Konsep Diri
Pasien mengatakan sebagai seorang laki-laki dia harus
menjaga kesehatan karena dia akan menjadi seoran kepala
rumah tangga. Pasien menganggap bahwa sakit yang
dideritanya saat ini mengganggu aktifitasnya sehingga
pasien berharap penyakitnya ini dapat diobati. Pasien
mengungkapkan keinginan untuk sembuh. Pasien
mengungkapkan keinginan untuk mematuhi program terapi
dalam mencapai tujuan kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan meningkatkan keyakinan pada
kesembuhan penyakit.

2) Harga Diri
Pasien merasa tidak percaya diri ketika melihat
kantong pelirnya yang mempunyai bentuk berbeda dengan
orang lain apalagi pasien mengatakan mempunyai rencana
menikah tahun depan sehingga dia memutuskan untuk
berobat.

3) Citra Tubuh
Pasien mengalami hidrokel funikulus sinistra yang
membuat kantong pelirnya berbeda dengan orang lain.
Pasien merasa perlu untuk mencari pengobatan karena bila
tidak disembuhkan, justru akan membuat kepercayaan diri
akan bentuk tubuh pasien berkurang. Skrotum merupakan
area privasi yang selalu tertutup, jadi hanya pasien dan ibu
pasien yang melihat kondisi ini.

g. Domain Peran Hubungan

1) Peran Pemberi Asuhan


Pasien belum menikah, saat ini tinggal bersama
ibunya.
10

2) Hubungan Keluarga
Pasien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara.
Pasien saat ini tinggal bersama ibunya. Ayah pasien sudah
meninggal. Ibu pasien mengatakan, pasien adalah seorang
anak yang taat kepada orang tua. Hubungan dengan
saudara kandung pasien berjalan baik.

3) Performa Peran
Pasien adalah satu-satunya anak laki-laki dalam
keluarganya. Pasien mengatakan sangat menyayangi Ibunya
serta saudara-saudaranya. Pasien mengatakan akan lebih
semangat dalam bekerja dan berharap kelak dapat
merawat ibunya dengan lebih baik. Ibu pasien mengatakan
selalu mendoakan pasien agar dapat segera sembuh dari
penyakitnya dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Genogram

Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal

h. Domain Seksualitas

1) Identitas Seksual
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun.
Pasien berharap mampu menjadi seorang laki-laki yang
tangguh dan bertanggung jawab.

2) Fungsi Seksual
Pasien mengatakan sudah pernah mimpi basah, fungsi
ereksi (+). Terdapat pembesaran skrotum kiri diameter
3,8 cm.
11

3) Reproduksi
Pasien belum menikah

i. Domain Koping Toleransi Stres

1) Respon Pasca Trauma


Pasien belum pernah mengalami kejadian yang
menimbulkan trauma psikologis akibat kesehatannya. Pasien
mengatakan kejadian yang sangat membuatnya sedih
adalah saat ayahnya meninggal.

2) Respon Koping
Pasien belum menikah, namun sudah memiliki teman
dekat wanita. Pasien merasa khawatir dengan pembesaran
kantong pelirnya akan mempengaruhi kemampuan
reproduksinya saat sudah menikah nanti. Ibu pasien merasa
cemas dengan kondisi anaknya yang mulai memasuki usia
pernikahan.
Sejak menderita sakit ini, pasien berharap akan
mendapatkan kesembuhan dengan dilakukan operasi. Jika
pasien mempunyai masalah dalam hidupnya, pasien selalu
bercerita dengan orang terdekatnya yaitu saudara
perempuan dan Ibunya. Pasien tidak lupa pasien berdo'a
kepada Allah SWT. Pasien merasa lebih tenang setelah ia
menceritakan segala perasaan serta keluh kesahnya.

3) Stres Neurobehavioral
(-)

j. Domain Prinsip Hidup

1) Nilai
Secara umum, pasien merasa bersyukur dengan
kehidupannya. Meskipun dengan segala keterbatasan,
pasien tetap semangat dalam menjalani kehidupannya.
Tidak ada nilai yang bertentangan pada program therapy
yang akan dijalani. Pasien mengatakan sebagai manusia,
wajib hukumnya terus berikhtiar termasuk untuk
memperoleh kesehatan dan hasilnya adalah kekuasaan
Allah SWT.

2) Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan didalam
Islam diajarkan bahwa setiap ada masalah manusia
diharuskan memohon doa dan perlindungan hanya kepada
Allah. Islam mengajarkan bahwa barang siapa berdoa
12

dengan sungguh-sungguh pasti Allah akan


mengabulkannya.

3) Keselarasan Nilai/ Keyakinan/ tindakan


Selama sakit, pasien berdo'a semoga diberi
kesembuhan akan penyakitnya ini. Pasien percaya bahwa
semua yang terjadi pada dirinya pasti memiliki hikmah di
dalamnya. Pasien mengatakan yang harus dilakukannya
saat ini adalah berdoa dan berusaha untuk memperoleh
kesembuhan.

k. Domain Keamanan/ Perlindungan

1) Infeksi
Pasien terpasang DC no 16 dan terpasang infus futrolit
20 tpm. Tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, panas (-),
kelainan fungsi (-).
2) Cidera Fisik
Tidak ada lesi pada tubuh pasien, pasien mampu
melakukan mobilisasi dengan sedikit bantuan, tidak ada
decubitus, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5.
Skor risiko jatuh 0.

3) Perilaku kekerasan
Pasien seorang yang tidak suka marah, humoris.
Riwayat konflik fisik dengan sebaya tidak ada. Riwayat
perilaku kekerasan (-), riwayat suicide (-).

4) Bahaya Lingkungan
(-)

5) Proses Pertahanan Tubuh


Pasien tidak memiliki riwayat alergi, riwayat penyakit
imunologi (-).

6) Termoregulasi
0
Pasien suhu tubuh normal, Suhu: 37 C. pasien
berkeringat dengan wajar. Diaphoresis (-).

l. Domain Kenyamanan

1) Kenyamanan Fisik
Pasien mengalami pembesaran skrotum sinistra, nyeri
tekan (-), terasa tidak nyaman saat berjalan. Pasien
sekarang terpasang DC No. 16, pasien mengatakan terasa
nyeri jika selang DC tertarik saat bergerak, skala nyeri 3.
13

2) Kenyamanan Lingkungan
Pasien mengeluh merasa tidak nyaman dengan
kondisi lingkungan, pasien tidak dapat rileks, sulit untuk
tidur di malam hari.

3) Kenyamanan Sosial
Pasien tidak mengalami hambatan dalam bergaul di
masyarakat. Pasien merasa nyaman dalam berinteraksi
social. Isolasi social (-).

m.Domain Pertumbuhan/ Perkembangan

1) Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir genap 9 bulan
dari usia kandungan. Pasien saat ini 25 tahun TB: 155 cm,
BB: 45 Kg, IMT: 18, LiLA: 20 cm. Ciri-ciri fisik seksualitas
sesuai dengan usianya.
2) Perkembangan
Pasien memahami pengamalan ajaran agama, pasien
sudah memasuki dunia kerja, sudah berencana memiliki
pasangan hidup di tahu depan. Pasien mulai belajar hidup
berkeluarga dari kakak perempuannya. Pasien aktif berperan
dalam kegiatan di masyarakat, mencari kelompok sosial
yang menyenangkan yaitu lingkunga RT.

4. Pemeriksaan Fisik
a Keadaan : Baik
. umum
b Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
.
c Tanda-tanda : Tekanan darah : 120/76 mmHg
. vital
Nadi : 70 x/menit

RR : 22 x/menit

Suhu : 37 0C

d Tinggi badan : 155 cm


.
Berat badan : 45 Kg Sebelum sakit: 45
Kg
IMT : 18
e Kepala : Bentuk mesosephal, tidak ada luka maupun
. lesi di kepala, rambut hitam, kulit kepala
bersih, rambut tidak mudah dicabut, tidak
14

berbau
Wajah : Ovale
Mata : Konjungtiva palpebra anemis ( -/- ), kering,
sclera ikterik (-/-), reflek pupil positif, dan
isokor, koordinasi gerak mata simetris dan
mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas
Hidung : Simetri, tidak ada polip, tidak nampak
pernapasan cuping hidung, tidak ada
gangguan penciuman.
Telinga : Daun telinga simetris, tidak ada tanda
peradangan di telinga/ mastoid, terdapat
sedikit cerumen. Fungsi pendengaran baik.
Mulut : Bibir sumbing (-), lesi (-), caries (-),
stomatitis (-), Membran mukosa lembab.
Tidak ada gigi palsu
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar (T=1), tidak
ada nyeri tekan, terdapat distensi vena
jugularis
f. Thorax : Simetris
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya
penarikan paru, diaphragma,
napas yang tertinggal (-), tidak
terdapat retraksi otot-otot
bantu pernapasan tambahan
saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama
dengan dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Suara ketok sonor pada apeks
paru kanan dan kiri serta pekak
pada basal paru kanan
Auskulta : Vesikuler pada lapang paru
si kanan dan kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)

Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC-5


sebelah kiri
Perkusi : Pekak
Auskulta : Bunyi jantung I-II murni, bising
si (-)
g Abdomen : Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
.
Auskulta : Peristaltik (+) 5 x/menit
si
15

Palpasi : Supel, tidak ada ascites, hepar


tidak teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Tymphani
h Ekstremitas : Atas : Simetri, tidak ada oedema, (-).
. Kuku tidak mudah patah, tidak
ada kotoran pada sela-sela
kuku, LiLA: 20 cm, terpasang
infus Futrolit 20 tpm, kekuatan
otot tangan kanan/kiri: 5/5.
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-). Kuku
tidak mudah patah, tidak ada
kotoran pada sela-sela kuku,
kekuatan otot kaki kanan/kiri:
5/5.
i. Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah, terdapat
pembesaran skrotum dengan tipe hydrocel
Funiculus sinistra. Besar diameter 3,86
cm. Genitalia terpasang kateter urine no. 16

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 27 Maret 2017
Komponen Hasil Nilai Normal
pemeriksaaan
WBC 6.05 10e3/uL 3.70-10.1
NEU 2.97 49.1% 1.63-6.96
LYM 2.24 37.1% 1.09-2.99
MONO 0.390 6.46% 0.24-0.79
EOS 0.351 5.81% 0.30-0.44
BASO 0.093 1.54% 0.00-0.08
RBC 5.29 10e6/uL 4.06-4.69
HGB 16.2 g/dL 12.9-14.2
HCT 45.4 % 37.7-53.7
MCV 85.8 fL 81.1-96.0
MCH 30.6 pg 27.0-31.2
MCHC 35.7 g/dL 31.8-35.4
RDW 9.79 % 11.5-14.5
PLT 267 10e3/uL 155.-366.
MPV 5.78 fL 6.90-10.6
BUN 11 mg/dL 7-18
GLUC 78 mg/dL 75-115
CRE2 1.29 mg/dL 0.55-1.30
Na 140 mmol/L 135-155
K 4.5 mmol/L 3.5-5.5
Cl 94 mmol/L 94-111
HBsAg Neg Neg (-)
16

(-)
PPT 13.1 Detik 11.3-14.7
APTT 31.7 Detik 27.4-39.3
INR 1.04

b. Radiologi
1) USG tanggal 16 Maret 2017

Testis : Ukuran normal, tepi regular,


Dextra echostructure normoechoic, tidak
nampak lesi cyctic atau solid,
vascularisasi dalam batas normal, tidak
tampak calcifikasi, tidak tampak cairan
bebas di dalam tunika vaginalis
Testis : Tampak massa cystic, batas tegas
Sinistra ukuran 3.8 x 1.9 cm, terletak di cranial
testis. Ukuran testis normal, tepi regular,
echostructure normoechoic, tidak
tampak lesi cyctic atau solid,
vascularisasi dalam batas normal, tidak
tampak calcifikasi,
Kesan : Massa cystic skrotum sinistra suspek
funiculocele.
Kedua testis dalam batas normal.

6. Terapi
Selama dirawat, pasien mendapatkan terapi sebagai berikut:
a. Infus Futrolit 1500 cc/ 24 jam
b. Cefazolin 2x1 gram

B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TANDA
TANGA
17

1 Data Subyektif: Perubahan Ansietas


Pasien merasa cemas status
dengan kondisi kantong kesehatan
pelirnya yang semakin
membesar di saat mulai
memasuki usia pernikahan.
Baik pasien maupun ibunya
merasa takut, khawatir
abnormalitas kondisi
genitalianya akan
mempengaruhi proses
reproduksi pasien di
kemudian hari.

Data Obyektif:
Hasil pemeriksaan vital
sign: TD 140/86 mmHg;
Nadi 90 x/menit; RR 22
x/menit; Suhu 37 0C .
Pemeriksaan fisik genitalia
ditemukan terdapat
pembesaran skrotum
dengan tipe hydrocel
Funiculus sinistra. Besar
diameter 3,5 cm
2 Data Subyektif: Kesiapan
Pasien mengungkapkan meningkat
keinginan untuk sembuh. kan
Pasien mengungkapkan harapan
keinginan untuk mematuhi
program terapi dalam
mencapai tujuan
kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan
meningkatkan keyakinan
pada kesembuhan
penyakit.

Data Obyektif:
Pasien sedang
diprogramkan untuk
18

operasi Hydrocelectomy
pada 29 Maret 2016 di IBS
RSUD Banyumas
3 Data Subyektif: Kurang Gangguan
Pasien mengeluh merasa privasi rasa
tidak nyaman dengan nyaman
kondisi lingkungan, pasien
tidak dapat rileks, sulit
untuk tidur di malam hari

Data Obyektif:
-

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)

1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan:


Hydrocel ditandai dengan data subyektif Pasien mengatakan
merasa cemas dengan kondisi kantong pelirnya yang semakin
membesar di saat mulai memasuki usia pernikahan. Baik pasien
maupun ibunya merasa takut, khawatir abnormalitas kondisi
genitalianya akan mempengaruhi proses reproduksi pasien di
kemudian hari.

2. (00185) Kesiapan meningkatkan harapan ditandai dengan


data subyektif Pasien mengungkapkan keinginan untuk sembuh.
Pasien mengungkapkan keinginan untuk mematuhi program terapi
dalam mencapai tujuan kesembuhan. Pasien mengungkapkan
keinginan meningkatkan keyakinan pada kesembuhan penyakit.

3. (00214) Gangguan rasa nyaman b.d. Kurang privasi


ditandai dengan Pasien mengeluh merasa tidak nyaman dengan
kondisi lingkungan, pasien tidak dapat rileks, sulit untuk tidur di
malam hari.
19

D. NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama : Sdr. T No
pasien Me
Umur : 25 tahun Rua
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode Tanggal Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


NAND
A

00146 28 Maret Nursing Outcomes Classifications Nursing In


2017 (1211) Tingkat kecemasan Classificat
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama (6680) Mo
1 x 24 jam diharapkan tingkat cemas pasien Mem
berkurang dengan kriteria hasil sebagai berikut: Menc
Indikator Skala darah
Awa Akhir
Monit
l
Tidak Dapat Beristirahat 2 5 Monit
Rasa Takut Yang Disampaikan Secara 2 5
Lisan (5820) Pe
Perasaan Gelisah 2 5
Wajah Tegang 2 5 Bersi
Tekanan Darah 3 4 meya
Nadi 3 4 Nyata
Pernapasan 3 4
terha
Keterangan:
1 : Keluhan Ekstrim
Jelask
2 : Keluhan Berat terma
3 : Keluhan Sedang diras
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan Berik
diagn
progn
Kaji t
tingk

(5880) Tek
Perta
hati-h
Perta
Kuran
menc
maup
20

Berad
Yakin
keam
Ident
dimil
Intruk
mela
dalam

00185 28 Maret Nursing Outcomes Classifications Nursing In


2017 (0906) Pembuatan Keputusan Classificat
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama (5250) Du
1 x 24 jam diharapkan pasien mampu Keputusan
menentukan pilihan intervensi yang akan Ident
ditempuh untuk mengatasi masalah perse
kesehatannya dengan kriteria hasil sebagai peny
berikut: ruma
Indikator Skala Bantu
Aw Akhi
meng
al r
Mengidentifikasi informasi yang relevan 2 5 dalam
Mengidentifikasi alternative pilihan 2 5 untuk
Mengidentifikasi berbagai kemungkinan 1 5 keseh
akibat pilihan yang diambil
Mengidentifikasi sumberdaya yang 1 5
Inform
dibutuhkan berba
Mengidentifikasi kerangka waktu yang 1 5 yang
dibutuhkan Bantu
Mempertimbangkan alternative intervensi 1 5
Memilih di antara alternative 2 5 keunt
Keterangan: interv
1 : Keluhan Ekstrim Bang
2 : Keluhan Berat Fasili
3 : Keluhan Sedang
4 : Keluhan Ringan Kena
5 : Tidak ada keluhan yang
Jadila
pasie
Berik
perm
Dapa
ketika
Persia
menj
peraw
Beri d
21

00214 28 Maret Nursing Outcomes Classifications Nursing In


2017 (2009) Status Kenyamanan: lingkungan Classificat
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama (6482) Ma
1 x 24 jam diharapkan kenyamanan pasien Lingkunga
bertambah dengan kriteria hasil sebagai Pertim
berikut: pasie
Indikator Skala bebe
Awa Akhi
nyam
l r
Peralatan pribadi pasien berada dalan 3 5 Sedia
jangkauan mem
Suhu ruangan 2 3 istrira
Lingkungan yang kondusif untuk tidur 2 4
Adaptasi lingkungan yang dibutuhkan 2 4
Cipta
Pencahayaan ruangan 3 4 tenan
Privasi 3 4 Berik
Kontrol suara yang mengganggu 3 4
untuk
suhu
Keterangan:
Sesui
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu Posis
3 : Cukup terganggu mend
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Berik
relev
mana
pasie

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Sdr. T No. Rekam : 805944


pasien Medik
Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode TANGGAL TINDAKAN RESPON TANDA


NAND KEPERAWATAN TANGA
A N
00146 28 Maret Mengkaji tanda Pasien
2017 verbal dan non mengatakan
14.30 WIB verbal tingkat cemas dengan
kecemasan kondisi kantong
pelirnya yang
semakin
22

Menyatakan dengan membesar


jelas harapan Pasien berharap
terhadap pasien akan mendapat
kesembuhan
dengan berobat
di RSUD
Memberikan Banyumas.
informasi factual Pasien
terkait diagnosis, mengetahui
perawatan dan pengertian,
prognosis penyebab dan
program therapy
Meyakinkan yang dapat
keselamatan dan ditempuh pada
keamanan pasien penderita
Mengidentifikasi hydrocel.
support system yang Pasien
dimiliki pasien. mengatakan
merasa nyaman
jika
berkomunikasi
Mengajarkan pasien dengan ibu dan
cara melakukan saudara sepupu
relaksasi nafas perempuan
dalam, distraksi atau Pasien kooperatif
visualisasi. mengikuti latihan
teknik nafas
dalam
16.00 WIB Memonitor TD, HR, TD: 120/70
RR dan suhu mmHg; N: 72
Mencatat fluktuasi x/menit; RR: 18
tekanan darah x/menit; Suhu:
Monitor irama 36,6 0C,
jantung Irama nadi dan
Monitor kualitas nadi jantung regular.
23

00185 16.30 WIB Membantu pasien Pasien


untuk mengklarifikasi mempunyai
nilai dan harapan keyakinan setiap
dalam membuat penyakit pasti
keputusan untuk ada obatnya.
mengatasi masalah Pengobatan
kesehatannya. ditempuh sesuai
keyakinan ajaran
agama Islam.
Menginformasikan Memberikan
kepada pasien informasi
berbagai alternative alternative
intervensi yang antara tindakan
dapat ditempuh. aspirasi dan
operasi
Membantu pasien hydrocelectomi.
mengidentifikasi Pasien dapat
keuntungan dan menyebutkan
kerugian pilihan keuntungan dan
intervensi. kerugian dari
hydrocelectomi
Memfasisiltasi pasien Pasien sudah
dalam pengambilan memutuskan
keputusan untuk dilakukan
operasi
Mendapatkan hydrecelectomi
informed consent Pasien
memberikan
informed
consent.
00185 17.00 Melakukan persiapan Pasien sudah
perawatan pra dilakukan
operasi, pemeriksaan cek
darah rutin dan
Menganjurkan pasien EKG
untuk mulai puasa, Pasien
mengatakan
akan puasa mulai
jam 23.00
Daerah genital
Membantu pasien bersih, tidak ada
24

membersihkan lesi.
daerah genital

00214 19.00 WIB Mengatur tempat Pasien


tidur yang nyaman mengatakan
bagi pasien. merasa lebih
nyaman
Menyediakan privasi
saat pasien
membutuhkan
ketenangan dan Pasien terlihat
istrirahat. rileks,

Menciptakan
lingkungan yang
tenang.
25

F. EVALUASI

Nama : Sdr. T No. Rekam : 805944


pasien Medik
Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode TANGGAL EVALUASI TTD


NAND
A
00146 29 Maret S : Pasien mengatakan rasa cemas dan
2017 takutnya berkurang, setelah
14.00 WIB mengetahui
pengertian, penyebab dan program
therapy yang dapat ditempuh pada
penderita Hydrocel.
pasien mengatakan semalam dapat
beristirahat dengan lebih nyaman,
O : TD: 120/70 mmHg; N: 72 x/menit; RR:
18 x/menit; Suhu: 36,6 0C,
Irama nadi dan jantung regular.
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Aw Akhi Saat
al r ini
Tidak Dapat 2 5 5
Beristirahat
Rasa Takut Yang 2 5 5
Disampaikan Secara
Lisan
Perasaan Gelisah 2 5 5
Wajah Tegang 2 5 5
Tekanan Darah 3 4 5
Nadi 3 4 5
Pernapasan 3 4 5
P : Pertahankan intervensi
Dukung pasien dalam menemukan
support system selama menjalani
pengobatan dan atau perawatan.
00185 29 Maret S : Pasien berkeyakinan setiap penyakit
2017 pasti ada obatnya. Pasien mengatakan
14.00 WIB memilih dan telah siap untuk
dilakukan operasi hydrocelectomi.
Pasien mengatakan siap mematuhi
26

segala prosedur yang akan dilakukan


untuk mengobati penyakitnya.
O : Pasien memberikan persetujuan
dalam lembar informed consent.
Pasien terlihat optimis menjalani
program therapi
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Aw Akhi Saat
al r ini
Mengidentifikasi 2 5 5
informasi yang
relevan
Mengidentifikasi 2 5 5
alternative pilihan
Mengidentifikasi 1 5 5
berbagai
kemungkinan akibat
pilihan yang diambil
Mengidentifikasi 1 5 4
sumberdaya yang
dibutuhkan
Mengidentifikasi 1 5 5
kerangka waktu yang
dibutuhkan
Mempertimbangkan 1 5 5
alternative intervensi
Memilih di antara 2 5 5
alternative
P : Pertahankan intervensi
Berikan dukungan psikologis selama
pasien dirawat.
Libatkan support system yang dimiliki
pasien.
00214 29 Maret S : Pasien mengatakan merasa lebih
2017 nyaman, pasien mengatakan menjaga
14.30 WIB privasi hanya dapat dilakukan dengan
menutup korden. Suara bising dan
rintihan pasien masih terdengar, suhu
ruangan terasa panas saat siang hari.
O : Pasien terlihat rileks dengan posisi
tidur semi fowler, barang pribadi
pasien diletakkan di laci lemari dan
didekatkan ke pasien.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Skala
27

Aw Akhi Saat
al r ini
Peralatan pribadi 3 5 5
pasien berada dalan
jangkauan
Suhu ruangan 2 3 2
Lingkungan yang 2 4 3
kondusif untuk tidur
Adaptasi lingkungan 2 4 4
yang dibutuhkan
Pencahayaan 3 4 4
ruangan
Privasi 3 4 4
Kontrol suara yang 3 4 3
mengganggu
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen lingkungan: kenyamanan
pasien
Ciptakan suasana tenang di ruang
perawatan
Sediakan privasi yang adekuat selama
pasien membutuhkan.
28

A. PENGKAJIAN LANJUTAN

Tanggal : 29 Maret 2017


Jam : 15.00 WIB

1. Riwayat penyakit sekarang


Pada tanggal 29 Maret 2017 Pasien mengatakan telah
selesai menjalani operasi hari ini jam 09.00 pagi. Pasien dilakukan
operasi hydrocelectomy di IBS RSUD Banyumas. Pasien saat sudah
kembali ke ruang Dahlia dan dirawat dengan diagnose medis post
operasi Hydrocelectomy Ligasi Funiculus Sinistra. Pasien
mendapatkan terapi cairan RL 1500 cc/ 24 jam, Cefazolin 2x1
gram, Ketorolac 3x30 mg, Ranitidin 3x1 ampul.

2. Domain Kenyamanan

1) Kenyamanan Fisik
Pasien terlihat menahan nyeri, VAS nyeri sedang. Pasien
mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan insisi (inguinal
sinistra), berlansung setiap saat, rasa seperti diiris, terasa
sengkring-sengkring, nyeri tidak menjalar. Nyeri bertambah
ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.

3. Domain Keamanan/ Perlindungan

1) Infeksi
Pasien post operasi ligase funikulus sinistra e.c hydrocel,
terdapat luka operasi pada inguinal sinistra, daerah sekitar luka
bersih tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan, luka
tertutup kasa dan hypafix, tidak terpasang drain. Genitalia
terpasang kateter urine no. 16
4. Pemeriksaan fisik
a Keadaan : Lemah
. umum
b Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
.
c Tanda-tanda : Tekanan darah : 120/76 mmHg
. vital
Nadi : 70 x/menit

RR : 22 x/menit

Suhu : 37 0C

d Thorax : Simetris
.
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya
29

penarikan paru, diaphragma,


napas yang tertinggal (-), tidak
terdapat retraksi otot-otot
bantu pernapasan tambahan
saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama
dengan dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Sonor
Auskulta : Vesikuler pada lapang paru
si kanan dan kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)

Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC-5


sebelah kiri
Perkusi : Pekak
Auskulta : Bunyi jantung I-II murni, bising
si (-)
e Abdomen : Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
.
Auskulta : Peristaltik (+) 5 X/menit
si
Palpasi : Supel, tidak ada ascites, hepar
tidak teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Tymphani
f. Ekstremitas : Atas : Simetri, tidak ada oedema, (-).
Terpasang infus RL 20 tpm,
kekuatan otot tangan
kanan/kiri: 5/5.
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-).
Kekuatan otot kaki kanan/kiri:
5/5.
g Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah, terdapat
. luka operasi pada inguinal sinistra, daerah
sekitar luka bersih tidak ada perdarahan,
tidak ada kemerahan, tidak terpasang drain.
Genitalia terpasang kateter urine no. 16
30

B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOG PROBLE TT
I M D
1 Data Subyektif: Agen Nyeri
Pasien mengatakkan nyeri pada Injury Akut
daerah yang dilakukan insisi fisik
(inguinal sinistra), berlansung setiap
saat, rasa seperti diiris, terasa
sengkring-sengkring, nyeri tidak
menjalar. Nyeri bertambah ketika
bergerak. Skala nyeri pasien 5

Data Obyektif:
Ekspresi wajah pasien menahan
nyeri, VAS nyeri sedang.

2 Data Subyektif: Prosedur Risiko


Pasien mengatakkan telah menjalani Invasif infeksi
operasi.

Data Obyektif:
Pasien telah dilakukan operasi
hydrocelectomy di IBS RSUD
Banyumas pada tanggal 29 Maret
2017 pukul 09.00
Pemeriksaan fisik ditemukan
terdapat luka operasi pada inguinal
sinistra, daerah sekitar luka bersih
tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan, luka tertutup kasa dan
hypafix, tidak terpasang drain.
31

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik ditandai dengan data
subyektif Pasien mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan
insisi (inguinal sinistra), berlansung setiap saat, rasa seperti diiris,
terasa sengkring-sengkring, nyeri tidak menjalar. Nyeri
bertambah ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.

2. (00004) Risiko infeksi faktor risiko tindakan invasif


32

D. NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama : Sdr. T No.


pasien Med
Umur : 25 tahun Rua
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode Tanggal Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


NAND
A

00132 29 Maret Nursing Outcomes Classifications Nursing Inte


2017 (2102) Tingkat Nyeri Classificatio
Setelah dilakuan intervensi keperawatan (6680) Moni
selama 1 x 24 jam diharapkan nyeri pasien Memoni
akan berkurang dari skala 5 menjadi skala 3 suhu
dengan kriteria hasil sebagai berikut: Mencata
Indikator Skala darah
Awal Akhir
Monitor
Nyeri yang dilaporkan 2 5
Panjang episode nyeri 2 5 Monitor
Memegang are nyeri 2 5
Ekspresi wajah 2 5
(1400) Mana
Frekuensi nafas 2 5
Tekanan darah 2 5 Lakukan
Heart rate 2 5 secara k
Keterangan:
lokasi, k
1 : Keluhan Ekstrim
2 : Keluhan Berat frekuen
3 : Keluhan Sedang nyeri.
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan
Observa
adanya
Kaji pen
lalu.
Evaluas
terhada
dapat m
Kolabor
analges

(2210) Admi
Evaluas
dirasaka
pengkaj
33

Pilih dan
nyeri (fa
farmako
persona
Cek adv
meliput
analget
Cek ada
obat.
Tentuka
(narkoti
berdasa
nyeri.
Monitor
dan set
analget
Berikan
waktu p
Berikan
aseptic.
Evaluas
pember
Evaluas
nyeri
Tingkatk
nyeri no

00185 29 Maret Nursing Outcomes Classifications Nursing Inte


2017 (1924) Kontrol infeksi: proses infeksi Classificatio
Setelah dilakuan intervensi keperawatan (6550) Perlin
selama 3 x 24 jam diharapkan pasien Memoni
terbebas dari tanda-tanda infeksi dengan Mengaja
kriteria hasil sebagai berikut: kebersih
Indikator Skala kontam
Aw Akhi
Memoni
al r
Mengidentifikasi factor resiko infeksi 2 5 indikato
Mengidintifikasi aktivitas yang dapat 2 5 infeksi (
memperbesar factor risiko Atur kun
Mempertahakan kebersihan area luka 1 5
Tingkatk
operasi
Melakukan standar precaution sesuai 1 5 yang cu
jenis proses infeksi Berikan
Memonitor adanya tanda-tanda infeksi 1 5 yang m
34

Keterangan: Berikan
1 : Tidak pernah program
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Secara konsisten

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Sdr. T No. Rekam : 805944


pasien Medik
Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode TANGGAL TINDAKAN RESPON TANDA


NAND KEPERAWATAN TANGA
A N
00132 29 Maret Memonitor TD, HR, TD: 120/74
2017 RR dan suhu mmHg; N: 75
15.30 WIB Mencatat fluktuasi x/menit; RR: 20
tekanan darah x/menit; Suhu:
Monitor irama 36,0 0C,
jantung Irama nadi dan
Monitor kualitas nadi jantung regular.
16.00 WIB Lakukan pengkajian Pasien
nyeri secara mengatakkan
komprehensif nyeri pada
meliputi, lokasi, daerah yang
karakteristik, onset, dioperasi, nyeri
frekuensi, kualitas berlansung
beratnya nyeri. setiap saat, rasa
seperti diiris,
terasa
sengkring-
sengkring, nyeri
tidak menjalar.
Nyeri bertambah
Memberikan ketika bergerak.
analgetik ketorolac Skala nyeri
3x30 mg. pasien 5
Obat masuk
Evaluasi kemampuan lewat selang
35

pasien terhadap injection plug,


tindakan yang yang reaksi alergi (-)
dapat menurunkan Pasien
nyeri. mengatakan mau
diajarkan teknik
relaksasi
distraksi dan
terapi music.
17.00 WIB Mengevaluasti Pasien
tingkat nyeri pasien mengatakkan
nyeri berkurang.
Skala nyeri
pasien 3
Mengajarkan pasien
teknik relaksasi Pasien kooperatif
distraksi dan mampu
melakukan
kegiatan dengan
baik.
00004 18.00.WIB Memonitor adanya Luka daerah
infeksi operasi bersih,
tidak ada
kemerahan, tidak
ada bengkak,
Mengajarkan pada Pasien
pasien kebersihan mengatakan
dan cara menjaga akan menjaga
kontaminasi area daerah insisi dari
insisi air atau benda-
benda kotor
sampai saat
Menganjurkan pasien dilakukan
untuk diet tinggi perawatan luka.
kalori tingi protein Pasien
Atur kunjungan mengatakan
pasien akan
Tingkatkan asupan meningkatkan
nutrisi yang cukup asupan nutrisi
Mengajarkan
pada pengunjung
pasien untuk
Memberikan
melakukan teknik
36

Cefazolin 2x1 gram cuci tangan yang


benar.
Obat masuk pada
pasien dengan
rute IV lewat
selang injection
plug, reaksi
alergi (-).
37

F. EVALUASI

Nama : Sdr. T No. Rekam : 805944


pasien Medik
Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis : Laki-laki
Kelamin

Kode TANGGAL EVALUASI TTD


NAND
A
00146 30 Maret S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
2017 skala 3
14.30 WIB O : TD: 120/74 mmHg; N: 75 x/menit; RR:
20 x/menit; Suhu: 36,0 0C,
Irama nadi dan jantung regular.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Skala
Aw Akhi Saat
al r ini
Nyeri yang 2 5 4
dilaporkan
Panjang episode 2 5 4
nyeri
Memegang are 2 5 5
nyeri
Ekspresi wajah 2 5 4
Frekuensi nafas 2 5 5
Tekanan darah 2 5 5
Heart rate 2 5 5
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri:
Administrasi analgetik
Ajarkan teknik distraksi
00185 30 Maret S : Pasien mengatakan akan menjaga
2017 daerah operasi dari kontaminasi, akan
14.30 WIB meningkatkan asupan nutrisi, dan
memonitor adanya keluhan infeksi.
O : Luka bersih tidak ada kemerahan,
tidak ada bengkak.
38

Pasien diperbolehkan pulang oleh DPJP


dan akan disarankan untuk control ke
Poli bedah 1 minggu lagi
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Aw Akhi Saat
al r ini
Mengidentifikasi 2 5 5
factor resiko
infeksi
Mengidintifikasi 2 5 5
aktivitas yang
dapat
memperbesar
factor risiko
Mempertahakan 1 5 5
kebersihan area
luka operasi
Melakukan 1 5 5
standar
precaution sesuai
jenis proses
infeksi
Memonitor 1 5 5
adanya tanda-
tanda infeksi
P : Pertahankan intervensi
Ajarkan pasien menjaga kebersihan
area operasi
Fasilitasi discharge planning

Anda mungkin juga menyukai