LAPORAN PJBL NC

BLOK MUSKULOSKELETAL: SPRAIN STRAIN

Dosen Pembimbing : Ns. Shila, MBiomed

Disusun oleh:
Hedi Setia Darmawan
165070201111027
Kelompok 5 - Reguler 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
 ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien.
2. Keluhan Utama : nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan
mobilitas / ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
3. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
1) Kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktivitas kerja atau setelah
berolah raga.
2) Daerah mana yang mengalami trauma.
3) Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu.
1) Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini atau
mengalami trauma pada sistem muskuloskeletal lainnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga.
1) Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
4. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi : kelemahan, edema, perdarahan, perubahan warna kulit,
ketidakmampuan menggunakan sendi
b. Palpasi : Mati rasa
c. Perkusi.
5. Pemeriksaan Penunjang.
Pada sprain untuk diagnosis perlu dilaksanakan rontgen untuk membedakan
dengan patah tulang.

DIGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan pelepasan mediator kimia bradikinin
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembengkakan
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan eritema
4. Risiko hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 Nyeri berhubungan Dalam waktu 3 x 1. Berikan 1. Membantu
dengan pelepasan 24 jam setelah lingkungan pasien untuk
mediator kimia dilakukan tenang dan dapat beristirahat
bradikinin tindakan nyaman
2. Mengurangi
keperawatan
2. Ajarkan rasa nyeri yang
diharapkan nyeri
teknik ditraksi dirasakan pasien
berkurang
dan relaksasi
3. Untuk
KH :
3. Kolaborasi mengetahui
· Skala nyeri pemberian status kesehatan
berkurang secara analgesik sesuai pasien
subjektif indikasi
4. Mengurangi
· Pasien dapat 4. Kaji skala rasa sakit yang
beristirahat nyeri dirasakan pasien

· Ekspresi 5. Pantau TTV 5. Mengetahui

meringis (-) pasien skala nyeri
pasien
· TTV dalam
batas normal
(TD : 120-
140/60-80
mmHg, N : 60-
100, RR : 16-24
x/menit, T :
36,5-37,5°C)

2 Gangguan mobilitas Dalam waktu 1 x 1. Ciptakan 1. Menurunkan

 fisik berhubungan 24 jam setelah lingkungan yang stimulasi yang
dengan pembengkakan diberikan tenang kemungkinan
tindakan besar dapat
2. Berikan
keperawatan menimbulkan
tindakan yang
klien dapat agitasi,
membuat pasien
melakukan hiperaktif, dan
merasa nyaman
aktivitas imsomnia
seperti massage
KH : 2. Meningkatkan
3. Sarankan
relaksasi
· Menunjukan pasien untuk
peningkatan mengurangi 3. Membantu
aktivitas aktivitas melawan
pengaruh dari
· Pasien 4. Pantau tanda
peningkatan
tampak tenang vital dan catat
metabolism
nadi baik
· TTV dalam
istirahat maupun 4. Nadi secara
rentang normal
saat aktivitas. luas meningkat
(TD : 120-
dan bahkan
140/60-80
istirahat ,
mmHg, N : 60-
takikardia
100 x/menit, RR
mungkin
: 16-24 x/menit,
ditemukan
T : 36,5 –
37,5°C)

3 Gangguan integritas Dalam waktu 2 x 1. Berikan 1. Untuk

kulit berhubungan 24 jam setelah terapi kinetik mengetahui
dengan eritema diberikan sesuai kebutuhan seberapa
tindakan keparahan
2. Lakukan
keperawatan tingkat gangguan
klien tidak integritas kulit
 mengalami perubahan posisi
2. Mencegah
gangguan
3. Inspeksi decubitus
integritas kulit
seluruh lapisan
3. Mengurangi
KH : kulit
atau mencegah
· Tidak ada dekubitus
dekubitus

· Kulit kering

4 Risiko hipertermi Dalam waktu 1 x 1. Observasi

berhubungan dengan 24 jam setelah suhu tubuh
peningkatan suhu tubuh diberikan pasien
tindakan
2. Beri
keperawatan
kompres hangat
klien tidak
pada pasien
mengalami
gangguan
3. Anjurkan
integritas kulit
klien untuk
banyak minum
KH :

4. Kolaborasi
· Pasien tidak
pemberian obat
berkeringat lagi
sesuai indikasi :
· Kulit tidak antrain
merah

· Pasien tidak
mengeluh panas

· Pasien tidak
dehidrasi

· Suhu tubuh
normal (36,5-
37,5°C)