HALAMAN JUDUL
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2017/2018
i
KATA PENGANTAR
maha tinggi. Dan berkat karunianyalah kami bisa mengerjakan tugas ini.
Dan kami haturkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang -orang yang mengikuti jejak
Kami dari kelompok 10 bersyukur dikasih tugas makalah ini karna atas
dasar makalah aliran maturidiyah inilah kami bisa mengetahui dan memahaminya.
dan selesai pada tepat waktu sesuai dengan apa yang diharapkan.
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa misi dari Nabi Muhammad SAW
mengajarkan agama Islam sesuai apa yang beliau terima berupa wahyu yang
diwujudkan dalam bentuk Al-Quran memang pada waktu Nabi masih hidup
belum muncul aliran-aliran dalam Islam karena setiap ada permasalahan mengenai
Islam atau yang lainnya beliau sebagai rujukan. Namun, setelah Nabi meninggal,
maka mulailah muncul aliran-aliran dalam Islam terutama pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
1.2 Masalah
Dari sini kami akan mencoba membahas tentang salah satu aliran yang
muncul dalam teologi Islam, yaitu aliran Maturidiyah tentunya dengan
keterbatasan pemahaman kami.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Reaksi terhadap Mutazilah lahir di tiga daerah Islam yang cukup berjauhan
dan dalam masa yang hampir bersamaan.
Manifestasi daripada perlawanan itu tidak sama persis satu dengan yang
lain, karena kondisi daerahnya masing-masing, tetapi bagaimanapun antara
ketiganya mempunyai banyak persamaan.
Sebenarnya kalau disebut perlawanan kurang begitu tepat, sebab apa yang
dilakukan mereka bermaksud untuk memberi pegangan ummat dalam situasi
perbedaan pendapat diantara kaum muslimin. Mereka tidak mendukung salah
satualiran yang ada, sebab ada hal-hal yang disetujui dan ada pula sebagian yang
perlu ditolak.
2
2.2 Pendiri dan Tokoh-tokoh Maturidiyah
Abu Mansur menerima pendidikan yang baik dalam berbagai bidang ilmu
ke-Islaman di bawah empat orang guru yang terkenal pada waktu itu, Syekh Abu
Baker Ahmad, Abu Nasr Ahmad bin Abbas yang dikenal sebagai Al-Faqih As-
Samarkandi, Nusair bin Yahya Al-Balkhi (w. 268) dan Muhammad bin Muqotil
Al-Rozi (w. 248) yang dikenal sebagai Qodli Al-Roy. Semua mereka itu
bermadzhab hanafi. Oleh sebab itu tidak heran apabila Abu Mansur pun
bermadzhab Hanafi.
Perngikut Al-Maturidi tidak selalu sefaham dengan gurunya, oleh sebab itu
ada dua aliran Maturidiyah, yaitu aliran Samarkand dan aliran Bukhoro. Letak
3
perbedaannya pada tingkat pengakuan akal sebagai instrumen penafsiran
kebenaran. Aliran Samarkand dikenal lebih dekat dengan Mutazilah dalam
beberapa pemikirannya, seperti penerimaannya At-Tawil terhadap ayat-ayat yang
memuat sifat-sifat antroposentris dari Tuhan. Sementara aliran Bukhoro dalam hal
ini lebih dekat dengan metodologi berfikirnya Asyariyah.
Dalam hal kemampuan akal manusia, Al-Maturidi berpendapat bahwa akal dapat.
4
Adapun kewajiban untuk megerjakan yang baik dan meninggalkan yang
jahat, akal tidak mampu mengetahuinya. Hal ini hanya dapat dketahui oleh
wahyu. Aliran Samarkand ini tampak sekali mendekati Mutazilah, karena
mengakui kemampuan yang besar terhadap akal.
2. Perbuatan manusia
5
faham Jabariyah, sehingga hanya melakukan saja apa yang telah ditentukan
terlebih dahulu oleh Tuhan (predestination).
6
kehendak-Nya sendiri. Tidak ada yang dapat menentang, menghalangi
ataupun memaksa Tuhan, tidak ada larangan bagi Tuhan, demikian pula tidak
kewajiban. Dengan ini aliran ini sefaham dengan Asyariyah.
7
manusia menurut pandangannya adalah bebas di dalam kemauan dan berbuat
(free will dan free act). Dengan demikian bagi Maturidiyah Samarkand tiak
begitu sukar memahami masalah keadilan. Sebagaimana diketahui bahwa
keadilan menurut Mutazilah adalah erat hubungannya dengan hak, dimana
Tuhan akan memberi kepada seseorang akan haknya. Keadilan Tuhan berarti
Tuhan berkewajiban membuat apa yang yang baik dan terbaik bagi manusia,
termasuk di dalamnya memberi daya pada manusia untuk berbuat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10