BAB IV
METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PENGEMBANGAN ILMU
A. Kompetensi Dasar
(1) Memahami dan menjelaskan prosedur ilmiah dan kebenaran
ilmiah
C. Uraian Materi
Pengantar
Metode ilmiah merupakan cara dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah.
Atau dengan perkataan lain, pengetahuan yang diperoleh dengan
mempergunakan metode ilmiah dapat digolongkan menjadi pengetahuan yang
bersifat ilmiah atau disingkat menjadi pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode
ilmiah merupakan sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada data
empiris. Kedua cara ini tercermin dalam berbagai langkah yang terdapat dalam
proses kegiatan ilmiah.
Ciri-Ciri Ilmiah
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
(1) Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya., yakni
kesesuain atau kebenarannya dibuktikan dengan hasil pengindraan atau
empiris
(2) Metodik, yakni suatu pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan cara-cara tertentu, teratur dan terkontrol. Hal-hal yang
berhubungan dengan metode ilmiah ini akan dijelaskan lebih lanjut.
(3) Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu
sistem, tidak berdiri sendiri. Satu dengan yang lain saling terkait, saling
menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
(4) Berlaku umum, yakni pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau
X dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi oleh
semua orang, dengan cara eksperimen yang sama dan akan memperoleh
hasil yang sama pula atau konsisten sifatnya.
berjudul ”How to Make Our Ideas Clear”. Teori ini kemudian dikembangkan oleh
beberapa ahli filsafat yang kebanyakan berkembang di Amerika, yang
menyebabkan filsafat ini sering dikaitkan dengan filsafat Amerika. Ahli-ahli filsafat
ini di antaranya Williams James (1842-1910), John Dewey (1859-1952), dan
George Herbert Mead (1863-1931).
Bagi penganut pragmatis, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan
kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Artinya, suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari
pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Sebagai
contoh : Seorang peneliti mencoba teori belajar X dalam kelas, ternyata dengan
menerapkan teori belajar X maka prestasi belajar anak meningkat. Teori X ini
dianggap benar sebab ini adalah fungsional dan mempunyai kegunaan.
Rangkuman
Metode ilmiah merupakan cara dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah.
Ciri-ciri pengetahuan ilmiah adalah: objektif, metodik, sistematik, berlaku umum
(generalisasi). Langkah-langkah metode ilmiah meliputi : penentuan dan
perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir, pengajuan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Ada tiga teori kebenaran dalam
berpikir ilmiah yaitu teori koherensi, korespondensi dan pragmatisme. Ilmu-ilmu
kealaman (sains) pada umumnya menuntut kebenaran korespondensi karena
fakta-fakta objektif sangat dituntut dalam pembuktian terhadap setiap proposisi
atau pernyataan (statement). Akan tetapi, berbeda dengan ilmu-ilmu
kemanusiaan, ilmu-ilmu sosial, dan matematika. Ilmu-ilmu tersebut menuntut
konsistensi dan koherensi di antara proposisi-proposisi sehingga pembenaran
bagi ilmu-ilmu itu mengikuti teori kebenaran koherensi.
Soal Latihan
(1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode ilmiah. Uraikan pula
langkah-langkah metode ilmiah.
(2) Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri pengetahuan ilmiah.
(3) Jelaskan teori yang berkenaan dengan kebenaran ilmiah.
X
(4) Apakah perbedaan ilmu sosial dengan ilmu alamiah ditinjau dari teori
kebenaran yang dianutnya.
Daftar Pustaka
Darmodjo,H& Kaligis,Y. 2001. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.