Anda di halaman 1dari 3

Organisasi pada Genom Plastid

Pada DNAs mitokondria, kloroplas sering mengandung penggandaan copian cpDNAs.


DNA kloroplas (cpDNAs) merupakan bagian terpenting dari plastid. Ukuran cpDNAs pada
tumbuhan tingkat tinggi lebih kecil dibandingkan pada alga. Kloroplas juga mengandung
beberapa salinan cpDNAs. Pada dasarnya semua genom kloroplas memiliki set gen yang
sama, namun gen ini diatur dalam cara kerja yang berbeda oleh cpDNAs: (1) untuk
komponen mengkode protein biosintetis kloroplas (2) untuk membantu proses fotosintesis.
Komponen yang telah disintesis di ribosom sitoplasma di impor ke kloroplas dengan bantuan
amino terminal. Genom kloroplas hadir dalam garis evolusi yang berbeda, meskipun semua
mengandung gen yang sama, tapi ada perbedaan dalam susunan gen di molekul cpDNAs.
Bakteria Symbiont Pada Paramecium Sitoplasma
Protozoa uniseluler melakukan dua reproduksi yaitu, secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual terjadi akibat pembelahan sel ke hasil kloning dari sel yang serupa
secara genetik. Tahap seksual, Paramecium berkonjugasi secara periodik dan mentransfer
materi genetik dari satu sel ke sel lain. Paramecium dan Ciliata mempunyai dua macam
nucleus, yaitu makronukleus vegetative besar dan mikronukleus kecil, hal tersebut berguna
dalam membuat persilangan seksual melalui DNA inti yang ditransfer dari donor ke resipien,
yang akan menghasilkan keturunan heterozigot. Autogami, hasilnya homozigot lengkap dari
hasil keturunan. Meiosis berikutnya, menghasilkan sel haploid, tetapi sampai autogami
menjadi homozigot diploid. Hal ini menjadi dasar untuk membandingkan ekstraselular dan
pewarisan nuclear, dan untuk menunjukkan bahwa keturunan dapat berbeda dari wild type
dalam ciri yang dikendalikan oleh gen nuklear dan ekstranuklear. Paramecium dari strain
yang mampu memproduksi unsur racun y disebut “killer”. Killer tersebut kemudian diamati
di mikroskop dan partikelnya disebut “kappa”. Bakteri kappa hanya dapat hidup pada
organisme yang membawa nuclear yang dominan dengan alel K , sehingga bakteri dapat
bereproduksi.
DNA PLASMID DAN TRANSFORMASI TUMOR
Molekul ekstrakromosom DNA yang dapat bereplikasi dengan bebas dan
mempertahankan dirinya sendiri didalam sitoplasma sel tumbuhan disebut dengan plasmid.
Plasmid berada bersama dengan kromosom mitokondria dan plastid, tetapi plasmid tidak
terorganisasi kedalam organel yang vital dalam sel inangnya. Beberapa plasmid memiliki
kemampuan melakukan replikasi dengan bebas untuk berkombinasi dengan DNA lain, dan
membawa DNA inti sel untuk melakukan aktivitas sintesis, plasmid digunakan dalam
rekayasa genetika.
Suatu plasmid dikatakan Ti (Tumor inducing) yaitu membawa rangkaian DNA yang
mengubah sel pada tumbuhan (tembakau, bunga matahari, wortel, tomat, dll.) menjadi sel
tumor. Transformasi tumor dapat menyebabkan penyakit tumor mahkota empedu pada
tumbuhan. Akan tetapi bakteri Agrobacteria tumefaciens tidak membutuhkan pertahanan
untuk hidup, sebab dapat mati setelah beberapa hari dan selanjutnya tumor dapat
berkembang. Sebuah kepingan plasmid Ti dibawa oleh bakteri dan bergabung dengan segmen
DNA sel tumbuhan yang terinfeksi.
STERILITAS SITOPLASMA JANTAN PADA TUMBUHAN
Contoh lain dari pewarisan sitoplasma yaitu menghubungkan dengan kegagalan
serbuk sari. Hal ini terjadi pada banyak pembungaan pada tumbuhan dan mengakibatkan
kemandulan jantan. Pada jagung, gandum, gula bit, bawang, dan beberapa tanaman lainnya,
kesuburan dikendalikan oleh sebagian faktor sitoplasma. Pada tanaman lain, sterilitas jantan
dikendalikan sepenuhnya oleh gen nuklir.
EFEK MATERNAL
Pengaruh maternal adalah fenotip progeni tertentu yang dikontrol sepenuhnya oleh
genotip maternal bukan oleh genotip embrio. Gen efek maternal mungkin menyediakan zat-
zat tertentu atau mengorganisasi sitoplasma telur sehingga mengakibatkan efek maternal.
Contohnya kumparan siput Limnaea, jika induk betina memiliki gen dominan s+ seluruh
progeninya akan membentuk kumparan dekstral; jika genotipnya adalah ss, maka semua
progeninya akan membentuk kumparan sinistral.

PERTANYAAN:
1. Bagaimanakah efek maternal dapat terjadi ? (Irine Niandari)
Jawab: mRNA atau protein yang dihasilkan oleh induk betina masih tetap berada
pada sel telur dan mengarahkan fenotip keturunan. Fenotip keturunan ini ditentukan
oleh genotip induk. Fenotip keturunan untuk sifat tertentu dipengaruhi secara kuat
oleh genotip inti gamet induk betina. Berbeda dengan siat pada umumnya yang
merupakan hasil sumbangan induk jantan dan betina terhadap genotip inti. Informasi
genetik pada gamet betina di transkripsi dan produk genetik berada pada sitoplasma
yang telah difertilisasi, produk ini akan mempengaruhi pola atau sifat yang ada pada
saat awal perkembangan.
2. Mengapa ukuran genom kloroplas pada tumbuhan tingkat tinggi lebih kecil jika
dibandingkan dengan organisme prokariot seperti alga? (Irine Niandari)
Jawab: Ukuran genom kloroplas tumbuhan tingkat tinggi lebih kecil daripada alga
karena ada proses evolusi. Jadi kloroplas sudah kehilangan banyak informasi genetik
dari nenek moyang mereka dan sehingga menjadi bergantung pada gen inti dari sel
inang yang digunakan untuk banyak komponen penting.

Anda mungkin juga menyukai