Anda di halaman 1dari 20

Laporan

DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK,MEDAN


SUMATERA UTARA
(PENGENDALIAN MUTU MIE INSTAN)
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH :

PARDAMAIAN SINAGA 14 833 0170


NADIA TANJUNG 14 833 0016

UNIVERSITAS MEDAN AREA


MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT senantiasa selalu memberikan taufiq dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya kami selaku mahasiswa yang mengikuti Program Sarjana pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis bidang khusus Akuntansi diberikan tugas khusus untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan, sebagai salah satu persyaratan untuk
melengkapi tugas laporan yang dimaksudkan, maka kami menulis sebuah judul
Pengendalian Mutu Mie Instan.
Laporan ini ditulis berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil kunjungan serta
informasi dari referensi bacaan lainnya yang mendukung. Pada struktur pembahasan
tulisan ini berkemungkinan jauh dari sasaran dan kesempurnaan yang diharapkan , maka
kami selaku penulis mengharapkan respon yang positif agar tulisan ini akan lebih spesifik
dan terstruktur.
Kiranya atas sumbangsih fikiran baik dari dosen pembimbing, maupun rekan-rekan
seprofesi diucapkan terima kasih.

Medan, 6 Juni 2017


Hormat Kami,

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan Pengajaran Tinggi merupakan Penangung Jawab bagi
terbentuknya manusia yang memiliki kecakapan dalam ilmu pengetahuan, mengabdi
kepada masyarakat sehinga dapat berperan serta dalam mewujudkan masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur. Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut,
berbagai bentuk usaha atau kegiatan ilmiah dilakukan oleh Perguruan Tinggi maupun
masyarakat. Salah satunya dalam kegiatan ilmiah yang diterapkan dalam dunia
industri yaitu melakukan kegiatan kunjungan / filltrip (Praktek kerja Industri).
Kunjungan keperusahaan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan melakukan praktek kerja pada lembagalembaga yang relevan
dalam bidang agribisnis atau industri pengolahan hasil industri. Bentuk bagian yang
dilakukan adalah mengikuti semua aktifitas atau kegiatan di lokasi Perusahaan.
Kunjungan ke perusahaan merupakan syarat yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
memenuhi mata kuliah Kewirausahaan. Kunjungan keperusahaan ini untuk
melengkapi pengetahuan mengenai dunia industri yang sebenarnya merupakan bentuk
nyata dari teoriteori yang didapat selama mengikuti perkuliahan.
Salah satu industri yang memproduksi makanan khususnya mi instan yaitu PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk Medan. Dimana dapat diketahui bahwa pengendalian
mutu pada proses pembuatan mi instan memerlukan penanganan yang sangat
kompleks. Agar dihasilkan produk akhir mi instan yang berkualitas baik. Peningkatan
kualitas produk tidak lepas dari pengendalian dan pengawasan agar dicapai produk
yang sesuai standar mutu. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selalu menerapkan
sistem keamanan pangan sehinga produk yang dihasilkan memberikan kepuasan bagi
konsumen dan juga memberikan jaminan keamanan pangan. Produk akhir
demikianlah yang akan di pasarkan ke konsumen.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Melihat dan memahami secara langsung proses produksi mi instant di PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk dari proses awal sampai akhir.
Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Pemerintah,
Perusahaan Swasta dan Masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kualitas
Perguruan Tinggi khususnya antara pihak Universitas Medan Area dengan
pihak PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehinga dapat
membandingkan antara teori yang diperoleh denga aplikasinya dilapanga serta
keterkaitan dengan ilmu yang lain. Sehinga nantinya setelah selesai dapat
digunakan sebagai bekal serta mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia
industri.
2. Tujuan Khusus
Mempelajari pengendalian mutu pada proses pembuatan mi instan mulai dari
penanganan bahan baku sampai produk jadi.
Mempelajari pengendalian mutu (Quality Control) pada setiap tahapan proses
pembuatan mi instan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MIE INSTAN
Mie merupakan salah satu jenis makanan yang sangat populer di Asia,
khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mie dibuat
pertama kali di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan
Dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan,
dan negaranegara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Benua Eropa, mie mulai
dikenal setelah Marcopolo berkunjung ke Cina dan membawa oleholeh mie.
Selanjutnya, mie berubah menjadi pasta di Eropa, seperti yang dikenal saat ini
(Suyanti, 2008).
Dalam Standar Nasional (SNI) nomor 33511994, mi instan didefinisikan
sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan,
berbentuk khas mie dan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air
mendidih paling lama 4 menit. Mi instan umumnya dikenal sebagai ramen. Mi ini
dibuat dengan penambahan beberapa proses setelah diperoleh mie segar. Tahaptahap
tersebut adalah pengukusan, pembentukan, dan pengeringan. Kadar air mi instan
umumnya mencapai 5 8 % sehingga memiliki daya simpan yang lama.
Berdasarkan proses pengeringan, mi dibedakan menjadi dua yaitu mi instan
dan mi kering. Pengeringan mi instan dengan mengunakan minyak goreng sebagai
median Pengeringan (instant atau fried noodle). Sedangkan mi kering pengeringanya
dengan mengunakan udara panas (dried noodle). Mie instan mampu menyerap
minyak hingga 20% selama penggorengan. Sehingga mie instan memiliki keunggulan
rasa dibanding mi jenis lain. Namun demikian, mi instan disyaratkan agar pada saat
perebusan tidak ada minyak yang terlepas ke dalam air dan hasilnya mi harus cukup
kompak dan permukaannya tidak lengket (Astawan, 1999).
Bahanbahan penting yang digunakan dalam proses pembuatan mie instan adalah
tepung terigu, garam (1,5 2,0% dari berat tepung terigu) dan air alkali. Garam biasanya
merupakan campuran yang seimbang dari sodium karbonat dan potasium karbonat sering
digunakan. Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mi, meningkatkan
fleksibilitas dan elastisitas mi serta mengikat air.

B. BAHAN PEMBUAT MIE INSTAN


1. Bahan Utama
Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu
diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Keistimewaan terigu
di antara serelia lainnya adalah kemampuannya membentuk gluten pada saat
terigu dibasahi dengan air. Sifat elastis gluten pada adonan mi menyebabkan mi
yang dihasilkan tidak mudah putus pada proses pencetakan dan pemasakan.
Biasanya mutu terigu yang dikehendaki adalah terigu yang memiliki kadar air 14
%, kadar protein 812 %, kadar abu 0,250,60 %, dan gluten basah 2436 % (Made
Astawan, 1999).
2. Bahan Tambahan
Tapioka
Tepung tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstraksi ubi kayu
melalui proses pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati,
dan pengeringan.Proporsi penggunaan terigu untuk industri pengolahan mie
di Indonesia relatif besar. Oleh sebab itu, pemanfaatan tepung tapioka sebagai
pensubstitusi (mengurangi penggunaan) terigu dalam pembuatan mie
diharapkan dapat memberi keuntungan yang cukup besar (Made Astawan
1999). Tepung tapioka bisa digunakan sebagai bahan alternatif agar mie tetap
kenyal. Harga tepung tapioka lebih murah dibandingkan dengan tepung
terigu. Selain sebagai bahan pembuat mie, tepung tapioka dapat digunakan
sebagai dusting, yang berguna agar mie tidak lengket saat dicetak (Yuyun,
2008).
Air
Air berfungsi sebagai media raeksi antara gluten dan karbohidrat,
melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan
mengembang dengan adanya air. Air yang digunajan seaiknya mmemiliki Ph
antara 6-9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya
Ph. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah
air yang optimum membentuk pasta yang baik (Anonim).
Garam
Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mi,
meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mi serta mengikat air. Garam dapat
menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak
bersifat lengket dan tidak mengembang secaraberlebihan (Winarno, F. G,
1997)
Minyak Goreng
Minyak goreng digunakan sebagai medium penggorengan bahan.
Dalam penggorengan, minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas,
menambah rasa gurih dan kalori dalam bahan. Minyak yang telah rusak
mengakibatkan kerusakan nilai gizi,tetapi juga merusak tekstur, flavor dari
bahan yang digoreng. Kerusakan minyak selama penggorengan akan
mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan yang digoreng. Minyak yang rusak
akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan dengan rupa
yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak. Hasil oksidasi lemak
dalam bahan pangan tidak hanya mengakibatkan rasa dan bau tidak enak,
tetapi juga dapat menurunkan nilai gizi karena kerusakan vitamin (karoten dan
tokoferol) dan asam lemak essensial dalam lemak (Ketaren, 1986).

C. PROSES PEMBUATAN MIE


Tahapan pembuatan mi terdiri dari tahap pencampuran (mixing), pembentukan
lembaran (roll-sheeting), pembentukan untaian mi (slitting), pemotongan dan
pelipatan (cutting and folding), pengukusan (steaming), penggorengan (frying),
pendinginan (cooling) serta pengemasan (packing) (Anonimb, 2008).
Tahap pencampuran bertujuan agar hidrasi tepung dengan air berlangsung
secara merata dan menarik seratserat gluten. Untuk mendapatkan adonan yang baik
harus diperhatikan jumlah penambahan air (2838%), waktu pengadukan (1525
menit), dan suhu adonan (24400C) (Anonima, 2008).
Proses roll-pressing/roll-sheeting (pembentukan lembaran) bertujuan untuk
menghaluskan seratserat gluten dan membuat lembaran adonan. Pasta yang dipress
sebaiknya tidak bersuhu rendah yaitu kurang dari 250C, karena pada suhu tersebut
menyebabkan lembaran pasta pecah-pecah dan kasar. Mutu lembaran pasta yang
demikian akan menghasilkan mi yang mudah patah. Tebal akhir pasta sekitar 1,22
mm. Di akhir proses pembentukan lembaran, lembar adonan yang tipis dipotong
memanjang selebar12 mm dengan roll pemotong mi, dan selanjutnya dipotong
melintang pada panjang tertentu, sehingga dalam keadaan kering menghasilkan berat
standar (Matz, 1984).
Setelah pembentukan mi dilakukan proses pengukusan. Pada proses ini terjadi
gelatinisasi pati dan koagulasi gluten sehingga dengan terjadinya dehidrasi air dari
gluten akan menyebabkan timbulnya kekenyalan mi. Hal ini disebabkan oleh
putusnya ikatan hidrogen, sehingga rantai ikatan kompleks pati dan gluten lebih rapat.
Pada waktu sebelum dikukus, ikatan bersifat lunak dan fleksibel, tetapi setelah
dikukus menjadi keras dan kuat.
Pengukusan dengan pemanasan akan mengakibatkan perombakan struktur pati
dan penurunan integritas granula sehingga terjadi gelatinisasi. Secara alami senyawa
pati bersifat tidak larut dalam air tetapi menyerap air 1530%. Dengan peningkatan
suhu, ikatan H antara molekul amilosa dan molekul air cenderung lepas. Molekul air
pada tingkat energi lebih tinggi dapat memperlemah struktur pati dan secara
bertingkat terjadi hidrolisis molekul pati. Selama mengembang granula pati
melepaskan amilosa dan beberapa molekul amilopektin yang mempunyai derajat
polimerisasi lebih kecil dan meninggalkan granula secara difusi (Kerr, 1950).
Pengeringan adalah pengurangan sejumlah massa air dari suatu bahan.
Pengeringan merupakan proses penting dalam produksi pertanian yang bertujuan
untuk meningkatkan nilai ekonomi produk, mengawetkan produk selama
penyimpanan, memantapkan kualitas seperti flavor, nilai nutrisi serta mengurangi
volume produk (Matz, 1984).
Berdasarkan proses pengeringan, dikenal dua macam mi instan. Pengeringan
dengan cara penggorengan menghasilkan mi instan goreng (instan fried noodle),
sedangkan pengeringan dengan udara panas disebut mi instan kering (instan dried
noodle). Mi instan goreng mampu menyerap minyak hingga 20% selama
penggorengan (dalam proses pembuatan mi) sehingga mi instan goreng memiliki
keunggulan rasa dibandingkan mi jenis lain. Namun demikian, mi instan goreng
disyaratkan agar pada saat perebusan tidak ada minyak yang terlepas ke dalam air dan
hasilnya mi harus cukup kompak dan permukaan tidak lengket (Made Astawan,
2003).

Setelah pengukusan, mi digoreng dengan minyak pada suhu 140150 0C


selama 60-120 detik. Tujuannya agar terjadi dehidrasi lebih sempurna sehingga kadar
airnya menjadi 35%. Suhu minyak yang tinggi menyebabkan air menguap dengan
cepat dan menghasilkan pori-pori halus pada permukaan mi, sehingga waktu rehidrasi
dipersingkat. Teknik tersebut biasa dipakai dalam pembuatan mi instan (Made
Astawan, 2003).
Setelah digoreng, mi ditiriskan dengan cepat hingga suhu 400C dengan kipas
angin yang kuat pada ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat
dan menempel pada mi. Selain itu juga membuat tekstur mi menjadi keras.
Pendinginan harus dilakukan sempurna, karena jika uap air berkondensasi akan
menyebabkan tumbuhnya jamur.

D. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian standar
mutu bahan, standar proses pengolahan, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
pengiriman akhir ke konsumen agar sesuai dengan spesifikasi mutu yang
direncanakan. Maksud dari pengawasan mutu adalah agar standar spesifikasi produk
yang telah ditetapkan sebelumnya tercermin dalam hasil produk akhir. Secara umum
tujuan pengawasan mutu adalah :
Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuia dengan standar mutu yang telah
ditetapkan.
Agar biaya yang dikeluarkan dapat berjalan secara efisien

Pengawasan mutu produk meliputi pemantauan mutu bahan, pemantauan


proses pengolahan, pemantauan produk akhir dan pemantauan pengepakan. Unit kerja
pengendali mutu merupakan tanggung jawab semua divisi dimana tanggung jawab
terbesar adalah divisi produksi terutama Quality Control (QC) (Suyadi, 2002).
Pengendalian mutu diartikan sebagai suatu sistem yang dipakai untuk
mempertahankan suatu tingkat mutu yang dikehendaki dan ditetapkan pada suatu
produk atau jasa. Usaha mempertahankan tingkat mutu dapat ditempuh melalui
berbagai cara, antara lain perencanaan mutu yang baik, rekayasa pengawasan yang
ketat, pengguna dan tata cara kerja yang tepat dan perbaikan yang benar bila ada
penyimpangan produk. Pengendalian proses dibagi dua yaitu on line (saat proses) dan
off line (sebelum proses) (Sudarmadji, 1999).
Faktor penentu mutu dikelompokkan menjadi sifat sensoris yang secara
langsung dapat dinilai oleh konsumen dan sifat tersembunyi secara tidak langsung
menjadi penilaian konsumen dan menjadi pertimbangan untuk membeli produk
tersebut. Pada dasarnya mutu adalah kepuasan pelanggan, merupakan batas toleransi
yang masih dapat diterima atau disukai pelanggan (nilai rata rata yang berada diantara
batas maksimum dan batas minimum) (Utami, 1999).
Ditingkat perusahaan industri pengolahan mutu berkaitan dengan pengolahan
industri. Citra mutu produk ditegakkan oleh pimpinan perusahaan dan dilaga oleh
seluruh bagian atau satuan kerja dalam perusahaan atau industri. Dalam perusahaan
industri pangan yang maju pengandalian mutusama penting dengan proses produksi.
Programprogram pengendalian mutuakan didukung penuh oleh pimpinan puncak
perusahaan. Karena program ini merupakan penjabaran yang yang terinci
kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Kelemahan pengendalian mutu pada industri
pangan dapat berakibat fatal. Keteledoran bukan saja berakibat fatal bagi industri
yang bersangkutan yaitu perusahaan harus ditutup, tetapi kerugian itu juga meluas ke
perusahaan sejenis, pemerintah, masyarakat umum dan negara (Soekart, 1990).

BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat Pelaksanaan Kunjungan


Nama Perusahaan : PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Alamat Perusahaan : Jl Medan Km 18,5 Tg Morawa Deli Serdang
Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara

B. Waktu Pelaksanaan Kunjungan


Kegiatan kunjungan ke perusahaan dilaksanakan pada Senin, 15 Mei 2017 pukul
16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 dan dilaksakan pada hari kerja karyawan.
C. Cara Pelaksanaan Kunjungan
Kegiatan kunjungan dilaksanakan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
adalah meliputi pengendalian mutu pada proses pembuatan mi instant.Kegiatan
pelaksanaan kunjungan dilakukan secara langsung dengan melihat prakter kerja
dilapangan. Dalam kegiatan selama kunjungan diberikan bimbingan dari bagian
pembimbing lapangan sehinga memudahkan penulis untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam penilisan laporan makalah ini.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan
Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249
tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni
1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991,
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari
1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya
Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51
tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie
instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti
Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company
Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat
itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orangPada tahun 1994, terjadi penggabungan
beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah
namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam
bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood
dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan
tenaga kerja lokal.

II. Struktur Organisasi


Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

III. Job Description


Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1. Manajer Umum (General Manager
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing
dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan
sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran
jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab:
o Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan manufacturing yang meliputiPPIC, produksi, teknik purchasing dan
gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
o Meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas
kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinue.
o Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang
ditentukan.

Supervisor Produksi (Production Supervisor)


Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem
kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan
fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan..
Manajer Teknik (Manager Technical)
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana
penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan
manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga
pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.
Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan,
sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan
kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang
telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset
perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan
pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak
gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan
optimalisasi tenaga kerja.
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai
jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly
Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun
FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.

3. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)


Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai.
Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang
ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan
penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.

4. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)


Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu
manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial
yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan
usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja
dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian
secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar
kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan
secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).

5. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)


Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi
produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,
menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat
rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.

6. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara
prosedurpembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen
pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi
pemasok yang telahditetapkan.

IV. Tujuan Pendirian


Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah :
Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis.
Mengurangi biaya transportasi.
Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang
Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan.
Visi : Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk
bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
Misi : Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di
bidang industri makanan.

V. Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan
bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah,
Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.

IV. Sumber Daya Manusia Perusahaan


Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar
70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan
Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja
adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu
pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama
adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan
ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah
sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan
spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro
Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.

VII. Perkembangan Perusahaan


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-
masing brand yang dimilikinya.
BAB III
Kesimpulan / Saran

I. Kesimpulan
Dari hasil laporan yang telah kami susun maka kami dapat menyimpulkan bahwa PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan , mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar.

II. SARAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan pengembangan produk yg bermutu, harus melakukan
gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulan-
keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari
masing-masing atau tidak.
Melakukan riset yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui
kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
DAFTAR PUSTAKA

http://pinkgirl-diary.blogspot.com/2008/07/pemasaran-indofood..
htmlhttp://ada-apa-denganku.blogspot.com/2008/07/strategi-pemasaranindofood_12.html
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=144.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ekonomi-manajemen/respon-konsumen-terhadap-
mie-instan-produk-indofood-studi-kasus-di-pasar-atas-cimahi..
http://scylics.multiply.com/journal/item/390. http://perfilman.pnri.go.id/files/pdf.
Bintari, Anwar. 1993. Ringkasan .
Lampung: Graneca Exact
Gilarso, T. 1992. Pengertian Dasar pembuatan mie,
Penelitian Study Tour MAN Kedondong Th. 2012-2013

Anda mungkin juga menyukai