AVERTEBRATA AIR
“ANNELIDA”
Disusun oleh
Nama : Riko
NIM : 2021611035
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada saya sehingga makalah “ANIMALIA
INVERTEBRATA (ANNELIDA) ” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu
meskipun kurang sempurna dalam sisi penulisan maupun isi yang terkandung di
dalamnya. Makalah ini saya buat guna memenuhi salah satu tugas Avertebrata
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
belajar dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Riko
NIM 2021611035
ii
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dapat mengamati dan mengetahui morfologi, anatomi dan
fisiologi dari spesies yang termasuk dalam filum Annelida dan menyusun
klasifikasinya.
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2
berhubungan melewati septa. Annelida telah memiliki sistem pencernaan yang
terdiri atas mulut, faring, kerongkongan (esophagus), usus, dan anus. Sistem
peredaran darahnya tertutup karena telah memiliki pembuluh darah. Darah
annelida juga telah mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk
sistem saraf, annelida memiliki sistem saraf tangga tali. (Rohmimohtarto 2007).
Reproduksi annelida dilakukan secara seksual. Annelida jantan memiliki
organ testis dan annelida betina memiliki ovarium. Kedua organ ini bisa terdapat
pada satu hewan yang hermafrodit atau terdapat pada individu yang berbeda.
Annelida dibagi atas tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta,
dan Hirudinae (Rikky Firmansyah, dkk.2004).
3
denganTyphlosole. Sekitar saluran pencernaan sebelah dorsal antara pembuluh
darah terdapat sel-sel Chloragogen yang membantu proses penghancuran
makanan dan membantu alat ekskresi. Sekitar oesophagus terdapat
kelenjar Calciferous yang menghasilkan cairan Ca yang berguna untuk
menetralisir makanan. Makanan cacing tanah terdiri atas daun-daunan, sisa-sisa
tumbuhan atau hewan yang ada di dalam tanah (Fitriani, 2015). Memiliki Saluran
pencernaan lengkap (mulut-usus-anus). Serta bereproduksi
secara seksual/genertif: konjugasi. (Anonymous, 2010)
4
membentuk liang dan warnanya gelap. Cacing Endogeik adalah cacing yang
hidup dibawah tanah atau dasar tanah yang mana memiliki ciri memakan mineral
tanah, membuat liang dan tinggal didalamnya, warnanya merah muda serta
castinnya dibentuk didalam tanah. Cacing Anesik adalah cacing yang hidupnya di
atas dan bawah tanah, cacing ini sangat menyuburkan tanah karena dapat
membolak balikkan tanah sehingga banyak casting yang ditinggalkan didalam
liang. Cacing ini memiliki ciri berwarna gelap pada atas tubuhnya dan berwarna
merah muda pada bagian bawah tubuhnya.
Selain yang disebut di atas, terdapat pula cacing dengan jenis coprophagic,
yaitu cacing yang hidup di pupuk kandang dan arboricolous, yaitu cacing yang
hidup dalam suspense tanah pada hutan tropic basah. (Sarwono, 2007).
5
pembalikan tanah untuk distribusi bahan organic, sehingga bahan organic merata
dalam tanah. (Rikky Firmansyah, dkk.2004)
6
BAB III. METODOLOGI
7
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA