Tolak Air
Tolak Air
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENYEMPURNAAN 1
PENYEMPURNAAN TOLAK AIR MENGGUNAKAN SILIKON PADA
KAIN KAPAS, POLIESTER DAN POLAMIDA
Kelompok 1
Disusun oleh : Fatma Mulyardi (15020010)
Fasha Yakarima (16020107)
Anastasia Novia Eka (16020112)
Yogi Aditya Pratama (16020115)
Tyas Aditya Dewi (16020122)
Devina Aulia (16020124)
Grup : 2K4
Nama Dosen : Wulan S., S.ST.,M.T.
Asisten Dosen : Desti M., S.ST.
Desi Riana
C. Struktur Molekul
Komposisi selulosa murni diketahui sebagai suatu zat yang terdiri dari
unit-unit anhidro-β-glukosa dengan rumus empiris (C6H10O5)n , dimana n
merupakan derajat polimerisasi yang tergantung dari besarnya molekul.
Hubungan antara selulosa dan glukosa telah lama dikenal yaitu pada
peristiwa hidrolisa selulosa oleh asam sulfat dan asam klorida encer, yang
menghasilkan suatu hasil akhir yang memiliki bentuk glukosa.
Hal ini membuktikan bahwa selulosa terbentuk dari susunan cincin
glukosa. Glukosa diketahui sebagai turunan (derivate) pyranosa yang berarti
memilki enam segi (sudut), dan struktur kimia dari glukosa sendiri memiliki
dua bentuk tautomeri yaitu α-glukosa dan β-glukosa.
CH 2 OH
CH 2 OH
O O
H H H OH
H H
H
OH H HO OH
HO OH H
H OH H OH
α- Glukosa β- Glukosa
Sumber : Trotman, Dyeing and Chemical Technology of Textile Fibres, 4th edition,
A Wiley Interscience Publication, New York, 1984, halaman 46
Selubiosa adalah disakarida yang terdiri dari dua unit β-glukosa yang
dihubungkan oleh jembatan oksigen (ikatan oksigen). Susunan dari selubiosa
ini berhasil ditemukan oleh W.N. Haworth dan K. Freudenberg dengan tata
nama sebagai 1-4 anhidro-β-glukosa seperti gambar pada berikut ini :
CH 2 OH H OH
H O H
H O OH H
OH H H
HO H H OH
O
H OH CH 2 OH
Sumber :Trotman, E.R., Dyeing and Chemical Technology of Textile Fibres, 4th edition,
A Wiley Interscience Publication, New York, 1984, halaman 46
H OH CH 2 OH H OH CH 2 OH
HO H H O H O
OH H O OH H OH
H H H
H H H O H
O OH H OH
H H H
O O
CH 2 OH H OH CH 2 OH H OH
Sumber :Trotman, E.R., Dyeing and Chemical Technology of Textile Fibres, fourth
edition,
A Wiley Interscience Publication, New York, 1984,halaman 36.
Sifat Kimia
1. Pengaruh asam
Selulosa tahan terhadap asam lemah, sedangkan terhadap
asam kuat akan menyebabkan kerusakan. Asam kuat akan
menghidrolisa selulosa yang mengambil tempat pada jembatan
oksigen penghubung sehingga terjadi pemutusan rantai molekul
selulosa (hidroselulosa). Rantai molekul menjadi lebih pendek dan
menyebabkan penurunan kekuatan tarik selulosa.
2. Pengaruh Alkali
Alkali mempunyai pengaruh pada kapas. Alkali kuat pada suhu
rendah akan menggelembungkan serat kapas seperti yang terjadi
pada proses merserisasi, sedangkan pada suhu didih air dan dengan
adanya oksigen dalam udara akan menyebabkan terjadinya
oksiselulosa.
3. Pengaruh Panas
Serat kapas tidak memperlihatkan perubahan kekuatan bila
dipanaskan pada suhu 120OC selama 5 jam, tapi pada suhu yang
lebih tinggi dapat menyebabkan penurunan kekuatan. Serat kapas
kekuatannya hampir hilang jika dipanaskan pada suhu 240OC.
4. Pengaruh oksidator
Oksidator dapat mengoksidasi selulosa sehingga terjadi
oksiselulosa, rantai molekul selulosa terputus dan selanjutnya
mengakibatkan terjadinya oksiselulosa lanjutan yang mengubah
gugus aldehid menjadi gugus karboksilat.Pada oksidasi sederhana
dalam suasana asam tidak terjadi pemutusan rantai, hanya terjadi
pembukaan cincin glukosa. Pengerjaan lebih lanjut dengan alkali
akan mengakibatkan pemutusan rantai molekul sehingga kekuatan
tarik akan turun. Oksiselulosa terjadi pada proses pengelantangan
yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab atau
pemanasan yang lama pada suhu diatas 140OC.
5. Hidroselulosa
Asam kuat akan menghidrolisa selulosa yang mengambil
tempat pada jembatan oksigen penghubung sehingga terjadi
pemutusan rantai molekul selulosa (hidroselulosa). Rantai molekul
menjadi lebih pendek dan menyebabkan penurunan kekuatan tarik
selulosa.
Hidrolisa
CH2OH H OH
H O
H H OH H
C OH H
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
CH2OH H OH
H O
OH OH H
H OH H
C
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
6. Oksiselulosa
Pengerjaan selulosa dangan oksidator menyebabkan
terjadinya oksiselulosaReaksi Oksiselulosa dapat dilihat pada
gambar dibawah ini
Pembuatan Polyamida/Nylon
Nilon atau poliamida yang dibuat dari heksa metilen diamina dan asam adipat
Sedangkan beberapa syarat untuk kain tolak air adalah sebagai berikut :
a) Tahan terhadap perembesan dan pembasahan dari air dalam waktu kontak
yang cukup lama.
b) Air diatas air cenderung emepertahankan bentuk butirannya (non spreading)
dan cenderung untuk menggelincir tanpa membasahi atau merembes
melewati bahan
c) Butiran-butiran air yang mudah dihilangkan dari bahan dengan peniupan
secara perlahan-lahan tanpa membasahi bahan.
d) Bahan masih dapat dilalui oleh udara dan uap air.
Gambar 3.1
3. Penetrasi
Melalui celah-celah serat, benang dan ruang kapiler yang
banyak terdapat pada kain air dapat secara spontan melewati
kain.Keadaan tersebut dinamakan penetrasi dan berlangsung bila ada
suatu tekanan tertentu yang membantunya.Makin besar tekanan yang
dibutuhkan berarti semakin besar ketahanan air suatu bahan terhadap
penetrasi.Konstruksi kain mempunyai pengaruh besar terhadap sifat
tolak air, jenis serat, konstruksi benang serta karakteristik anyaman.
Serat-serat yang hidrofob akan menghasilkan kain dengan sifat tolak
air yang baik. Konstruksi benang longgar lebih efisien dibandingkan
dengan yang rapat.
Katun Rayon
Silikon N 478 .......................................................... 50 50
Kondensat awal urea formaldehia (43%)................ 150 150
Zirkonium oksikhlorida ............................................ 10 10
Seng nitrat (kristal) ................................................. 7 10
Asam asetat glasial ................................................ 3 3
Natrium asetat (anhidris) ........................................ 6 6
Air .......................................................................... 774 471
Midland Silicons Ltd juga membuat silikon tolak air, antara lain “Silicone
Finish MS. 148” untuk kain selulosa serta sintetik dan berupa emulsi “MS.2216”
atau “MS.2217” berupa larutan.
“Silicone Finish MS.2216” 20
Catalyst N.11 6,6
Pelarut 973,4
-
-
-
-
-
-
- Jarak antara permukaan atas corong dengan bagian bawah corong siram
adalah 190 nm.
- Waktu aliran air dengan volume 250 mL yang dituangkan dari corong harus
antara 25 detikdan 30 detik.
- Pemegang contoh uji, terdiri atas dua buah lingkaran kayu atau logam yang
terpasang tepat satu sama lain.
- Air suling atau air deionisasi (dalam praktikum digunakan air keran)
Prinsip dari pengujian ini adalahair disiramkan diatas contoh uji yang dipasang
pada lingkaran penyulam dan dipasang pada AATCC Spray Tester kedudukan
miring 45o terhadap bidang horizontal. Penilaian siram ditentukan dengan
membandingkan kenampakan contoh uji terhadap standar berupa uraian dan
foto.
III. Percobaan/Praktikum
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Gelas piala
- Pengaduk
- Pipet volume
- Nampan plastik
- Timbangan digital
- Mesin pad
- Mesin stenter
- AATCC Spray Tester ( Terdiri dari corong gelas diameter 150 mm,
yang ujungnya dipasang penyemprot diameter 32 mm, dengan 19
lubang diameter 0,86 mm yang diatur melingkar. Satu lubang dititik
pusat penyemprot, enam lubang melingkar ditengah dan 12 lubang
melingkar diluarnya. Penyemprot dipasang diatas penyangga contoh
uji sehingga jarak ujung penyemprot dari permukaan contoh uji 150
mm. Penyangga contoh uji membentuk sudut 45o dengan bidang
datar )
- Simpai bordir diameter 150 mm
- Labu ukur 250 ml
3.1.2 Bahan
- Kain, terdiri dari kain kapas, nilon dan polyester
- Resin tolak air jenis Silicon
- Air
3.2 Diagram Alir
Perhitungan resep
Persiapan alat dan
dan penimbangan
bahan
bahan
Proses perendaman
Pembuatan larutan
kain pada larutan
resin tolak air
resin tolak air
3.3 Resep
Silicon : 3%
WPU Padding : 70%
Drying : 120°C, 2 menit
Curing : 170°C, 1 menit
O
Drying 100 C curing
1 menit
1500C- 1700C, 2 menit
Perendaman
Iso 0 artinya terjadi pembasahan pada seluruh permukan air bagian atas dan
bawah
Kain Poliester
Kain Poliamida
https://id.scribd.com/doc/310427424/Makalah-Basaha-Indonesia-Penyempurnaan-Tolak-Air-
dan-Tahan-Air
http://www.academia.edu/9804497/PENYEMPURNAAN_TOLAK_AIR