STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
• Dapat menjelaskan Pengertian Sosial budaya mayarakat Maritim
• Dapat menyebutkan dan memahami Karakteristik masyarakat Maritim
SOSIAL BUDAYA • Dapat menjelaskan Sistem sosial dan Budaya masyarakat maritim
• Mampu menjelaskan cara –cara Peningkatan SDM Masyarakat maritim
MASYARAKAT MARITIM
Tim Dosen MKU UMRAH
REFERENSI PENDAHULUAN
• Limbong Bernhard, 2015. POROS MARITIM. Margaretha • Dalam konstruksi sosial masyarakat di kawasan
pesisir, masyarakat nelayan merupakan bagian
Pustaka, Jakarta dari konstruksi sosial tersebut, meskipun
• Hamid, Rahman,Abd. 2013. Sejarah Maritim Indonesia, Ombak. disadari bahwa tidak semua desa-desa di
Yogyakarta kawasan pesisir memiliki penduduk yang
bermatapencaharian sebagai nelayan2.
• PPAL Maritime 2015 Reviw. Upaya Mewujudkan Visi Indonesia Walaupun demikian, di desa-desa pesisir yang
Sebagai Poros Maritim Dunia sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai nelayan,
• Tahir Bun Ajib. Sistem Sosial Budaya Masyarakat Maritim. Jurnal petambak, atau pembudidaya perairan,
Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon kebudayaan nelayan berpengaruh besar
• Kusnadi. 2010. Budaya Masyarakat Maritim. Jelajah Budaya. terhadap terbentuknya identitas kebudayaan
masyarakat pesisir secara keseluruhan (Ginkel,
• Wahyudin, Yudi.2003. Sistem sosial ekonomi dan masyarakat 2007).
maritim. Makalah.
1
11/10/2016
PENGERTIAN SOSIAL
KARAKTERISTIK
BUDAYA MASYARAKAT
MASYARAKAT MARITIM
MARITIM
• Masyarakat pesisir pada umumnya telah menjadi bagian
masyarakat yang pluralistik tapi masih tetap memiliki jiwa
Pengertian kebersamaan. Artinya bahwa struktur msyarakat pesisir rata-rata
Pengertian merupakan gabungan karakteristik masyarakat perkotaan dan
Sosial Budaya Pedesaan, sehingga mampu membentuk sistem dan nilai budaya
Pengertian
Masyarakat Maritim yang merupakan akulturasi budaya dari masing-masing komponen
Sosial Budaya yang membentuk struktur masyarakatnya
Masyarakat Maritim • Kehidupan di daerah tepi pantai, pesisir mendapatkan berbagai
akses kemudahan :
1. Akses ke sumber mata pencaharian Melaut nelayan
2. Kemudahan mendapatkan MCK(,amdi cuci kakus)
KARAKTERISTIK
POTRET SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MARITIM
MASYARAKAT MARITIM (Cont)
2
11/10/2016
3
11/10/2016
Identitas kebudayaan
Budaya kemaritiman
Masyarakat Maritim
• 1. sistem gender
Sistem gender adalah sistem pembagian kerja secara seksual (the
division of laborby sex) dalam masyarakat nelayan yang didasarkan pada
Relasi patron persepsi kebudayaan yang ada. Berdasarkan sistem gender masyarakat
Sistem gender
klien
nelayan,pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan ”laut” merupakan
”ranah kaum laki-laki”,sedangkan wilayah ”darat” adalah ranah kerja
”kaum perempuan”.
• 2.RELASI Patron –klien • Prinsip-prinsip relasi patron-klien berlaku juga pada masyarakat
Pada dasarnya, hubungan patron-klien berkenaan dengan: nelayan. Unsurunsur sosial yang berpotensi sebagai patron
hubungan di antara para pelaku atau perangkat para pelaku yang adalah pedagang (ikan) berskala besar dan kaya, nelayan
menguasai sumber daya yang tidak sama; pemilik (perahu) (orenga, Madura), juru mudi (juragan laut atau
pemimpin awak perahu), dan orang kaya lainnya.
(b) hubungan yang bersifat khusus (particularistic), hubungan
pribadi dan sedikit banyak mengandung kemesraan (affectivity); • Mereka yang berpotensi menjadi klien adalah nelayan buruh
(c) hubungan yang berdasarkan asas saling menguntungkan dan (pandhiga, Madura) dan warga pesisir yang kurang mampu
saling memberi dan menerima (Legg, 1983:10-29) sumber dayanya. Secara intensif, relasi patron-klien ini terjadi di
dalam aktivitas pranata ekonomi dan kehidupan sosial di
kampung.
4
11/10/2016
Budaya Maritim
• 3. Pola Eksploitasi Sumber Daya Kondisi-kondisi umum yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
timbulnya konflik nelayan adalah sebagai berikut.
Dalam konteks hubungan eksploitasi sumber daya perikanan, masyarakat nelayan 1. Kelangkaan atau semakin berkurangnya sumber daya perikanan, khususnya
kita memerankan empat perilaku sebagai berikut: di perairan pantai, dan kondisi overfishing, yang disebabkan oleh beberapa
(1) mengeksploitasi terus-meneru sumber daya perikanan tanpa memahami batas-batasnya; hal penting, yaitu:
- eksploitasi berlebihan dan kerusakan ekosistem pesisir-laut, Kegiatan
(2) mengeksploitasi sumber daya perikanan, disertai dengan merusak ekosistem pesisir dan eksploitasi sumber daya perikanan tidak disertai dengan kesadaran dan visi
laut, seperti menebangi hutan bakau serta mengambil terumbu karang dan pasir laut; kelestarian atau keberlanjutan dalam mengelola lingkungan pesisir-
(3) mengeksploitasi sumber daya perikanan dengan cara-cara yang merusak (destructive laut,sehingga terjadi ketimpangan, Kegagalan pembangunan pedesaan di
fishing), seperti kelompok nelayan yang melakukan pemboman ikan, melarutkan wilayah kabupaten/kota pesisir, sehingga
potasium sianida, dan mengoperasikan jaring yang merusak lingkungan, seperti trawl
atau minitrawl; serta - meningkatkan tekanan penduduk terhadap sumber daya laut dan kompetisi
(4) mengeksploitasi sumber daya perikanan dipadukan dengan tindakan konservasi, seperti semakin meningkat.
nelayan-nelayan yang melakukan penangkapan disertai dengan kebijakan pelestarian - Belum adanya perencanaan dan aplikasi kebijakan pembangunan wilayah
terumbu karang, hutan bakau, dan mengoperasikan jaring yang ramah lingkungan pesisir
(Kusnadi, 2009:126-127).
-secara terpadu dengan melibatkan stakeholders yang luas
• Selain itu, sebab-sebab khusus timbulnya konflik nelayan di antaranya adalah • 4. kepemimpinan sosial
• sebagai berikut.
• Sebagai suatu kesatuan sosial-budaya, masyarakat nelayan
1. Pelanggaran jalur-jalur penangkapan, khususnya di perairan pantai (inshore).
2. Perebutan wilayah tangkapan (fishing grounds). memiliki ciri-ciri perilaku sosial yang dipengaruhi oleh
3. Perebutan lokasi rumpon dan pencurian ikan di lokasi rumpon. karakteristik kondisi geografis dan matapencaharian
4. Pengoperasian alat tangkap yang tingkat kualitasnya berbeda di antara dua penduduknya. Sebagian dari ciri-ciri perilaku sosial tersebut
kelompok nelayan (misalnya, nelayan pancingan dengan nelayan payang), adalah sebagai berikut :
sehingga hasil tangkapan yang diperoleh timpang.
5. Pengoperasian alat tangkap yang merusak kelestarian sumber daya
perikanan, seperti minitrawl dan sejenisnya.
6. Penangkapan yang merusak lingkungan, seperti dengan bom ikan, potasium,
dan sebagainya.
5
11/10/2016
Peningkatan SDM
Masyarakat maritim
• 1. Siap menolong siapa saja yang meminta bantuan. • Didalam masyarakat dimana terjadinya proses perubahan, terdapat faktor-faktor
• 2.Mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi, antara lain adalah (1) sistem
pendidikan yang maju, (2) sistem informasi dan komunikasi terbuka, dan (3)
• 3. Dermawan kepada semua orang. adanya kemauan keras sebagai akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap
• 4. Selalu menuntut ilmu dunia dan akhirat untuk keseimbangan bidang-bidang kehidupan tertentu.
kehidupan. • Peningkatan ppendidikan untuk mecapai kesejahteraan yang lebih baik
• 5. Tidak berambisi terhadap jabatan atau kedudukan walaupun
banyak A. Peningkatan pendidikan
• berjasa.
• 6. Rendah hati (tidak sombong), tetapi tidak rendah diri (minder).
• 7. Sangat benci penindasan dan berbuat adil kepada siapa saja. B. Pelatihan dan keterampilan
• 8. Rajin bekerja dan beribadah, khususnya shalat lima waktu. Sesuai dengan Arah kebijakan pembangunan dan perikanan kementerian kelautan dan
• 9. Sabar dan bijaksana. perikanan, beberapa sasaran dan strategi pokok dalam mencapai yang disesuaikan
• 10. Berusaha membahagiakan orang lain. dengan RPJMN 2015-2019
6
11/10/2016
*) Rancangan Awal RPJMN Tahun 2015-2019 25 *) Rancangan Awal RPJMN Tahun 2015-2019 26
7
11/10/2016
QUIZ