Anda di halaman 1dari 17

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi pengambilan data

Pengambilan data dilakukan di Ruang Lavender RS Mohammad

Ridwan Meuraksa yang beralamat di Jalan Taman Mini I Rt 004/ Rw

01 Kel. Pinang Ranti Kec. Makasar, Jakarta Timur, Daerah Khusus

Ibukota Jakarta 13560. Penulis melakukan pengumpulan data pada

tanggal 30 April sampai 4 Mei 2018.

Pengkajian

1) Identitas klien

Tanggal pengkajian dilakukan mulai tanggal 30 April 2018

pukul 19.00 WIB. Pengkajian dilakukan dengan wawancara,

observasi langsung, pemeriksaan fisik, dan menelaah catatan medis.

Data yang di dapat yaitu, klien bernama Tn.D masuk ke RS

Mohammad Ridwan Meuraksa di Ruang Lavender pada tanggal 29

April 2018. Klien berjenis kelamin Laki-laki, berumur 42 tahun,

status perkawinan : menikah, beragama islam, suku Jawa, warga

negara Indonesia, pendidikan S1, bahasa yang digunakan Bahasa

Indonesia, pekerjaan TNI AD, beralamat di jl. Menara air v no. 8,

sumber biaya yang digunakan adalah Jaminan Kesehatan Nasional,

sumber informasi yang didapatkan dari pasien.

34
Tn. D datang ke Instalasi Gawat Darurat RS Mohammad

Ridwan Meuraska Jakarta pada tanggal 29 April 2018 pukul 19.00

dengan diagnosa DM tipe 2 dan Abses perinium. Pasien datang

sendiri ke RS dengan keluhan ada bisul di perineum dan nyeri.

Pasien mengatakan sempat ke klinik dekat rumah untuk berobat

sekitar 3 hari sebelum masuk RS namun tidak ada perkembangan

dan merasa lukanya tambah melebar. Pasien takut dan memutuskan

untuk ke RS sendiri, Tn. D dipindahkan ke ruang Lavender pada

pukul 22.00 dengan hasil pemeriksaan Tanda-tanda Vital (TTV)

Tekanan Darah: 128/91mmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu : 37,5˚C,

Pernafasan: 20x/menit, CRT < 2detik, kesadaran komposmentis,

Glasgow coma scale (GCS) yaitu 15 (E 4, M 6, V 5), Berat Badan

(BB) 70kg dan Tinggi Badan (TB) 165cm.

Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 29 April

2018 hemoglobin 16 g/dl, hematokrit 43%, leukosit 9700/mm3,

trombosit 454.000/mm3, dan glukosa darah 421mg/dl.

Berdasarkan anamnesis tersebut, diagnosa keperawatan yang

telah ditegakkan yaitu gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan

dengan iritasi tekanan sesnsitifitas pada area perineum dan cemas

berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit dan

pengobatannya.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah

mengukur tanda-tanda vital, mengobservasi keadaan umum klien,

melakukan perawatan luka dari daerah perineum, mengajarkan klien

35
untuk melakukan teknik relaksasi, membantu klien memberikan

posisi yang nyaman, melakukan kolaborasi untuk pemberian obat

antibiotic ceftriaxone 2x1gr, injeksi obat ketorolac 30mg/ 18 jam,

pemberian infus RL+ mersibion 12 tpm, pemeriksaan gula darah

sewaktu bila <400 mg/dl berikan insulin levemir 12 unit malam hari.

Pasien boleh pindah ruangan dan dipindahkan pada pukul 22.00WIB

ke Ruang Lavender Kelas 1.

Evaluasi dalam masalah gangguan rasa nyaman: nyeri

berhubungan dengan iritasi tekanan sesnsitifitas pada area perineum

dan cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit

dan pengobatannya telah teratasi sebagian.

2) Riwayat Keperawatan

a) Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan menderita penyakit gula sejak tahun 2015

dan sekarang mengalami nyeri pada daerah kemaluannya sampe

ke anus, ada bisul besar dan pecah mengeluarkan darah dan

nanah, timbulnya nyeri secara bertahap kurang lebih sudah 4

hari, sudah berupaya ke klinik serta pasien juga mengatakan

cemas karena takut lukannya tidak bisa sembuh.

b) Riwayat kesehatan masa lalu

Pasien sudah mengetahui penyakit Diabetes Melitus (DM)

dan Hipertensi sejak tahun 2015 pasien mempunyai riwayat

pemakaian obat DM yaitu metformin 3x1. Pasien juga

mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

36
c) Riwayat kesehatan keluarga

Tn. D
42th DM

Ket :

Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Cerai

Klien

….. 1 Tempat tinggal

Tn. D mengatakan tinggal bersama istri dan 2 anaknya laki-laki (13

tahun) dan perempuan (10 tahun). Pasien mengatakan keluarganya

tidak memiliki riwayat penyakit apapun, kedua orang tuanya dan

kedua mertuanya pun masih hidup sampai sekarang, tinggal di jawa

tengah.

d) Riwayat psikososial dan spiritual

Pola komunikasi terbuka, pengambilan setiap keputusan

jika terjadi masalah adalah pasien sendiri. Biasanya pasien

37
mengikuti kegiatan social seperti kerja bakti. Dampak yang

terjadi dari penyakit pasien terhadap keluarga yaitu biasanya Tn.

D bekerja, dan sekarang pasien harus cuti karena sakit.

mekanisme koping terhadap stress adalah mencari pertolongan

dan diam. Hal yang sangat di pikirkan saat ini adalah sembuh

serta harapannya bisa berkumpul lagi dengan keluarga dan

bekerja. Perubahan yang sering di rasakan setelah jatuh sakit

adalah setiap melakukan kegiatan sering terasa lemas. Aktivitas

agama atau kepercayaan yang dilakukan adalah pengajian setiap

seminggu sekali dan solat. Kondisi lingkungan rumah sangat

bersih dan rapih.

3) Pola kebiasaan

a) Pola nutrisi

(1) Sebelum sakit / sebelum di RS

Frekuensi makan bisa 3-4 kali sehari, nafsu makan baik,

porsi makan biasanya nasi 1 centong dengan lauk dan sayur

makan selalu habis, tidak ada makanan yang tidak disukai,

tidak ada makanan yang membuat alergi, makanan

pantangan adalah makanan yang banyak mengandung gula

dibatasi konsumsinya, tidak ada konsumsi obat-obatan

sebelum makan.

38
(2) Di rumah sakit

Frekuensi makan 3 kali sehari, nafsu makan baik, porsi

makan selalu dihabiskan, makanan yang dimakan sudah di

tentukan oleh ahli gizi yaitu diit makan lunak rendah gula.

b) Pola eliminasi

(1) Buang air kecil

(a) Sebelum sakit/ sebelum di RS

Frekuensi buang air kecil biasanya 7-8 kali sehari, warna

urin kuning kecoklatan, tidak ada keluhan saat buang air

kecil.

(b) Di rumah sakit

Pasien mengatakan buang air kecil 8x/ hari di rs, tidak

ada keluhan nyeri, dan warna urin kuning.

(2) Buang air besar

(a) Sebelum sakit/ sebelum di RS

Frekuensi 1 kali sehari setiap pagi, warna kuning,

konsistensi lembek, tidak ada keluhan saat buang air

besar, tidak ada penggunaan laxative.

(b) Di rumah sakit

Pasien mengatakan buang air besar 2x/ hari dari kemarin

dan tidak ada penggunaan laxative.

39
c) Pola personal hygiene

(1) Sebelum sakit/ sebelum di RS

Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, pada pagi dan sore

hari, pasien juga mengatakan sikat gigi 3 kali sehri pada saat

mandi dan sebelum tidur. Serta mencuci rambut setiap 2 hari

sekali.

(2) Di rumah sakit

Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, pada pagi dan sore

hari, pasien mengatakan menyikat gigi pada saat mandi yaitu

2 kali sehari dan membersihkan rambut tadi pagi saat mandi.

d) Pola istirahat dan tidur

(1) Sebelum sakit/ sebelum di RS

Pasien mengatakan terkadang tidur siang 1 jam. Istirahat

tidur malam kurang lebih 5-7 jam per hari. Kebiasaan

sebelum tidur yaitu berdoa.

(2) Di rumah sakit

Pasien mengatakan tidur siang sekitar 1 jam dan tidur malam

kurang lebih 7 jam, tidak ada gangguan dan kebiasaaan

sebelum tidur yaitu berdoa.

e) Pola aktivitas dan latihan

(1) Sebelum sakit/ sebelum di RS

Pasien mengatakan bekerja berangkat pada pagi hari,

sebelum bekerja biasanya pasien berolah raga lari 2 kali

seminggu, tidak ada kleuhan saat melakukan aktivitas.

40
(2) Di rumah sakit

Pasien mengatakan tidak berolah raga dan bisa melakukan

aktivitas sendiri.

f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Sebelum dirawat pasien mengatakan mengkonsumsi rokok 1

bungkus per hari.

4) Pengkajian Fisik

a) Pemeriksaan fisik umum

Berat badan klien saat ini 70 kg berat badan klien sebelum sakit

70.8 kg, tinggi badan klien 165cm, keadaan umum klien baik,

kesadaran komposmentis, GCS : 15 (E: 4, V: 5, M: 6). TTV klien

adalah Tekanan darah: 130/80 mmHg, Suhu: 36˚C, Nadi:

87x/menit, Frekuensi pernafasan : 20x/menit, dan tidak ada

pembesaran kelenjar getah bening.

b) Sistem penglihatan

Posisi mata klien simetris, kelopak mata klien normal,

pergerakan bola mata klien normal, konjungtiva merah muda,

kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor, tidak ada kelainan

pada otot-otot mata, fungsi penglihatan kabur, tidak ada tanda-

tanda radang pada sklera, klien tidak memakai kacamata, dan

reaksi terhadap cahaya positif.

c) Sistem pendengaran

Daun telinga klien normal, tidak ada keluar cairan yang bau dari

telinga klien, tidak ada tinnitus, fungsi pendengaran masih

41
normal atau baik, tidak mengalami gangguan keseimbangan, dan

tidak memakai alat bantu pendengaran.

d) Sistem wicara

Klien dapat berbicara dengan jelas.

e) Sistem pernafasan

Jalan nafas klien normal, tidak ada sesak, klien bernafas tidak

menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi pernafasan

20x/menit, irama pernafasan teratur dan spontan, kedalaman

dalam bernafas dangkal, klien mengatakan tidak ada batuk, suara

nafas klien vesikuler, tidak ada nyeri saat bernafas, dan tidak

menggunakan alat bantu nafas.

f) Sistem kardiovaskuler

(1) Sirkulasi perifer

Nadi : 87x/menit, irama nadi teratur, denyut nadi kuat,

tekanan darah : 130/80mmHg, tidak ada distensi vena

jugularis kanan dan kiri, temperature kulit hangat, warna

kulit kuning langsat, pengisian darah kapiler < 2 detik, tidak

ada edema.

(2) Sirkulasi jantung

Irama jantung teratur, denyut kuat, tidak ada kelainan bunyi

jantung, tidak ada sakit dada.

g) Sistem hematologi

Tidak ada gangguan hematologi seperti pucat dan perdarahan.

42
h) Sistem syaraf pusat

Tidak ada keluhan sakit kepala, tingkat kesadaran

komposmentis, Glasgow coma scale (GCS) yaitu 15 (E 4, M 6,

V 5), tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial,

tidak ada kejang, mulut tidak mencong, tidak ada kesemutan,

tidak ada kelumpuhan ektremitas, reflek fisiologi dan patologis

normal.

i) Sistem pencernaan

Tidak ada gigi caries, tidka ada penggunaan gigi palsu, lidah

bersih, saliva normal, tidak ada muntah dan mual, tidak ada nyeri

perut, bising usus 10 kali/ menit, bab 2 kali per hari, konsistensi

feses setengah padat, tidak ada konstipasi, abdomen lembek.

j) Sistem endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan nafas tidak berbau

keton.

k) Sistem urogenital

Balance cairan intake 1500cc output 1700cc, tidak ada

perubahan pola kemih, warna urin kuning, tidak ada distensi

kandung kemih dan tidak ada nyeri pinggang.

l) Sistem integument

Turgor kulit elastis, temperature kulit hangat, warna kulit kuning

langsat, keadaan kulit baik tidak ada lesi, terpasang infus di

lengan kanan terpasang RL+mersibion 12 tetes per menit,

keadaan rambut bersih.

43
m) Sistem reproduksi

Klien mengatakan ada bisul di daerah kemaluan di bawah

skrotum dan kemerahan dari perineum sampai anus.

n) Sistem musculoskeletal

Tidak ada kesulitan pergerakan, tidak ada sakit pada tulang dan

sendi, tidak ada kelainan bentuk tulang, tidak ada kelainan

struktur tulang belakang, tonus otot baik.

o) Kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

5) Data tambahan (pemahaman tentang penyakit)

Pasien tidak mengetahui penyebab dan pengobatan penyakitnya.

6) Data penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 29 April 2018 pkl 21.00

Nama Test Hasil Unit Nilai rujukan


HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 16 g/Dl 11-16.5
Hematocrit 43 % 35-45
Lekosit 9.700 juta/Ul 4000-10000
Trombosit 454.000 /mm3 150000-
450000
Diabetes
Gula darah 421 Mg/dl <140
sewaktu
Tanggal 1 Mei Pkl 06.30
2018
Fungsi ginjal
Ureum 46 Mg/dl 10-50
Kreatinin 1,08 Mg/dl 0,7-1,3

44
Lemak
Triglyceride 281 Mg/dl <150
Total cholestrol 334 Mg/dl <200
HDL cholesterol 58 Mg/dl 35-73
LDL cholestrol 183 Mg/dl <155
Diabetes
Glukosa puasa 369 Mg/dl 70-110
Glukosa 2 jam PP 302 Mg/dl 100-140

7) Penatalaksanaan
ORAL
Mecobalamin 500mg 2x500mg
Metformin 500mg 3x500mg

PARENTERAL
OMZ 40mg 2x40mg
Ceftriaxone 1gr 2x1gr
Levemir unit 0-0-1
Ketorolac 30 mg 3x30mg
RL + mersibion 12 tpm

Diet : Makan Lunak Rendah Gula

45
4.1.2 Analisis Data

Tabel 4.1 Analisis Data

Data Fokus Etiologi Masalah


Tn. D
DS : Gangguan rasa nyaman Adanya luka
a)
Tn. D mengatakan : nyeri pada area
nyeri di bagian perinium
perineum sampai anus
b) Tn. D mengatakan
bisulnya sudah pecah
DO :
a) Keadaan umum Tn. D
sedang
b) Tn. D tampak kesakitan
c) Skala nyeri 6
d) Tampak bisul di
perineum dekat anus
dengan diameter
kurang lebih 2 cm,
keras dan pus +, darah +
e) Gds : 421

DS : Resiko infeksi Adanya


Tn. D mengatakan bisulnya peradangan
sudah pecah

DO :
Tampak bisul di perineum dekat
anus dengan diameter kurang
lebih 2 cm, keras dan pus +,
darah +

DS : Cemas Kurang
a)
Tn. D menanyakan informasi
penyebab dan tentang
pengobatan bisulnya penyakit dan
b) Tn. D mengatakan takut pengobatan
terjadi apa-apa pada
lukanya
DO :
a) Tn. D tampak cemas
dengan keadaannya
b) Tn. D banyak bertanya
tentang penyakitnya

46
4.1.3 Diagnosis Keperawatan

1) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya luka

pada area perineum

2) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya peradangan

3) Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit

dan pengobatan

47
4.1.4 Perencanaan Keperawatan

Tabel 4.3 Perencanaan Keperawatan

Diagnosis keperawatan Intervensi Rasional


(Tujuan dan Kriteria
Hasil)
Gangguan rasa nyaman : a) Observasi a) Untuk
nyeri berhubungan tanda-tanda vital mengetahui
dengan adanya luka pada keadaan umum
area perineum klien
Tujuan : Setelah b) Kaji tingkat b) Untuk
dilakukan perawatan nyeri mengetahui
selama 3x24 jam, tingkat nyeri
diharapkan masalah c) Ajarkan teknik c) Untuk
keperawatan teratasi relaksasi dan mengurangi
dengan menjukan distraksi rasa nyeri
d) Kolaborasi d) Untuk
Kriteria hasil : pemberian mengurangi
a) Skala nyeri 0-1 analgetik rasa nyeri
b) Terjadi e) Lakukan e) Kadar glukosa
perbaikan status pemeriksaan tinggi salah
metabolik gula darah satu pencetus
dengan kelebihan
menunjukan asupan
nilai normal karbohidrat
gula darah f) Kolaborasi f) Mengobati
c) Tn. D dapat pemberian disfungsi
mengalihkan insulin metabolik
rasa nyeri
d) Tn. D merasa
nyaman

Resiko infeksi a) Observasi a) Untuk


berhubungan dengan tanda-tanda mengetahui
adanya peradangan infeksi gejala awal
Tujuan : Setelah dari proses
dilakukan tindakan infeksi
keperawatan selama 3x24 b) Pertahankan b) Klien mungkin
jam diharapkan masalah teknik aseptik masuk dengan
keperawatan dapat setiap infeksi yang
teratasi dengan melakukan biasanya telah
menunjukan tindakan mencetuskan
keadaan
Kriteria hasil : ketoasidosis
Tidak terjadi atau infeksi
tanda-tanda nosocomial
infeksi seperti c) Lakukan c) Mencegah
kemerahan, perawatan luka terjadinya
pembengkakan, infeksi
dan demam nosocomial
d) Balut luka d) Meminimalka
dengan kassa n kontaminasi
steril silang atau
menjaga

48
kebersihan
e) Berikan luka
informasi e) Sirkulasi
mengenai tanda perifer bisa
dan gejala terganggu
infeksi yang
menempatkan
klien pada
peningkatan
resiko
terjadinya
iritasi kulit dan
f) Kolaborasi infeksi
dengan dokter f) Penanganan
pemberian obat awal dapat
antibiotik membantu
mencegah
timbulnya
sepsis

Cemas berhubungan a) Kaji tingkat a) Untuk


dengan kurang informasi pengetahuan Tn. memberikan
tentang penyebab dan D tentang informasi yang
pengobatan penyakit tepat pada
Tujuan : Setelah klien dan
dilakukan perawatan keluarga untuk
selama 3x24 jam, menghindari
diharapkan masalah kejemuan
keperawatan tidak terjadi informasi
dengan menunjukan b) Berikan b) Memberikan
informasi tetang informasi yang
Kriteria hasil : penyakit secara akurat dan
a) Mengungkapka bertahap secara bermakna bagi
n pemahaman bertahap klien dan
tentang penyakit perawat dapat
b) Melakukan mengetahui
prosedur yang di perkembangan
perlukan pengetahuan
c) Melakukan pasien
perubahan gaya c) Ciptakan c) Menangapi
lingkungan dan
saling percaya memperhatika
dengan n bahwa
mendengar perlunya
penuh perhatian menciptakan
dan selalu ada lingkungan
untuk klien saling pecaya
sebelum klien
bersedia
mengambil
bagian dalam
proses belajar
d) Diskusi dengan d) Memberikan
pasien tentang pengetahuan
penyakitnya dasar dimana
pasien cepat
membuat
pertimbangan

49
dalam memilih
gaya hidup
e) Tinjau ulang e) Pemahaman
program tentang semua
pengobatan aspek yang
digunakan obat
serta
meningkatkan
penggunaan
yang tepat

50

Anda mungkin juga menyukai