Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Presentasi Oksipitalis Posterior dan Oksipitalis Posterior Persisten


a) Definisi
Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan
dengan sendirinyadan janin lahir secara spontan. Kadang-kadamg UUK tidak berputar
kedepan tetapi tetap beradadibelakang, yang disebut presentasi oksipitalis poterior . Dalam
mengahadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang kita harus menunggu, sebab
rotasi kedepan kadang-kadang baru terjadi didasar panggul.
Secara normal pada presentasi belakang kepala, kepala yang pertama sampai ke
dasar panggul adalah bagian oksiput, sehingga oksiput berputar kedepan karena panggul
luas didepan, pada POPP, oksiput ini tidak berputar kedepan sehingga tetap dibelakang(1)
(Cuningham et al, 2010).
b) Etiologi
POPP ini dapat disebabkan karena beberapa hal, diantaranya bentuk panggul
antropoid, panggul android karena memiliki segmen depan yang sempit, otot panggul
yang sudah lembek biasanya hal ini terjadi pada multipara, dan karena kepala janin
yang kecil dan bulat. (2) (Crowin, 2009).

c) Diagnosis
1. Pemeriksaan abdomen :
Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba anterior
2. Auskultasi, DJJ terdengar disamping
3. Pemeriksaan vagina, Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella anterior
dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan defleksi.
Gambar 1. Jenis Malposisi
d) Penatalaksanaan
Proses persalinan pada kasus POPP ini apabila dengan presentasi kepala dan
panggung longgar, maka dapat dilahirkan dengan spontan namun dengan proses yang
lama sehingga perlu adanya pengawasan ketat dengan harapan janin dapat dilahirkan
spontan pervaginam. Tindakan baru dilakukan apabila kala II terlalu lama atau adanya
tanda-tanda kegawatan pada janin.
Pada persalinan dapat terjadi robekan perineum yang teratur atau ekstensi dari
episiotomi karena mekanisme persalinan pervaginam pada POPP yaitu ketika kepala
sudah sampai pada dasar panggul, ubun-ubun besar dibawah symphisis sebagai
hipomoklion oksiput lahir melewati perineum, jalan lahir dengan Sirkum Farensia
Frontooksipitalis lebih besar dari Sirkum Suboksipito Bregmatika sehingga kerusakan
perineum atau vagina lebih luas. Sebelumnya periksa ketuban pasien, apabila masih
intake maka pecahkan terlebih dahulu ketubannya, apabila penurunan kepala sudah
lebih dari 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka sebaiknya dilakukan seksio sesaria.
Apabila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi maka
diberikan oksitosin drip, bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase
pengeluaran, dipastikan kembali tidak adanya obstruksi kemudian apabila tidak ada
tanda obstruksi diberikan oksitosin drip, namun bila pembukaan lengkap dan kepala
masuk tidak kurang dari 1/5 PAP atau pada kala II bila kepala turun sampai dengan
Hodge III dan atau UUK lintang sudah dipimpin namun tak ada kemajuan sehingga
menyebabkan deep transvered arrest maka dilakukan vacum ekstraksi atau forceps,
namun apabila ada tanda obstruksi serta gawat janin maka akhiri kehamilan dengan
seksio sesaria (Cuningham et al, 2005).
Prognosis persalinan dengan POPP ini persalinan menjadi lebih lama dan
kerusakan jalan lahir lebih besar, selain itu kematian perinatal lebih besar pada POPP
dari pada presentasi kepala dengan UUK di bagian depan (Cuningham et al, 2005).

1.Corwin, Elizabeth J. 2009. Sistem Reproduksi. Dalam : Buku Saku Patofisiologi. Jakarta
:EGC, 784-785.
2. Cuningham F G, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal
Labor. In. Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York.
2010

Anda mungkin juga menyukai