Anda di halaman 1dari 8

39

Pemeriksaan Diatom pada Korban Diduga Tenggelam


(Review)

Warih Wilianto
Dept./Inst. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Unair – RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Abstrak

Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan
tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai alveoli paru-paru
Diatom (tumbuhan air) pada air yang terhirup ketika korban tenggelam masuk melalui alveoli
dan pembuluh darah tersebar keseluruh tubuh. Adanya diatom pada jenasah yang diduga mati
tenggelam menunjukkan bahwa korban masih sempat bernafas saat masih didalam air.
Pemeriksaan diatome pada korban diduga tenggelam merupakan prosedur rutin yang harus
dilakukan Hasil pemeriksaan yang positif pada pemeriksaan diatom sangat membantu, tetapi hasil
yang negatif tidak memastikan bahwa korban tidak meninggal dikarenakan tenggelam
Terdapat beberapa cara pemeriksaan diatom, dari yang paling sederhana menggunakan
sediaan basah mikroskopis, hingga tingkat molekuler (DNA), tiap tiap jenis pemeriksaan memeiliki
akurasi dan tingkat keberhasilan yang berbeda beda.

Kata kunci: diatom, tenggelam

Pendahuluan adanya sebab kematian wajar atau keracunan, dan


Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi terakhir yaitu sebab kematiannya.
berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan Dalam hal ini bantuan dokter pada
tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai peradilan untuk membuat terang suatu perkara
alveoli paru-paru. Pada umumnya tenggelam jenasah yang diduga meninggal karena tenggelam
merupakan kasus kecelakaan, baik secara memerlukan pemeriksaan luar dan dalam pada
langsung maupun karena ada faktor-faktor lain tubuh korban serta pemeriksaan tambahan lain
seperti korban dalam keadaan mabuk atau seperti percobaan getah paru, pemeriksaan darah
dibawah pengaruh obat, atau bisa saja secara kimia (Gettler test), destruction test &
dikarenakan akibat dari suatu peristiwa analisa isi lambung, pemeriksaan histopatologi
pembunuhan. jaringan paru,dan penentuan berat jenis plasma.
Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian Diatom (tumbuhan air) pada air yang
dilaporkan di seluruh dunia akibat tenggelam, terhirup ketika korban tenggelam masuk melalui
dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke alveoli dan pembuluh darah tersebar keseluruh
500.000. Beberapa negara terpadat di dunia gagal tubuh. Adanya diatom pada jenasah yang diduga
untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. Ini, mati tenggelam menunjukkan bahwa korban
menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah masih sempat bernafas saat masih didalam air.
dibawa ke perhatian medis, kejadian di seluruh Sampai saat ini pemeriksaan diatom pada
dunia membuat pendekatan akurat yang hampir kasus tenggelam masih jarang digunakan
mustahil (Shepherd, 2009). meskipun pemeriksaan tersebut berguna untuk
Sedangkan pada data yang diperoleh dari diagnosa kematian pada kasus tenggelam. Tulisan
RS. Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 23 orang ini akan menjelaskan peran pemeriksaan diatom
meninggal karena tenggelam mulai bulan Januari dalam pemeriksaan korban tenggelam.
2011 hingga September 2011. sedangkan pada 4
tahun terakhir didapatkan 93 kasus meninggal Definisi dan Morfologi Diatom
sejak Januari 2007 hingga Desember 2010. Diatom kelompok besar dari alga plankton
Pada pemeriksaan jenazah yang diduga yang termasuk paling sering ditemui (Wikipedia,
tenggelam perlu juga diketahui kondisi korban 2012). Diatom sendiri merupakan fitoplankton
meninggal sebelum atau sesudah masuk air, yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae
tempat jenasah ditemukan meninggal berada di air (Anugrah, 2008). Ia terdapat dimana saja, dari tepi
tawar atau asin, adanya ante mortem injury, pantai hingga ke tengah samudra. Diatom

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


40

biasanya terapung bebas di dalam badan air dan faktor suhu, salinitas dan arus. Sebagai contoh,
juga kebanyakan dari mereka melekat pada Thalassiosira antartica sebarannya hanya pada
substrat yang lebih keras. Pelekatan diatom perairan dingin di sekitar kutub selatan.
biasanya karena tumbuhan ini mempunyai Sebaliknya, Rhizosolemia robusta merupakan
semacam gelatin (Gelatinous extrusion) yang jenis yang terdapat di seluruh perairan tropis
memberikan daya lekat pada benda atau substrat. (circumtropical) yang telah beradaptasi dengan
Kadang ditemukan beberapa diatom yang walau suhu hangat. Dalam kajian diatom di Laut
sangat lambat tetapi punya daya untuk bergerak. Jawa,dijumpai sedikitnya 127 jenis diatom, yang
Diatom akan sangat tergantung pada pola arus dan terdiri dari 91 jenis diatom sentrik, dan 36 jenis
pergerakan massa air baik itu secara horizontal diatom penate. (Anugerah, 2008)
maupun vertical (Kasim, 2008). Diperkirakan di
dunia ada sekitar 1400-1800 jenis diatom, tetapi
tidak semua hidup sebagai plankton (Anugrah,
2008). Ada juga yang hidup sebagai bentos
(didasar laut) atau yang kehidupan normalnya
didasar laut tetapi oleh gerakan adukan air dapat
membuatnya lepas dari dasar dan terbawa hanyut
sebagai plankton (disebut sebagai tikoplankton)
(Anugrah, 2008).
Dari bentuknya, diatom itu sendiri dikenal
dengan cell diatom melingkar (Centric diatom)
dan cell diatom memanjang (pennate diatom)
(Kasim, 2008). Diatom sentrik (centric) bercirikan
bentuk sel yang mempunyai simetri radial atau
konsentrik dengan satu titik pusat. Selnya bisa
berbentuk bulat, lonjong, silindris, dengan
penampang bulat, segitiga atau segiempat. Gambar 1: Beberapa bagian penting pada sel diatom
Sebaliknya diatom penat (pinnate) mempunyai sentric (centric diatom) (A) dan pada diatom penat
(pennate diatom) (B)
simetri bilateral, yang bentuknya umumnya
memanjang atau berbentuk sigmoid seperti huruf
“S”. Sepanjang median sel diatom penat ada jalur
tengah yang disebut rafe (raphe) (Anugrah, 2008).
Struktur umum sel diatom dapat dijelaskan
secara sederhana dengan model dari diatom
sentrik. Sel dengan kerangka silikanya yang
disebut frustul. Morfologi frustul terdiri dari dua
valvula setangkup, bagaikan cawan petri (petri
dish), atau bagaikan kotak obat (pill box). Valvula
bagian atas disebut epiteka yang menutupi
sebagian valvula bagian bawah yang disebut
hipoteka. Bagian tumpang tindih yang melingkar
pinggangnya disebut girdle. Seluruh permukaan
valvula boleh dikatakan penuh dengan berbagai
ornamentasi yang simetris dan indah dan pori-pori
yang menghubungkan sitoplasma dalam sel Gambar 2: Citra Scanning Electron Microscope
dengan ligkungan diluarnya. Ciri ornamentasi (SEM) menunjukkaan diatom Cyclotella Steligera
pada valvula ini merupakan hal penting untuk dengan ornamentasi berpola simetris radial
identifikasi jenis. Di dalam frustul terdapat
sitoplasma yang mengandung inti sel dan vakuola Pada kasus tenggelam di air tawar,
yang besar. Di dalam sitoplasma terdapat pula keberadaan diatom di sumsum tulang dapat
kromatofor yang umumnya berwarna kuning- digunakan untuk mendiagnosis 30% dari kasus
coklat karena adanya pigmen karotenoid. tenggelam di air tawar, hasil diagnose tersebut
Populasi diatom banyak ditentukan oleh

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


41

sangat bergantung oleh dinamika populasi diatom


yang dipengaruhi oleh musim, selain juga faktor
ukuran dari diatom tersebut. Musim dingin adalah
musim dengan frekuensi tertinggi tidak ditemukan
diatom pada sampel, (Pollanen, 1997)
Diatom yang biasa ditemukan pada kasus
tenggelam pada air tawar seperti kolam, danau,
sungai dan kanal adalah: Navicula pupula, N.
cryptocephara, N. graciloides, N. meniscus N.
bacillum N. radiosa, N. simplex, N. pusilla, Gambar 5: Cosconodius sp, salah satu contoh diatom di
Pinnularia mesolepta, P. gibba, P. braunii, perairan air tawar.
Nitzscia mesplepta, Mastoglia smithioi, Cymbella
cistula, Camera lucida, Cymbella cymbiformi, dan
Cocconeis diminuta Dari beberapa literature yang ada dapat
Pinnularia boreali ditemukan pada air disimpulkan macam-macam spesies dari diatom
tawar yang dingin, Pinnularia capsoleta yang paling sering ditemukan pada organ-organ
ditemukan pada air tawar yang dangkal. tubuh manusia yang diduga meninggal karena
tenggelam. Berikut adalah rangkuman dari spesies
diatom yang sering di temukan di dalam organ
tubuh:

Tabel 1: spesies diatom yang sering ditemukan berdasar


sampel organ

Organ Spesies Diatom yang sering


tubuh ditemukan

Gambar 3: Achnanthes sp. (kiri) Amphipleura sp. (kanan) 1. Paru Achnanthes minutissima, Cyclotella
contoh diatom di perairan air tawar. cyclopuncta, Fragilaria brevistriata,
Navicula etc.
2. Sum-sum Stephanodicus parvus, Navicula,
tulang Diatoma and fragments of Synedra
ulna.
3. Hepar Achnanthes minutissima, Cocconeis
placentula, Fragilaria ulna var. acus,
Navicula lanceolata etc.
4. Ginjal Achnanthes biasolettiana, N.
seminulum etc.
5. Usus halus Achnanthes minutissima, Cyclotella
cyclopuncta, Gomphonema minutum
etc.
6. Duodenum Asterionella Formosa, Cyclotella
comensis, Gomphonema pumilum
and Nitzscia pura etc.

Studi lebih lanjut mengenai morfologi dan


eksistensi diatom pada zona perairan tertentu
sangat membantu dalam menyelesaikan penyebab
Gambar 4: Anomoeneis sp. (atas) Biddulphia kematian pada korban yang diduga meninggal
sp. (bawah) contoh diatom di perairan air tawar. karena tenggelam

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


42

peningkatan viskositas darah akan


menyebabkan payah jantung.
d. Tidak terjadi hemolisis melainkan
hemokonsentrasi, tekanan sistolik akan
menetap dalam beberapa menit.

Temuan Makroskopis pada korban tenggelam


Pemeriksaan luar:
Gambar 6: Cyclotella sp. contoh diatom di perairan air  Tidak ada yang patognomonis untuk
tawar. drowning, fungsinya hanya menguatkan.
 Hanya beberapa penemuan memperkuat
diagnosa drowning antara lain: kulit basah,
dingin dan pucat.
 Lebam jenazah biasanya sianotik, kecuali
bila air sangat dingin maka lebam jenazah
akan berwarna pink.
 Kadang terdapat cutis anserina pada lengan,
paha dan bahu. Ini disebabkan suhu air
dingin yang menyebabkan kontraksi m.
Gambar 7: Surirella sp. contoh diatom di perairan air tawar. Erector pilorum.
 Buih putih halus pada mulut dan hidung,
sifatnya lekat (cairan kental dan berbuih).
Mekanisme Tenggelam  Kadang terdapat cadaveric spasme pada
Mekanisme tenggelam dalam air tawar:
tangan dan kotoran dapat tergenggam.
a. Air tawar akan dengan cepat diserap dalam
 Bila berada cukup lama pada air, kulit
jumlah besar sehingga terjadi hemodilusi
telapak tangan dan kaki akan mengeriput dan
yang hebat sampai 72% yang berakibat
pucat.
terjadinya hemolisis.
b. Oleh karena terjadi perubahan biokimiawi  Kadang terdapat luka berbagai jenis pada
yang serius, dimana kalium dalam plasma yang tenggelam di pemandian atau yang
meningkat dan natrium berkurang, juga meloncat dari tempat tinggi yang dapat
terjadi anoksia dalam miokardium. merobek paru, hati, otak atau iga.
c. Hemodilusi menyebabkan cairan dalam
pembuluh darah dan sirkulasi berlebihan, Pemeriksaan dalam:
terjadi penurunan tekanan sistole dan dalam  Jalan nafas berisi buih, kadang ditemukan
beberapa menit terjadi fibrilasi ventrikel. lumpur, pasir, rumput air, diatom, dll.
d. Jantung untuk beberapa saat masih berdenyut  Terjadi karena adanya kompresi terhadap
dengan lemah, terjadi anoksia cerebri yang septum interalveoler atau oleh karena
hebat, hal ini menerangkan mengapa terjadinya fase konvulsi akibat kekurangan
kematian terjadi dengan cepat. oksigen.
 Paru-paru membesar, mengalami kongesti
Mekanisme tenggelam dalam air asin: dan mempunyai gambaran seperti marmer
a. Terjadi hemokonsentrasi, cairan dari sirkulasi sehingga jantung kanan dan vena-vena besar
tertarik keluar sampai 42% dan masuk dilatasi. Bila paru masih fresh, kadang dapat
kedalam jaringan paru sehingga terjadi dibedakan apakah ini tenggelam dalam air
edema pulmonum yang hebat dalam waktu tawar atau asin.
relatif singkat.  Banyak cairan dalam lambung.
b. Pertukaran elektrolit dari asin kedalam darah  Perdarahan telinga bagian tengah (dapat
mengakibatkan meningkatnya hematokrit dan ditemukan pada kasus asfiksia lain).
peningkatan kadar natrium plasma.
c. Vibrilasi ventrikel tidak terjadi, tetapi terjadi Pemeriksaan Khusus Pada Tenggelam
anoksia pada miokardium dan disertai Pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan
pada kasus tenggelam adalah: Percobaan getah

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


43

paru (Longsap proof), Pemeriksaan darah secara diteteskan pada deck gelas lalu keringkan
kimia (Gettler test), Tes Destruksi & analisa isi dengan api kecil.
lambung, Pemeriksaan histopatolgi jaringan paru, 8. Kemudian ditetesi oil immersion dan
Menentukan berat jenis plasma (BJ plasma). diperiksa dibawah mikroskop. (Apuranto,
(Apuranto, 2010). 2010)

Pemeriksaan Diatom (Destruction Test) Pemeriksaan Getah Paru


Keseluruhan prosedur dalam persiapan Merupakan pemeriksaan patognomonis
bahan untuk analisa diatom meliputi contoh air untuk kasus-kasus tertentu. Dicari benda-benda
dari dugaan lokasi tenggelam, contoh jaringan asing dalam getah paru yang diambil pada daerah
dari hasil otopsi korban, jaringan yang subpleura, antara lain: pasir, lumpur, telur cacing,
dihancurkan untuk mengumpulkan diatom, tanaman air, dll. Cara pemeriksaan getah paru
konsentrasi diatom, dan analisa mikroskopis. yaitu:
Pengumpulan bahan dari media tenggelam 1. Paru-paru dilepaskan satu persatu secara
yang diduga harus dilakukan semenjak penemuan tersendiri dengan memotong hilus.
jenazah, dari air permukaan dan dalam, 2. Paru-paru yang sudah dilepas tidak boleh
menggunakan 1 hingga 1,5 L tempat steril untuk diletakkan tetapi langsung disiram dengan
disimpan pada suhu 4°C, di dalamnya disimpan dengan air bersih (bebas diatom dan alga).
bahan-bahan dari korban dugaan tenggelam yang 3. Permukaan paru dibersihkan dengan cara
diambil dengan cara steril., kebanyakan berasal dikerik/dikerok 2-3 kali, lalu pisau kembali
dari paru-paru, ginjal, otak, dan sumsum tulang. dibersihkan dengan air yang mengalir.
Usaha untuk mencari diatome (binatang 4. Dengan mata pisau yang tegak lurus
bersel satu) dalam tubuh korban. Karena adanya permukaan paru, kemudian permukaan paru
anggapan bahwa bila orang masih hidup pada diiris sedangkal (subpleura), lalu pisau
waktu tenggelam, maka akan terjadi aspirasi, dan kembali dibersihkan di bawah air yang
karena terjadi adanya usaha untuk tetap bernafas megalir, lalu dikibaskan sampai kering.
maka terjadi kerusakan bronkioli/bronkus 5. Dengan ujung pisau, getah paru pada irisan
sehingga terdapat jalan dari diatome untuk masuk tadi diambil kemudian diteteskan pada objek
ke dalam tubuh. glass lalu ditutup cover glass dan diperiksa di
Syaratnya paru-paru harus masih dalam bawah mikroskop.
keadaan segar, yang diperiksa bagian kanan 6. Cara lain yaitu dengan menempelkan objek
perifer paru-paru, dan jenis diatome harus sama glass pada permukaan irisan didaerah
dengan diatome di perairan tersebut. Cara subpleural, lalu ditutup cover glass pada
melakukan pemeriksaan diatome yaitu: permukaan irisan didaerah subpleural, lalu
1. Ambil potongan jaringan sebesar 2-5 gram ditutup cover glass dan diperiksa dibawah
(hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang). mikroskop.
2. Potongan jaringan tersebut dimasukkan 10 Syarat sediaan percobaan getah paru yaitu
mL asam nitrat jenuh, 0,5 ml asam sulfat eritrosit dalam sediaan harus sedikit jumlahnya.
jenuh. Bila banyak mungkin irisan terlalu dalam.
3. Kemudian dimasukkan lemari asam sampai
semua jaringan hancur. Pemeriksaan DNA
4. Warna jaringan menjadi hitam oleh karena Metode lain dalam pengidentifikasian
karbonnya. diatom adalah dengan amplifikasi DNA ataupun
5. Ditambahkan natrium nitrat tetes demi tetes RNA diatom pada jaringan manusia, analisa
sampai warna menjadi jernih. mikroskopis pada bagian jaringan, kultur diatom
6. Kadang-kadang sifat cairan asam sehingga pada media, dan spectrofluophotometry untuk
sukar untuk melakukan pemeriksaan, oleh menghitung klorofil dari plankton di paru-paru.
karena itu ditambahkan sedikit NaOH lemah Metode pendeteksi diatom di darahmeliputi
(sering tidak dilakukan oleh karena bila observasi secara langsung diatom pada membrane
berlebihan akan menghancurkan chitine). filter, setelah darah dihemolisa menggunakan
7. Kemudian dicuci dengan aquadest. Lalu sodium dodecyl sulfate, atau dengan metode
dikonsentrasikan (seperti telur cacing), hemolisa kombinasi, 5 mm pori membrane filter.
disimpan/diambil sedikit untuk diperiksa, Dicampur dengan asam nitrat, dan disaring ulang.

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


44

Setelah pencampuran selesai diatom dapat Kontaminasi lain


diisolasi dengan metode sentrifuse atau membrane Kemungkinan lain adanya kontaminasi
filtration. Siklus sentrifuse mengkonsentrasikan diatom yaitu selama pembuatan preparat, mulai
diatom dan menyingkirkan semua sisa asam dari pengambilan sampel saat otopsi hingga
dengan pencucian berulang, supernatant diganti kontaminasi pada slide preparat (Lunetta et all,
tiap beberapa kali dengan air distilled. 2005)
Penggunaan saring nitroselulose adalah bagi
bahan dengan jumlah diatom yang rendah dan False Negatif
diikuti dengan analisa LM. Ada beberapa faktor yang memungkinkan
terjadinya false positif pada pemeriksaan diatom
Interpretasi Hasil Pemeriksaan pada jenasah mati tenggelam yaitu rendahnya
False Positif jumlah diatom pada tempat tenggelam, jumlah air
Kritik utama pada pemeriksaan diatom yang terhirup sedikit dan berkurangnya jumlah
adalah penemuan diatom pada paru-paru dan diatom selama pembuatan preparat. Beberapa
organ-organ lain pada jenasah yang meninggal peneliti juga berusaha menentukan batas
bukan karena tenggelam. Hal tersebut dibuktikan minimum diatom pada media tenggelam untuk
oleh adanya penelitian yang dilakukan oleh bisa membuat adanya diatom pada organ tertutup.
beberapa peneliti seperti Pachar dan Cameron Data yang didapat dari penelitian yang dilakukan
menemukan 5-25 diatom/100g dan mencapain 10 oleh Muller ditetapkan bahwa batas minimal yaitu
diatom/100g pada organ tertutup. Selain itu ada 20.000/100ml pada percobaan dengan
pula penelitian yang dilakukan oleh Foged menggunakan tikus dan 13.500/100ml pada
menunjukkan bahwa terdapat diatom hingga 54 percobaan dengan menggunakan kelinci. Jumlah
diatom pada hepar, 51 diatom pada ginjal, dan 17 dari false negatif pada kasus dugaan mati
diatom pada bone marrow (seperti tulang panjang tenggelam sangat ervariasi. Beberapa peneliti
atau tulang punggung). Spesies diatom yang seperti Rota yang melakukan penelitian dengan 48
ditemukan pada jaringan yang tidak cocok dengan korban mati tenggelam, terdapat 24% tidak
spesies diatom yang ada pada air tempat jenasah ditemukan ada diatom pada paru-paru maupun
tersebut ditemukan, menurut Ludes dan Coste organ-organ tertutup lainnya. Peneliti lain seperti
dapat diklasifikasikan sebagai kontaminasi Timperman melaporkan 10% dari 40 kasus tidak
diatom. ditemukan adanya diatom. Oleh karena itu,
Kontaminasi Antemortem meskipun pemeriksaan diatom pada korban
Penyerapan diatom pada gastrointestinal diduga mati tenggelam mempunyai hasil yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari makan negatif, tidak semata-mata mencoret kemungkinan
makanan seperti salad dll yang masih terdapat sebab kematian korban tersebut dikarenakan
diatom didalamnya atau pada minuman, karena tenggelam.
pada beberapa negara penduduknya minum air
yang berasal dari sungai maupun sumur. Tingkat Keberhasilan Pemeriksaan Diatom
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diatom dapat ditemukan di dalam korban
Splitz, Koseki dan Foged menyebutkan bahwa tenggelam untuk memperjelas diagnosis penyebab
diatom dapat juga terhirup saat merokok apabila kematian. Hal ini dapat menjelaskan apakah
daun tembakau masih terdapat diatom. korban tenggelam pada saat ante-mortem ataukah
Komtaminasi Postmortem post-mortem. Diatom tidak selalu ditemukan di
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh semua kasus tenggelam, tetapi jika didapatkan
Ludes dan Coste menyatakan bahwa penetrasi pada organ-organ dalam jumlah banyak, hal ini
diatom pada post mortem mungkin terjadi selama dapat mempertegas diagnose tenggelam ante-
adanya perendaman tubuh jenasah pada tekanan mortem (Singh, 2006). Ada banyak kontroversi
hidrostatik yang tinggi. Penelitian lain yang mengenai tes diatom. Banyak penulis yang tidak
dilakukan oleh Koseki menyatakan bahwa tulang memperhitungkan tes diatom sebagai metode
yang direndam dalam jangka waktu lama dapat yang berharga. Akan tetapi dalam berbagai ajaran
membuat suatu kesalahan dalam menentukan lampau tes diatom sangat berguna dalam
sebab kematian karena diatom dapat masuk penentuan tenggelam ante-mortem atau post-
melalui foramen nutricium atau pori-pori yang mortem dengan memperhitungkan tiap aspek
lain. dengan penuh ketelitian.

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


45

Beberapa topik dalam patologi forensik pertolongan/bantuan indikatif dan tidak sebagai
telah menimbulkan banyak pendapat seperti bukti yang sah dari mati tenggelam (Anton, 2006).
penggunaan diatom pada diagnosa dari mati Oleh karena itu, pemeriksaan diatom
tenggelam. Revenstorf pada 1904 pertama kali memang salah satu tanda yang patognomonis
mencoba menggunakan diatom sebagai tes untuk untuk mendiagnosis kasus tenggelam. Keberadaan
mati tenggelam, meski ia menetapkan bahwa diatom di organ-organ tubuh yang dianalisis baik
Hoffmann pada 1896 telah menemukan diatom secara kualitatif maupun kuantitatif, bukan hanya
yang pertama kali dalam cairan paru-paru. dapat menentukan penyebab kematian tetapi juga
Pemeriksaan yang baik sekali dari perdebatan dapat digunakan untuk menentukan tempat
tentang diatom telah diumumkan oleh Peabody kejadian yang dicurigai sebagai tempat
pada 1980. tenggelamnya korban (Rohn, 2006). Sementara
Selain itu ada beberapa peneliti yang juga hasil pemeriksaan yang positif pada pemeriksaan
berpendapat sama. Studi yang dilakukan oleh diatom sangat membantu, tetapi hasil yang negatif
Hendey, Pollanen, Timperman, dan Azparren juga tidak dapat mengindikasikan bahwa korban
menyatakan bahwa tes diatom sangat dapat tidak meninggal dikarenakan tenggelam
diandalkan untuk memastikan apakah korban (Dimaio, 2010).
tenggelam ante-mortem atau post-mortem. Para Beberapa pemikiran yang lebih kritis
peneliti menemukan partikel serupa diatom di mengenai pemeriksaan diatom dapat
sirkulasi hepato-portal yang mengindikasikan dikembangkan dengan metode yang lebih baru.
masuknya diatom ke tubuh melalui makanan Pemikiran atau ide-ide yang lebih terkini sangat
ataupun air. Hasil paling baik didapat dengan cara dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknik ini
menghindari kontaminasi dan mengetahui segala untuk investigasi medikolegal.
keperluan spesifik untuk tes diatom. Berdasarkan
kriteria ini, akan dapat ditemukan diatom yang Kesimpulan
sama di darah dan organ (Singh, 2006). Pemeriksaan diatome pada korban diduga
Penelitian yang menggunakan 7 sampel tenggelam merupakan prosedur rutin yang harus
jaringan yang di ambil dari mayat korban yang dilakukan. Adanya diatom pada jenasah yang
meninggal karena tenggelam mendapatkan diatom diduga mati tenggelam menunjukkan bahwa
pada semua jaringan terutama pada jaringan usus. korban masih sempat bernafas saat masih didalam
Diatom yang ditemukan juga berbeda pada tiap air
kasusnya, bergantung pada tempat lokasi Hasil pemeriksaan yang positif pada
tenggelam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan diatom sangat membantu, tetapi hasil
pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan yang negatif tidak memastikan bahwa korban
yang dapat dipercaya untuk menegakkan diagonis tidak meninggal dikarenakan tenggelam
kematian yang diduga karena tenggelam
(Sitthiwong, 2011).
Tidak semua peneliti yang mempunyai Daftar Pustaka
pendapat yang sama terhadap efektivitas diatom
Apuranto H. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
untuk pemeriksaan korban mati karena tenggelam.
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh.
Foged membuat investigasi yang terperinci ke
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
dalam tubuh yang mati tenggelam dan tidak Medikolegal Fakultas Kedokteran
tenggelam di Denmark, dan disimpulkan bahwa
Universitas Airlangga. Surabaya. Editor
tes diatom sungguh sudah tidak berlaku. Ia
Hoediyanto. Hal 86-94.
memberikan banyak referensi keduanya untuk dan
Azparren JE, Vallejo G, Reyes E, Herranz A,
melawan kepercayaan dari teknik tersebut, dan
Sancho M. Study of the diagnostic value of
tidak diragukan lagi kontroversi akan berlanjut.
strontium, chloride, haemoglobin and
Terlihat mungkin terdapat perbedaan kuantitatif
diatoms in immersion cases. Forensic Sci
antara jumlah diatom diperoleh dari jaringan pada
Int. 1998; 91(2): 123-32.
mati tenggelam dan mati tidak tenggelam, dan
Dimaio V, Dimaio D. Death b y drowning
analisis yang hati-hati dari identifikasi spesies
in Forensic Patholog y. 2010. Second
dalam hubungan dengan lokus dan keadaan mati
edition. CRC press LLC. 2001. Hal 410-
mungkin berguna. Pada saat sekarang tes diatom
417.
sebaiknya digunakan hanya sebagai

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012


46

Hendey N.I. 1980. Diatom and drowning- a diatom test for drowning. Forensic
review. Letter to editor. Medicine Science Examiner; 2006: 10-15
and Law; 20(4): 289. Singh R, Singh R, Kumar S, Thakar MK.
Merriam Webster. 2012. Drowning. Di unduh Drowning Associated Diatoms. 2005.
dari: http://www.merriam-webster.com/ Diunduh dari: http://www.iijfmt.co.cc/
medical/drown vol3no3/publication.htm
Nontji, Anugerah. 2008. Plankton Laut., LIPI Singh R, Singh R, Kumar S, Thakar
Press. Jakarta. hal MK. Forensic Analysis of Diatoms- A
Oxford University Press. 2012. Drowning. Review. Anil Aggrawal's Internet Journal
Diunduh dari: http://oxforddictionaries.com of Forensic Medicine and Toxicology
/definition/english/drown [serial online], 2006; Vol. 7, No. 2. Di
Pollanen MS, Cheung C, Chiasson DA. The Sitthiwong N, Ruangyuttikarn W, Vongvivach S,
diagnostic value of the diatom test for Peerapornpisal Y. The study of Diatoms in
drowning, I. Utility: a retrospective analysis Drowning Corpses. 2011. Journal of The
of 771 cases of drowning in Ontario, Microscopy Society of Thailand 4 (2), pg
Canada. J. Forensic Sci. 1997; 42 (2): 281- 84-88.
5. Timperman J. The detection of diatoms in the
Rohn EJ, Frade PD. The role of diatoms in marrow of sternum as evidence of Death by
medico legal investigations I: The history Drowning. J. Forensic Med. 1962; 9;134-
contemporary science and application of the 36.

Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012

Anda mungkin juga menyukai