ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. T DENGAN HIDROKEL
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS
oleh:
UMAR AKHSANI
I4B016054
2017
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.
DAFTAR ISI......................................................................................i
A. PENGKAJIAN.............................................................................1
1. Identitas Pasien...................................................................1
2. Riwayat Kesehatan..............................................................1
a. Keluhan utama.................................................................1
b. Domain Nutrisi.................................................................2
h. Domain Seksualitas.........................................................6
l. Domain Kenyamanan.......................................................8
2
3
4. Pemeriksaan Fisik................................................................8
5. Pemeriksaan Penunjang.......................................................9
6. Terapi.................................................................................10
B. ANALISIS DATA.......................................................................11
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)12
1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel.
..........................................................................................12
2. Domain Kenyamanan.....................................................20
4. Pemeriksaan fisik...........................................................20
B. ANALISIS DATA.......................................................................21
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN.....................................................22
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik............................22
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Sdr. T DENGAN HIDROKEL
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 Maret 2017
Jam : 14.00 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. T
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Terakhir
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sangreman, RT.03/RW. 13, Rawalo,
Banyumas.
No. RM : 805944
Diagnosa Medis : Hidrocele Funiculus Sinistra
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan skrotumnya semakin membesar.
1) Kesadaran Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang
berharga dalam kesehatan. Oleh sebab itu pasien ikut dalam
program pemerintah tentang jaminan kesehatan nasional.
Pasien jarang mengalami sakit selama di rumah. Tidak ada
riwayat sakit berat ataupun kecelakaan yang menyebabkan
pasien absen lama dalam bekerja maupun sekolah. Pasien
mengatakan hal ini terjadi karena pasien rajin berolah raga
dan dapat mengatur aktivitas dan istirahat dalam menjalani
hidupnya.
2) Manajemen Kesehatan
Pasien menjaga kesehatan dengan rajin berolah
raga.Pasien jarang mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep
dari dokter. Pasien juga mengatakan kurang begitu mengerti
tentang penyakit yang kini dideritanya saat ini. Pasien
belum pernah mencari upaya kesehatan terhadap keluhan
yang kini dideritanya, karena selain alasan privasi, pasien
juga tidak pernah mengakses informasi tentang kesehatan.
Saat ini pasien berobat dengan menggunakan layanan BPJS
penerima bantuan iuran (PBI) yang diselenggarakan
pemerintah.
b. Domain Nutrisi
1) Ingesti
Sebelum sakit, pasien mengatakan makan 3 kali
sehari (pagi, siang dan malam) dengan menu nasi, sayur
dan lauk pauk seadanya. Tidak ada suplemen tambahan
yang dikonsumsi pasien. Selama sakit pasien tetap makan
dengan menu yang disediakan rumah sakit. Pasien
menghabiskan porsi menu yang disajikan di rumah sakit.
6
2) Digesti
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang
menggaggu aktivitas fisik dan kimiawi dalam mengubah
makanan menjadi substansi yang dapat digunakan dalam
tubuh. Pasien dapat makan dan mengunyah makanan
dengan baik.
3) Absorpsi
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang
menggaggu aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan
tubuh. Pasien tidak memiliki riwayat sakit magh dan saat ini
pasien tidak mengalami diare.
4) Metabolisme
Tidak ada riwayat gangguan penyakit atau organ yang
mengganggu proses metabolisme nutrisi. Pasien tidak
menderita DM, tidak mempunyai riwayat ikterik serta tidak
mempunyai riwayat gangguan fungsi hati.
5) Hidrasi
Pasien minum 7 8 gelas / hari. Jenis minuman yaitu
air putih dan diselingi teh atau kopi. Pasien tidak
mengkonsumi minuman beralkohol ataupun minuman
energy yang dijual di took-toko. Saat ini pasien masih
menjali pola yang sama. Selama dirawat pasien tidak
mengkonsumsi kopi. Kebutuhan cairan elektrolit pasien
dicukupi dengan cairan oral dan parenteral futrolit 1500
cc/24 jam.
1) Fungsi Urinary
Sebelum sakit, Pasien BAK lancar 5-6 x/hari, tidak ada
keluhan rasa sakit selama BAK, warna urine kekuningan atau
strawmat, bau khas dan tidak ada darah. Selama dirawat
pola BAK pasien mengalami perubahan karena saat ini
pasien dipasang kateter nomor 16, produk urine (+) sekitar
1200 cc/24 jam, warna strawmat, tidak ada darah. Pasien
mengatakan saat ini merasa tidak nyaman dengan kateter
yang terpasang pada saluran kencingnya. Pasien mengeluh
nyeri jika bergerak atau berpindah tempat.
3) Fungsi Integumen
Tidak ada lesi pada kulit, kulit utuh, warna sawo
matang, tidak ada dekubitus. Keluar keringat dari tubuh
pasien. Pasien mengatakan hal ini terjadi akibat suhu
ruangan terlalu panas.
4) Fungsi Pernafasan
Pasien bernafas dengan RR 22 x/menit. Tidak terlihat
adanya penarikan paru, diaphragma, napas yang tertinggal
(-), tidak terdapat retraksi otot-otot bantu pernapasan
tambahan saat bernapas. Focal fremitus sinistra sama
dengan dekstra, krepitasi (-).Suara ketok sonor pada apeks
paru kanan dan kiri serta pekak pada basal paru kanan,
auskultasi vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri,
1) Tidur/ Istirahat
Sebelum sakit, pasien tidur selama kurang lebih 7 jam
(21.00 WIB s.d 05.00 WIB) dengan kualitas tidur yang
nyenyak. Selama sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien
mengatakan tidurnya tidak begitu nyenyak karena
kurangnya rasa nyaman dengan privasi dan lingkungan
perawatan saat ini. Meskipun tetap tidur 7 jam/ hari namun
pasien kadang-kadang terbangun saat ada pasien baru
datang di Ruang Dahlia atau pasien yang mengerang
kesakitan karena penyakitnya.
3) Keseimbangan Energi
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot serta
keletihan yang eksrim pada dirinya.
5) Perawatan Diri
Pasien mengatakan dengan adanya kateter yang
terpasang pada saluran kencing, pasien merasa terganggu
untuk melakukan aktifitas dasar dan latihannya. Pasien
membutuhkan sedikit bantuan untuk memenuhi ADL nya.
Pasien dapat makan, mandi dan melakukan aktivitas
toileting dengan sedikit bantuan dari ibunya.
Sebelum Sakit Setelah Keterangan
Sakit
Kemampuan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 : tergantung total
perawatan diri
Makan/minum 1: dibantu orang lain
dan alat
Mandi 2: dibantu orang lain
Toileting 3: Alat bantu
Berpakaian 4: mandiri
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
1) Perhatian (Atensi)
Pasien memeprhatikan perawat dan melakukan kontak
mata saat dilakukan anamnesa.
2) Orientasi
Pasien mampu menyebutkan nama, alamat dengan
benar. Pasien mengatakan hari ini adalah Selasa tanggal 28
Maret 2017. Pasien mengatakan saat ini dirawat di ruang
dahlia RSUD Banyumas
3) Sensasi Persepsi
Sensori pasien terhadap stimulus baik. Pasien mampu
membaca dan mendengar dengan baik. Pasien tidak
mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, berbicara,
mengingat dan menyampaikan rangkaian kalimat dengan
baik dan dapat dipahami.
4) Kognisi
Pasien merupakan orang yang tidak mudah marah.
Pasien tidak mengalami kebingungan (konfusi) saat
berbincang dengan perawat atau mahasiswa. Pasien mampu
mengingat rangkaian peristiwa di masa lampau. Pasien
9
5) Komunikasi
Pasien mampu mengutarakan maksud dan tujuan
dalam pembicaraan dengan orang lain. Pasien berbicara
dengan menggunakan bahasa Jawa. Ibu pasien mengatakan
pasien adalah tipe orang yang mudah bergaul.
1) Konsep Diri
Pasien mengatakan sebagai seorang laki-laki dia harus
menjaga kesehatan karena dia akan menjadi seoran kepala
rumah tangga. Pasien menganggap bahwa sakit yang
dideritanya saat ini mengganggu aktifitasnya sehingga
pasien berharap penyakitnya ini dapat diobati. Pasien
mengungkapkan keinginan untuk sembuh. Pasien
mengungkapkan keinginan untuk mematuhi program terapi
dalam mencapai tujuan kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan meningkatkan keyakinan pada
kesembuhan penyakit.
2) Harga Diri
Pasien merasa tidak percaya diri ketika melihat
kantong pelirnya yang mempunyai bentuk berbeda dengan
orang lain apalagi pasien mengatakan mempunyai rencana
menikah tahun depan sehingga dia memutuskan untuk
berobat.
3) Citra Tubuh
Pasien mengalami hidrokel funikulus sinistra yang
membuat kantong pelirnya berbeda dengan orang lain.
Pasien merasa perlu untuk mencari pengobatan karena bila
tidak disembuhkan, justru akan membuat kepercayaan diri
akan bentuk tubuh pasien berkurang. Skrotum merupakan
area privasi yang selalu tertutup, jadi hanya pasien dan ibu
pasien yang melihat kondisi ini.
2) Hubungan Keluarga
Pasien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara.
Pasien saat ini tinggal bersama ibunya. Ayah pasien sudah
meninggal. Ibu pasien mengatakan, pasien adalah seorang
anak yang taat kepada orang tua. Hubungan dengan
saudara kandung pasien berjalan baik.
3) Performa Peran
Pasien adalah satu-satunya anak laki-laki dalam
keluarganya. Pasien mengatakan sangat menyayangi Ibunya
serta saudara-saudaranya. Pasien mengatakan akan lebih
semangat dalam bekerja dan berharap kelak dapat
merawat ibunya dengan lebih baik. Ibu pasien mengatakan
selalu mendoakan pasien agar dapat segera sembuh dari
penyakitnya dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Genogram
Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal
h. Domain Seksualitas
1) Identitas Seksual
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun.
Pasien berharap mampu menjadi seorang laki-laki yang
tangguh dan bertanggung jawab.
2) Fungsi Seksual
Pasien mengatakan sudah pernah mimpi basah, fungsi
ereksi (+). Terdapat pembesaran skrotum kiri diameter
3,8 cm.
11
3) Reproduksi
Pasien belum menikah
2) Respon Koping
Pasien belum menikah, namun sudah memiliki teman
dekat wanita. Pasien merasa khawatir dengan pembesaran
kantong pelirnya akan mempengaruhi kemampuan
reproduksinya saat sudah menikah nanti. Ibu pasien merasa
cemas dengan kondisi anaknya yang mulai memasuki usia
pernikahan.
Sejak menderita sakit ini, pasien berharap akan
mendapatkan kesembuhan dengan dilakukan operasi. Jika
pasien mempunyai masalah dalam hidupnya, pasien selalu
bercerita dengan orang terdekatnya yaitu saudara
perempuan dan Ibunya. Pasien tidak lupa pasien berdo'a
kepada Allah SWT. Pasien merasa lebih tenang setelah ia
menceritakan segala perasaan serta keluh kesahnya.
3) Stres Neurobehavioral
(-)
1) Nilai
Secara umum, pasien merasa bersyukur dengan
kehidupannya. Meskipun dengan segala keterbatasan,
pasien tetap semangat dalam menjalani kehidupannya.
Tidak ada nilai yang bertentangan pada program therapy
yang akan dijalani. Pasien mengatakan sebagai manusia,
wajib hukumnya terus berikhtiar termasuk untuk
memperoleh kesehatan dan hasilnya adalah kekuasaan
Allah SWT.
2) Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan didalam
Islam diajarkan bahwa setiap ada masalah manusia
diharuskan memohon doa dan perlindungan hanya kepada
Allah. Islam mengajarkan bahwa barang siapa berdoa
12
1) Infeksi
Pasien terpasang DC no 16 dan terpasang infus futrolit
20 tpm. Tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, panas (-),
kelainan fungsi (-).
2) Cidera Fisik
Tidak ada lesi pada tubuh pasien, pasien mampu
melakukan mobilisasi dengan sedikit bantuan, tidak ada
decubitus, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5.
Skor risiko jatuh 0.
3) Perilaku kekerasan
Pasien seorang yang tidak suka marah, humoris.
Riwayat konflik fisik dengan sebaya tidak ada. Riwayat
perilaku kekerasan (-), riwayat suicide (-).
4) Bahaya Lingkungan
(-)
6) Termoregulasi
0
Pasien suhu tubuh normal, Suhu: 37 C. pasien
berkeringat dengan wajar. Diaphoresis (-).
l. Domain Kenyamanan
1) Kenyamanan Fisik
Pasien mengalami pembesaran skrotum sinistra, nyeri
tekan (-), terasa tidak nyaman saat berjalan. Pasien
sekarang terpasang DC No. 16, pasien mengatakan terasa
nyeri jika selang DC tertarik saat bergerak, skala nyeri 3.
13
2) Kenyamanan Lingkungan
Pasien mengeluh merasa tidak nyaman dengan
kondisi lingkungan, pasien tidak dapat rileks, sulit untuk
tidur di malam hari.
3) Kenyamanan Sosial
Pasien tidak mengalami hambatan dalam bergaul di
masyarakat. Pasien merasa nyaman dalam berinteraksi
social. Isolasi social (-).
1) Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir genap 9 bulan
dari usia kandungan. Pasien saat ini 25 tahun TB: 155 cm,
BB: 45 Kg, IMT: 18, LiLA: 20 cm. Ciri-ciri fisik seksualitas
sesuai dengan usianya.
2) Perkembangan
Pasien memahami pengamalan ajaran agama, pasien
sudah memasuki dunia kerja, sudah berencana memiliki
pasangan hidup di tahu depan. Pasien mulai belajar hidup
berkeluarga dari kakak perempuannya. Pasien aktif berperan
dalam kegiatan di masyarakat, mencari kelompok sosial
yang menyenangkan yaitu lingkunga RT.
4. Pemeriksaan Fisik
a Keadaan : Baik
. umum
b Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
.
c Tanda-tanda : Tekanan darah : 120/76 mmHg
. vital
Nadi : 70 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
berbau
Wajah : Ovale
Mata : Konjungtiva palpebra anemis ( -/- ), kering,
sclera ikterik (-/-), reflek pupil positif, dan
isokor, koordinasi gerak mata simetris dan
mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas
Hidung : Simetri, tidak ada polip, tidak nampak
pernapasan cuping hidung, tidak ada
gangguan penciuman.
Telinga : Daun telinga simetris, tidak ada tanda
peradangan di telinga/ mastoid, terdapat
sedikit cerumen. Fungsi pendengaran baik.
Mulut : Bibir sumbing (-), lesi (-), caries (-),
stomatitis (-), Membran mukosa lembab.
Tidak ada gigi palsu
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar (T=1), tidak
ada nyeri tekan, terdapat distensi vena
jugularis
f. Thorax : Simetris
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya
penarikan paru, diaphragma,
napas yang tertinggal (-), tidak
terdapat retraksi otot-otot
bantu pernapasan tambahan
saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama
dengan dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Suara ketok sonor pada apeks
paru kanan dan kiri serta pekak
pada basal paru kanan
Auskulta : Vesikuler pada lapang paru
si kanan dan kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 27 Maret 2017
Komponen Hasil Nilai Normal
pemeriksaaan
WBC 6.05 10e3/uL 3.70-10.1
NEU 2.97 49.1% 1.63-6.96
LYM 2.24 37.1% 1.09-2.99
MONO 0.390 6.46% 0.24-0.79
EOS 0.351 5.81% 0.30-0.44
BASO 0.093 1.54% 0.00-0.08
RBC 5.29 10e6/uL 4.06-4.69
HGB 16.2 g/dL 12.9-14.2
HCT 45.4 % 37.7-53.7
MCV 85.8 fL 81.1-96.0
MCH 30.6 pg 27.0-31.2
MCHC 35.7 g/dL 31.8-35.4
RDW 9.79 % 11.5-14.5
PLT 267 10e3/uL 155.-366.
MPV 5.78 fL 6.90-10.6
BUN 11 mg/dL 7-18
GLUC 78 mg/dL 75-115
CRE2 1.29 mg/dL 0.55-1.30
Na 140 mmol/L 135-155
K 4.5 mmol/L 3.5-5.5
Cl 94 mmol/L 94-111
HBsAg Neg Neg (-)
16
(-)
PPT 13.1 Detik 11.3-14.7
APTT 31.7 Detik 27.4-39.3
INR 1.04
b. Radiologi
1) USG tanggal 16 Maret 2017
6. Terapi
Selama dirawat, pasien mendapatkan terapi sebagai berikut:
a. Infus Futrolit 1500 cc/ 24 jam
b. Cefazolin 2x1 gram
B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TANDA
TANGA
17
Data Obyektif:
Hasil pemeriksaan vital
sign: TD 140/86 mmHg;
Nadi 90 x/menit; RR 22
x/menit; Suhu 37 0C .
Pemeriksaan fisik genitalia
ditemukan terdapat
pembesaran skrotum
dengan tipe hydrocel
Funiculus sinistra. Besar
diameter 3,5 cm
2 Data Subyektif: Kesiapan
Pasien mengungkapkan meningkat
keinginan untuk sembuh. kan
Pasien mengungkapkan harapan
keinginan untuk mematuhi
program terapi dalam
mencapai tujuan
kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan
meningkatkan keyakinan
pada kesembuhan
penyakit.
Data Obyektif:
Pasien sedang
diprogramkan untuk
18
operasi Hydrocelectomy
pada 29 Maret 2016 di IBS
RSUD Banyumas
3 Data Subyektif: Kurang Gangguan
Pasien mengeluh merasa privasi rasa
tidak nyaman dengan nyaman
kondisi lingkungan, pasien
tidak dapat rileks, sulit
untuk tidur di malam hari
Data Obyektif:
-
Nama : Sdr. T No
pasien Me
Umur : 25 tahun Rua
Jenis : Laki-laki
Kelamin
(5880) Tek
Perta
hati-h
Perta
Kuran
menc
maup
20
Berad
Yakin
keam
Ident
dimil
Intruk
mela
dalam
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
membersihkan lesi.
daerah genital
F. EVALUASI
Aw Akhi Saat
al r ini
Peralatan pribadi 3 5 5
pasien berada dalan
jangkauan
Suhu ruangan 2 3 2
Lingkungan yang 2 4 3
kondusif untuk tidur
Adaptasi lingkungan 2 4 4
yang dibutuhkan
Pencahayaan 3 4 4
ruangan
Privasi 3 4 4
Kontrol suara yang 3 4 3
mengganggu
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen lingkungan: kenyamanan
pasien
Ciptakan suasana tenang di ruang
perawatan
Sediakan privasi yang adekuat selama
pasien membutuhkan.
28
A. PENGKAJIAN LANJUTAN
2. Domain Kenyamanan
1) Kenyamanan Fisik
Pasien terlihat menahan nyeri, VAS nyeri sedang. Pasien
mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan insisi (inguinal
sinistra), berlansung setiap saat, rasa seperti diiris, terasa
sengkring-sengkring, nyeri tidak menjalar. Nyeri bertambah
ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.
1) Infeksi
Pasien post operasi ligase funikulus sinistra e.c hydrocel,
terdapat luka operasi pada inguinal sinistra, daerah sekitar luka
bersih tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan, luka
tertutup kasa dan hypafix, tidak terpasang drain. Genitalia
terpasang kateter urine no. 16
4. Pemeriksaan fisik
a Keadaan : Lemah
. umum
b Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
.
c Tanda-tanda : Tekanan darah : 120/76 mmHg
. vital
Nadi : 70 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
d Thorax : Simetris
.
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya
29
B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOG PROBLE TT
I M D
1 Data Subyektif: Agen Nyeri
Pasien mengatakkan nyeri pada Injury Akut
daerah yang dilakukan insisi fisik
(inguinal sinistra), berlansung setiap
saat, rasa seperti diiris, terasa
sengkring-sengkring, nyeri tidak
menjalar. Nyeri bertambah ketika
bergerak. Skala nyeri pasien 5
Data Obyektif:
Ekspresi wajah pasien menahan
nyeri, VAS nyeri sedang.
Data Obyektif:
Pasien telah dilakukan operasi
hydrocelectomy di IBS RSUD
Banyumas pada tanggal 29 Maret
2017 pukul 09.00
Pemeriksaan fisik ditemukan
terdapat luka operasi pada inguinal
sinistra, daerah sekitar luka bersih
tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan, luka tertutup kasa dan
hypafix, tidak terpasang drain.
31
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik ditandai dengan data
subyektif Pasien mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan
insisi (inguinal sinistra), berlansung setiap saat, rasa seperti diiris,
terasa sengkring-sengkring, nyeri tidak menjalar. Nyeri
bertambah ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.
(2210) Admi
Evaluas
dirasaka
pengkaj
33
Pilih dan
nyeri (fa
farmako
persona
Cek adv
meliput
analget
Cek ada
obat.
Tentuka
(narkoti
berdasa
nyeri.
Monitor
dan set
analget
Berikan
waktu p
Berikan
aseptic.
Evaluas
pember
Evaluas
nyeri
Tingkatk
nyeri no
Keterangan: Berikan
1 : Tidak pernah program
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Secara konsisten
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI