2 Belum ada
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal
Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas dr. Suci Hernawati, M.Kes
Batuputih NIP. 19790616 201001 2
016
1. Pengertian Persiapan pasien rujukan adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
sakit tujuan dengan cepat dan aman
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Batuputih No. tentang
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.
5. Langkah- 1. Petugas memberi penjelasan alasan pasien dirujuk pada pasien /
langkah keluarga pasien
2. Petugas memberikan informasi pilihan fasilitas rujukan yang dapat
melayani pasien.
3. Petugas menanyakan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
keputusan mereka.
4. Petugas membuat dan melengkapi surat persetujuan rujuk anuntuk
pasien yang bersedia dirujuk atau surat penolakan rujukan bagi
pasien yang tidak bersedia dirujuk.
5. Petugas menanyakan ketersediaan tempat pada Rumah Sakit tujuan
(menerima / menolak).
6. Jika fasilitas kesehatan menerima pasien, petugas menyampaikan
informasi pada fasilitas rujukan yang dituju bahwa akan ada
penderita yang dirujuk. Petugas juga membuat dan melengkapi
surat rujukan sesuai dengan SOP Rujukan
7. Jika fasilitas kesehatan menerima pasien, petugas memberi tahu
pasien untuk memilih fasilitas rujukan lainnya.
8. Jika semua fasilitas rujukan tidak bersedia menerima pasien atau
pasien dan keluarga pasien tidak bersedia untuk dirujuk, maka
pasien ditangani sesuai dengan SOP alternatif penanganan pasien
yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil saat dirujuk Untuk
pasien dalam keadaan stabil dengan keadaan umum baik dan tidak
memenuhi kriteria emergensi, pasien ke fasilitas rujukan tanpa
didampingi petugas / diantar ambulan. Apabila pasien dalam
keadaan emergensi, tangani pasien sesuai dengan SOP rujukan
pasien emergensi
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA/KB
3. Poli Gigi
4. Poli KIA/KB
5. VK
6. UGD
7. Rawat Inap
8. Puskesmas Pembantu
9. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Informed consent
3. Blanko Rujukan Eksternal
10. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page
LAPORAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Dawai, ……………….20….
Kepala Puskesmas Dawai
Haurgeulis, …………………………………2017
Saksi – saksi :
Petugas I
(Dokter/Bidan/Perawat) Yang membuat persetujuan
(______________________) (______________________)
Petugas II
(______________________)
1. ApakahDokter / Petugasrawatinapmemeriksakeadaanpasien ?
Apakahpetugasmenjelaskandanmemintapersetujuanpasien /
2.
keluargapasiendandimintamemilihRumahSakittujuan ?
3. ApakahpetugasmenghubungiRumahSakittujuan ?
4. ApakahPetugasmembuatsuratrujukan ?
5. Apakahpetugasmamintakeluargauntukmelengkapiadministrasi ?
6. Apakahpetugasmenghubungisopirambulan ?
7. Apakahpasiendirujukdengandidampingipetugas ?
8. ApakahsetelahkembalidariRumahSakit ,petugasmembuatlaporan ?
7.5.2.2 Belum ada
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PUSKESMAS DAWAI
DENGAN
TENTANG
RUJUKAN PASIEN
Nomor :
Pada hari ini ……….. tanggal …. bulan ……….. tahun 2018, kami yang
1. dr. Andi Raya Sarjatno, Kepala Puskesmas Dawai yang berkedudukan di Jl.
Pendidikan Dawai Distrik Yapen Timur dalam hal ini bertindak sebagai Kepala
Puskesmas Dawai dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai
“PIHAK PERTAMA”
2. dr. Widianto Praktiko, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Serui yang
berkedudukan dan berkantor di Jl. ………… dalam hal ini bertindak selaku
direktur Rumah Sakit Umum Daerah Serui dalam jabatannya tersebut yang
untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”
Bahwa “PIHAK PERTAMA” dan “PIHAK KEDUA” secara bersama -sama disebut “PARA PIHAK”
dan secara sendiri -sendiri disebut : “PIHAK”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (selanjutnya
disebut “perjanjian”) dengan ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam
perjanjian ini.
PASAL 1
2. Surat rujukan adalah surat pengantar dari PIHAK PERTAMA yang berisi data
nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, anamnesis atau perjalanan
penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosis penyakit, terapi yang telah diberikan
kepada pasien, dan tanggal rujukan, yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA di
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
1
poliklinik yang sesuai dengan kasus pasien. Surat rujukan harus ditanda tangani
oleh dokter yang memeriksa disertai nama jelas dari dokter tersebut.
4. Surat Rujuka Balik adalah surat pemberitahuan dari PIHAK KEDUA ke PIHAK
PERTAMA atas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien yang dirujuk dan
mengembalikan pada PIHAK PERTAMA untuk penanganan selanjutnya.
5. Surat keterangan masih dalam perawatan adalah surat yang dikeluarkan oleh
PIHAK KEDUA yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, yang berisi
keterangan bahwa pasien yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA masih
memerlukan perawatan PIHAK KEDUA untuk diagnosis yang sama, sehingga
pasien tidak harus meminta surat rujukan lagi dari PIHAK PERTAMA.
6. Program Rujuk Balik (PRB) adalah program pelayanan penyakit kronis bagi
peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
7. Surat Elijibilitas Peserta (SEP) adalah surat yang dikeluarkan oleh BPJS atau
BPJS Center yang ada di Rumah Sakit bagi peserta JKN yang berobat di
Rumah Sakit.
8. Penilaian kinerja adalah bentuk evaluasi atau pelayanan yang telah diberikan
dan diterima dalam proses rujukan oleh PARA PIHAK dalam kurun waktu
tertentu, dengan tujuan memperbaiki mutu pelayanan PARA PIHAK.
PASAL 2
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama dalam pelayanan rujukan bagi
pasien Jaminan Kesehatan Nasional maupun pasien umum.
PASAL 3
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi permberian Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
bagi pasien yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan kewenangan dan
kompetensi PIHAK KEDUA.
PASAL 4
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
2
PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDA disertai dengan Surat Rujukan.
c. Mendapatkan Surat Rujuk Balik dari PIHAK KEDUA untuk peserta PRB
JKN, dilengkapi dengan salinan resep obat dan SEP guna pelayanan
obat rujuk balik oleh PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA.
KEDUA.
d. Melayani peserta PRB yang telah mendapatkan surat rujuk balik dari
PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
3
b. Mengirim surat rujukan balik ke PIHAK PERTAMA apabila pasien telah
ditangani secara paripurna oleh PIHAK KEDUA.
c. Khusus peserta PRB, PIHAK KEDUA wajib mengirim surat rujuk balik,
kopi resep dan SEP ke PIHAK PERTAMA.
PASAL 5
MASA BERLAKU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berlaku selama 2 (dua) tahun
dan akan ditinjau kembali apabila ditemukannya ketidaksesuaian selama masa
perjanjian berlangsung.
PASAL 6
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah : suatu keadaan yang terjadi di luar
kemampuan atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan Memaksa (Force Majeur) tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran, dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
kerja sama ini.
Dalam hal terjadi Force Majeur, maka PIHAK yang terhalang untuk melaksanakan
kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain. PIHAK yang terkena Force Majeur
wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeur tersebut kepada PIHAK lain
secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya
peristiwa Force Majeur, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa tersebut. PIHAK yang terkena
Force Majeur wajib mengupayakan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan
kewajiban sebagaimana diatur dalam kerjasama ini segera setelah peristiwa Force
Majeur berakhir.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
4
Apabila peristiwa Force Majeur tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga
oleh PIHAK yang mengalami Force Majeur akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu
kerjasama ini.
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya Force Majeur bukan merupakan tanggungjawab PIHAK lain.
PASAL 7
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK memang perlu
melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atau
kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian Kerjasama ini
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 8
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur
kemudian oleh PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan kemudian
mencantumkannya dalam addendum (perjanjian tambahan) yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan, atau pembatalan baik untuk sebagian atau
keseluruhan terhadap hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dilakukan
atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Rumah Sakit Umum Daerah Serui
PIHAK KEDUA
Direktur
PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
5
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
Petugas,
(Perawat/Bidan)
(.....................)
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
I IDENTITAS PASIEN
a. Nama pasien :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Alamat :
e. No. BPJS / Jamkesda :
II KeluhanUtamaPasien :
IV Diagnosa :
Makassar,
Dokter yang merujuk
dr……………………………..
Nip.
7.5.3.3
Belum ada
7.5.3.4
Belum ada
PEMERINTAH KABUPATEN TANA TIDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANA LIA
Jl. Tarakan Jaya No. 021 RT 003 Desa Sambungan, Kode Pos 77453
email: pkm_tanalia2@yahoo.co.id phone : 085250763061
KALIMANTAN UTARA
Nama Pasien :
No. RM :
Umur :
Diagnosa :
Hasil Monitoring :
Pelaksana Monitoring
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TIRTOMOYO I
Jl. Pemuda Tirtomoyo Wonogiri 57672
Telepon (0273) 4631095
Email : puskesmas.tirtomoyo1@gmail.com
Halaman : 1/2
Sebagaipedomandalammemberikanlayanankliniskepadapasi
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Tirtoyudo No. 440/03/SK/35.07.103.124/20
3. Kebijakan
tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas Tirtoyudo
5. Diagram Alir
1. PanduanPraktikKlinisbagiDokter
6. Referensi FasilitasPelayananKesehatan Primer
2. PanduanPraktikKlinisbagiDokter Gigi
FasilitasPelayananKesehatan primer
7. DokumenTerkait Rekammedis
9. RekamanHistorisPerubahan
Yang Isi
No Tgl.MulaiDiberlakukan
Diubah Perubahan
KepalaPuskesmasTirtoyudo
LAPORAN
Informed
Nama Jenis Kelengkapan
No Tanggal Consent Tindak Lanjut
Pasien Tindakan
Ya Tidak Ya Tidak
Dawai, ……………….20….
Pembuat Laporan Kepala Puskesmas Dawai
JAVED S MATAPUTUNG,SAP.M.Kes
NIP.19720913 199403 1 002
PUSKESMAS CIJAGANG
KABUPATEN CIANJUR
JAVED S MATAPUTUNG,SAP.M.Kes
NIP.19720913 199403 1 002
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
3. Kebijakan
4. Referensi
1. Petugas menerima pasien datang,
2. Petugas mencuci tangan,
3. Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon, masker,alas
kaki)
4. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan,
5. Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasi pasien
berdasarkan prioritas penangan (pasien gawat tidak darurat, pasien
darurat tidak gawat, pasien gawat darurat),
6. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien,
7. Petugas mempersiapkan alat – alat yang dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan pasien,
8. Petugas menilai kesadaran pasien dengan GCS,
9. Petugas mengecek airway dan melakukan tindakan bila terjadi
sumbatan jalan nafas,
10. Petugas memastikan bahwa pernafasan tidak terganggu, apabila
terjadi gangguan, petugas memberikan bantuan pernafasan,
5. Prosedur 11. Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada perdarahan,
/langkah petugas melakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan,
12. Petugas memasang IV line jika terdapat tanda – tanda kekurangan
cairan pada pasien,
13. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien,
14. Petugas melakukan Resusitasi Jantung Paru jika terjadi henti
jantung,
15. Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam kondisi stabil,
16. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih mampu apabila diperlukan,
17. Petugas mendekontaminasi alat – alat yang telah digunakan dan
bahan habis pakai,
18. Petugas mencuci alat – alat yang telah digunakan,
19. Petugas mensterilkan alat – alat yang telah digunakan,
20. Petugas bahan habis pakai pada tempat sampah medis,
21. Petugas mencuci tangan,
RM
BP UMUM
6. Unit terkait
IGD
BP GIGI
PENANGANAN PASIEN RESIKO TINGGI
No. Dokumen : 167/SOP/PKM-DO/I/2016
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 4 Januari 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS SUHARDINA
DONGI NIP. 19730129 199203 2
Petugas
pengambilan obat
mendahulukan
pelayanan kepada
pasien.
PUSKESMAS SIRAMPOG
DENGAN
Nomor :………………….
Pada hari ini Rabu tanggal bulan tahun , yang bertanda tangan di bawah ini :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (selanjutnya
disebut “ Perjanjian”) dengan ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam
perjanjian ini.
PASAL 1
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah
ini memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dari kerjasama ini adalah sebagai dasar pelaksanaan PARA PIHAK dalam
memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan bagi pasien
penjaminan maupun pasien umum.
2. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menjamin perbaikan mutu, peningkatan
kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan.
PASAL 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi pemberian Pelayanan Rujukan Medis dan
pelayanan rujukan kesehatan lain bagi pasien yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA sesuai
dengan kewenangan dan kompetensi PIHAK KEDUA
PASAL 4
PASAL 5
MASA BERLAKU
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.dan dapat
diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK.
PASAL 6
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah : suatu keadaan yang terjadi di luar
kemampuan atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan Memaksa (Force Majeur) tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum,kebakaran dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
kerjasama ini.
Dalam hal terjadi Force Majeur, maka pihak yang terhalang untuk melaksanakan
kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain. PIHAK yang terkena Force Majeur
wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeur tersebut kepada PIHAK lain
secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force
Majeur, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang
menerangkan adanya peristiwa tersebut. PIHAK yang terkena Force Majeur wajib
mengupayakan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajiban sebagaimana
diatur dalam kerjasama ini segera setelah peristiwa Force Majeur berakhir.
Apabila peristiwa Force Majeur tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga
oleh PIHAK yang mengalami Force Majeur akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu
kerjasama ini.
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya
Force Majeur bukan merupakan tanggungjawab PIHAK lain.
PASAL 7
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK merasa perlu
melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas
kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian Kerjasama ini
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 8
Penutup
(1) Hal-hal yang belumcukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur
kemudian oleh PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan kemudian
mencantumkannya dalam addendum (perjanjian tambahan) yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan atau pembatalan baik untuk sebagian atau
keseluruhan terhadap hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dilakukan atas
persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.0030.01/436.7.2.51/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 14 Januari 2017
Halaman : 1/5
UPTD
dr. Dwi Astuti S.P..M.Ke
Puskesmas Jemursari Tanda Tangan :
NIP. 19610125198712 2 0
Surabaya
1. Pengertian Kewaspadaan universal adalah suatu cara untuk mencegah penularan penyakit dari cairan tub
yang keluar dari tubuh pasien/penderita penyakit baik dari pasien ke petugas kesehatan ataup
dari pasien satu ke pasien lain
2. Tujuan Sebagai acuan petugas kesehatan dalam melakukan kewaspadaan universal untuk menceg
penularan penyakit infeksi baik dari pasien ke petugas ataupun dari pasien ke pasien la
melalui cairan tubuh pasien.
3. Kebijakan Berdasarkan SP Kepala UPTD Puskesmas jemursari Nomor
440/C.VII.SP.0007.01/436.7.51/2017 Tentang Penanganan Pasien Beresiko Tinggi
4. Referensi Pedoman pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan
5. AlatdanBahan 1. Alat :-
2. Bahan : -
6. Prosedur / 1. Menjaga kebersihan tangan
Langkah-langkah Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD )
a. Menggunakan pelindung kaki
b. Menggunakan gaun pelindung dan celemek
c. Menggunakan masker
d. Menggunakan topi / penutup kepala
e. Menggunakan pelindung mata
f. Menggunakan sepasang sarung tangan pertama
g. Menggunakan sepasang sarung tangan kedua
3. Pemrosesan peralatan pasien ( Alat bekas pakai ) dan penatalaksanaan linen
a. Pemrosesan peralatan bekas pakai :
Dekontaminasi
Cuci, bilas dan keringkan
Sterilisasi
Pengambilan alat dari sterilisator
pengepakan alat yang sudah dilakukan sterilisasi
Pelabelan alat yang sudah di sterilisasi
b. Penatalaksanaan linen
4. Pengelolaan limbah
5. Pengendalian lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
6. Perlindungan petugas kesehatan
7. Penempatan , pemindahan dan pemulangan pasien
8. Hygiene respirasi / etika batuk
9. Praktek injeksi yang aman
. Diagram Alir
Persiapan sebelum
kewaspadaan universal
Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Menggu-
Menggu- Menggu Menggu- Menggu- Menggu-
nakan
nakan Menggu- -nakan nakan nakan nakan
gaun
pelin- nakan topi / pelin- sarung sarung
pelin-
dung masker penutup dung tangan tangan
dung dan
kaki kepala mata pertama kedua
celemek
Pemrosesan peralatan
pasien (alat bekas pakai)
Penatalaksanaan linen
Pengelolaan limbah
Pengendelan lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan
Perlindungan petugas
kesehatan
Kewaspadaan
8.Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
3. Ruang Pemeriksaan KIA/KB
4. Ruang Gawat Darurat
5. Ruang Konseling Gizi
6. Ruang Kesehatan Tradisional
9. DokumenTerkait -
Tanggal
No. Yang dirubah Isi Perubahan
Mulai Diberlakukan
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JEMURSARI
Jl. Jemursari Selatan IV No.5 S U R A B A Y A (60237)
TELP. 031-8414743
DAFTAR TILIK
KEWASPADAAN UNIVERSAL
1. Menjaga kebersihan tangan (Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir)
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD )
a. Menggunakan pelindung kaki
b. Menggunakan gaun pelindung dan celemek
c. Menggunakan masker
d. Menggunakan topi / penutup kepala
e. Menggunakan pelindung mata
f. Menggunakan sepasang sarung tangan pertama
g. Menggunakan sepasang sarung tangan kedua
3. Pemrosesan peralatan pasien ( Alat bekas pakai ) dan penatalaksanaan linen
a. Pemrosesan peralatan bekas pakai :
Dekontaminasi
Cuci, bilas dan keringkan
Sterilisasi
Pengambilan alat dari sterilisator
pengepakan alat yang sudah dilakukan sterilisasi
Pelabelan alat yang sudah di sterilisasi
b. Penatalaksanaan linen
4. Pengelolaan limbah
5. Pengendalian lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
6. Perlindungan petugas kesehatan
7. Penempatan , pemindahan dan pemulangan pasien
8. Hygiene respirasi / etika batuk
9. Praktek injeksi yang aman
∑ Ya
Complience Rate (CR) = X 100%
∑ Ya + ∑ Tidak
Kepala UPTD
Puskesmas Jemursari
DINAS KESEHATAN
NOMOR : SK-…/PKM-GI/IV/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS GUNUNG
INTANTENTANG PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN
OBAT DAN/CAIRAN INTRAVENA DI UPT. PUSKESMAS
GUNUNG INTAN
KESATU:
Penggunaandanpemberianobatdan/ataucairanintravenaperlu
mengacupadastandaroperasionalprosedur yang berlaku demi
menjaminkeselamatanpasien;
KETIGA :
Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkandanapabiladike
mudianhariterdapatkekeliruandalampenetapannya,
makaakandiadakanperbaikansebagaimanamestinya.
.
Ditetapkan di : GunungIntan
GASTROENTERITIS AKUT
Lenek,.................. 2016
P
enilai
DEMAM TIFOID
Lenek,.................. 2016
P
enilai
DEMAM UNSPESIFIED
Lenek,.................. 2016
P
enilai
GASTRITIS
Lenek,.................. 2016
P
enilai
HIPERTENSI
Lenek,.................. 2016
P
enilai
ISPA
Lenek,.................. 2016
P
enilai
DIABETES MELLITUS
Lenek,.................. 2016
P
enilai
ASMA BRONKIALE
Lenek,.................. 2016
P
enilai
PNEUMONIA
Lenek,.................. 2016
P
enilai
FARINGITIS AKUT
7. Vital sign
Demam t > 37,5˚C
Lenek,
............. 2016
Ketua
Mutu
Klinis
Dr. Siti
Khadija
h
HASIL MONITORING, EVALUASI, ANALISIS DAN T
HASIL
NO INDIKATOR HASIL MONITORING EVALUASI ANALI
2 Kepuasan Pelanggan
3 Kunjungan Puskesmas
4 Angka Kesakitan/Kematian
HASIL
NO KEGIATAN MASALAH HASIL EVALUASI
KEGIATAN
1 Pemantauan pelayanan Waktu pelayanan Tidak sesuai Keterbatasan Pen
obat jadi dengan standar ≥5 menit dengan standar petugas ahli oleh
indikator ≤5 menit indikator
dr. INT
NIP 19
HASIL
NO KEGIATAN MASALAH HASIL EVALUASI
KEGIATAN
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis
DINAS KESEHATAN
PUSKESMASSIRAMPOG
Alamat: Jalan Sirampog km 9 Kode Pos 52272
Email : pusksirampog@gmail.com
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SILOAM TAMAKO KECAMATAN TAMAKO
Nomor :………………………………
TENTANG
b.
bahwasetiappetugasPuskesmasharusbisamengidentifikasidanme
nanganikeluhanpasienuntukmeningkatkanmutupelayanan;
c. bahwaberdasarkanpertimbanganpadahuruf a dan b,
perlumenetapkankeputusanKepala UPT Puskesmas Merbau
Mataramtentangidentifikasidanpenanganankeluhan ;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu :KeputusanKepalaPuskesmasSiloam
TamakotentangIdentifikasidanPenangananKeluhanPasien;
Kedua :
SetiappetugasPuskesmasharusbisamengidentifikasidanmenanganik
eluhanpasienuntukmeningkatkanmutupelayanan;
Ketiga : Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkandanapabila di
kemudianhariterdapatkekeliruandalampenetapannya,
makaakandiadakanpembetulansebagaimanamestinya.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Dr.KRISTIAN PAREA
NIP.
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit : 09 April 2016
Halaman :1/1
PUSKESMAS Hj. MUTTAQIAH, S.Kep, MM
TTD. Kepala Puskesmas
BARABAI NIP. 19720306 199101 2 001
PUSKESMAS
CIBUGEL DADAN MULYADAN, SKM
NIP. 19700319 199403 1 004
1.Pengertian Penanganantindaklanjutkeluhanadalahserangkaiankegiatan yang
dilakukanuntukmengidentifikasidanmenanganikeluhanpelanggan.
Penanganankeluhanpelanggan di laksanakanberdasarkankeluhan yang
masukmelaluikotak saran, maupunsurveikepuasanpelanggan.
2.Tujuan Memberikantanggapandanpenanganan yang
cepatdantepatterhadapsemuakeluhanpelnggan.
3.Kebijakan SkKepalaPuskesmasCibugelNomor………………Tentangidentifikasikeluhanpasiendanpe
nanganankeluhan.
4.Referensi ISO 9001 : 2008 klausul 8
5. Prosedur 1. Survei kepuasan pelanggan
2. Blanko keluhan pelanggan
6.Langkah-langkah 1. Petugas mempersiapkan blanko keluhan pelanggan
2. Petugas memantau kotak saran setiap 1 minggu sekali setiap hari sabtu
3. Petugas mencatat keluhan pelanggan dalam bentuk buku register keluha
pelanggan
4. Petugas juga mencatata keluhan pelanggan yang berasal dari survei kepuasa
pelanggan 2 x dalam setahun
5. Petugas menganalisa keluhan pelanggan dan membuat tindak lanjut
6. Petugas membuat LKP di berikan kepada Unit terkait di berikan kepada Un
terkait
7. Petugas melakukan evaluasi, tindak lanjut dan verifikasi kepada unit terka
bahwa keluhan sudah di tangani
7.Unit terkait Semua unit
Elemen :7.6.5.1
SOP
Diberikankepada : Sekretariat
No. Revisi : 00
Elemen : 7.6.5.2
DAFTAR TILIK
Diberikankepada : Sekretariat
PUSKESMAS
CIMALAKA SUPRIYANTO, SKM
NIP. 196604141988031009
Unit :
................................................................................................................
Nama Petugas :
................................................................................................................
Tanggal Pelaksana
:................................................................................................................
No Kegiatan Ya Tidak
.................. ,
...........................................
Pelaksana / Auditor
(
................................................ )
PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMBIREJO
Jln. T. Amir Hamzah 154 Sambirejo Kecamatan Binjai
Email pusk.sambirejo.langkat@gmail.com FB : Puskesmas Sambirejo
Diketahui Oleh:
Kepala Puskesmas Sambirejo
Kabupaten Langkat,
ARLINA
PRIHHESTI,SKM
NIP. 196508201988012001
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DASAN LEKONG
Jl. Mayjen Bambang Sugeng No. 24 Wonosobo, Telp. (0286)
321897
Kode Pos. 56314
SusunanAcara : Pembukaan
SambutanOlehKetuaPokja
Pembahasan
Penutup
DaftarHadir : Terlampir
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I
Jl. Mayjen Bambang Sugeng No. 24 Wonosobo, Telp. (0286)
321897
Kode Pos. 56314
SusunanAcara : Pembukaan
SambutanOlehKetuaPokja
Pembahasan
Penutup
TENTANG
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan keten
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesal
didalamnya, akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestin
Ditetapkan di :
Tebas
pada tanggal :
22 Juli 2016
KEPALA
PUSKESMAS
TEBAS,
JONIARDI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
PUSKESMAS PAYAKABUNG
Jl.Raya Palembang - Prabumulih Km.35 Kec.Indralaya Utara – Ogan Ilir
Email.puskesmas.payakabung@yahoo.com.Telp.081373047678
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PAYAKABUNG
Nomor : 440/ /UKP/SK/I/2017
TENTANG
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
kesehatan nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 no 193
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan
mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan
kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya;
4. Permenkes 71/2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional
5. Kepmenkes RI No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. Kepmenkes RI No 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional tahun 2009
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAYAKABUNG TENTANG LAYANAN KLINIS YANG
MENJAMIN KESINAMBUNGAN LAYANAN.
Kedua : Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan yang dimaksud dalam
surat keputusan ini adalah layanan klinis dan pelayanan penunjang dipadukan
dengan baik sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu;
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan surat keputusan ini
dibebankan pada anggaran Puskesmas;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Payakabung
Pada tanggal : 1 Januari 2017
PUSKESMAS
CIMALAKA SUPRIYANTO, SKM
NIP. 196604141988031009
1.Pengertian Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan adalah pelayanan klinis yang
dilakukan untuk pasien mencakup kebutuhan biopsikososial spiritual dengan
melibatkan seluruh tim kesehatan yang sesuai dengan masalah kesehatan/kebutuhan
pasien.
2.Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam meberi pelayanan klinis yang bisa menjamin
kesinambungan layanan.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cimalaka tentang Layanan Klinis Yang Menjamin
Kesinambungan Layanan. Nomor : 440/191a/PKM.CMK/IV/2016.
4.Referensi
Kesepakatan bersama.
5. Prosedur
6.Langkah-langkah 1. Petugas mengidentifikasikan kebutuhan pasien sesuai dengan masalah kesehata
pasien.
2. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila ada indikasi.
3. Petugas merujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi atau laboratorium
luar puskesmas, bila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang yang tidak bis
dilakukan di Puskesmas.
4. Petugas melakukan rujukan internal bila ada indikasi pasien memerluka
penanganan lain yang bisa ditangani di Puskesmas dan melibatkan unit lain.
5. Petugas melakukan tindakan medis bila ada indikasi.
6. Petugas melakukan rujukan eksternal ke sarana kesehatan yang lebih tinggi, bi
ada indikasi pasien memerlukan penanganan yang tidak bisa ditangani
Puskesmas.
7. Petugas melakukan evaluasi terhadap penanganan yang telah dilakukan.
8. Petugas menyusun rencana tindak lanjut, bila masalah kesehatan belum teratasi.
9. Petugas memberi pesan kepada pasien untuk melakukan kunjungan ulan
(kontrol) sesuai kriteria waktu yang ditentukan.
7. Bagan Alir
Identifikasi Ada
indikasi Rujukan
Kebutuhan Pasien
Pemeriksaan
Penunjang
Evaluasi
RTL
Instruksi untuk
kontrok
Unit BP Gigi
Unit Gizi
Unit KIA/KB
Unit Farma
Elemen :7.6.6.2
SOP
Elemen :7.6.6.2
DAFTAR TILIK
PUSKESMAS
CIMALAKA SUPRIYANTO, SKM
NIP. 196604141988031009
Unit :
................................................................................................................
Nama Petugas :
................................................................................................................
Tanggal Pelaksana
:................................................................................................................
No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah petugas mengidentifikasikan kebutuhan pasien
sesuai dengan masalah kesehatan pasien?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila
ada indikasi?
3. Apakah petugas merujuk ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi atau laboratorium di luar puskesmas, bila
pasien memerlukan pemeriksaan penunjang yang tidak
bisa dilakukan di Puskesmas?
4. Apakah petugas melakukan rujukan internal bila ada
indikasi pasien memerlukan penanganan lain yang bisa
ditangani di Puskesmas dan melibatkan unit lain?
5. Apakah petugas melakukan tindakan medis bila ada
indikasi?
6. Apakah petuga melakukan rujukan eksternal ke sarana
kesehatan yang lebih tinggi, bila ada indikasi pasien
memerlukan penanganan yang tidak bisa ditangani di
Puskesmas?
7. Apakah petugas melakukan evaluasi terhadap
penanganan yang telah dilakukan?
8. Apakah petugas menyusun rencana tindak lanjut, bila
masalah kesehatan belum teratasi?
9. Apakah petugas memberi pesan kepada pasien untuk
melakukan kunjungan ulang (kontrol) sesuai kriteria
waktu yang ditentukan?
Pelaksana / Auditor
(
................................................ )
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN
DINAS KESEHATAN
KEPUTUSAN
Nomor :
TENTANG
i. bahwa dalam Penerapan hak dan kewajiban pasien untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan maka Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya
secara mandiri di UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang;
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 021 tahun 2008
tentang penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
Kesatu : Aspek hak dan kewajiban pasien untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan termasuk mutu pelayanan puskesmas yang telah mengembangkan
mutu pelayanan;
Kedua : Sebagai upaya tercapainya kepuasan pasien yang mengacu kepada hak dan
kewajiban pasien untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di UPTD
Puskesmas Lhok Bengkuang;
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Tapaktuan
Pada Tanggal :
KEPALA UPTD
PUSKESMAS LHOK
BENGKUANG,
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PRINGSURAT
NOMOR : / / /2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Temanggung
Pada tanggal 03 Januari 2017
Kepala Puskesmas
Pringsurat,
1. Anastesi lokal
a. Anestesi lokal dilakukan dalam tindakan bedah minor yang dapat
dilakukan di Puskesmas Pringsurat
b. Preparat yang digunakan adalah Lidocaine 2 %.
4. Anastesi topikal
a. Anastesi dilakukan pada pencabutan gigi goyang, incise abses
b. Preparat yang digunakan adalah choler etyl
KEPALA PUSKESMAS
PRINGSURAT
KEPUTUSAN
Nomor : /SK/PKM.L/I/2016
TENTANG
ANASTESI LOKAL
Ditetapkan di : Lenek
Pada tanggal : 02 Januari 2016
JALALUDIN SAYUTI
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LENEK
TENTANG………………………
NOMOR : /SK/PKM.L/I/2016
TANGGAL : 02 Januari 2016
Ditetapkan di : Lenek
Pada tanggal : 02 Januari 2016
JALALUDIN SAYUTI
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala UPT Puskesmas
Gemaharjo
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala FKTP
GEMAHARJO
dr. JAKA SETIYONO
NIP. 19721014 200212 1 005
4. Referensi
5. Alat dan bahan
10.Dokumen Terkait
Nomordokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggalterbit :
Halaman :
1. Defi
nisi
Informed Consent
adalahpersetujuantindakankedokteran
yang
diberikanolehpasienataukeluargaterdeka
tnyasetelahmendapatkanpenjelasansecar
alengkapmengenaitindakankedokteran
yang
akandilakukanterhadappasientersebut
2. Tuju
an
Memberikanperlindungankepadapasie
nterhadaptindakandokter yang
sebenarnyatidakdiperlukandansecaram
ediktidakadadasarpembenarannya
yang
dilakukantanpasepengetahuanpasienny
a.
Memberiperlindunganhukumkepadado
kterterhadapsuatukegagalandanbersifa
tnegatif, karenaprosedurmedik modern
bukantanparesiko,
danpadasetiaptindakanmedikadamelek
atsuaturesiko
3. Kebij
akan Sebagai pedomandalampelaksanan
inform consent
kepadapasiensehinggatidakterjadipenu
ntutan di
kemudianhariterhadaptindakan yang
telahdiberikankepadapasien
Pelaksanaan inform consent harus
mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SPO
4. Ruan
gling RawatJalan,
kup
RawatInap,
IGD
5. Pros a. Petugasmenyiapkanlembar inform consent,
edur
b. Petugaskesehatanmenginformasikanmengenaiprosedurtindaka
n yang akandilakukan, tujuan, manfaat,
dampakkalautidakdilakukandanresikodaritindakantersebutkepa
dapasiendankeluarga
c. Petugasmemastikantingkatpemahamanpasiendankeluargaterha
dapinformasi yang diberikan,
d. Petugasmemberikankesempatanpadapasienkeluargauntukmene
rimaataumenolaktindakan yang diberikan
e. Petugasmenjelaskanisi inform consent kepadakeluarga/pasien
f. Petugasmengisi inform consent
g. Petugasmenyerahkaninformconsent yang
sudahdiisikepadapasien/keluarga
h. Petugasmempersilahkanpasien/keluargamembacainformconsen
t,
i. Petugasmempersilahkanpasien/keluargamenandatangani form
inform consent besertasaksi
j. Petugasmenyimpan form inform consent yang
telahditandatanganipasienataukeluarga di
dalamrekammedispasien,
k. Petugaskesehatanmencatathasilpemeriksaandantindakanpada
RM
6. Dia Petugas kesehatan Petugas memastikan
gra Petugas menginformasikan tingkat pemahaman pasien
menyiapkan
m mengenai prosedur dan keluarga terhadap
lembar inform tindakan yang akan informasi yang diberikan
alir consent dilakukan
Petugas menjelaskan isi Petugas memberikan
Petugas mengisi inform
inform consent kepada kesempatan pada pasien
No Yang consent
Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan
keluarga/pasien keluarga untuk
menerima atau menolak
tindakan yang diberikan
dirubah
Petugas menyerahkan Petugas Petugas mempersilahkan
informconsent yang mempersilahkan pasien/keluarga menanda
sudah diisi kepada pasien/keluarga tangani form inform
pasien/keluarga membaca consent beserta saksi
informconsent
informed consent
mencuci tangan
NO NO RM BUKTI KAJIAN
1 11 0077 Terlampir di RM
2 17 0015 Terlampir di RM
3 030068 Terlampir di RM
4 010016 Terlampir di RM
5 120482 Terlampir di RM
6 020028 Terlampir di RM
7 070541 Terlampir di RM
8 020056 Terlampir di RM
9 051182 Terlampir di RM
10 080504 Terlampir di RM
11 030114 Terlampir di RM
12 011395 Terlampir di RM
13 090302 Terlampir di RM
14 050172 Terlampir di RM
15 070164 Terlampir di RM
16 090151 Terlampir di RM
17 051016 Terlampir di RM
18 110019 Terlampir di RM
19 070159 Terlampir di RM
20 170411 Terlampir di RM
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang
H. Irfani, S. Kep
NIP. 19730906 199303 1007
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JAGOI BABANG
Jl. Dwikora Jagoi Babang, Kode Pos :79286
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 20 menit
III. MATERI
1. Pengertian penyakit yang diderita pasien
2. Penyebab penyakit yang diderita pasien
3. Tanda dan gejala penyakit yang diderita pasien
4. Cara penularan
5. Cara perawatan selama di Puskesmas dan di Rumah
6. Waktupasien harus dibawa ke Puskesmas lagi (termasuk control)
7. Cara pencegahan peyakit tersebut
(Materi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pasien)
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet jika perlu
2. Kertas
3. Pulpen
No
FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU
.
1. Pra Interaksi Menyiapkan Satuan Acara 1 menit
Penyuluhan & bahan
untuk leaflet.
Menentukan kontrak
waktu & materi dengan
pasien dan atau keluarga
2. Kerja Membuka kegiatan Menjawab salam 6 menit
dengan mengucapkan
salam.
Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari
Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan. Memperhatikan
Menggali pengetahuan
pasien dan atau keluarga Memperhatikan
Menjelaskan tentang
materi sudah
direncanakan
Memperhatikan
Memberi kesempatan
kepada pasien dan atau
keluargauntuk Bertanya dan
2. Evaluasi Hasil
Pasien dan atau keluarga mampu:
Waktu : 1 x 5 menit
XI. METODE
Tanya Jawab
XII. MEDIA
4. Leaflet jika perlu
5. Kertas
6. Pulpen
KEGIATAN
No FASE KEGIATAN PENYULUH WAKTU
PESERTA
4. Evaluasi Hasil
Pasien dan atau keluarga mampu :
PUSKESMAS MEKARMUKTI
Kesimpulan :
Halaman :1/2
1. Pengertian
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari
perencanaan menu, perencanaan kebutuhan
bahan makanan, perencanaan anggaran
belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pemasakan
bahan makanan, distribusi dan pencatatan
pelaporan serta evaluasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pemesanan, penyiapan,
distribusi dan pemberian makanan pada pasien rawat inap.
C. ASSESMENT
1. Status gizi : 3. DiagnosaGizi
2. Diagnosamedik :
D. PLANNING
1. Rencanaterapi diet
Terapi diet: Syaratdiet :
Bentukmakanan:
Cara pemberian :
Tujuan diet:
2. Perhitungankebutuhangizi
Energi : KH :
Protein :
Lemak :
3. Bahanmakanan yang tidak di 4. rencana yang di monitor
anjurkan Asupan :
Statusgizi :
Pemeriksaanlabolatorium:
Pemeriksaanklinis :
5. Konseling Gizi
Sasaran :
Tempat :
Media :
Metode :
Waktu :
Materi:
No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
SOP
Tambakboyo
19630621 198912 1 001
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Tambakboyo No.
tentang Standar Pelayanan Rawat Inap.
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Pedoman Gizi Seimbang.
5. Prosedur/ 1. Petugas menginformasikan kepada pasien / keluarga bahwa
Langkah- langkah puskesmas menyediakan makanan, tetapi apabila keluarga
ingin menyediakan makanan untuk pasien maka diperbolehkan
dengan batasan diet yang sesuai kondisi pasien
2. Petugas menjelaskan ke pasien / keluarga tentang jenis
makanan yang bisa dipersiapkan dari rumah yaitu makanan
seimbang yang terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, buah dan
susu
3. Petugas memberitahukan jadwal / waktu pemberian makanan
untuk pasien
4. Petugas menyarankan pemberian selingan untuk pasien
diantara waktu makan
5. Petugas mengevaluasi pemahaman keluarga pasien tentang
makanan dan selingan yang harus dipersiapkan untuk pasien
6. Diagram Alir
Menjelaskan
Petugas
kepada pasien
Menginformasikan
kepada pasien
Memberitahukan
Mengevaluasi Menyarankan
jadwal
pemahaman pemberian
pemberian
keluarga selingan
makan
Edukasi
Halaman :1/2
1. Pengertian
1. Penyiapan makanan adalah serangkaian
kegiatan dalammempersiapkan bahan
makanan yang siap diolah, sesuai dengan
menu, standar resep, standar porsi, standar
bumbu dan jumlah pasien yang akan dilayani
2. Distribusi makanan adalah serangkaian
proses kegiatan penyampaian makanan yang
sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi
pasien yang dilayani
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk penyiapan makanan dan
2. Tujuan distribusi makanan mencerminkan upaya mengurangi risikoterhadap
kontaminasi dan pembusukan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445.4/085/UKP Benda Baru Tentang Kewajiban
Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan KIA, 2014
1. Alat :
a. Baskom d. Kompor g. Baki j. Sendok
b. Pisau e. Panci h. Piring
c. Talenan f. Sodet i. Mangkuk
2. Bahan :
a. Beras
b. Protein hewani
c. Protein nabati
d. Sayur mayur
6. Prosedur 1. Petugas Gizi melakukan koordinasi dengan juru masak dalam hal
penyiapan dan pendistribusian makanan agar tidak terjadi kontaminasi dan
pembusukan
2. Petugas Gizi mengarahkan kepada juru masak untuk melakukan
pencucian, pemotongan, penyiangan, peracikan bahan makanan secara
baik dan benar sesuai dengan standar yang ditetapkan
3. Petugas Gizi mengarahkan kepada juru masak untuk melakukan
pemasakan bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,
berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
4. Petugas menggunakan alat penyaji makanan yang baik dan kuat
5. Petugas menyajikan makanan sesuai dengan waktu penyajian
7. Unit Terkait
5. Petugas Gizi
6. Juru Masak
8.Dokumen Terkait
1. Alur Membersihkan Bahan Makanan
Makan Selingan
Makan Siang
Makan Sore
7.9.3.(1,2,3,4)
Belum ada
PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT
PASIEN
No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS SIMTITI
TANDA TANGAN KAPUS
SAMBAS Nip.196306041910228
2. Tujuan Tujuan prosedur ini adalah agar semua petugas layanan kesehatan memahami kri
pemulangan pasien dan tindak lanjut yang harus dilakukan setelah pemulangan pasi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tentang pemulangan pasien dan tindak lanjut pas
4. Referensi
5. Prosedur / 1. Pasien datang berobat
Langkah-
langkah 2. Dokter melakukan anamnesis
KIA
4. Rekaman Historis
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TEBAS
TENTANG PENANGGUNG JAWAB
PEMULANGAN PASIEN
1. Berdasarkan kompetensinya
menentukan proses perawatan di
Puskesmas telah selesai dan pasien
diperbolehkan pulang.
2. Memberikan resep obat yang harus
dibawa pulang oleh pasien.
3. Menentukan kapan pasien harus
kontrol di Puskesmas.
4. Memberikan pendidikan kepada
pasien tentang penyakit termasuk
diet dan gaya hidup yang
mempengaruhi penyakit yang
diderita.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan
Ketiga :
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Tebas
pada tanggal
22 Juli 2016
JONIARDI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SULILIRAN
BARU
Jl. Nusa Indah No. Kode Pos 76271 Telp. 0543-2705381
Email: puskesmassuliliranbaru@yahoo.com
a. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang
mudah dimengerti pasien dan keluarganya.
b. Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut.
c. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang
mendesak.
d. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan
berkenaan dengan kondisi pasien.
No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP TanggalTer :
bit
Halaman : 1/3
SIMTITI
PUSKESMAS
TANDA TANGAN KAPUS Nip.1963060419
SAMBAS
228603
Program Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pend
1. Pengertian penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan jan
panjang yang dilaksanakan di Faskes Tingkat Pertama (Puskesmas / dokter)
rujukan dari dokter spesialis/sub spesialis. Jadi pasien kronis yang memang h
mendapat obat rutin bulanan tidak perlu ribet ke rumah sakit
5. BaganAlir
Pasien menunjukkan
surat rujuk balik dan
buku kontrol peserta
1. Petugasmelakukanpemeriksaanterhadappasien
2. Petugasmemutuskanmerujukpasien yang memerlukanrujukan
3. Karenakeadaanumumpasien yang burukdan/ atauharapanhiduppasien
yang sangatrendahdan/ ataupasienataukeluargamenolakdilakukan,
rujukanpetugasmemutuskantidakdilakukanrujukanterhadappasiendengank
ondisitersebut
6. Langkah-Langkah 4. Petugasmenginformasikankondisipasientersebutkepadapasienataukeluar
gapasien
5. Petugasmemintapasienataukeluargapasienmengisi form
penolakanrujukanataspasien yang sebenarnyamemerlukantindakanrujukan
6. Petugasmelakukanpelayanankesehatanterhadappasientersebutsebagaiban
tuanhidupdasarsesuaidenganprosedurdanfasilitas yang ada di
Puskesmasrawang.
7. Hal-hal yang
perludiperhatikan
8. Unit Terkait UGD, RwatInap
Rekam medis
9. Dokumen yang
terkait
7.10.2.1 Belum
ada
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Rekam medis berdasarkan sejarahnya sejarahnya selalu berkembang
mengikuti kemajuan ilmu kesehatan dan kedokteran. Sejak masa pra
kemerdekaan, rumah sakit di Indonesia sudah melakukan pencatatan kegiatan
medis, namun belum dilaksanakan dengan baik atau belum mengikuti penataan
sistem informasi yang benar.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1996 wajib Simpan
Rahasia Kedokteran, maka kepada semua petugas kesehatan diwajibkan untuk
menyimpan rahasia kedokteran termasuk berkas rekam medis. Kemudian pada
tahun 1972 melalui SK. MenKes RI No. 034/BIRHUP/1972 ada kejelasan bagi
rumah sakit mengenai kewajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan rekam
medis. Disebutkan maksud dan tujuan dari peraturan-peraturan tersebut dibuat
agar institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit, dapat
menyelenggarakan rekam medis dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dengan
diberlakukannya Permenkes No. 749A/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis
yang merupakan landasan hukum bagi semua tenaga medis dan para medis dan
SK DirJen Medik No. 78/Yan.Med RS.Um.Dik/YMU/I/1991 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis/Medical Record di Rumah Sakit.
Rekam medis merupakan salah satu sumber data yang sangat vital dalm
penyelenggarakan sistem informasi manajemen di rumah sakit dan sangat penting
dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Agar penyelenggarakan
rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik maka harus dilengkapi dengan
pedoman organisasi maupun pedoman pelayanan rekam medis tentang tata cara
penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan da dipatuhi oleh seluruh
tenaga kesehatan baik medis, para medis maupun non medis yang bertugas di
RSU. Sari Mutiara Medan.
Edukasi bagi pasien dan keluarga salah satu data yang penting dicatatkan
dalam rekam medik pasien. Sehingga pasien dan keluarga dan petugas kesehatan
dapat secara berkesinambungan memberikan informasi yang update kepada
pasien dan keluarga untuk membantu penyembuhan.
II. Tujuan
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk
edukasi pasien yang secara terpadu oleh petugas kesehatan sesuai kebutuhan
pasien yang dicatat dalam rekam medik yang baik dan benar. Rumah sakit akan
berhasil sebagai mana diharapkan untuk tertib administrasi merupakan salah
satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang akan mendukung pelayan berkelanjutan bagi pasien dan keluarga.
III. Pengertian
Dalam Permenkes 749A tahun 1989 dan Surat Keputusan Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Nomor. 778 Tahun 1991 tentang Rekam Medik dan
penyelenggarannya adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas, anamnese, pemeriksaan, pengobatan, diagnosis, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama di rumah sakit
dirawat atau berobat jalan. Sedangkan bila dihubungkan dengan pelayanan
pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga bukan hanya
pencatatan dan dokumen, tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan diagnosis,
pengobatan, tindakan dan pelayan lain, akan tetapi tempat pecatatan pemberian
pendidikan kesehatan pasien dan keluarga berupa penjelasan tentang penyakit
pasien, penjelasan penyebab penyakitnya, penjelasan pengobatan, dan penjelasan
tindakan dan efek tindakan yang akan dilakukan, penjelasan tentang apa yang
dapat dilakukan keluarga untuk mempercepat penyembuhan sekalugus
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam menangani penyakitnya.
Dengan kata lain bahwa pasien dan keluarga dituntut berperan serta dalam
mengambil keputusan-keputusan tindakan dalam proses penatalaksanaan
penyakit pasien selam dirawat dan setelah pulang kerumah.
Pemberian penjelasan tentang penyakit, penyebab, pengobatan,
pencegahan dan dilakukannya tindakan medis pada pasien ada surat persetujuan
pasien dan keluarga yang sudah ditandatangani oleh pasien dan keluarga sebgai
bukti pelaksanaan pelayanan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga yang
dilihat dari form edukasi multidisiplin distatus pasien yang sudah tersimpan dan
tertata di rekam medik.
Rekam medis berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang pasien
secara lengkap meliputi identitas pribadi, identitas sosial, dan semua keterangan
lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut. Rekam medis dapat digunakan
untuk berbagai keperluan pelayanan dan pengelolaan pasien, termasuk
diantaranya untuk pemberian informasi dan edukasi kepada pasien. Dalam rekam
medis memuat pengkajian atau assesment yang dapat digunakan untuk acuan
dala pemberian edukasi kepada pasien. pencatatan assesment tersebut antara lain
meliputi :
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kognitif
e. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
Disetujui, Diketahui,
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
PUSKESMAS
LAWANG
dr. Nur Syamsu Dhuha
14. Diagram
Alir
15. Referensi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka
Cipta, 2002
16. Dokumen 1. Intrumen evaluasi penyampaian informasi
Terkait 2. Rekapan hasil evaluasi
17. Distribusi Semua unit pelayanan
EVALUASI TERHADAPPROSEDUR
PENYAMPAIANINFORMASI
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
PUSKESMAS
LAWANG
dr. Nur Syamsu Dhuha
NIP. 197712022010011002
TRANSPORTASI RUJUKAN
: /UKP VII/PKM
No. Dokumen
DP/2016
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 1 Juni 2016
Halaman : 1/1
Kepala UPT Puskesmas
Pemerintah Rawat Inap
Daerah Kabupaten Danau Panggang
Hulu Sungai Utara H. Irfani, S. Kep
NIP.197309061993031007
Haurgeulis, …………………………………2017
Saksi – saksi :
Petugas I
(Dokter/Bidan/Perawat) Yang membuat persetujuan
(______________________) (______________________)
Petugas II
(______________________)
1. ApakahDokter / Petugasrawatinapmemeriksakeadaanpasien ?
Apakahpetugasmenjelaskandanmemintapersetujuanpasien /
2.
keluargapasiendandimintamemilihRumahSakittujuan ?
3. ApakahpetugasmenghubungiRumahSakittujuan ?
4. ApakahPetugasmembuatsuratrujukan ?
5. Apakahpetugasmamintakeluargauntukmelengkapiadministrasi ?
6. Apakahpetugasmenghubungisopirambulan ?
7. Apakahpasiendirujukdengandidampingipetugas ?
8. ApakahsetelahkembalidariRumahSakit ,petugasmembuatlaporan ?