ABSTRAK
Infeksi nifas seperti sepsis, masih merupakan penyebab utama kematian ibu di negara
berkembang.Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas bisa berasal dari perlukaan pada
jalan lahir yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya kuman.Hal ini
diakibatkan oleh daya tahan ibu yang rendah setelah melahirkan, perawatan yang kurang
baik dan kebersihan yang kurang terjaga pada perlukaan jalan lahir. Piper betle L.,
merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia dan dikenal dengan
nama sirih. Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1-
4,2%, air protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A fenol alam yang
mempunyai daya antiseptik yang sangat kuat (bakterisid dan fungisid) . Tujuan penelitian,
B, C yodium, gula dan pati. Dari berbagai kandungan tersebut, dalam minyak atsiri
terdapat untuk mengetahui pengaruh daun sirih terhadap penyembuhan luka perineum
pada ibu nifas. Metode yang digunakan adalah studi tinjauan literatur (literature review)
yang mencoba menggali bagaimana mengetahui pengaruh daun sirih terhadap
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur
ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi (Pubmed, Proquest,
Google Scholer) dalam bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 5 jurnal. Penulisan artikel
ilmiah ini menggunakan penulisan daftar pustaka vancouver. Hasil penelitian
menunjukkan nilai p = 0,000 (a < 0,05) berarti rata-rata hari perawatan luka perineum
menggunakan sirih merah lebih rendah dibandingkan rata-rata hari perawatan luka
perineum menggunakan obat antiseptik, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun sirih
merah lebih efektif dibandingkan obat antiseptik dalam perawatan luka perineum pada
masa nifas