Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

JURNAL INTERNASIONAL

Dosen : Dr. Nurus Sjamsi, MM

Oleh :
Agus Eka Permana
NPM. 1511 3220 23957

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA
BANJARMASIN
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

British Airways menjadi terkenal pada tahun 1980an, dengan berubah dari

perusahaan penerbangan nasional milik negara yang mengalami kerugian dengan

pelayanan dan ketepatan waktu yang buruk, menjadi perusahaan penerbangan dengan

keuntungan yang luar biasa, terdaftar di bursa saham, dan fokus pada konsumen. Pada

bulan Januari 1996, Robert Ayling mengambil alih sebagai CEO, BA juga terpilih

menjadi airline terbaik dunia selama tujuh tahun dalam survey Business Traveller

independen.

Perubahan di BA bermula dari tahun 1981 pada saat Margaret Thatcher

mempercayai Sir John King dengan tugas mempersiapkan BA untuk diprivatisasi. King

menjual beberapa properti dan pesawat, serta mengurangi rute yang menyebabkan

kerugian. Uang yang dihasilkan kemudian digunakan untuk membantu membayar

sekitar 200 juta uang pesangon, yang ditawarkan pada para sukarelawan yang

bersedia meninggalkan perusahaan penerbangan dengan segera. Dalam empat tahun,

jumlah staff menurun hingga hampir 20.000 dan menjadi sekitar 26.000, perusahaan

juga tidak menghadapi pemogokan. King juga mempersiapkan agensi advertising yang

menunjukkan slogan Worlds Favorite Airline.

Pada tahun 1983, King membawa masuk Colin Marshal dari retailer Sears

sebagai orang keduanya, untuk meningkatkan reputasi pelayanan perusahaan yang

dinilai rendah. Pengalaman Marshall sebelumnya di industri travel telah

mengembangkan sense marketing dan komitmen yang mendalam pada pelayanan

konsumen. King dan Marshall membangun brains trust, dan mereka didukung dengan

individu-individu beberapa diambil dari luar industri penerbangan dengan level

keahlian yang tinggi di bidang-bidang yang sangat berbeda.


Marshall dengan mengadakan training pelayanan konsumen untuk semua

pegawai, diikuti dengan training manajemen intensif untuk supervisor pegawai frontline.

Untuk setiap pegawai di perusahaan penerbangan akan mengikuti program Putting

People First (1983-1986) dan semua manajer menjalani Managing People First (1985-

1988). Marshall juga merestrukturisasi perusahaan penerbangan untuk menunjukkan

fokus yang lebih besar pada marketing dan IT. Dia memperhatikan sistem sumber daya

manusia sehingga kebijakan untuk perekrutan, kompensasi, penilaian dan promosi

orang-orang diselaraskan dengan strategi yang baru dan training yang diterima. Dia

kemudian membawa brand specialist dari perusahaan barang-barang konsumen.

Dengan peningkatan kapabilitas IT dan pengendalian marketing, membuat BA dapat

memaksimalkan jumlah rata-rata yang dibayar oleh setiap penumpang untuk setiap

kilometer penerbangan serta mengoptimalkan discount sehingga akan mengisi jumlah

kursi secara maksimum dengan penumpang yang membayar penuh.

Berkat training secara berkesinambungan (termasuk dua gelombang training

perusahaan setelah PPF), unit pelacakan kinerja yang khusus, sistem penanganan

keluhan yang inovatif, dan penguatan operator frontline, BA telah menunjukkan reputasi

yang patut menjadi teladan dalam hal pelayanan konsumen. BA menentukan standard

yang baru dalam industri dan untuk perusahaan-perusahaan yang terorientasi pada

pelayanan. Semua ini ditranslasikan dalam keuntungan per kursi yang lebih tinggi dari

para carrier lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa saja penyebab terjadinya manajemen perubahan dan pengembangan

organisasi pada perusahan penerbanggan BA ?


2. Mengapa harus terjadinya perubahan manajemen perubahan dan pengembangan

organisasi pada perusahan penerbanggan BA ?

3. Apa tujuan dari perubahan manajemen perubahan dan pengembangan organisasi

pada perusahan penerbanggan BA ?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis penyebab terjadinya manajemen perubahan

dan pengembangan organisasi pada perusahan penerbanggan BA ?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis terjadinya perubahan manajemen perubahan

dan pengembangan organisasi pada perusahan penerbanggan BA ?

3. Untuk mengetahui dan menganalisis tujuan dari perubahan manajemen perubahan

dan pengembangan organisasi pada perusahan penerbanggan BA ?


BAB II

TEORI

A. Pengertian Manajemen Perubahan

Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari

kondisi yang berlaku kini, ke kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna

meningatkan efesiensinya.

Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila sistem

perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang

menyusun mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya

kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi .

untuk hal yang paling tampak adalah pada administrasi yang tumpang tindih dan tidak

sesuai dengan AD/ART organisasi.

Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada

kesinambungan yang harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang

berlangsung pada sisterm tersebut tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

atau membuat inovasi yang koorperatif satu sama lain.

B. Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan

terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-

masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan

kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian

pada semua tingkatan.

Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi

organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa

implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan

melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya
manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya

organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan

yang efektif dalam organisasi.

Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan

akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya.

Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:

1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.

2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam

kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem

under the rug.

3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan

otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.

4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.

5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.

6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat

responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.


BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Perubahan Pada British Airways

Sir John King dengan tugas mempersiapkan BA untuk diprivatisasi. King menjual

beberapa properti dan pesawat, serta mengurangi rute yang menyebabkan kerugian.

Uang yang dihasilkan kemudian digunakan untuk membantu membayar sekitar 200

juta uang pesangon, yang ditawarkan pada para sukarelawan yang bersedia

meninggalkan perusahaan penerbangan dengan segera. Dalam empat tahun, jumlah

staff menurun hingga hampir 20.000 dan menjadi sekitar 26.000.

Maskapai penerbangan Inggris, British Airways (BA) dilanda aksi mogok kerja

untuk memprotes rencana pengurangan ongkos operasional BA yang akan berdampak

pada gaji pekerja. Sebelumnya BA berencana menghemat belanja sebanyak 62,5 juta

poundsterling untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena menurunnya

penumpang, fluktuasi harga bahan bakar dan persaingan dengan maskapai lainnya.

Selain itu, terdapat masalah pada produktivitas dan kualitas perusahaan

penyebab utamanya adalah penghematan belanja, menghemat belanja sebanyak 62, 5

juta pound untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena menurunnya

penumpang. Selain itu penyebab lainnya adalah pelayanan berkurang, penurunan gaji

disebabkan penurunan biaya operasional dan jumlah penumpang menurun

Terdapat masalah dalam karyawan. Penyebab utamanya mogok kerja selama 3

hari. Mogok kerja ini dilakukan untuk sebagai protes rencana pengurangan ongkos

operasional British airways yang berdampak pada gaji pekerja. Selain itu penyebab

lainnya adalah tidak adanya komunikasi baik dengan karyawan tentang penurunan gaji.

Ada masalah di harga, penyebab utamanya adalah fluktuasi harga bahan bakar

dan persaingan dengan maskapai penerbangan lain berlomba memberikan harga

penerbangan dengan pelayanan yang maksimal.


Ada masalah didalam perusahaan ketika pesahaan meminta bantuan kepada

maskapai penerbangan lain

Ada masalah yang terjadi didalam proses perusahaan dimana penyebab

utamanya negosiasi dengan serikat dagang yang buntu. Adapun penyebab lainnya

adalah negosiasi yang kurang baik dengan satke holder, negosiasi antara pimpinan

serikat dagang terbesar Inggris, unite, Tony Woodley dengan kepala eksekutif BA willie

walsh menemui jalan buntu.

B. Upaya perubahan dan pengembangan organisasi

British Airways adalah salah satu maskapai penerbangan dengan pertumbuhan

tercepat di dunia. Chief Executive menerapkan perubahan dalam organisasi tanpa

mendapatkan dukungan dari karyawan. Dia berpikir perubahan diperlukan, bahkan

ketika BA sedang membuat rekor laba, karena dalam jangka panjang, beberapa

keputusan harus dibuat.

Di satu sisi ia mencoba untuk meningkatkan semangat staf dengan mengadakan

program pelatihan dan dengan membangun sebuah hotel di Heathrow hanya untuk

anggota staf dan di sisi lain ia departemen outsourcing seperti teknologi pemeliharaan,

teknik dan informasi untuk negara-negara berkembang. Yang menjadi masalah dalam

kasus ini adalah strategi dan rencana untuk perubahan sebenarnya berada di arah yang

benar, tapi cara yang dia dilakukan untuk mencapai tujuannya tidak diterima oleh

karyawan atau orang-orang di sekelilingnya.

Hal- hal yang dapat dibenarkan dari tindakan :

Mengidentifikasi kebutuhan untuk memotong biaya agar menjadi maskapai

penerbangan yang berperforma lebih baik

Memulai aliansi industri transformasi dengan American Airlines

Hal- hal yang merupakan kesalahan dari tindakan :

Implementasi pemotongan biaya tanpa mempertimbangkan sudut pandang

stakeholder.
Tidak ada komunikasi dari visi organisasi kepada karyawan yang vmenyebabkan

mereka kehilangan kepercayaan

Upaya yang dapat diimplementasi pada perubahan dan pengembangan organisasi

pada perusahaan British Airways, menurut pandangan saya adalah sebagai berikut :

1. Diketahui terdapat masalah pada produktivitas dan kualitas perusahaan penyebab

utamanya adalah penghematan belanja, menghemat belanja sebanyak 62, 5 juta

pound untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena menurunnya

penumpang. Selain itu penyebab lainnya adalah pelayanan berkurang, penurunan

gaji disebabkan penurunan biaya operasional dan jumlah penumpang menurun. Hal

seperti inise harusnya tidak perlu terjadi dengan kepemimpinan yang baik. Seorang

CEO British air itu seharusnya mencerminkan perusahaan british air. CEO British air

seharusnya bertindak dengan cara-cara yang memperlancar produktivitas, moral

tinggi respons yang energik, kecakapan kerja yang berkualitas, komitmen,

efisisensi, sedikit kelemahan, kepuasan, kehadiran dan kesinambungan dalam

organisasi. Tindakan seorang pemimpim CEO airways seharusnya bertanggung

jawab bagaiman dia mampu meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan

kinerja. Seorang CEO seharusnya memiliki kebijakan yang berhubungan dengan

peningkatan produktivitas perusahaan sehingga dengan pelayanan dan kinerja

perusahaan yang baik maka perusahaan tersebut akan selalu meraih keuntungan

dan menjamin kesejahteraan terhadap anak buahnya. Untuk perusahaan British air,

menurut saya maka gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan oleh British air

adalah Sistem Otokratis Paternalistic. Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan

perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar

terhadap perintah-perintah tersebut. Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan

tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah

ditetapkan. Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi

bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu dan memperbolehkan

komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan


wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan

pengawasan yang ketat. Dengan semboyan british air To Fly To Serve untuk

terbang untuk melayani, dengan perhatian yang baik seorang pimpinan terhadap

bawahannya dan mampu memotivasi dan memiliki hubungan yang baik maka akan

membuat bawahannya termotivasi untuk selalu memberikan pelayanan yang baik,

karena seorang pegawai akan merasa bahawa perusahaan itu adalah rumahnya.

Dengan menjalankan prinsip ini dari seorang pimpinan British air, maka saya

melihat tidak akan terjadi penurunan penumpang karena dengan pelayanan yang

sangat baik dan perusahaan yang sehat maka British air akan selalu menjadi pilihan

utama.

2. Untuk mengatasi masalah dalam british air, maka sangat penting untuk

memperbaiki pengembangan organisasi yang ada di dalam british air. Didalam

british air harus diperbaiki pengembangan organisasinya dalam kepercayaan,

pembuatan keputusan yang partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi,

mendengarkan dalam komunikasi keatas dan memikirkan tujuan-tujian berkinerja

tinggi. Dalam kasus british air saya melihat adanya gap antara atasan dan bawahan

sehingga tidak terjalin komunisi yang baik antara atasan dan bawahan, pimpinan

berjalan dengan sendirinya tanpa memperhatikan dan melibatkan bawahan,

sementara dengan adanya partisipatif dari bawahan dan ide dari bawahan maka

akan meningkatkan kinerja pegawai. Dalam pengembangan organisasi suasana

suatu organisasi juga sangat berpengaruh terhadap suasana kerja, adanya

perhatian dari perusahaan misal yang sederhana penyediaan makan, kesehatan,

transportasi akan membuat karyawan makin termotivasi sehingga meningkatkan

kinerja mereka. Dalam pengembangan organisasi kepercayaan terhadap karyawan

dan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan untuk

menjamin supaya terjadinya komunikasi dua arah yang baik antara perusahaan dan

karyawan.
BAB IV

KESIMPULAN

Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada British air maka saya mencermati ada tiga

hal yang dapat dijadikan solusi, yaitu :

1. Manajemen perubahan gaya kepemimpinan tarnsformasional yang inovatif pada diri

pimpinan British air dimana merupakan suatu gaya kepemimpinan yang

dapat mempengaruhi orang lain, memotivasi dengan otoriter bijak yang

mengutamakan komunikasi dua arah, adanya perintah otoriter, mendengarkan ide

ide bawahan sehingga akibatnya dengan tipe pimpinan seperti ini akan membawa

perusahaan untuk meiliki strategi dalam mejalankan perusahaannya lebih inovatif

dalam pelayanan terhadap pelanggan sehingga tidak terjadi penurunan penumpang,

dan dengan gaya ini juga karyawan merasa lebih dihargai sehingga meningkat

kinerjanya dengan pelayanan yang sangat baik sehingga akibatnya pelanggan british

air makin puas dan banyak dengan pelayanan karyawan british air. Dengan gaya

kepemimpinan dan strategi penggunaan pesawat modern, harga murah dan

pelayanan bersifat service excellent dengan dukungan manajerial yang baik maka

akan membuat British air keluar dari krisis ini, salah satu kunci keluar dari krisis ini

adalah kepemimpinan karena Pemimpin sebagai nahkoda yang mampu membawa

perusahaan melewati badai dan krisis, pemimpin yang baik akan mampu keluar dari

badai krisis yang tidak perlu mengorbankan orang lain.

2. Perubahan aliran komunikasi atasan dan bawahan sehingga dengan terjalinnya

aliran komunikasi atasan bawahan yang baik maka akan terjadi kualitas komunikasi

yang baik sehingga masalah yang terjadi di british air dapat teratasi dengan baik dan

tidak perlu terjadi penurunan produktivitas kerja.

3. Pengembangan organisasi dalam kepercayaan, pembuatan keputusan yang

partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi, mendengarkan dalam

komunikasi keatas dan memikirkan tujuan-tujian berkinerja tinggi.Karena dengan


pengembangan komunikasi organisasi yang berjalan dengan baik maka akibatnya

kinerja karyawan pun akan semakin meningkat. Dengan pengembangan organisasi

yang baik, maka karyawan akan mengerti kondisi perusaahaan dan penyebabnya

dan pemimpin pun dapat membuat kebijakan dan keputusan yan partisisipatif yang

mengakomodasi pegawainya, ketika terjadi masalah seperti diatas adanya

penurunan penumpang dapat terjalin komunikasi yang baik baik ke atas maupun

kebawah dan segera duduk bareng bersatu sebagai satu kesatuan untuk mencari

solusi atas masalah perusahaan sehingga tidak ada satu pihak dirugikan dan semua

pihak selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan dengan pelayanan yang

terbaik maka perusahaan akan selalu dalam kondisi terbaik, karena sebagai

perusahaan jasa transportasi dengan manajemn yang sehat dan pelayanan

penerbangan yang terbaik dari mulai manajemen, pilot, parmugarai, cutomer service,

keamanan sampai petugas bandara dan seluruh pegawai lainnya maka penumpang

akan makin banyak datang menggunakan jasa penerbangan British air karena

dilayani sebagai raja di dalam penerbangan British air.

Anda mungkin juga menyukai