Jalan sebagai sistem jaringan berhubungan erat dengan sistem pergerakan dan sistem
kegiatan. Hal inilah yang menjadikan keberadaan jalan sebagai hal pokok yang mempengaruhi
mobilitas orang dan barang. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, jalan
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah jalan arteri primer. Jalan arteri
primer memiliki fungsi sebagai penghubung antara pusat kegiatan nasional dan antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Maka, sudah seharusnya jalan dengan
klasifikasi arteri primer memiliki kualitas dan tingkat pelayanan jalan yang baik.
Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan juga turut meningkat. Keberadaan jalan
saat ini dirasa belum mampu melayani dengan baik, terbukti dengan adanya kemacetan. Di
wilayah UPT Malang, jalan arteri primer memiliki tingkat pelayanan jalan yang terus menurun,
lantaran terjadi penumpukan kendaraan dan pembebanan jalan. Jika terus dibiarkan, akan
sangat merugikan, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Dengan berdasar kondisi
yang ada, pihak konsultan setuju untuk mencari alternatif jalan guna mengurangi pembebanan
jalan pada jalan arteri primer yang ada. Sehingga diharapkan dapat mengurangi bahkan
mencegah kemacetan di wilayah UPT Malang.
Terdapat 4 sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah UPT Malang yang tertulis pada KAK yang dirasa mampu menjembatani tujuan proyek.
Dengan adanya sasaran, pihak konsultan mampu mengetahui secara lebih jelas terhadap target
yang harus dicapai guna mencapai tujuan proyek dari SKPD Dinas Perhubungan dan LLAJ
Provinsi Jawa Timur dengan Sherlita R.D.A, S.Si sebagai pejabat pembuat komitmen dan
dengan adanya pendanaan yang jelas bersumber dari APBD, penulis paham akan maksud
tujuan dan sistematika proyek pembangunan Jalan Arteri Primer di Wilayah UPT Malang.
Pihak konsultan menyadari bahwa dalam penyusunan proposal proyek ini masih terdapat begitu
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kelancaran proyek.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
Keberadaan jalan merupakan hal pokok dalam menunjang pergerakan dan segala
aktivitas manusia maupun perkembangannya terutama di darat. Dalam arti lain,
perkembangan jalan seiring dan saling membutuhkan dengan perkembangan aktivitas
manusia baik pembangunan fisik wilayah maupun mobilitas orang dan barang. Dengan
demikian, maka semakin baik atau semakin tersedia prasarana jalan, maka semakin
baik pula kemudahan dalam beraktivitas bagi manusia. Demikian sebaliknya, semakin
tinggi kegiatan manusia dan perkembangannya maka keberadaan jalan semakin
dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Di Indonesia, keberadaan jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun
2004 tentang Jalan. Di dalamnya diatur mengenai pokok-pokok penyelenggaraan jalan
di Indonesia. Salah satu aturan tersebut menyebutkan bahwa jalan di Indonesia dibagi
jenisnya berdasarkan beberapa hal, diantaranya adalah pembagian jalan berdasar
fungsinya. Fungsi jalan berupa arteri primer menunjukkan pentingnya peran dan fungsi
jalan ini secara regional untuk menghubungkan antar kota atau pusat pertumbuhan
utama atau sebagai urat nadi utama sistem transportasi darat pada skala regional.
Sebagaimana umumnya di Indonesia, pembangunan wilayah dan perkembangan
aktifitas manusia di Jawa Timur menunjukkan dinamika yang terus meningkat setiap
waktunya. Sebagaimana kaidah yang telah disebutkan di awal, maka hal ini juga seiring
dengan meningkatnya perkembangan transportasi darat dan peran maupun kebutuhan
jalan.
Beban jalan arteri primer yang merupakan urat nadi transportasi regional di Jawa
Timur pun secara pasti bertambah setiap waktunya. Bahkan di beberapa ruas jalan,
pada waktu-waktu tertentu mengalami tingkat pelayanan yang sangat rendah atau
macet. Dengan demikian maka pelayanan jalan menjadi terhenti dan mengakibatkan
inefesiensi sumber daya dan waktu bagi pemanfaat jalan tersebut.
Untuk itu, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan
palayanan di bidang jalan, baik pemeliharaan dan peningkatan jalan, manajemen lalu
lintas bahkan mengembangkan jalan-jalan baru. Upaya pengembangan jaringan jalan
baru atau pembangunan jalan baru merupakan upaya yang paling banyak membutuhkan
3
sumber daya dan saat ini termasuk paling sulit untuk dikerjakan. Sehingga
pembangunan jalan baru sampai saat ini sulit untuk diwujudkan secara menyeluruh
sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.
Untuk itu perlu dipikirkan cara lain dalam rangka menangani permasalahan
kemacetan yang sering terjadi. salah satunya adalah dengan mengidentifikasi dan
menetapkan jalan-jalan lain sebagai alternatif arteri primer. Diharapkan jalan ini dapat
menjadi alternatif jalur transportasi terutama pada saat terjadi kemacetan atau dapat
memecah besar arus kendaraan pada ruas jalan arteri primer tersebut.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Sasaran
Adapun sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah UPT Malang ini adalah :
Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan
fungsi arteri primer
Tersusunnya peta jaringan jalan di wilayah lingkup studi terutama jalan-jalan utama
Teridentifikasinya potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri
primer
Tersusunnya alternatif dan/atau rekomendasi dalam penetapan jalan alternatif bagi
ruas arteri primer di wilayah studi
4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan
5
1.5 Sumber Pembiayaan
Hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen
Studi Mengenai Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT
Malang, yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan akhir, dan album peta.
6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI
7
a. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif dalam penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan
Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang meliputi pendekatan yang bersifat
komperhensif dan mengacu pada norma (peraturan, strategi, dokumen perencanaan,
dsb) yang erat hubungannya kepadan identifikasi jalan alternatif di UPT Malang.
Pendekatan normatif ini erat kaitannya dengan pendekatan perencanaan dan analisis
kebijakan. Adapun mekanisme yang umum digunakan dalam pendekatan normatif
antara lain adalah:
1. Perumusan masalah (definisi) menghasilkan informasi dari proses identifikasi
dan analisis normatif (kebijakan, peraturan, dokumen perencanaan, dsb) dari
kondisi eksisting mengenai permasalahan pelayanan kaitannya dengan fungsi
arteri primer.
2. Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa
mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk pula pilihan tidak
melakukan sesuatu.
3. Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai dari
konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah.
4. Pemantauan (deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi saat ini
dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan
5. Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari
konsekuensi pemecahan maslah.
Kelima tahapan ini merupakan satu rangkaian siklus yang berulang sifatnya,
siklus ini dilihat sebagai bagian dari siklus yang ada, yang pada hasil akhirnya
akan sampai pada tahap penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer. Terkait dengan lingkup pelaksanaan kegiatan penyusunan
dokumen, pendekatan normatif akan digunakan dalam beberapa lingkup kegiatan
sebagai berikut:
Review RTRW, RDTR dan Masterplan Transportasi serta Kebijakan Terkait,
Koordinasi dan diskusi dengan tim tenaga ahli utama dan tim tenaga ahli
pendukung,
Identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan
fungsi arteri primer,
8
Penyusunan potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri
primer di lokasi pekerjaan.
b. Pendekatan Eksploratif
Pendekatan eksploratif bercirikan pencarian yang berlangsung secara
berkelanjutan. Pendekatan ini akan digunakan baik dalam proses pengumpulan
data dan informasi maupun dalam proses analisa serta penetapan dalam kaitannya
jalan arteri primer.
1. Eksplorasi dalam Proses Pengumpulan Data dan Informasi
Dalam proses ini pendekatan eksploratif digunakan untuk kegiatan
inventarisasi dan pengumpulan data awal, hingga eksplorasi data dan
informasi di lokasi pekerjaan. Sifat pendekatan yang berkelanjutan
memungkinkan terjadinya pembaharuan data dan informasi berdasalkan hasil
temuan terakhir. Pendekatan eksploratif juga memungkinkan proses
pengumpulan data yang memanfaatkan sumber informasi secara luas, seperti
dari literatur yang ada. Dalam pendekatan eksploratif ini juga sangan
memungkinkan diperoleh informasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya
atau tidak pernah didapatkan pada review literatur sebelumnya.
2. Eksplorasi dalam Proses Analisa dan Penetapan
Eksplorsi dalam proses analisa dan penetapan dilakukan guna mengelaborasi
fakta serta pokok permasalahan yang terdapat terkait dengan fungsi jalan arteri
primer pada wilayah UPT Malang. Proses eksplorasi ini akan mengerucut
pada suatu bentuk pendekatan yang konfirmatif dalam menetapkan fungsi
jalan sesuai kebutuhan rumusan kebijakan sehingga dapat diimplementasikan
dan mencapai hasil yang optimal.
9
2.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Metodologi pelaksanaan adalah serangkaian cara dan tahap pelaksanaan kegiatan yang
sistematis yang merupakan gambaran penyelenggaraan pekerjaan dengan mendasarkan pada
langkah kerja yang mengacu pada perncapaian sasaran dan tujuan pekerjaan atas dasar
batasan ruang lingkup kegiatan, waktu pelaksanaan, dan ketersediaan biaya pada KAK
(Kerangka Acuan Kerja).
10
2.2.2.Tahap Pengumpulan Data
Metode pelaksanaan survey terkait dengan pengumpulan data dan informasi yang
dilakukan pada tahap awal dari suatu ragkaian kegiatan, pada intinya dalam metode
ini berusaha mengumpulkan iformasi sebanyak-banyaknya namun tepat sasaran
sebagai bahan dalam proses analisa persoalan lapangan untuk perumusan penetapan
potensi alternatif jalan arteri primer. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan
meliputi:
a. Metode Survey Primer
Survey data primer adalah metode dalam mengumpulkan data dan infromasi
secara langsung turun ke lapangan, metode survey primer ini dilakukan untuk
merumuskan jalan-jalan mana saja yang berpotensi untuk dijadikann jalan arteri
primer untuk kemudian dianalisa kemampuan jalannya. Metode lain yaitu traffic
counting merupakan metode survey primer yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pelayanan jalan meninjau dari volume lalu lintas dan kapasistas jalan
untuk di proyeksikan atau dijadikan alternatif jalan arteri primer di UPT Malang.
b. Metode Survey Sekuder
Survey data sekunder adalah metode dalam mengumpulkan data dan informasi
yang disajikan secara tertulis. Survey data sekunder ini dilakukan terhadap insansi
terkait data mengenai transportasi lokasi pekerjaan, adapun data yang dapat
diketahui dari metode survey sekunder ini adalah terkait data Tatralok (Tatanan
Transportasi Lokal) di wilayah UPT Malang.
2.2.3.Tahap Analisis
Pada metode ini dilakukan pemilihan, penggabungan, atau pentabulasian data
guna mempermudah proses analisa data. Setelah itu dilakukan analisa data yang
merupakan proses penting dari kegiatan pekerjaan ini. Analisis yang akan dilakukan
meliputi analisis sebagai berkut:
a. Analisis LOS Jalan
Pada analisis ini kaitannya dengan bagaimana tingkat pelayanan jalan di waktu ini
untuk dijadikan pertimbangan sebagai jalur alternative arteri primer meninjau dari
volume lalu lintas serta kapasitas jalan. Analisa LOS jalan dilakukan kepada ruas
jalan yang dijadikan sebagai ruas jalan alternatif untuk diproyeksikan di masa
mendatang bagaimana pelayanan jalannya jika difungsikan sebagai jalan arteri
primer.
11
b. Analisis Daya Dukung Sarana Prasarana Transportasi Jalan
Analisis yang kaitannya dengan infrastruktur pendukung jalan yaitu sarana dan
prasarana jalan seperti halte, lampu jalan, rambu jalan. Bagaimana ketersediaan
pada kondisi eksisting dan proyeksinya mendukung ruas jalan dijadikan alternatif
jalan arteri primer.
c. Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Analisis ini terkait dengan kemampuan fisik dan lingkungan baik itu topografi
wilayah ataupun tata guna lahan wilayah dalam menampung pembebanan jalan
tersebut. Bagaimana potensi jalan didukung dengan kemampuan fisik dan
lingkungan untuk menjadi alternatif jalan arteri primer.
12
BAB III RENCANA KERJA
Berdasarkan pendekatan dan metoda yang sudah disusun pada bab sebelumnya, bagian
ini membahas bagaimama tujuan kerja dapat terlaksana melalui program kerja yang
diusulkan. Adapun program kerja disusun kedalam beberapa tahap pekerjaan sebagai berikut.
Tahap inisiasi adalah tahap awal suatu proyek dimulai. Pada tahap ini konsultan
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan survei. Tahap ini bertujuan
untuk menentukan tujuan pekerjaan secara rinci, mengidentifikasi faktor-faktor penentu
keberhasilan pekerjaan, project management plan, dan menentukan kriteria
keberhasilan proyek. Adapun rencana kerja pada tahap persiapan untuk pekerjaan
identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang adalah sebagai
berikut.
Koordinasi tim
Pemilik proyek memberi penugasan kepada team leader atau project manager
dan tim ahli proyek. Kemudian tim secara bersama-sama membuat definisi
proyek untuk dijadikan acuan dalam pembuatan project management plan.
Persiapan administrasi dan perizinan
Mempersiapkan segala bentuk perizinan yang berguna untuk pelaksanaan
inventarisasi data sekunder dan pelaksanaan survei. Adapun surat survei ini
disediakan oleh Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur selaku
Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, memperhitungkan kemungkinan biaya
yang akan kelur untuk pengerjaan proyek ini.
Telaah literatur
Survey literatur dilakukan dengan melakukan kajian baik terhadap literatur
berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait. Selain itu juga melakukan telaah
data sekunder yang berasal dari dokumen perencaaan (RTRW, masterplan
transportasi), kebijakan, dan peraturan perundang-undangan yang dijadikan bahan
acuan survei. Paling tidak data dasar, standar teknis, dan referensi hukum yang
tertera pada KAK ditelaah.
13
Menetapkan variabel kajian
Merumuskan dan menetapkan hal-hal apa saja yang akan disurvei dan dikaji.
Peninjauan awal lapangan
Melakukan survei atau peninjauan lapangan untuk mengetahui kondisi dan lokasi
potensial untuk identifikasi jalan.
14
2.3 Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap eksekusi proyek yang merupakan tindak lanjut dari
apa yang telah dituangkan pada tahap persiapan atau project management plan. Adapun
rencana kerja pada tahap pelaksanaan untuk pekerjaan identifikasi potensi jalan
alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang adalah sebagai berikut.
Melakukan survei dan inventarisasi data tentang jalan
Konsultan pada program kerja ini akan berusaha memperoleh informasi yang
komperhensif mengenai data inventarisasi jalan untuk digunakan sebagai input
untuk tahapan, seperti melakukan pencatatan jaringan jalan yang ada di lokasi
studi. Selain itu, melakukan pendataan kondisi jalan pada wilayah studi, seperti
kapasitas jalan, arus lalu lintas, dan kapasitas layanan yang dapat diperoleh
dengan melakukan traffic counting atau perhitungan jumlah kendaraan. Traffic
counting dilakukan pada hari kerja dan hari libur (4 hari dalam seminggu) selama
3 minggu berturut-turut. Untuk mengetahui tingkat kinerja jalan (LOS), kapasitas
jalan harus diketahui dengan melihat jumlah lajur, ada tidaknya median jalan,
lebar ruang manfaat jalan, lebar bahu jalan, tingkat kepadatan, dan jumlah
penduduk di Kota Malang.
Melakukan pendataan permasalahan
Mendata berbagai permasalahan yang terjadi pada jalan-jalan di wilayah UPT
Malang. Adapun permasalahan tersebut bisa dilihat dari kondisi fisik jalan,
ketersediaan sarana prasarana transportasi, kondisi arus lalu lintas, kondisi
hambatan samping, dan lain-lain. Pendataan permasalahan ini dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan survei dan inventarisasi.
Mengidentifikasi jalur alternatif
Identifikasi jalur alternatif ini adalah merumuskan dan menentukan jalan-jalan
mana saja yang mampu menjadi alternatif jalan arteri primer tentunya dengan
melihat potensi, masalah, dan hasil analisis data.
Pembuatan peta rencana
Setelah merumuskan jalur alternatif, dibuatlah peta titik-titik lokasi jalan yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan jalan alternatif arteri primer.
15
2.4 Tahap Pengontrolan
Monitoring dan evaluasi
Pengawasan perlu dilakukan agar proyek atau pekerjaan dapat berjalan sebagai
mana mestinya seperti yang tercantum pada Laporan Pendahuluan, selain itu agar
semua kegiatan dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
16
BAB V STRUKTUR ORGANISASI
Team Leader
(Ir. Noerita Safira)
Ahli Perencana
Ahli Pemetaan GIS
Wilayah
(Sovianita Natasha, ST)
(Fara Zalsabilla, ST)
Administrasi Operator
Keuangan Komputer
Surveyor
17
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini adalah :
a) Team Leader
Team Leader atau Ketua Tim 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil lulusan Universitas atau Perguruan
Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah
berpengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang transportasi. Ketua tim mempunyai
tugas utama memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepada tim kerja dan
pihak instansi terkait dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
b) Ahli Perencanaan Wilayah
Ahli Perencanaan Wilayah 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Perencanaan Wilayah lulusan Universitas atau
Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang
telah berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya. Ahli Perencanaan Wilayah
mempunyai tugas melakukan persiapan desain, pendataan dan investarisasi kondisi
faktual jalan, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi penyelesaian
permasalahan, serta melakukan analisa upaya pengembangan jalan alternatif.
c) Ahli Pemetaan GIS
Ahli Pemetaan GIS 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang
lebih tinggi di bidang Geodesi lulusan Universitas atau Perguruan Tinggi, baik negeri
atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 2
(dua) tahun di bidangnya. Ahli Pemetaan GIS mempunyai tugas membuat peta lokasi
pekerjaan dan peta identifikasi rekomendasi jalan alternatif.
Tenaga pendukung yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Kerangka Acuan
Kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a) Asisten tenaga ahli
Asisten tenaga ahli sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang sarjana
teknik sipil dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidangnya yang bertugas
untuk membantu tenaga ahli.
18
b) Operator komputer
Operator komputer sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang lulusan
diploma dan mampu mengoperasikan komputer dengan pengalaman minimal 1 (satu)
tahun dibidangnya yang bertugas untuk mengetik laporan.
c) Administrasi keuangan
Administrasi keuangan sejumlah 1 (satu) orang minimal lulusan SMA dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun di administrasi kantor dan keuangan yang bertugas
untuk mencatat arus kas.
d) Surveyor
Administrasi keuangan sejumlah 4 (empat) yang diisyaratkan sebagai mahasiswa/i
Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas mengumpulkan data primer melalui
survei dan inventarisasi data lapangan.
19
Tabel Kualifikasi Tenaga Ahli
Jumlah
Nama Tenaga Lingkup Posisi
Uraian Pekerjaan Orang
Personel Inti Ahli Keahlian Diusulkan
Bulan
Mengkoordinir
Ahli Teknik
Noerita Aulia seluruh aktivitas tim
Lokal Sipil Team Leader 1
Safira dalam mengelola
(transportasi)
seluruh kegiatan
lapangan dan kantor
Memimpin jalannya
survei,
mengidentifikasi
Ahli Ahli
permasalahan, dan
Fara Zalsabilla Lokal Perencanaan Perencanaan 1
melakukan analisa
Wilayah Wilayah
upaya
pengembangan jalan
alternatif
20
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA
Penyusunan Program Kerja dan Personil akan mengacu dan mempertimbangkan lingkup jasa
layanan Konsultan yang dibutuhkan, serta metodologi pelaksanaan yang akan diterapkan.
Pekerjaan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini akan dilaksanakan dalam
jangka waktu 70 hari.
Jadwal Pelaksanaan Identifikasi Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang disusun
sebagai berikut :
JADWAL PELAKSANAAN
BULAN
No. KEGIATAN BULAN I BULAN II
III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Tahap Inisiasi
- Koordinasi tim
- Penyiapan perizinan dan
administrasi
- Telaah literatur, kebijakan, dan
1.
peraturan
- Mempersiapkan peta wilayah
perencanaan
- Peninjauan awal lapangan
- Penetapan variabel kajian
Tahap Perencanaan
- Penetapan prosedur
- Pembuatan jadwal pelaksanaan
proyek
2.
- Penentuan tim pendukung, jadwal
penugasan, dan jadwal kerja
- Pengumpulan Laporan
Pendahuluan
Tahap Pelaksanaan
- Survei dan inventarisasi jaringan
jalan
- Survei dan pendataan kondisi
3.
jalan
- Pendataan permasalahan
- Identifikasi jalan alternatif
- Pembuatan peta
Tahap Pengontrolan
4.
- Monitoring target
Tahap Penutupan
5. - Pengumpulan Laporan Akhir
- Pengumpulan Album Peta
21
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
JABATAN WAKTU
NAMA DALAM BULAN I BULAN II BULAN III JUMLAH KET
PROYEK 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tenaga Ahli
Noerita Aulia
Team Leader 1
Safira
Ahli
Fara Zalsabilla Perencanaan 1
Wilayah
Sovianita
Ahli 1
Natasha
Pemetaan GIS
22
BAB VII ANGGARAN BIAYA
No URAIAN KEGIATAN JUMLAH/KUANTITAS SATUAN Waktu (Hari) SATUAN BIAYA TOTAL BIAYA
PERALATAN KANTOR
1 Laptop 5 unit 90 Rp 6.000.000 Rp 30.000.000
2 Printer 2 unit 90 Rp 850.000 Rp 1.700.000
3 Sewa Projector 1 Unit 2 Rp 100.000 Rp 200.000
4 Sewa Plotter 1 unit 90 Rp 1.300.000 Rp 3.900.000
OPERASIONAL KANTOR
1 Alat Tulis 40 unit 90 Rp 500.000 Rp 500.000
2 Hardisk 1 unit 90 Rp 600.000 Rp 600.000
3 Flash Disk 2 unit 90 Rp 45.000 Rp 135.000
4 Kertas HVS 12 Rim 90 Rp 22.000 Rp 264.000
5 Kertas A3 1 Rim 90 Rp 66.000 Rp 66.000
6 Tinta Komputer 16 unit 90 Rp 95.000 Rp 1.520.000
7 Biaya Penjilidan 3 Unit 90 Rp 20.000 Rp 60.000
8 Bahan Bakar Kendaraan 300 liter 90 Rp 6.500 Rp 1.965.000
9 Telekomunikasi 1 unit 90 Rp 450.000 Rp 450.000
10 Sewa Ruang Kantor 1 bulan 90 Rp 2.500.000 Rp 7.500.000
11 Listrik Kantor 1 bulan 90 Rp 500.000 Rp 1.500.000
12 Air PDAM Kantor 1 bulan 90 Rp 400.000 Rp 1.200.000
13 Alat Pengukur Jalan 1 Unit 90 Rp 500.000 Rp 500.000
Total Anggaran Rp 52.060.000
23
2. RENCANA ANGGARAN BIAYA PERSONIL
24