Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi diameter partikel

Pengukuran partikel dilakukan dengan metode mikromeritik. Metode ini adalah metode pengamatan
ukuran partikel mikroskopis dengan alat bantu mikroskop. Jumlah partikel yang seharusnya diamati
adalah 500 partikel namun dalam pratikukum kali ini di lakukan sampling dengan 20 partikel saja secara
acak. Sebelum pengukuran dilakukan kalibrasi dengan tujuan untuk mengetahui faktor pengali dari
mikroskop sehingga dapat diketahui ukuran partikel solid yang sebenarnya. Untuk pengamatan ini,
suspensi diencerkan dengan aquades agar partikel tidak saling bertumpuk. Viskositas tidak perlu terlalu
encer agar jumlah partikel tidak terlalu sedikit. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh data diameter
rata-rata partikel 0,025 mm; SD = 0,14533; antilog SD = 1,3974 untuk metode presipitasi dan diameter
rata-rata partikel 0,02 mm; SD = 0,18838; antilog SD 1,54305 untuk metode dispersi dengan hasil
kalibrasi 0,005. Data tersebut menunjukan dengan metode presipitasi, didapatkan diameter rata-rata
metode presipitasi lebih besar dari pada metode dispersi. Variasi ukuran partikel dapat dilihat dari nilai
standar deviasi (SD), jika standar deviasinya kecil maka ukuran partikel yang tersebar dalam sistem
suspensi itu relatif seragam. Namun, jika nilai standar deviasinya besar maka ukuran partikel yang
tersebar itu semakin beragam. Nilai antilog SD itu menunjukan sistem dispersi yang terbentuk apakah
polidispers atau monodispers. Sistem polidispers adalah sistem suspensi dimana ukuran partikelnya
beragam, sedangkan untuk monodispers adalah kebalikan dari polidispers. Jika nilai antilog SD-nya lebih
dari atau sama dengan 1,2 maka sistem dispersinya adalah polidispers. Hasil perhitungan nilai antilog SD
dari kedua metode menunjukan bahwa sistem dispersinya adalah polidispers, yaitu ditunjukan dengan
nilai antilog SD metode presipitasi adalah 1,3974, sedangkan nilai antilog SD metode dispersi adalah
1,54305.

Anda mungkin juga menyukai