Anda di halaman 1dari 9

KEJAKSAAN NEGERI KARAWANG P–

29
JAWA BARAT
===================
UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perk. : PDM- 200/Krwng/ 11 /2017

I. Identitas terdakwa :
Nama lengkap : Dinda Wati Binti Rafli Resmana
Tempat lahir : Pandeglang
Umur/tgl. lahir : 25 tahun/ 09 April 1992.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia.
Tempat tinggal : Dusun. Trijaya, Rt/Rw. 02/01 Desa Sabajaya
Kecamatan. Tirtajaya, Kab. Karawang.
Agama : I s l a m.
Pekerjaan : Pemilik Butik (Wiraswasta)
Pendidikan : S-1 (Strata Satu)

II. Penahanan :
- Penyidik : Rutan, tanggal 5 Mei 2017 s/d 24 Mei 2017.
- Perpanjangan PU : Rutan, tanggal 25 Mei 2017 s/d 3 Juli 2017.
- Jaksa Penuntut Umum : Rutan, tanggal 4 Juli 2017 s/d 23 Juli 2017.

III. DAKWAAN:

PERTAMA

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti Rafli Resmana; pada hari


Sabtu, 30 April 2017 sekitar pukul 22.40 WIB, atau setidak-tidaknya pada
waktu lain di bulan April 2017, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di
tahun 2017; bertempat di ruang tamu rumah Terdakwa yang berada di
Dusun. Trijaya, Rt/Rw. 02/01 Desa Sabajaya Kecamatan. Tirtajaya Kab.
Karawang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84
ayat (2) KUHAP masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kelas 1 A Karawang; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah melakukan kekerasan
fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang
mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa dengan Korban memiliki hubungan perkawinan yakni
Terdakwa adalah isteri yang sah dari Korban sejak tanggal 14 Februari
2006, sebagaimana dinyatakan oleh Kutipan Akta Nikah No.
70/10/II/2006 tertanggal 14 Februari 2006;
- Selama perkawinan, hubungan antara Terdakwa dengan Korban tidak
harmonis dan sering terjadi pertengkaran. Kemudian puncak dari
ketidak harmonisan rumah tangga antara Terdakwa dan Korban adalah
ketika Korban meninggalkan Terdakwa selama kurang lebih 3 (tiga) hari
sejak tanggal 27 April 2017;
- Kemudian pada hari Sabtu, 30 April 2017 sekitar pukul 22.00 WIB,
Korban yang sudah meninggalkan Terdakwa dan tidak pulang ke rumah
selama kurang lebih 3 (tiga) hari akhirnya pulang ke rumah milik
Terdakwa di Perumahan Galuh Taruma View Blok Plawangan V No.B-36,
Karawang dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari
kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk
menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di
ruang tamu, Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari
diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari
Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di
saat Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan
Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu
untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban
tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban
dengan menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi
sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi
KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung
menangis dan mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI
tersebut, Korban langsung ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA
MAHARANI supaya berhenti menangis dan menampar pipi sebelah
kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan punggung
tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-
buahan yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja
ruang tamu. Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung
menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang
mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2017 tertanggal 1 Mei
2017 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70
(tujuh puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUD KARAWANG) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei
2017 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata
satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat
mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh
empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

ATAU

KEDUA

PRIMAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti Rafli Resmana; pada waktu


dan tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama
di atas; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja merampas nyawa
orang lain yakni Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu,
30 April 2017 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa
di Perumahan Galuh Taruma View Blok Plawangan V No.B-36, Karawang
dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari
kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk
menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di
ruang tamu, Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari
diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari
Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di
saat Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan
Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu
untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban
tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban
dengan menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi
sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi
KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung
menangis dan mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI
tersebut, Korban langsung ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA
MAHARANI supaya berhenti menangis dan menampar pipi sebelah
kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan punggung
tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-
buahan yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja
ruang tamu. Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung
menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang
mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2017 tertanggal 1 Mei
2017 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70
(tujuh puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUD KARAWANG) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei
2017 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata
satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat
mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh
empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.

SUBSIDAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti Rafli Resmana; pada waktu dan
tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama
maupun dakwaan Kedua Primair di atas; telah melakukan beberapa
perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah
dengan sengaja melakukan penganiayaan yang mengakibatkan
matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu,
30 April 2017 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa
di Perumahan Galuh Taruma View Blok Plawangan V No.B-36, Karawang
dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari
kamar tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk
menyambut kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di
ruang tamu, Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari
diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari
Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di
saat Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan
Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu
untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban
tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban
dengan menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi
sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi
KEYNIA MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung
menangis dan mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI
tersebut, Korban langsung ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA
MAHARANI supaya berhenti menangis dan menampar pipi sebelah
kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan punggung
tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-
buahan yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja
ruang tamu. Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung
menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang
mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2017 tertanggal 1 Mei
2017 yang dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70
(tujuh puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUD KARAWANG) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei
2017 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata
satu di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat
mengenai syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh
empat) jam sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11
(sebelas) bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 351 ayat (3) jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.

DAN

KETIGA

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti Rafli Resmana; pada hari Minggu,
1 Mei 2017 sekitar pukul 01.10 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di
bulan Mei 2017, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2017;
bertempat di Sungai yang berada di sebelah barat gerbang utama
Perumahan Merapi View, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau
setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta;
telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan; Terdakwa telah mengubur, menyembunyikan, membawa
lari, atau menghilangkan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO dengan
maksud menyembunyikan kematiannya. Yang dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
- Bahwa setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal akibat perbuatan
Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua primair-
subsidair tersebut di atas, Terdakwa membawa Saksi KEYNIA
MAHARANI untuk masuk ke dalam kamar tempat tidur Saksi yang
terletak masih satu lantai dengan ruang tamu dan mengunci pintu
kamar tempat tidur Saksi dari luar;
- Setelah memastikan Saksi KEYNIA MAHARANI terkunci di kamar tempat
tidurnya, Terdakwa kembali ke ruang tamu dan menyeret mayat
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menuju dapur;
- Sesampainya di dapur, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah golok
sepanjang 50 (lima puluh) Centi Meter yang diambil dari lemari dapur
dan menggunakan golok tersebut untuk memotong-motong mayat
ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menjadi 11 (sebelas) bagian. Setiap bagian
dari 11 (sebelas) potongan mayat tersebut kemudian dimasukan
Terdakwa ke dalam 1 (satu) buah karung goni dan 1 (satu) buah
kantong plastik sampah (trash bag) berwarna hitam yang diambil dari
lemari dapur dengan rincian sebagai berikut;

No Bagian Potongan Mayat Tempat Penyimpanan


1 Kepala Karung Goni
2 Badan Karung Goni
3 Pinggul Karung Goni
4 Lengan kanan bagian Kantong plastik sampah
atas berwarna hitam
5 Lengan kanan bagian Kantong plastik sampah
bawah berwarna hitam
6 Lengan kiri bagian atas Kantong plastik sampah
berwarna hitam
7 Lengan kiri bagian Kantong plastik sampah
bawah berwarna hitam
8 Paha kanan Kantong plastik sampah
berwarna hitam
9 Paha kiri Kantong plastik sampah
berwarna hitam
10 Tungkai kanan Kantong plastik sampah
berwarna hitam
11 Tungkai kiri Kantong plastik sampah
berwarna hitam

- Setelah 11 (sebelas) bagian potongan dari mayat ARDIYANTO Bin


WIJAYANTO tersebut dimasukan seluruhnya ke dalam karung goni dan
kantong plastik sampah berwarna hitam, Terdakwa memasukan karung
goni dan kantong plastik sampah berwarna hitam tersebut ke bagasi
bagian belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005 berwarna abu-abu
metalik dengan nomor polisi T 8079 VJ milik Terdakwa;
- Kemudian sekitar pukul 01.10 WIB tanggal 1 Mei 2017 setelah Terdakwa
memasukan karung goni dan kantong plastik sampah berwarna hitam
berisi seluruh 11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO ke dalam bagasi belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005
berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi T 8079 VJ milik Terdakwa,
mobil milik Terdakwa tersebut lalu dikemudikan oleh Terdakwa keluar
dari Perumahan Galuh Taruma View menuju sungai yang terletak di
sebelah barat gerbang utama Perumahan Galuh Taruma View;
- Sesampainya di sungai yang terletak di sebelah barat gerbang utama
Perumahan Galuh Taruma View, Terdakwa mengeluarkan karung goni dan
kantong plastik berisi 11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO dari bagasi belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005
warna abu-abu metalik dengan nomor polisi T 8079 VJ milik Terdakwa
kemudian Terdakwa melempar karung goni dan plastik sampah berwarna
hitam berisi 11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO ke sungai tersebut. Karung goni yang berisi bagian potongan
mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO berupa kepala, badan, dan pinggul
tersangkut di bagian tepi sungai sedangkan kantong plastik sampah
berwarna hitam berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
berupa lengan kanan bagian atas, lengan kanan bagian bawah, lengan
kiri bagian atas, lengan kiri bagian bawah, paha kanan, paha kiri, tungkai
kanan, dan tungkai kiri terbawa aliran sungai;
- Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di atas supaya dapat
menyembunyikan kematian ARDIYANTO Bin WIJAYANTO yang disebabkan
oleh perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua
primair-subsidair.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 181 jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana.

Karawang, 15 Agustus 2017


JAKSA PENUNTUT UMUM

Aldi Sa’adilah Al- Basith, S.H.


M.H
Jaksa Pratama
NIP. 19810521 200303 1 005

Anda mungkin juga menyukai