Anda di halaman 1dari 16

15 Kewajiban Anak Laki-Laki Terhadap Ibunya

Setelah Menikah
Segala hal dalam islam telah diatur dengan jelas. Baik itu tentang kewajiban orang tua terhadap anak
yang sudah menikah, hak anak terhadap orang tua, dan perintah agar anak berbakti kepada orang tua
hingga akhir hayatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24 yang artinya:
ads

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya
kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah
satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada
keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” (QS.Al-Isra : 23)

Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai anak wajib berbuat baik kepada orang tua, seperti layaknya
orang tua yang menyayangi dan memenuhi hak-hak anaknya selagi masih kecil. Namun demikian, bagi
anak perempuan setelah menikah maka haknya akan beralih kepada suaminya. Berbeda dengan anak
laki-laki. Kewajiban anak laki-laki terhadap orang tuanya (khususnya ibu) akan terus berlanjut walau dia
telah memiliki istri. Anak laki-laki masih harus mengabdi kepada ibunya. Nah, dibawah ini beberapa
kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah. Simak yuk!

Baca juga:

 Kewajiban anak perempuan terhadap orang tua setelah menikah


 Kewajiban laki-laki setelah menikah
 mendidik anak perempuan

1. Berbakti pada ibunya

“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi
durhaka”. (Q.S Maryam:14)

Seorang laki-laki yang telah menikah seringkali mengesampingkan bahkan melupakan ibunya hanya
karena ia sudah memiliki istri cantik. Naudzubillah. Janganlah berbuat seperti demikian. Sebab kewajiban
anak laki-laki untuk berbakti kepada ibunya tetap berjalan meskipun ia telah menikah. Anak laki-laki harus
memperhatikan ibunya, memenuhi kebutuhannya dan tentu saja menjalankan apa yang disuruh ibunya
(selama itu sesuai syariat agama dan tidak menyimpang). (Baca juga: Keutamaan berbakti kepada orang
tua–Anak durhaka dalam islam)

2. Menyayangi dengan sepenuh hati


“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(Q.S Al Israa’:24)

Perjuangan seorang ibu untuk membesarkan anaknya tidaklah mudah. Maka itu, anak wajib membalas
kebaikan-kebaikan ibunya ketika ia telah dewasa. Salah satunya dengan cara menyayangi. Bahkan
walau sudah menikah, anak laki-laki tetap berkewajiban mencintai ibunya melebihi cinta kepada istrinya.
Apabila hal ini memicu rasa iri di hati istri, cobalah berikan pengertian kepadanya bahwa ibu adalah hal
yang utama dalam islam. Sebisa mungkin, berusahalah menciptakan kedamaian diantara istri dan ibumu.
(Baca juga: Cara mendidik anak dalam islam–Membangun Rumah Tangga Dalam Islam)

Sponsors Link

3. Menghormati dan sopan

Menghormati juga merupakan kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah. Anak
diperintahkan untuk bertutuk kata yang sopan kepada orang tua. Apabila orang tua melakukan
kesalahan, seorang anak tidak boleh membentaknya. Ingatkan mereka dengan ucapan yang lembut. Dan
sebagai suami, bimbinglah istrimu untuk turut menghormati ibumu. Sebab bagi seorang istri, mertua
adalah ibunya. Jadi harus dihormati dan disayangi layaknya ibu sendiri. Itulah ciri-ciri istri shalehah.

4. Bersikap adil terhadap nafkah ibu dan istri

Perihal masalah menafkahi, hal ini seringkali menjadi pemicu konflik dalam keluarga. Siapakah yang
harus didahulukan oleh suami? Kebutuhan istri dan anak-anak atau kebutuhan ibunya? Islam memang
mewajibkan seorang suami untuk menafkahi istri secara lahir dan batin. Dan jika kebutuhan pokok istri
telah tercukupi, suami harus memenuhi kebutuhan ibunya. Ingatlah bahwa seorang anak tidak boleh
menelantarkan ibunya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist:

Diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap
seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi,
”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)

Seorang istri yang melarang suaminya memberikan nafkah kepada mertua, maka perbuatan itu bisa jadi
memicu dosa. Namun apabila ia turut merelakannya insyaAllah rezeki suaminya bertambah dan ia
memperoleh pahala. (Baca juga:Kriteria calon suami menurut islam–Kewajiban suami terhadap Istri
dalam Islam)

Sponsors Link
5. Merawat dengan baik

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Q.S
Luqman:14)

Perintah untuk berbuat baik dan merawat orang tua telah dituliskan secara jelas dalam Al-Quran. Sebagai
seorang anak, kita wajib merawat orang tua yang telah lanjut usia. Jangan malah mengirimkannya ke
panti jompo. perlakukan orang tua dengan baik, sayangi mereka, berikan tempat tinggal yang layak.
Apabila kondisi mereka sudah lemah dan tidak ada yang merawatnya, cobalah berbicara dengan istri
untuk mengajak orang tua tinggal bersama-sama dalam satu rumah.

Baca juga:

 Menjadi muslimah yang baik


 Peran ayah dalam keluarga

6. Mematuhi nasehat ibunya, asalkan tidak merugikan

Anak laki-laki yang telah menikah masih wajib mematuhi perintah ibunya. Selama si ibu tidak menyuruh
melakukan hal-hal yang dilarang islam (seperti berbuat maksiat) atau perbuatan jahat lainnya maka anak
harus mentaati perintah tersebut. Namun apabila istri tidak menyetujuinya, cobalah bertanya alasan
mengapa ia tak setuju. Diskusikan baik-baik dengan istri. Dan cobalah berikan pengetian kepada istri
tentang ajaran-ajaran islam yang menjelaskan tata cara berperilaku terhadap orang tua. (Baca
juga: Hikmah silaturahmi–Keluarga dalam islam)

7. Memperhatikan kondisi ibunya

Perhatian seorang laki-laki setelah menikah tidak hanya diberikan kepada istri dan anak-anaknya saja,
tapi ibunya juga wajib menerima perhatian tersebut. Jangan sampai kebersamaan dengan istri
melupakan akan keberadaan seorang ibu. Jenguklah ibu sesering mungkin. Berikan apa yang dibutuhkan
walaupun seorang ibu mungkin tidak memintanya karena “tidak enak” dan takut merepotkan. Menjadi
anak laki-laki haruslah bisa berbuat adil antara ibu dan istri. Jangan menyakiti hati keduanya dan
berusahalah untuk membahagiakan mereka.

Baca juga:

 Keluarga bahagia menurut islam


 Kunci rumah tangga bahagia
 Tips hidup bahagia menurut islam

8. Mengajak istri untuk menjaga ibunya

Semakin bertambah usia, kekuatan orang tua akan semakin menurun. Bahkan diantara mereka ada yang
bersikap layaknya anak kecil dan menjadi pikun. Di saat seperti itu, anak laki-laki tidak boleh
meninggalkan orang tuanya sendirian. Ia wajib menjaga dan merawat mereka. Apabila anak laki-laki
tersebut sibuk dan memiliki banyak pekerjaan, maka ia harus menyuruh istri untuk menjaga orang
tuanya. Tentunya istri juga harus bersabar. Sebab ketika ia memutuskan menikah secara tak langsung
berarti orang tua si laki-laki akan menjadi orang tuanya. Maka wajib bagi dirinya untuk menjaga mertua

Baca juga:

 Kewajiban dalam Rumah Tangga


 Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam
 Kewajiban Wanita Setelah Menikah

9. Menjaga nama baik ibunya

Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam hidup anaknya. Sejelek apapun sikap ibu, mungkin ia pernah
khilaf atau melakukan perbuatan yang memalukan, seorang anak tidak boleh mengumbar aib ibunya
dihadapan orang lain termasuk istrinya. Anak laki-laki yang sholeh harus bisa melindungi nama baik
keluarganya. Apabila ada masalah dan pertikaian, sebaiknya diselesaikan secara pribadi dengan pikiran
tenang dan memperbanyak berdoa meminta petunjuk Allah SWT.

10. Mendoakan ibunya

Sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk selalu mendoakan orang tua baik di masa hidupnya
ataupun ketika mereka telah meninggal. Meskipun seorang anak telah menikah dan menemukan
kebahagiaanya, mereka tidak boleh lupa mendoakannya orang tuanya. Sebab orang tua yang telah
mengasuh sejak kecil. Maka itu sebisa mungkin doakanlah mereka setiap selesai sholat dan diantara
waktu adzan-iqomah. Dengan doa yang telah diajarkan rasulullah Saw, yaitu:

‫ص ِغي َْرا‬ َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َم‬


َ ‫اربَّيَانِ ْي‬ َّ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغف ِْر ِل ْي َول َِوا ِل َد‬
ْ ‫ي َو‬

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku
diwaktu kecil”

Baca juga:

 Keutamaan doa seorang ibu


 Doa agar keinginan tercapai
 Doa untuk mendapatkan jodoh dalam Islam
 Doa agar dipermudah segala urusan

11. Menasehati dengan baik apabila ibunya berbuat salah

ads

Ada kalanya dimana orang tua bersikap egois, entah karena faktor usia atau keadaan. Namun apapun
alasannya, sebagai seorang anak sangat dilarang membentak orang tua. Apabila orang tua melakukan
sesuatu yang salah, mungkin menyakiti hati menantunya maka tugas anak laki-laki adalah menasehati
orang tua cara halus. Jangan mengatakan ucapan kasar kepada orang tua karena hal itu dimurkai Allah
SWT. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-israa’ ayat 23 yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’:23)

Baca juga:

 Keluarga sakinah dalam islam


 Keluarga harmonis menurut islam

12. Meringankan beban ibunya

Seorang ibu berhak mendapatkan perlindungan dari anak laki-lakinya, sekalipun anak tersebut telah
menikah. Siapa lagi yang mau melindungi orang tua kalau bukan anaknya? Toh, seorang anak menjadi
tumbuh dewasa dan sukses juga berkat orang tuanya. Jadi mereka wajib meringankan beban ibunya,
yang berarti memenuhi kebutuhannya, menjaganya dari orang-orang jahat, memastikan ia tinggal di
tempat yang aman, segera datang apabila ia membutuhkan bantuan dan sebagainya. (Baca
juga: Kedudukan Wanita Dalam Islam–Cara menjadi wanita baik)

13. Senantiasa mengingatkan perihal ibadah

Tugas seorang anak kepada orang tua tidak sekedar memberikan kebahagiaan, uang dan kasih sayang.
Tapi juga menjaga mereka agar tetap di jalan Allah SWT agar kelak bisa berkumpul bersama di surga.
Apabila orang tua sempat belok jalannya, melakukan maksiat atau mungkin lupa beribadah, anak wajib
memperingatkannya dengan cara yang baik. Dengan memberikannya nasehat tentang ilmu-ilmu agama
berarti kita telah menyelamatkannya dari api neraka. Namun sekali lagi, lakukan itu dengan cara yang
sangat lembut dan sopan. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya:
”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”. (QS. At
Tahrim: 6)

Baca juga:

 Penyebab amal ibadah ditolak dalam islam


 Hal-hal yang menghapus amal ibadah
 Ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT

14. Memuliakan dan membahagiakan ibunya

Anak perempuan yang telah menikah maka kebahagiaanya menjadi tugas suaminya. Sedangkan
kebahagiaan ibu menjadi tanggung jawab anak-anaknya, khusunya anak laki-laki. Jangan sampai
menelantarkan ibu! Anak laki-laki wajib memuliakan ibunya, memberikan perhatian, menyayangi dan
memenuhi segala kebutuhannya.

15. Menjaga perasaan ibu

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang
tua”

Ridha Allah SWT berada di tangan orang tua. Maka itu, sebagai anak wajib menghormati orang tuanya.
Menjaga perasaan orang tua juga perlu dilakukan. Anak tidak boleh menyakiti hati orang tuanya. Sebisa
mungkin tunjukanlah senyum terindah saat bertemu orang tua. Berucap dengan kata-kata sopan dan
selalu mententramkan hatinya. (Baca juga: Cara mengendalikan emosi menurut islam–Cara
meningkatkan kesabaran dalam islam)

Demikianlah beberapa kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah. Dengan tanggung
jawab tersebut, seorang suami juga tidak boleh melupakan cara membahagiakan istri tercinta dan anak-
anaknya. Sebab perilaku suami yang baik terhadap istri dengan dibarengi sikap yang sesuai sumber
syariat agama bisa menciptakan kehidupan rumah tangga dalam islam yang bahagia. Tak lupa lupa
jalankan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan
Ihsan, serta pelajari Hubungan Akhlak dengan Iman.
9 ciri pria yang memiliki karakter
bertanggung jawab atas pasangan
Jangan hanya mencari pria yang ganteng, baik, dan mencintai Anda. Tetapi carilah pria yang
sungguh-sungguh memiliki karakter bertanggung jawab atas wanita yang dicintainya.

FACEBOOKTWITTEREMAILPINTEREST

MORE

Tesha Subandriyo
251,125 views | 2,605 shares

 Ada banyak cinta di dunia ini, namun hanya akan ada satu cinta dari pria yang
sungguh-sungguh mencintai Anda. Cinta tanpa tanggung jawab tidak berarti apapun.
Terkadang, meskipun kita mengira seorang pria memperlakukan kita baik, berarti dialah
pria yang bertanggung jawab. Padahal perlakukan baik seorang pria tidak dapat
mengukur apakah dirinya adalah seorang pria yang bertanggung jawab. Berikut 9 ciri-
ciri untuk menemukan jawabannya:

 1. Konsisten dalam mencintai


 Banyak orang yang bilang pria pada umumnya hanya akan berjuang pada awalnya
saja, dan setelahnya, mereka akan menjadi biasa saja. Namun, jika seorang pria
sungguh-sungguh mencintai Anda dia akan konsisten dalam mencintai Anda. Sikapnya
pada Anda tidak akan berubah. Kekonsistenannya dalam mencintai Anda menunjukkan
tanggung jawab yang besar atas cintanya pada Anda.

 2. Tidak mudah berjanji


 Pria bertanggung jawab biasanya pantang mengingkari janji. Mereka menganggap janji
adalah utang yang harus ditepati. Sedangkan menepati janji adalah tanggung jawab
yang harus dilakukannya. Karenanya, para pria yang memiliki sifat bertanggung jawab,
cenderung tidak mudah berjanji pada pasangannya. Bukan karena dia tidak bisa, tetapi
karena dia lebih takut mengecewakan pasangannya.

 3. Selalu jujur dalam memuji atau mengkritik


 Seorang pria yang bertanggung jawab adalah seorang yang jujur dan apa adanya. Dia
akan memuji pasangannya jika memang pasangannya terlihat istimewa, tetapi, dia juga
tidak segan-segan mengkritik pasangannya, ketika pasangannya terlihat buruk. Pria
yang jujur mengkritik pasangannya demi kebaikan. Karena dia merasa memiliki
tanggung jawab untuk melihat dan menjadikan pasangannya menjadi lebih baik.

 4. Tidak ingin menyusahkan, apalagi menyakiti!


 Jika dia mencintai Anda, dia tentu tidak ingin menyusahkan, apalagi menyakiti Anda.
Justru dia akan siap membantu Anda di saat Anda membutuhkan bantuannya, dan rela
direpotkan karena dia begitu mencintai Anda. Dia akan melakukan segala hal yang
dapat membuat Anda bahagia, karena dia tahu bahwa hal ini membutuhkan
pengorbanan.

 5. Dewasa dalam menunjukkan perhatiannya


 Pria yang tidak serius hanyalah akan berbas-basi dan berpura-pura memberikan
perhatian dengan cara yang klise dan pasaran. Misalnya, hanya menanyakan "sudah
makan belum", "kamu lagi ngapain". Sedangkan pria yang bertanggung jawab, dia tidak
akan berbasa-basi. Pria bertanggung jawab akan menunjukkan perhatiannya dengan
cara yang elegan, misalnya, langsung mengingatkan Anda "jangan lupa makan ya",
atau bahkan langsung membawakan makanan untuk Anda jika dia bisa.
 Ad ve rt i s em e nt
Report this ad
 6. Menerima Anda apa adanya
 Pria yang bertanggung jawab karena cintanya, akan menarima Anda apa adanya. Dia
memilih Anda bukan karena Anda cantik atau pintar, namun karena kenyamanan dan
merasa cocok dengan Anda. Tidak peduli apa kata orang di sekitarnya dia akan selalu
memberikan perhatian yang terbaik untuk Anda.

 7. Selalu meluangkan waktu


 Pria yang bertanggung jawab dengan pasangannya, akan selalu berusaha
menyediakan waktu untuk pasangannya, apapun yang terjadi.

 8. Tidak sungkan meminta maaf


 Setiap hubungan, jika dijalani dengan serius, tentu akan selalu ada hambatan-
hambatan atau tantangannya. Tidak heran, setiap pasangan pernah mengalami
perselisihan atau pertengkaran. Pria yang bertanggung jawab, dia selalu bisa
mengontrol emosinya ketika sedang marah, dan tak sungkan meminta maaf untuk
meredakan suasana, demi wanita yang dicintainya.

 9. Tidak ragu membahas visi dan misinya


 Setiap wanita tentu ingin mengetahui secara jelas, apakah hubungan yang sedang
dijalaninya itu memiliki masa depan atau tidak. Jika pasangan Anda belum memberikan
sinyal ini, janganlah ragu untuk menanyakan kejelesan hubungan Anda. Apakah dia
akan menikahi Anda atau tidak. Jika dia terlihat ragu. Jangan segan untuk
meninggalkannya. Karena jika dia sungguh-sungguh pria yang bertanggung jawab, dia
justru akan membahas visi dan misinya bersama Anda dan tidak ragu merencanakan
hubungan yang lebih serius ke arah pernikahan bersama Anda.
7 Kewajiban Dan Tanggung Jawab Anak
Laki Laki Menurut Islam
By Azizah AzizahPosted on 15/08/2017

Sebelumtidur.com – Kewajiban dan tanggung jawab anak laki laki menurut Islam tidak hanya
bertanggungjawab terhadap dirinya tapi juga bertanggungjawab terhadap 4 orang lainnya. Siapa dia??

Wanita yang menjadi tanggung jawab laki laki yaitu ibunya, istrinya, anak perempuannya, dan saudara
perempuannya. Beban moral yang ditanggung laki laki sungguh besar. Tanggung jawab anak lelaki
dalam Islam harus diketahui agar tidak terjerumus dalam lingkar dosa.

Tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga akan lebih terasa saat sudah menikah. Ada baiknya jika
Anda mengetahui apa saja yang menjadi tanggung jawab anak laki laki menurut Islam.

Hal ini untuk persiapan mental karena kesiapan mental adalah modal utama untuk persiapan laki laki
menikah.

Tanggung Jawab Anak Laki Laki Menurut Islam


Tanggung jawab anak lelaki dalam Islam diantaranya belajar dengan sungguh-sungguh, mencari
penghasilan, menjadi pendamping atau pasangan yang tangguh, menjaga hati pasangan dan ibunya,
dan menjadi ayah yang baik.

Tidak hanya itu masih ada lagi tanggungjawab lain yang harus dipenuhi, berikut tanggung jawab anak
laki laki menurut Islam:
1. Menjadi Pemimpin Dalam Rumah Tangga

Keluarga dimulai dari adanya ijab dan qobul. Ketika seorang laki laki memutuskan untuk menikah maka
dia bertanggungjawab atas keluarganya. Dia wajib membimbing istrinya dan menjaga keluarganya.

Sebuah keluarga yang sudah ditinggal pergi oleh ayah (ayah sudah meninggal) maka anak laki laki
dalam keluarga tersebutlah yang bertanggung jawab untuk memimpin keluarganya.

Sebagai pemimpin seorang laki laki harus memiliki sifat mengayomi, memberi teladan, dan membuat
keputusan yang terbaik untuk keluarga.

2. Menjaga Harga Diri Keluarga


Seorang laki-laki yang menjadi pemimpin keluarga sangat berperan untuk menjaga keutuhan keluarga. Di
masyarakat modern komunikasi yang dilakukan baiknya dari dua arah, yaitu dari orang tua kepada
anaknya dan anak kepada orang tua.

Jika komunikasi yang dilakukan sudah baik maka seluruh keluarga akan sama sama memiliki rasa
untuk menjaga harga diri keluarga.
Tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga yaitu membuat kondisi komunikasi keluarga selalu baik
agar tidak ada perselisihan yang menimbulkan keluarga tidak harmonis.

3. Memberi Nafkah

Tanggung jawab anak lelaki dalam Islam

Allah SWT telah mengunggulkan fisik laki laki dari pada perempuan, hal ini dimaksudkan karena tugas
memberi nafkah untuk keluarga adalah kewajiban laki laki.

Laki laki yang belum menikah hendaknya membantu perekonomian keluarga, apalagi setelah menikah,
kewajibannya akan bertambah dengan menafkahi istrinya.

Laki laki memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bekerja, kebutuhan yang dipenuhi diantaranya
berupa makan, pakaian, dan tempat tinggal bagi keluarga.

Selain nafkah lahir juga memberi nafkah batin. Nafkah batin itu seperti apa?

Nafkah batin bisa berupa rasa nyaman, aman, memberi kebahagiaan untuk keluarga dan lainnya.
Memberi nafkah ini bukanlah hal yang berat jika dilakukan dengan rasa bahagia.
Memberi nafkah untuk orang orang yang disayang bukanlah menjadi beban tapi sebuah harga diri dari
seorang laki laki.

4. Berbakti Pada Orang Tua


Berbakti kepada orang tua adalah tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga dari dia lahir sampai
akhir hayat.

Banyak yang beranggapan bahwa setelah menikah laki laki bertanggung jawab pada keluarga barunya
saja, sebenarnya laki laki terikat dengan tanggung jawab terhadap ibu dan saudara perempuannya.

Hal ini berbeda dengan perempuan, ketika dia sudah menikah maka dia harus mengutamakan
suaminya dari pada orang tua, ini adalah hukum Islam yang menuntut seorang istri untuk mengabdi pada
suami.

Namun sebagai seorang istri harus mendukung suami untuk berbakti pada orang tua, bukan malah
menghalang halanginya.

5. Menyayangi Istri Dan Anak

tanggung jawab anak laki laki menurut islam


Seorang wanita diciptakan dari tulang rusuk laki laki yang paling bengkok, jika dia diluruskan dengan
paksa maka dia akan patah, tapi jika dibiarkan saja maka dia akan tetap bengkok.

Wanita atau istri yang sudah menjadi tanggung jawab seorang suami harus dijaga dengan baik, memberi
kasih sayang yang tidak ada habisnya.

Istri yang akan memberikan keturunan pada suami.

Anak anak dalam keluarga yang menjadi tanggungan suami hendaknya juga mendapat kasih sayang
tanpa membeda bedakan satu dengan yang linnya. Membeda bedakan kasih sayang kepada
anak akan membuatnya sakit hati.

6. Mengajarkan Ilmu Agama


Mengajarkan ilmu agama di keluarga menjadi salah satu tanggung jawab anak lelaki dalam Islam.
Mengajarkan bukan seperti di dalam kelas tapi mulai dari mengobrol dan pembicaraan sehari hari lebih
baik selalu dilandaskan pada ajaran agama.

Mengajarkan berarti juga memberi contoh kepada anggota keluarga yang lain. Misalnya ayah menyuruh
anaknya sholat berjamaah di masjid, berarti dia juga harus ikut jamaah di masjid bukan cuma
memerintahkan saja tapi juga melaksanakan.

Begitu pula dengan kegiatan yang lain, seperti bangun pagi, berdoa sebelum pergi, dan sebagainya.

7. Bersikap Tegas
Yaa sikap tegas adalah sikap yang harus dimiliki seorang laki laki dalam keluarga. Harus
konsisten dengan yang dikatakan dan tidak melanggar hukum yang telah dia terapkan di keluarga.

Sikap tegas dapat terlihat dari cara mengambil keputusan dalam urusan keluarga.

Seorang laki laki harus memiliki sikap berani dan tanggung jawab, namun jangan abaikan masukan dari
istri atau anggota keluarga yang lain. Menjadi ayah demokratis pasti lebih menyenangkan.
TANGGUNG JAWAB PRIA DAN WANITA DALAM ISLAM
Betapa beratnya menjadi seorang lelaki, diantaranya adalah seperti berikut:
1. Lelaki bujangan menanggung dosa sendiri apabila sudah baligh, sementara dosa anak gadis
ditanggung oleh bapaknya.
2. Lelaki yang sudah berumah tangga menanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan
yang belum pernah kawin dan dosa anak lelaki yang belum baligh.
3. Hukum menjelaskan anak lelaki bertanggung-jawab atas ibunya dan sekiranya dia tidak
menjalankan tanggungjawabnya, maka dosa baginya, terutama anak lelaki yang tua, tetapi
perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik kepadanya
diberikan pahala kalau berbuat sebaliknya dosanya ditanggung oleh suaminya.
4. Suami wajib memberikan nafkah pada isteri, tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh
membantu.Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri, lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan
isteri tanpa izin.
Banyak lagi… Bayangkan betapa beratnya dosa-dosa yang harus ditanggung seperti gunung
dengan semut. Itu sebabnya mengikut kalau kita kaji nyawa perempuan lebih panjang daripada
lelaki. Lelaki mati cepat karena tak kuat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung.Tetapi
seorang lelaki ada keistimewaannya yang dianugerah oleh Allah SWT. Sebagai seorang lelaki pasti
anda tahu, kalau tak tahu makanya jadi perempuan. Begitulah kira-kiranya.
Wanita :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita kesaksianya kurang dibanding lelaki.
4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
Pernahkah kita lihat sebaliknya?
Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari
bapaknya.
Bukankah ibu adalah seorang wanita? Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu
menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima
pusaka perlu menggunakan hartanya untuk isteri dan anak anak.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan
oleh segala malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan bila wafat kerana
melahirkan adalah mati syahid. Manakala dosanya dosa kecil,dosanya diampun ALLAH.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini; Isterinya, ibunya,
anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Manakala seorang wanita ditanggung oleh 4 orang lelaki ini; Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan
saudara lelakinya. Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana pintu Syurga yang
disukainya cukup dengann 4 syarat saja: - Shalat 5 waktu, - Puasa di bulan Ramadhan, - Taat pada
suaminya dan menjaga kehormatannya.
Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah, tetapi wanita jika taat akan suaminya serta
menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang
pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH… Lihat betapa sayangnya ALLAH pada wanitakan? Sememangnya derajat Wanita
dimuliakan dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai